Anda di halaman 1dari 6

ESSAY PENERAPAN ILMU FISIKA DIBIDANGKIMIA

Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Fisika Umum

Disusun oleh :

Aura Dwi Anika


F1C121027

R-001
Program Studi Kimia

FAKULTAS SAINS DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI
2021
Kimia Fisika adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari fenomena makroskopik, mikroskopik,
atom, sub-atom dan partikel dalam sistem dan proses kimia berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-
konsep fisika. Kimia fisik banyak menggunakan konsep-konsep dan prinsip fisika klasik (seperti
energi, entropi, suhu, tekanan, tegangan permukaan, viskositas, hukum Coulomb, interaksi dipol),
mekanika kuantum (seperti foton, bilangan kuantum, spin, kebolehjadian, prinsip ketakpastian),
maupun mekanika statistik (seperti fungsi partisi, distribusi Boltzmann). Bidang kajian penting dari
kimia fisika ini meliputi antara lain, termodinamika kimia, kinetika kimia, kimia kuantum,
elektrokimia, fotokimia, kimia permukaan dan koloid, dan spektroskopi. Kajian ini penting untuk
menunjang pengembangan material modern, sumber energi, metode analisa dan karakterisasi material,
pengelohan lingkungan, dan kajian teoritis terhadap berbagai sifat dan proses kimia serta desain
senyawa baru.
Ruang lingkup fisika hingga sekarang mencangkup cabang-cabang ilmu mekanika,
termodinamika, bunyi, optika, listrik, magnet dan medan magnet listrik. Fisika adalah ilmu yang
fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup biologi, zoologi, dan lain-lain)
maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan
energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola. Fisika juga dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia
fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-
pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami
sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.
Selanjutnya Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi
dan gaya. Sebagai salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana
alam semesta berkerja.

Mekanika Statistik
Mekanika statistika adalah aplikasi teori probabilitas, yang memasukkan matematika untuk
menangani populasi besar, ke bidang mekanika, yang menangani gerakan partikel atau objek yang
dikenai suatu gaya. Bidang ini memberikan kerangka untuk menghubungkan sifat mikroskopis atom
dan molekul individu dengan sifat makroskopis atau limbak (bulk) materi yang diamati sehari-hari, dan
menjelaskan termodinamika sebagai produk alami dari statistika dan mekanika (klasik dan kuantum)
pada tingkat mikroskopis. Mekanika statistika khususnya dapat digunakan untuk menghitung sifat
termodinamika materi limbak berdasarkan data spektroskopis dari molekul individual.
Mekanika statistik menunjukkan bagaimana konsep dari pengamatan makroskopik (seperti suhu
dan tekanan) terkait dengan deskripsi keadaan mikroskopik yang berfluktuasi di sekitar keadaan rata-
rata. Ini menghubungkan kuantitas termodinamika (seperti kapasitas panas) untuk perilaku
mikroskopis, sedangkan, dalam termodinamika klasik, satu-satunya pilihan yang tersedia adalah hanya
mengukur dan menabulasikan jumlah tersebut untuk berbagai bahan.
Mekanika statistik juga dapat digunakan untuk mempelajari sistem yang berada di luar
kesetimbangan. Sebuah cabang penting yang dikenal sebagai mekanika statistik non-ekuilibrium
berkaitan dengan masalah pemodelan mikroskopik kecepatan proses ireversibel yang didorong oleh
ketidakseimbangan. Contoh proses seperti itu termasuk reaksi kimia atau aliran partikel dan panas.
Teorema fluktuasi-disipasi adalah pengetahuan dasar yang diperoleh dari penerapan mekanika statistik
non-ekuilibrium untuk mempelajari situasi non-equilibrium yang paling sederhana dari aliran arus
steady state dalam sistem banyak partikel.
Fisika statistik keduanya. Sebuah departemen fisika mencoba menjelaskan fenomena
makroskopik dengan pemrosesan stokastik perilaku dan perilaku sejumlah partikel (molekul, atom,
dll.) Yang membentuk suatu zat. Dimulai dengan teori dinamika molekuler gas , sistem ini didirikan
oleh Boltzmann dan Gibbs . Dengan mekanika statistik, teori termodinamika makroskopik diberikan
tanah dari sudut pandang mikroskopis, dan itu juga mungkin untuk mempelajari fenomena non-
ekuilibrium (difusi, viskositas, konduksi listrik dll) yang tidak dapat ditangani oleh termodinamika.
Dengan pembentukan mekanika kuantum, mekanika statistik kuantum yang menggantikan hukum
gerak partikel dengan mekanika kuantum dari dinamika konvensional lahir, dan mekanika statistik
klasik menjadi perkiraannya.

