Anda di halaman 1dari 13

BAHAYA NARKOBA BAGI

GENERASI MUDA

Disusun oleh :
Nama : Anisa Bela
NIM : F1C121033
Prodi : Kimia

Dosen Pengampu : Priyanto, S.Pd., M.Pd.


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah Bahaya
Narkoba Bagi Generasi Muda dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang
setia menemani hingga akhir zaman.
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda ini merupakan prasyarat dari
aspek penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penyelesian tentang
Narkoba ini,penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis karena hanya
mengandalkan pengamatan di lingkungan sekitar sebagai bahan penyusun
makalah. Pada akhirnya makalah Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda ini dapat
diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah tentang Narkoba ini masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun,penulis harapakan untuk maju ke masa yang akan datang. Harapan
penulis semoga makalah tentang Narkoba ini dapat diambil manfaatnya oleh
pembaca.

Jambi, 5 November 2021

Anisa Bela
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Narkoba.................................................................... 3
B. Pengertian Narkoba............................................................... 5
C. Jenis-Jenis Narkoba.............................................................. 7
D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba......................... 9
E. Dampak Narkoba.................................................................. 10
F. Efek Samping Pemakaian Narkoba...................................... 11
G. Bahaya Narkoba Bagi Remaja............................................. 11
H. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba......................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................... 14
B. Saran.................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu


bebasnya, sering kali kegiatan mereka sehari hari tidak terkontrol oleh
pihak sekolah. Salah satunya adalah terjerumusnya dalam dunia
penyalahgunaan oba-obatan atau narkoba. Penyebaaran narkoba pada
kalangan remaja sudah tidak terkendali lagi.
Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan
khawatir atas perkembangan serta pertumbuhan anak di luar sana. Remaja
sebenarnya tahu kalau itu sangat berbahaya bagi mereka. NamuN tetap
saja ada yang mengunaakan nya. Tentu kenyataan tersebut sangat
mengkawatirkan karena remaja adalah generasi penerus
bangsa,bagaimana nasib bangsa di masa mendatang jika banyak generasi
penerusnya terlibat penyalahgunaan narkoba.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah singkat tentang narkoba?
2. Apa pengertian dari narkoba?
3. Apa saja jenis-jenis narkoba?
4. Faktor apa saja yang menyebabkan penyalahgunaaan narkoba?
5. Bagaimana dampak dari narkoba?
6. Apa saja efek samping pemakaian narkoba?
7. Apa bahaya narkoba bagi remaja?
8. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara
konferhensif kepada pembaca tentang narkoba dan bahaya nya bagi
generasi muda. Sehingga dapat mengetahui pengaruh buruk dari
narkoba,sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda yang
menjadi tumpuan harapan orang tua,agama,bangsa dan negara.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan untuk memberikan informasi tentang narkoba dan
bahaya agar kita tidak terjerumus di dalam serta kita bisa menjadi penerus
bangsa yang bersih dari narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Narkoba

Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah


psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Penggunaan obat-
obatab jenis opium sudah lama di kenal di Indonesia, jauh sebelum
pecahnya Perang Dunia ke-2 pada zaman penjajahan Belanda. Pada
umumnya para pemakai candu (opium) tersebut adalah oarang – orang
cina.
Pemerintahan Belanda memberikan izin pada tempat-tempat
tertentu untuk menghisap candu dan pengadaan seara ilegal
dibenarkan berdasarkan undang-undang. Ganja (cannabis setiva)
banyak tumbuh di Aceh dan daerah sumatera lainnya,dan telah lama di
gunakaan oleh pendududk sebagai bahan ramuan makanan sehari-hari.
Tanaman Erythroxylon Coca (cocaine) banyak tumbuh di jawa timur.
Meskipun demikian oba-obatan mempunyai efek serupa seperti
(menimbulkan kecanduan ). Setelah kemerdekaan, Pemerintah
Republik Indonesia membuat perundang undangan yang menyangkut
produksi,pengguaan dan distribusi dari obat-obat berbahaya
(dangerous drungs ordinance) dimana wewenang diberikan kepada
menteri kesehatan untuk pengaturannya (State Gaette No. 419, 1949)
Pada waktu perang Vietnam sedang mencapai puncaknya pada
tahun 1970-an , maka hampir di semua negeri, saat meningkat dan
sebagian sebar korbannya adalah anak-anak muda. Kemajuan
teknologi dan perubahan-perubahan sosial yang cepat,menyebabkan
undang-undang narkotika warisan Belanda (1927) sudah tidak
memadai lagi.
Dengan semakin merebaknya kasus penyalahgunaan narkoba di
Indonesia, maka UU Anti Narkotika mulai direvisi. Sehingga
disusunlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997,menyusul dibuatnya
UU Psikotropika nomor 5/1997. Dalam undang-undang tersebut mulai
diatur pasal-pasal ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan
narotika,dengan pemberiaan sanksi terberat berupa hukuman mati.
Tahun 1806 seorang dokter dari wastphalia bernama Friedrich
Wilhelim Sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur
amoniak yang kemudian dikeal sebagai Morphin.
B. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkata dari narkotika dan obat/obatan
berbahaya. Istilah lain yang di perkenalkan khususnya leh kementrian
kesehatan republik indonesia adalah napza yang merupakan singkatan
dari narkotika,psikotropika,dan zat adiktif. Semua istilah ini,baik
“narkoba” atau “napza”,mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioprasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Narkotika di
golongkan menjadi 3 golongan. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
1. Tanaman papaver,opium mentah,opium masak,opium
obat,morfins,koksins,ekgonina,tanahaman ganja, dan damar ganja.
2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina dll

