Anda di halaman 1dari 24

RESUME TEKNIK PANTAI

Nama

: Agustinus Haryanto Pattiraja

NRP

: 3113205004

Prodi

: Pasca Sarjana Teknik Sipil Konsentrasi MRSA

Mata Kuliah : Teknik Pantai


1. Gelombang
Terdapat beberapa teori gelombang dengan beberapa derajad kekompleksan dan
ketelitian untuk menggambarkan kondisi gelombang di alam diantaranya adalah teori
Airy, Stokes, Gerstner, Mich, Knoidal dan Tunggal.

Gambar 1. Model Teori Gelombang

1 | Page

Teori gelombang Airy merupakan tteori gelombang amplitudo kecil, sedangkan teori
gelombang yang lain adalah gelombang amplitudo terbatas. Teori gelombang Airy
merupakan teori gelombang yang paling sering digunakan untuk mengaplikasikan seuatu
gelombang. Teori ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
1. Zat cair homogen dan kompresibel, maka densitas konstan.
2. Tegangan permukaan diabaikan.
3. Gaya Koriolis diabaikan.
4. Tekanan pada permukaan bebas seragam dan konstan.
5. Zat cair ideal.
6. Gelombang tidak berinteraksi dengan gerakan air lainnya.
7. Dasar laut horizontal, tetap, impermeabel shg keceptan vertikal pada dasar adalah
nol.
8. Amplitudo gelombang kecil dan bentuk gelombang tidak berubah berdasarkan
tempat dan waktu .
9. Gelombang datar atau mempunyai puncak yang rendah.
Pada teori gelombang Airy persamaan gelombang amplitudo kecil diturunkan
dari persamaan Laplace. Dari persamaan Lapalace yang ada kemudian dimasukan kondisi
batas yaitu di dasar laut yaitu kecepatan vertikal v=0 dan di permukaan laut yang
didapatkan dari persamaan Bernoulli untuk aliran tak mantab.

Gambar 2. Variabel-variabel Persamaan Gelombang


Gelombang kemudian diklasifikasikan menjadi 3 sesuai kedalam yaitu :
1. Gelombang Laut Dangkal
2 | Page

d/L 1/20

2. Gelombang laut Transisi :


3. Gelombang Laut Dalam:

1/20 d/L 1/2


d/L 1/2

Gambar 3. Model Gelombang Sesuai Kedalaman.

Gambar 4. Kecepatan, Percepatan dan Perpindahan Partikel Air untuk Laut


Dangkal dan Laut Dalam.

3 | Page

Gambar 5. Gambaran Percepatan Patikel Zar Cair

Gambar 6. Gambaran Tekanan Gelombang


Dari gambaran tekanan gelombang yang ada kemudian didefinisikan dalam persamaan
tekanan gelombang yaitu :
.g .H cosh k d y
cos kx t

2
cosh kd

p .g . y

Energi Gelombang adalah jumlah dari Energi Kinetik dan Energi Potensial
Gelombang

Energi Kinetik adalah energi yang disebabkan oleh kecepatan partikel air
karena adanya gerak gelombang.

4 | Page

Energi Potensial adalah energi yang dihasilkan oleh perpindahan muka air
karena adanya gelombang .

Tenaga Gelombang adalah Energi Gelombang tiap satuan waktu yang menjalar
dalam arah penjalanan gelombang.

Gambar 7. Summary Teori Gelombang Linear (Airy)


Teori Gelombang yang lebih tinggi.
Teori gelombang yang lebih tinggi ini mempuntai kesesuaian yang lebih baik
antara teori dan karakter gelombang yg diamati dan berguna untuk menghitung
mass transport. Gelombang yg lebih tinggi tingkatannya
WAVES)

5 | Page

Bagian puncak gelombang (crest) lebih curam.

Lebih rata pada bagian dasar gelombang (trough).

Distribusi menyempit diatas SWL.