Mekanika statistika khususnya dapat digunakan untuk menghitung sifat termodinamika materi limbak
berdasarkan data spektroskopis dari molekul individual. Kemampuan untuk membuat prediksi
makroskopis berdasarkan sifat mikroskopis merupakan kelebihan utama mekanika statistika terhadap
termodinamika

Termodinamika memusatkan perhatiannya pada faham mengenai:


1. ketetapan energi.
2. ketetapan entropi, dalam arti, proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat terjadi, namun
proses yang menghapuskan entropi mustahilterjadi.
3. entropi yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah daya berguna maksimum yang dapat
diperoleh dari berbagai sumber energi untuk melakukankerja.

 AplikasiTermodinamika
Aplikasi termodinamika dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak dan setiap saat selalu berkembang.
Secara alamiah dapat dilihat bagaimana energi dapat diubah menjadi kerja yang bermanfaat bagi
manusia. Kemampuan manusia menciptakan mesin-mesin yang mampu mengubah kalor menjadi kerja
sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan energi. Sebagai contoh penerapan prinsip dan metode
termodinamika dapat dilihat pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), PLTN, refrigerator, mesin
kalor, roket dan lain-lain.

Berdasarkan hubungan antara sistem dengan lingkungannya, sistem dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
- Sistem Terisolasi, yaitu bila antara sistem dengan lingkungannya tidak terjadi pertukaran energi dan
materi.
- Sistem Tertutup, yaitu bila antara sistem dan lingkungannya hanya dapat dipertukarkan energi, materi
tidak dapat menembus sistemtersebut.
- Sistem Terbuka, bila antara sistem dan lingkungan dapat dipertukarkan energi maupunmateri.

 Sistem Termodinamika
Setiap penerapan hukum pertama pada suatu bagian diskrit dari alam semesta memerlukan definisi
sistem dan lingkungannya. Sistem adalah sejumlah zat yang dibatasi oleh dinding tertutup. Yang
dimaksud dengan zat di sini dapat berupa zat padat, cair atau gas, dapat pula dipol magnet, energi
radiasi, foton dan lain-lain. Dinding yang membatasi sistem dapat dengan lingkungan dapat dinyatakan
nyata atau imajiner, dapat diam atau bergerak, dapat berubah ukuran atau bentuknya. Segala sesuatu di
luar sistem yang mempunyai pengaruh langsung terhadap sistem disebut lingkungan. Suatu sistem
dengan lingkungannya disebut dengan semesta (universe).

Sifat pembatas :
1. Pembatas Adiabatik : tidak ada pertukaran kalor antara sistem danlingkungan.
2. Pembatas Tegar : tidak ada kerja baik dari sistem terhadap lingkungan ataupun dari lingkungan
terhadapsistem.

Hukum I
Pernyataan tentang kekekalan energi dalam sistem :
∆U:Q-W
 Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor; negatif (-) bila sistem melepaskalor
 W bertanda positif (+) jika sistem melakukan kerja; negatif (-) bila sistem diberikankerja
 ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan suhu; negatif (-) jika sistem mengalami
penurunansuhu
Perubahan energi dalam (∆U) sistem = kalor (Q) yang ditambahkan ke sistem dikurangi dentgan kerja
yang dilakukan oleh sistem. Pada sistem terisolasi Q = 0 dan W = 0 tidak ada perubahan energi dalam.