C. Jenis-Jenis Narkoba
Narkoba dibagi menjadi 3 jenis yaitu Narkotika,psikotropika dan Zat
adiktif lainnya :
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah zat yang bisa menimbulkan pengaruh terntentu
bagi yang menggunakannya dengan memasukan ke dalam
tubuh.pengaruh tersebut berupa biusan,hilang rasa sakit,rangsangan
semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
• Narkotika golongan I adalah yang paling bahaya.daya
aktifnya sangat tinggi. Contoh :
ganja,heroin,kokain,morfin,opium.
• Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif ringan, Contoh : petidin,benzetidin,betametadol.
• Narkotikan golongan III adalah narkotika yang memiliki dya
adiktif ringan,contoh :kodein dn turunannya.
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi
menjadi 4 kelompok adalah:
• Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.
Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah:
• Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat
kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang
diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
• Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya
adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh: amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
• Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya
adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika


yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, di antaranya
adalah:

• Rokok.
• Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan.
• Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton,
cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba


pada seseorang. Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab
timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:

1. Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk
menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang mempengruhi individu terdiri
dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-alasan yang
biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan
NAPZA antara lain:
Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir
panjang mengenai akibatnya;
• Keinginan untuk bersenang-senang;
• Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya;
• Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok;
• Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup;
• Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak
menimbulkan ketagihan;
• Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari
lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan
napza;
• Tidak dapat berkata tidak terhadap napza.

2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga

Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang efektif antara
orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga
merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada gangguan penggunaan
zat.

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, kurang memberi
kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif,
dan adanya murid pengguna napza merupakan faktor kontributif terjadinya
penyalahgunaan napza.

c. Lingkungan Teman Sebaya

Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong remaja untuk dapat
diterima sepenuhnya dalam kelompoknya

E. Dampak Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan


menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan
terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan terganggunya
fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Berbagai upaya untuk mengatasi
berkembangnya pecandu telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya
hukum.

Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan


hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40
persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai
perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa
dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati. Sebenarnya juga
tidak sedikit para pengguna ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha
untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang
dibayangkan.

F. Efek Samping Pemakaian Narkoba

Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian,


pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk
mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih
membaik” yang dikenal dengan euforia dengan mengurangi tekanan psikis.
Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda-tanda fisik, dapat dilihat
dari tanda-tanda fisik si pengguna, seperti mata merah, mulut kering, bibir
berwarna kecokelatan, perilakunya tidak wajar, bicaranya kacau, daya
ingatannya menurun.

G. Bahaya Narkoba bagi Remaja

Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi


muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi
muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di
kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi
penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif
penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan
tinggal kenangan.

Sasaran dari penyebaran ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau
dirata-ratakan, usia sasaran adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai
24 tahun.
Di Indonesia, perkembangan pencandu semakin pesat. Para pencandu itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar)


adalah sebagai berikut:

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,


• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.

H. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Pendekatan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini


belum benar-benar terpadu dan terlihat setiap instansi atau kelompok
masyarakat bekerja sendiri-sendiri sehingga hasil yang diperoleh belum
optimal. Sebenarnya banyak instansi selain Polri yang memiliki tugas
memberantas penyalahgunaan narkoba. Belum ada upaya pembinaan khusus
terhadap pengguna sebagai korban, karena masih beranggapan bahwa para
pengguna itu adalah penjahat dan tanpa mendalami lebih jauh mengapa mereka
sampai mengonsumsi atau menyalahgunakan narkoba.

Peran serta masyarakat sangat rendah karena mereka masih berpandangan


bahwa pemberantasan penyalahgunaan Narkoba adalah tugas dan tanggung
jawab polisi. Dengan demikian mereka kurang peduli dan kurang berpartisipasi
aktif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan Narkoba.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan
syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin
buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa
merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.

Bahaya narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya


maupun dampak sosial yang ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan
narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan juga
menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran
pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk pencegahan
penanggulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan bahaya
narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba
sangatlah penting.

B. Saran
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu
luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita.
Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis taklim, belajar, dan lain
sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti
kepada kedua orang tua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga
membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa disadari kita
telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa
yang akan datang. Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun
itu hanya sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Bewana, Satya. 2008. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan


Keluarganya. Jakarta: Balai Pustaka.

Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta:


Balai Pustaka.

Tanjung, Ain. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu


Pemasyarakatan Anti Narkoba.

Anda mungkin juga menyukai