(HIGHER ORDER

Gambar 8. Perbandingan Antara Second-Order Stokes Profil dengan Linear


Profil.
Bagaimana Gelombang Bergerak Menuju Pantai (Deformasi Gelombang)
Gelombang bergerak menuju pantai mengalami perubahan bentuk akibat:

A. Pendangkalan
Perubahan yang terjadi pada saat gelombang bergerak menuju pantai
(Shoaling Effect/Efek Pendangkalan) .

6 | Page

Gambar 9. Pendangkalan
B. Refraksi
Refraksi terjadi karena adanya perubahan kedalaman laut

Dilaut dalam (deep water) refraksi tidak terjadi

Terjadi hanya di daerah transisi dan laut dangkal

Gambar 10. Refraksi Gelombang

7 | Page

Gambar 11. Refraksi Gelombang Pada Garis Pantai yang Tidak Lurus.
Refraksi terjadi pada saat gelombang mendekati pantai kemudian gelombang
melambat dan berbelok pada air dangkal sekitar headlands, dan ada gelombang
yang lebih cepat terus menuju teluk. Kemudian yang terjadi pada headland adalah
energi gelombang mengerosi headland, sedimen , dan erosi yang engakibatkan
pantai menjadi lurus..

Gambar 12. Refraksi Pada Saat Gelombang Mendekati Pantai.


C. Difraksi
8 | Page

D. Refleksi
E. Gelombang Pecah

2. Statistik Gelombang
Statistik Gelombang Jangka Pendek
Untuk misalnya 20 menit, 3 jam dsb.misalnya Distribusi Rayleigh dsb
Statistik Gelombang Jangka Panjang
Untuk beberapa tahun, 20,. 25 tahun dsb. Distribusi Weibull, Distribusi Fisher-Tippet II,
dsb. (Tinggi Gelombang Rencana)
Karektiristik Gelombang
Pada kenyataannya sebuah gelombang laut yang terjadi memiliki beberapa kondisi yang tidak
sesuai dengan perumusan yangada seperti :
- Tinggi dan Periode gelombang tidak konstan
- Panjang dan arah gelombang bervariasi
- Profil permukaan gelombang mendekati pecah di laut dangkal atau
- gelombang yg sangat curam pada kedalaman tertentu mempunyai bentuk puncak tinggi
sempit dan dasar yg rata.

Gambar 13. Kondisi Gelombang Pada Kondisi Sebenarnya.


Prediksi Gelombang Pada Periode Ulang
Proses prediksi gelombang dilakukan dengan mempertimbangkan bebearapa hal, yaitu :
9 | Page

Untuk menentukan tinggi gelombang dalam periode ulang tertentu butuh data gelombang
jangka panjang (mahal, sulit)

Dapat diperoleh dengan peramalan gelombang dari data angin

Dari setiap tahun pencatatan dapat ditentukan gelombang representasi

Dari data beberapa tahun dapat diprediksi gelombang yg diharapkan disamai atau satu
kali dalam T tahun (gelombang periode ulang T tahun)

Peramalan/ Pembangkitan Gelombang

Untuk melakukan peramalan gelombang di suatu perairan diperlukan masukan berupa


data angin dan peta batimetri. Interaksi antara angin dan permukaan air menyebabkan
timbulnya gelombang (gelombang akibat angin atau wind induced wave).

Peta perairan lokasi dan sekitarnya diperlukan untuk menentukan besarnya fetch atau
kawasan pembentukan gelombang.

Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki kecepatan dan
arah angin yang relatif konstan.

Adanya kenyataan bahwa angin bertiup dalam arah yang bervariasi atau sembarang,
maka panjang fetch diukur dari titik pengamatan dengan interval 50.

Panjang fetch dihitung untuk 8 arah mata angin dan ditentukan berdasarkan rumus
berikut:

Feff

F . cos
cos
i

Gambar 14. Perhitungan fetch.

10 | P a g e

Jumlah pengukuran i untuk tiap arah mata angin tersebut meliputi pengukuranpengukuran dalam wilayah pengaruh fetch (22,50 searah jarum jam dan 22,50 berlawanan
arah jarum jam).

Prosedur peramalan tersebut berlaku baik untuk kondisi fetch terbatas (fetch limited
condition) maupun kondisi durasi terbatas (duration limited condition) sebagai berikut:

Pada pembentukan gelombang terbatas waktu, waktu angin bertiup kurang lama. Kondisi
gelombang yang terbentuk adalah fungsi dari kecepatan angin dan durasi. Penghitungan
parameter gelombang untuk jenis ini menggunakan bantuan grafik.