Hukum II
"Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir
secara spontan dalam arah kebalikannya."

Hukum III
"Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut, semua prosesnya akan berhenti dan entropi
sistem akan mendekati nilai minimum. Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilainol."

 Proses-prosesTermodinamika
Proses termodinamika terbagi menjadi empat macam, tergantung dari keadaan tekanan, volume, dan
suhu saat terjadinya proses tersebut. Proses-proses tersebut umumnya digambarkan dalam diagram P-V,
yaitu diagram yang menggambarkan tekanan (P) dan volume (V) saat proses terjadi. Ada dua hal
penting yang harus diingat dari berbagai jenis proses-proses termodinamika, yaitu variabel yang
berubah dan usaha yang dilakukan. Usaha yang terjadi pada suatu proses termodinamika dapat
diketahui dengan menghitung luasan grafikP-V.

1. Isobarik
Isobarik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai tekanan sistem (∆P = 0). Nilai usaha
dapat dihitung dengan persamaan berikut.
W = P . ∆V

Dari rumus tersebut, diketahui juga bahwa apabila volume membesar (terjadi pemuaian) maka usaha
bernilai positif, dan bila volume mengecil (terjadi penyusutan) maka usaha bernilai negatif.

1. Isokhorik
Isokhorik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai volume sistem (∆V = 0). Pada
proses ini, nilai usaha adalah 0 karena tidak terdapat suatu luasan bangun yang terdapat pada gambar P-
V.

2. Isotermik
Isotermik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai suhu sistem (∆T = 0).
Soal dan Pembahasan
1. Volume awal dari suatu gas adalah 3 m 3 akan dituangkan secara isobarik agar volumenya berubah
menjadi 6 m 3 . Jika diketahui tekanan gas adalah 2 atm, berpakah usaha luar gastersebut!

(1 atm = 1,01 x 10 5 Pa)

Jawab :

V 2 = 6 m3
V 1 = 3 m3
P = 2 atm = 2,02 × 10 5 Pa
Isobari → Tekanan Tetap
W = P (ΔV)
W = P(V 2 V 1 )
W = 2,02 × 10 5 × (6 3)
L = 2,02 × 10 5 × 3
L = 6,06 × 10 5 Joule
Jadi, usaha luar gas tersebut adalah 6,06 × 10 5 Joule.

2. Suatu keadaan gas helium dengan volume 3,1 m 3 bersuhu 37 o C dengan kondisi isobaris hingga
volumenya berubah menjadi 77 o C. Jika diketahui tekanan gas helium 2 ×10 5 N/m 2 , tentukan
usaha luar gastersebut!

Jawab :

V 1 = 3,1 m 3
T1 = 37 o C = 310 K
T2 = 77 o C = 350 K
P = 2 × 10 5 N/m2
V 2 /T 2 = V 1 /T1
V 2 = ( V 1 /T 1 ) × T 2 = ( 3,1/310 ) × 350 = 3,5 m 3
W = PΔV
L = 2 × 10 5 × (3,5 3,1)
L = 2 × 10 5 × 0,4
W = 0,8 × 10 5 J
P = 80 × 10 3 J
W = 80 kJ
Jadi, usaha luar gas tersebut adalah 80 kJ.

3. 2000 / 693 gas mol helium di Suhu Tetap 27 o C mengakibatkan volumenya Berubah Dari 3,5 liter
Menjadi 7 liter. Jika diketahui R = 8.314 J/mol K dan berapakah usaha yang dilakukan gas helium
tersebut!

Jawab :

n = 2000 / 693 mol


V2=7L
V 1 = 3,5 L
T = 27 o C = 300 K
Usaha yang dilakukan gas :
W = nRT ln (V 2 / V 1 )
W = ( 2000 / 693 mol) × (8,314 J/mol K) × 300 K × ln ( 7 L / 3,5 L )
P = 2000 / 693 × 8.314 × 300 × 0,693 J
W = 4988.4 J
Jadi, usaha yang dilakukan gas helium tersebut adalah 4988,4 J.

Anda mungkin juga menyukai