NPM : 140710190005
Nama Asisten :
Sebagai beban dalam menghitung massa dan penyebab gaya pada pegas.
Sebagai sistem statik harmonik yang berupa kolom zat yang akan ditentu-
kan waktu getarnya untuk mengukur percepatan gravitasi.
3.1 Pegas
Fp = k . ∆x
keterangan :
k = Konstanta pegas
Fp = Fb
-kx = mg
F = ½ KA
Apabila x tedapat di ujung regangan maka kerja yang dilakukan adalah :
W = ½ KX2
dengan W= EP maka :
EP = ½ KX2
Fp = k . ∆x
Keterangan :
k = Konstanta pegas
Jika beban ditarik ke bawah dan kemudian dilepaskan maka beban akan
bergerak harmonis dan memenuhi Hukum II Newton yaitu :
F=m.a
F
k=
∆x
Keterangan :
k = Konstanta pegas
F = Gaya pegas (N)
∆x = Pertambahan panjang (m)
1. Seri
Pada susunan seri, pertambahan total yang dialami pegas adalah jumlah
perpanjangan yang dialami masing-masing pegas. Sedangkan untuk
mencari konstanta pegas pengganti, dapat melihat dari rumus pertambahan
panjang total.
2. Paralel
Ketika dua pegas disusun paralel berlaku beberapa sifat, antara lain :
c. Untuk mencari konstanta pegas pengganti, bisa dilihat dari dua sifat
diatas.
y = ± A sin wt
Benda atau pegas dikatakan bergetar dalam satu kali getaran penuh
yakni dari titik awal dan kembali ke titik awal tersebut.
Berdasarkan arah getar dana rah rambatnya, dibagi menjadi dua yaitu :
1. Gelombang Transversal
Gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatnya.
Bentuknya berupa lembah dan bukit.
Gambar 5. Gelombang
transvesal
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Bentuk
getaran berupa rapatan dan regangan.
Gambar 6. Gelombang
longitudinal
Sifat-sifat gelombang :
1. Refleksi (dipantulkan)
Dalam pemantulan gelombang berlaku :
Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut
pantulnya.
Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal
berada pada satu bidang datar.
2. Refraksi (dibiaskan)
Pembelokan arah rambat gelombang karena melalui dua medium
yang berbeda kerapatannya.
3. Interferensi
Perpaduan gelombang terjadi karena terdapat gelombang dengan
frekuensi beda fase bertemu. Interferensi dibagi menjadi dua yaitu :
Interferensi konstruktif
Interferensi distruktif
4. Difraksi
Penyebaran gelombang jika melewati suatu celah.
5. Dispersi
Campuran beberapa gelombang.
6. Polarisasi
Peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang
Keterangan :
f = Frekuensi (Hz)
T = Periode (s)
N
f=
t
Keterangan :
f = Frekuensi (Hz) t = Waktu (s)
N = Banyaknya gelombang/getaran
Periode adalah selang waktu yang diperlukan untuk suatu benda untuk
menempuh satu getaran/gelombang, memiliki satuan sekon (s). Persamaan
dari periode adalah :
𝑡
T=
𝑁
Keterangan :
T = Periode (s)
t = Waktu (s)
N = Banyaknya getaran/gelombang
1 1
f= T=
T f
Gambar 7. Pipa U
= -ρ.A(2x).g
m = 2ρAl
maka :
1. Persamaan :
Keduanya terdapat gerak harmonik dan juga terdapat gaya
pemulih
2. Perbedaan :
Perbedaan keduanya dapat dilihat dari medianya. Getaran
pada pegas dihasilkan dari suatu benda elastik yaitu pegas itu
sendiri dimana getaran dapat dilihat dari pertambahan
panjang pegas. Sedangkan getaran pada kolom zat cair
dihasilkan dari suatu fluida yang homogen pada kolom pipa
U dimana fluida tersebut bergerak naik-turun pada titik
setimbang akibat adanya gaya ataupun tekanan dari luar
sistem. Jika ditinjau secara matematis, terlihat pada periode
getarnya , jika pada kolom zat cair yang dihitung adalah
panjang kolom zat cair dibagi percepatan gravitasi,
sedangkan pada pegas adalah massa beban dibagi konstanta
pegasnya.
3.7 Gravitasi, Percepatan Gravitasi, dan Rumusnya
Gravitasi adalah sebuah gerakan gaya tarik menarik yang terjadi
diantara dua benda atau beberapa benda sekaligus yang memiliki massa,
contoh dari gravitasi dapat kita lihat di alam semesta dimana gravitasi
matahari mempengaruhi benda-benda langit di sekitarnya sehingga
menyebabkan benda-benda langit tetap berada dalam lintasan orbit masing-
masing. Newton mengeluarkan sebuah hukum gravitasi yang menyatakan
bahwa “Setiap benda akan menarik benda lain dengan gaya sebanding
dengan perkalian massa benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
kuadrat yang memisahkan dua benda tersebut.” Hukum gravitasi Newton
dituliskan dengan :
M1 M2
F = G.
r2
Keterangan :
F = Gaya tarik kedua benda (N)
G = Konstanta gravitasi (6,674 . 10−2 Nm2.kg-2)
M1 = Massa benda 1 (kg)
M2 = Massa benda 2 (kg)
r = Jarak antara kedua benda (m)
M1
g = G.
r2
Keterangan :
g = Percepatan gravitasi (m.s-2)
G = Kontanta gravitasi (6,674 . 10−2 Nm2.kg-2)
M1 = Massa planet (kg)
r = Jari-jari planet (m)
m m′ 4
m’ = . v’ = 4 3
. (r-h)3
v πr 3
3
m(r−h)3
m’ =
r3
M(r−h)3
r3 m(r−h)
*g’ = G. = G.
(r−h)2 r2
g(r−h)
*Jika percepatan gravitasi : g’ =
r
d2 x d2 x
= -w2x => = w2x = 0
dt dt
m m
T = 2π √ k = 2π √ 2mg
l
l
T = 2π √2g
4. Tentukan sesatan rumus (4) !
Jawab :
dg dg
∆g = | . ∆l| + | . ∆T|
dl dT
2π2 −4π2 l
∆g = | . ∆l| + | . ∆T|
T2 T3
2π2 −4π2
∆g T2 T3
=| 2π2
. ∆l| + | 2π2 l
. ∆T|
g
T2 T3
∆l 2∆T
∆g = [| | + | |] . g
l T
x̅
x̅
Tabel 3. Pengukuran Kedudukan Beban
No. Beban ke- x (+) x (-) ∆x (x-xo)
3
VII. DAFTAR PUSTAKA
Indrajit, Dudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Bandung : PT Setia Purna
Inves
Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Bandung : Grafindo Media Pratama
Seats, Zemansky. 1982. Fisika untuk Universitas. Bandung : Erlangga