Gambar 15. Grafik Perhitungan fetch.

Pada pembentukan gelombang terbatas fetch, angin bertiup cukup lama dan kondisi
gelombang yang terbentuk adalah fungsi dari kecepatan dan panjang fetch.

3. Fluktuasi Muka Air


a) Pemanasan Global
11 | P a g e

Pemanasan Global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi.

Gambar 16. Pengaruh Pemanasan Global.

Gambar 17.Perkiraan Kenaikan MAL Akibat Pemanasan Global

12 | P a g e

b) Wave Set-up
Wave Set-Up adalah peningkatan rata-rata muka air akibat adanya gelombang. Wave
Set-Up menyebakan beberapa hal yaitu :
Gelombang bergerak ke arah pantai fluktuasi muka air
Gelombang pecah terjadi penurunan muka air Wave set-down
Pada titik gelombang pecah air miring menuju ke pantai Wave set-up

Gambar 18.Wave Set-Up


c) Wind Set-up
Angin dengan kecepatan besar (badai) di permukaan laut dapat menimbulkan
fluktuasi muka air
Angin yg bertiup menyebabkan terjadinya tegangan geser di permukaan Laut,
mengakibatkan kenaikan atau penurunan muka air

Gambar 19.Wind Set-Up


d) Seiches
13 | P a g e

Adalah fluktuasi muka air berupa gelombang (standing waves) dg periode relatih
panjang yg terjadi di Danau, Kanal, Teluk atau sepanjang pantai sebagai akibat dari
perubahan yg tiba2 dari gempa, tekanan atmosfer atau kecepatan angin . Ada 3 model
siches yaitu :
Standing waves (dinding tegak)
Closed basin
Open ended basin
e) Tsunami
Tsunami adalah sebuah istilaah dari bahasa jepang yang berarti suatu gelombang yang
tidak jelas penyebabnya (harbor waves) yang dapat didefinisikan sebagai suatu
gelombang yg terbentuk karena adanya pantulan suatu gangguan/gerakan, sehingga
mengakibatkan adanya perpindahan kolom air secara vertikal pada perairan/laut,
misalnya akibat: Gempa bumi, pergeseran tanah, letusan gunung berapi.

Gambar 20.Proses Terjadinya Tsunami

14 | P a g e

Gambar 21.Gelombang Tsunami

Gambar 22.Grafik Gelombang Tsunami

15 | P a g e

Tabel 1.Hubungan Antara Tinggi Gelombang di Daerah Pantai dengan Besar


Gelombang Tsunami.
Tsunami akibat gempa bumi dipengaruhi beberapa faktor yaitu kedalaman pusat
gempa di dasar laut, kekuatan gempa, dan kedalaman air diatas epicentrum.
f) Pasang Surut
Pasang surut adalah prose turun naiknya muka air laut/danau diakibatkan oleh gaya
tarik antara bulan, matahari dan bumi, juga diakibatkan oleh gaya yang timbul pada
saat bumi berputar pada sumbunya. Naik turunnya muka air pasang surut
menimbulkan gelombang (Tidal waves) yg berupa gelombang panjang dengan panjang
gelombang (L) dlm Km dan peride gelombang (T) dlm Jam . Perbedaan elevasi muka
air akibat pasang surut menimbulkan arus pasang surut dg membawa massa air yg
besar.

16 | P a g e

Gambar 23.Gambar Alat Ukur Pasang Surut.

Gambar 24.Proses Terjadinya Pasang Surut


Gaya2 pembangkit pasang surut diakibatkan oleh gaya tarik-menarik antara bumi,
bulan dan matahari. Terjadi pasut : sistem bumi-bulan dan sistim bumi-matahari

17 | P a g e

permukaan bumi tertutup air secara keseluruhan . Type pasang surut dibagi menjadi 3
yaitu :

Pasang Surut harian tunggal (diurnal tide)

Pasang Surut harian ganda (semi-diurnal tide)

Pasang Surut Campuran

Gambar 25.Tipe Pasang Surut

18 | P a g e

4. Sediment Transport (Coastal Sediment Transport)

Gambar 26.Bagan Sediment Transport

Gambar 27.Model Simulasi Sediment Transport


Secara garis besar pergerakan sediment pada daerah pantai dibagi menjadi 2 yaitu
- Cross-shore Sediment Transport (onshore-offshore sedimen transport) :Gerakan/angkutan

sediment tegak lurus garis pantai


- Longshore Sediment Transport :Gerakan/angkutan sediment sejajar garis pantai
Sediment transpor terjasi akibat adanya pergerakan dari air yang membewa material tambahan
seperti pasir dan batuan. Sediment transport dapat terjadi disungai yang disebabkan oleh
adanya arus dan terjadi di pantai yang disebabkan oleh adanya arus atu gelombang, atau
akibat ke 2 nya.
19 | P a g e

Imbangan Sedimen Pantai


Sedimen pantai berasal dari beberapa sumber penyebab yaitu sedimen sungai, erosi
tebing, longshore transport, on-offshore transport, dan bukit yang tererosi. Sedangkan
sedimen pada pantai dapat hlang karena adanya on-offshore, deposit bukit, dan alur
dasar laut.

Gambar 28.Sand Source dan Sand Sink


Sifat-sifat dari sedimen pantai adalah sebagai berikut :

Ukuran Partikel Sedimen

Rapat Massa, Berat Jenis dan Rapat Relatif

Kecepatan Endap

Cross-shore Sediment Transport (onshore-offshore sedimen


transport) :Gerakan/angkutan sediment tegak lurus garis pantai
Gelombang yang menjalar menuju pantai membawa massa air dan momentum
searah penjalarannya. Transpor massa dan momentum tersebut akan menimbulkan
arus di daerah dekat pantai. Gelombang pecah menimbulkan arus dan turbulensi
yang sangat besar yang dapat menggerakkan sedimen dasar. Di daerah surf zone,
kecepatan partikel air hanya bergerak searah penjalaran gelombangnya. Di swash
20 | P a g e

zone, gelombang yang memecah pantai menyebabkan massa air bergerak ke atas dan
kemudian turun kembali pada permukaan pantai. Gerak massa air tersebut disertai
dengan terangkutnya sedimen.

Gambar 29.Of-Shore dan On-Shore


Long-shore Sediment Transport :Gerakan/angkutan sediment sejajar garis
pantai.
Sebagian

besar

gelombang

bergerak

kearah

pantai

membentuk

sudut.

Konsekwensinya, gerakan air ke daratan (swash) dari setiap gelombang pecah selalu
membentuk sudut/miring (oblique). Arah dar swash membentuk sudut (oblique).
Backwash kembali ke perairan pada bagian sudut bagian kanan. Partikel sedimen
diangkut dalam bentuk zig-zag sepanjang pantai. Ini disebut beach drift dapat
membawa pasir dan kerikil kecil dalam jumlah ratusan/ ribuan meter3 per hari.
21 | P a g e

Gambar 30.Long-Shore Sediment Transport


Model perubahan garis pantai secara Numerik ditafsirkan dengan beberapa macam
model perubahan garis pantai, yaitu :

Model Fully three dimensional

Model schematic three dimensional

Model One-line(two-dimensional)

Model perubahan garis pantai GENESI

Keseimbangan Profil Pantai.


Terdapat beberapa teori tentang keseimbangan garis pantai, yaitu Bakker (1966) dan
Swart (1974). Menurut Bakker keseimbangan garis pantai digambarkan seperti gambar
dibawah.

Gambar 31.Keseimbangan Pantai Menurut Bakker.

22 | P a g e

Sedangkan Swart menggambarkan proses keseimbangan garis pantai adalah sebagai


berikut :

Gambar 32.Keseimbangan Pantai Menurut Swart.


Perubahan Garis Pantai.
Perubahan garis pantai terjadi dan tergantung pada skematisasi dasar (pantai). Cara
paling sederhana yaitu menggunakan metode Single Line Theory.

Gambar 33.Single Line Theory.

23 | P a g e

Ada juga metode Multi Line Theory (2 atau 3 line).

Gambar 34.Multi Line Theory.

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai