Anda di halaman 1dari 6

Eksperimen Fisika 2

Praktikum : 29 Oktober-4 November 2019; Laporan : 8 November 2019


Asisten praktikum : Akhmad Safi’i

Analisis Porositas Serta Susut Bakar Keramik


Berbasis Kaolin dan Abu Sekam Padi

Ria Agustiana Putri1)*, Amrullah2), Bahriani3), Dana Zana4),


Kariena Vivianty Setiani5), Yusuf Alfian Nugraha6)

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Email : riaagustiana1408@gmail.com1

ABSTRACT− Praktikum ini bertujuan untuk membuat keramik berbasis kaolin, abu sekam padi, dan PVA,
serta menentukan porositas, densitas, susut massa dan susut volume keramik. Metode praktikum ini
dilakukan dengan pencampuran abu sekam padi dan kaolin yang telah lolos ayakan mesh dengan PVA (85%
kaolin, 10% abu sekam padi, dan 5% PVA) dan akuades hingga menjadi adonan yang homogen. Praktikum
ini dilakukan pencetakan, pengeringan selama 2 jam, pembakaran selama 2.5 jam, perebusan selama 2 jam
dan pendinginan selama 2 x 12 jam. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai densitas berkisar antara
3,01466 hingga 5,86166 dalam gram/cm3, nilai porositas berkisar antara 3,479 hingga 59,152 dalam %, nilai
absorpsi air berkisar antara 0,5936 hingga 19,5948 dalam %, nilai susut massa berkisar antara 13 hingga 23
dalam % dan nilai susut volume secara berurutan adalah 1; 10; 1; 10 dan 10 dalam %. Sampel 5 merupakan
sampel dengan susut massa tertinggi, yaitu 23%. Nilai susut massa ini menunjukkan bahwa abu sekam padi
yang terdapat dalam keramik telah teroksidasi pada suhu 900°C saat pembakaran.
KEYWORD : analisis porositas, susut bakar, abu sekam padi.

alami dihancurkan oleh keasaman tanah


I. PENDAHULUAN
(Rangkuti dkk, 2008). Seiring dengan
Keramik merupakan bahan yang
kemajuan teknologi, bahan pembentuk
memiliki karakteristik senyawa logam dan
keramik telah dikembangkan menjadi lebih
bukan logam. Senyawa tersebut memiliki
variatif. Bahan sisa pengolahan hasil pertanian
ikatan ionik dan ikatan kovalen (Vlack, 1994).
pun dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah
Kebanyakan logam pada suhu kamar berupa
abu sekam padi.
padat, logam memiliki sifat yang khas yaitu
Abu sekam padi adalah hasil dari
dapat menghantarkan listrik dan panas
pembakaran sekam padi. Bahan ini dihasilkan
dengan baik, dan dapat ditempa (Surdia,
dari pembakaran pada suhu 400-500°C dan
1993). Menurut Imran dkk (2018), keramik
lebih dari 1000°C. Abu sekam padi dikenal
adalah salah satu material yang memiliki sifat
sebagai Rice Husk Ash (RHA) dan memiliki
fisis dan mekanis yang sangat baik,
kandungan silika sekitar 94-96%. Secara
diantaranya tingkat ketahanan terhadap suhu
umum, abu sekam padi memiliki sifat
tinggi dan lingkungan korosif, low density dan
pengikat dan pengisi pori-pori jika dicampur
elastisitas modulus young yang tinggi.
dengan bahan lain (Zebua & Sinulingga, 2018).
Bahan utama keramik adalah tanah liat,
Selain itu, karena mengandung silika, abu
yaitu deposit partikel terhalus akibat proses
sekam padi dapat menjadi bahan baku
pelapukan batuan-batuan tertentu. Komposisi
campuran membran keramik serta kadar
utamanya adalah aluminia, silikat, kaolin,
selulosa yang cukup tinggi dapat membuat
yang berasal dari batuan felspar yang secara
pembakaran merata dan stabil (Sisnayati dkk,

1
Ria Agustiana Putri, 1711014220019 2

2018). yang digunakan dalam pencampuran


Menurut Zebua & Sinulingga (2018), yaitu 2:3.
lempung terdiri dari silikon oksida,  Mengeringkan sampel menggunakan hot
aluminium oksida, besi oksida, kapur, plate selama 2 jam hingga berat total
magnesium oksida, dan senyawa kimia bahan hamper mendekati penimbangan
lainnya. Oksida lempung akan memberikan awal.
sifat plastis dan kohesif bila ditambahkan air  Mencetak bahan menggunakan alat
serta memberikan kekerasan dan kekuatan cetak sebanyak 5 buah kemudian
pada hasil pembakaran. Selain itu, sifat menimbang massa awal, diameter dan
lempung yang mengalami penyusutan ketika tebal sampel.
dibakar pada suhu tinggi menyebabkan  Mengeringkan kembali sampel yang
perubahan massa dan dimensi keramik telah dicetak dengan menggunakan
(Ridayani dkk, 2017). Oleh karena itu, furnace selama 30 menit dengan suhu
percobaan ini bertujuan untuk membuat 100°C.
keramik berbasis kaolin, abu sekam padi, dan  Membakar sampel menggunakan
PVA, menentukan porositas, densitas, susut furnace selama 2 jam pada suhu 900°C
massa dan susut volume keramik. kemudian mendinginkan sampel selama
12 jam, dan menimbang serta mengukur
II. METODE PRAKTIKUM
ketebalan dan diameter sampel setelah
Waktu dan Tempat
dibakar.
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal
 Menimbang massa kering sampel
29 Oktober - 4 November 2019 bertempat di
setelah pendinginan lalu merebus
Laboratorium Fisika III, Fakultas Matematika
masing-masing sampel selama 2 jam.
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Kemudian mendinginkan selama 12 jam
Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
dengan air yang ikut didinginkan.
Alat dan Bahan
Menimbang massa masing-masing
Alat dan bahan yang digunakan dalam
sampel dalam kedaan menggantung di
praktikum ini adalah sebagai berikut.
air menggunakan neraca dan
 Kaolin
menimbang massa tali yang digunakan
 Abu Sekam Padi
untuk menggantung sampel.
 PVA 50 gram
 Akuades 1 liter III. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Alat kompres hidrolik Hasil
 Ayakan 150 mesh Tabel 1. Data hasil pengamatan komposisi sampel
Komposisi
 Cetakan keramik diameter 3 cm
Sampel Kaolin Sekam Padi PVA
Prosedur Praktikum (gram) (gram) (gram)
Prosedur praktikum ini adalah sebagai 1. 8,5 1 0,5
berikut. 2. 8,5 1 0,5
 Menghaluskan kaolin dan abu sekam 3. 8,5 1 0,5
4. 8,5 1 0,5
padi menggunakan mortar hingga lolos
5. 8,5 1 0,5
ayakan 150 mesh. Kemudian melakukan
penimbangan bahan menggunakan Tabel 2. Data hasil pengamatan percetakan sampel
neraca digital dengan komposisi bahan Percetakan
8,5 gram kaolin, 1 gram abu sekam padi Sampel
m0 (gram) Db (cm) hb (cm)
dan 0,5 gram PVA. 1. 10,5 3 1
 Mencampur semua bahan yang telah 2. 10 3 1
ditimba```ng dan mengaduk hingga 3, 11 3 1
4. 10 3 1
menjadi adonan bahan yang homogeny
5. 10 3 1
dengan perbandingan bahan dan air
3 Eksperimen Fisika 2, Material, 2019

buah sampel keramik berbahan dasar abu


Tabel 3. Data hasil pengamatan sintering sampel
sekam padi dan kaolin seperti gambar berikut.
Sintering
Sampel
mk (gram) DK (cm) hk (cm)
1. 12,5 2,7 1
2. 13 2,7 1
3, 13 2.7 1,1
4. 12,5 2,7 1
5. 11,5 2,7 1

Gambar 3.1 Hasil pembuatan keramik


Tabel 4. Data hasil pengamatan pengukuran sampel
kelompok dua.
Pengukuran
Pembahasan
Sampel mg (gram) mt (gram) mb (gram)
Percobaan ini bertujuan untuk membuat
1. 10,5 0,0583 12,5742
2. 10 0,0512 13,9889 keramik berbasis kaolin, abu sekam padi, dan
3. 11 0,0465 15,0698 PVA, serta menentukan porositas, densitas,
4. 10 0,0488 14,0976 susut massa dan susut volume keramik.
5. 10 0,0561 13,7534
Praktikum dimulai dengan menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan kemudian
Tabel 5. Data hasil perhitungan
menghaluskan kaolin dan abu sekam padi
Sampel Р Φ% A% Δm ΔV%
menggunakan mortar. Setelah itu, melakukan
g/cm3 %
1 5,86166 3,479 0,5936 16 1 penimbangan untuk masing-masing sampel
2 3,21774 24,477 07,60642 13 10 dengan komposisi 8.5 gram kaolin, 1 gram abu
3 3,15818 50,289 15,9215 13 1 sekam padi dan 0.5 gram PVA. Kemudian
4 3,01466 38,530 12,7908 16 10 mencampur semua bahan hingga menjadi
5 3,01877 59,152 19,5948 23 10
adonan yang homogen dengan akuades 15 ml.
Tabel 6. Data hasil perhitungan sampel Mengeringkan sampel menggunakan hot
Sampel V0 (cm3) VK (cm3) plate memakan waktu selama dua jam. Dari
1. 9,42 9,3258 proses pengeringan ini didapatkan berat total
2. 9,42 8,478 masing-masing sampel secara berurutan
3. 9,42 9,3258 adalah 12,5742; 13,9889; 15,0698; 14,0976 dan
4. 9,42 8,478 13,7534 dalam gram. Bahan yang telah
5. 9,42 8,478 dikeringkan tersebut kemudian dicetak
dengan menggunakan alat cetak yang
Data perhitungan di atas didapatkan
berdiameter 3 cm dengan tebal 1 cm dan massa
menggunakan rumus berikut.
awal (mo) 15 gram. Setelah dicetak, dilanjutkan
1. Perhitungan Densitas Keramik
𝑚𝑘 dengan pengeringan sampel menggunakan
𝜌= 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟 (1)
𝑚𝑏 − (𝑚𝑔 − 𝑚𝑡) furnace selama 30 menit pada suhu 100°C dan
2. Perhitungan Porositas Keramik selama 2 jam pada suhu 900°C. Menurut
𝑚𝑏 − 𝑚𝑘 Ridayani dkk (2017), keramik yang dibakar
∅% = 𝑥 100% (2)
𝑚𝑏 − (𝑚𝑔 − 𝑚𝑡)
pada temperatur di sekitar 900°C memiliki
3. Perhitungan Absorpsi Air sifat yang relatif berpori akibat ruang kosong
𝑚𝑏 − 𝑚𝑘
𝐴% = 𝑥 100% (3) yang ditinggalkan saat terjadi proses
𝑚𝑘
4. Perhitungan Susut Massa Keramik penguapan air dalam badan keramik selama
𝑚0 − 𝑚𝑘 proses pembakaran. Setelah proses
∆𝑚% = 𝑥 100% (4)
𝑚0 pendinginan selama 12 jam, didapatkan tebal
5. Perhitungan Susut Volume Keramik sampel 1 cm dan ada perubahan diameter
𝑉0 − 𝑉𝑘
∆𝑉% = 𝑥 100% (5) sampel yaitu menjadi 2,7 cm. Sampel yang
𝑉0
telah dikeringkan tersebut, kemudian
Berdasarkan percobaan ini didapatkan 5

3
Ria Agustiana Putri, 1711014220019 4

ditimbang untuk mendapatkan massa kering  Nilai perhitungan porositas masing-


nya yang secara berurutan adalah 12,5; 13; 13; masing sampel secara berurutan adalah
12,5 dan 11,5 dalam gram. Proses dilanjutkan 3,479; 24,477; 50,289; 38,530 dan 59,152
dengan merebus masing-masing sampel dalam %
selama 2 jam kemudian dilakukan  Nilai susut massa secara berurutan
pendinginan selama 12 jam masih dalam air adalah 16; 13; 13; 16 dan 23 dalam %.
yang juga ikut didinginkan. Setelah itu,  Nilai susut volume secara berurutan
masing-masing sampel ditimbang dalam adalah 1; 10; 1; 10 dan 10 dalam %.
keadaan menggantung dalam air, hasil
V. DAFTAR PUSTAKA
pengukuran ini didapatkan data massa
Imran, A.I., Salimin, Kadir, A. & Munandri, L.
gantung secara berurutan adalah 10,5; 10; 11;
O. M. (2018). Analisa Porositas dan
10 dan 10 dalam gram.
Kekuatan Bending Keramik Matriks
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai
Komposit Berbahan Dasar Tanah Liat dan
densitas masing-masing sampel secara
Pasir Lokal. Teknologi Terapan Berbasis
berurutan adalah 5,86166; 3,21774; 3,15818;
Kearifan Lokal, 1(1), 413–418.
3,01466 dan 3,01877 dalam gram/cm3. Nilai
Rangkuti, N., Pojoh, I. & Harkantiningsih, N.
perhitungan porositas masing-masing sampel
(2008). Buku Panduan Analisis Keramik.
secara berurutan adalah 3,479; 24,477; 50,289;
Jakarta: Pusat Penelitian dan
38,530 dan 59,152 dalam %. Nilai absorpsi air
pengembangan Arkeologi Nasional.
masing-masing sampel secara berurutan
Ridayani, D., Malino, M. B. &, & Asri, A.
adalah 0,5936; 7,60642; 15,9215; 12,7908 dan
(2017). Analisis Porositas Dan Susut
19,5948 dalam %. Nilai susut massa secara
Bakar Keramik Berpori Berbasis Clay Dan
berurutan adalah 16; 13; 13; 16 dan 23 dalam %.
Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit.
Nilai susut volume secara berurutan adalah 1;
Prisma Fisika, 5(2), 51–54.
10; 1; 10 dan 10 dalam %. Pengukuran
Sisnayati, Komala, R. & Suryani, R. (2018).
penyusutan massa dan volume dilakukan
Pengaruh Komposisi Aditif Sekam Padi
setelah sampel melalui proses pembakaran.
Terhadap Ukuran Pori, Luas Permukaan
Dari tabel 3.1, sampel 5 merupakan sampel
dan Porositas Membran Keramik. Jurnal
dengan susut massa tertinggi, yaitu 23%. Nilai
Teknik Kimia, 24(3), 51–56.
susut massa ini menunjukkan bahwa abu
Surdia, N. M. (1993). Ikatan dan Struktur
sekam padi yang terdapat dalam keramik
Molekul. Bandung: Penerbit ITB.
telah teroksidasi pada suhu 900°C saat
Vlack, L. V. (1994). Ilmu dan Teknologi Bahan.
pembakaran.
Jakarta: Erlangga.
Dari data-data perhitungan terdapat
Zebua, D. & Sinulingga, K. (2018). Pengaruh
sedikit perbedaan nilai masing-masing
Penambahan Abu Sekam Padi Sebagai
sampel, hal ini kemungkinan besar disebabkan
Campuran Terhadap Kekuatan Batu Bata.
oleh pencampuran adonan bahan yang belum
Jurnal Einstein, 2(6), 8–13.
homogen sehingga memengaruhi proses
porositas maupun susut bakar keramik, serta
kesalahan menentukan nilai pengukuran
sehingga berpengaruh pada proses
perhitungan.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
 Nilai densitas masing-masing sampel
secara berurutan adalah 5,86166;
3,21774; 3,15818; 3,01466 dan 3,01877
dalam gram/cm3.
5 Eksperimen Fisika 2, Material, 2019

LAMPIRAN 13
Р= x1
13,9889−(10−0,0512)
Perhitungan
= 3,21774 gram/cm3
Sampel 1
2. Perhitungan porositas
Diketahui: Mb−Mk
M0 = 15 gram Mk = 12,5 gram Φ% = x 100%
Mb−(Mg−Mt)
Mt = 0,0583 Mg = 10,5 gram 13,9889 −13
Φ% = x 100%
d0 = 3 cm d1 = 2,7 cm 13,9889−(10−0,0512)
Vk = 9,3258 Mb = 12,5742 gram = 24,4771 %
V0 = 9,42 3. Perhitungan absorpsi air
1. Perhitungan densitas Mb−Mk
A% = x 100%
Mk Mk
Р= x Рair 13,9889−13
Mb−(Mg−Mt) A% = x 100%
12,5 13
Р= x1 = 7,606 %
12,5742−(10,5−0,0583)
4. Perhitungan susut massa
= 5,86166 gram/cm3
M0−Mk
2. Perhitungan porositas Δm% = x 100%
M0
Mb−Mk 15−13
Φ% = x 100% = x 100%
Mb−(Mg−Mt) 15
12,5742−12,5 = 13%
Φ% = x 100%
12,5742−(10,5−0,0583) 5. Perhitungan susut volume
= 3,47948 % V0−Vk
3. Perhitungan absorpsi air
ΔV% = x 100%
V00
Mb−Mk 9,42−8,478
A% = x 100% = x 100%
Mk 9,42
12,5742−12,5 = 10%
A% = x 100%
12,5 Sampel 3
= 0,5936 % M0 = 15 gram Mk = 13 gram
4. Perhitungan susut massa Mt = 0,0465 Mg = 11 gram
M0−Mk
Δm% = x 100% d0 = 3 cm d1 = 2,7 cm
M0
15−12,5 t0 = 1 cm t1 = 1,1 cm
= x 100% Vk = 9,3258 Mb = 15,0698 gram
15
= 16,7% V0 = 9,42
5. Perhitungan susut volume 1. Perhitungan densitas
V0−Vk Mk
ΔV% = x 100% Р= x Рair
V00 Mb−(Mg−Mt)
9,42−9,3258 13
= x 100% Р= x1
9,42 15,0698 −(11−0,0465)
= 1% = 3,15818 gram/cm3
Sampel 2 2. Perhitungan porositas
Diketahui: Mb−Mk
Φ% = x 100%
M0 = 15 gram Mk = 13 gram Mb−(Mg−Mt)
Mt = 0,0512 Mg = 10 gram 15,0698 −13
Φ% = x 100%
d0 = 3 cm d1 = 2,7 cm 15,0698 −(11−0,0465)
Vk = 8,478 Mb = 13,9889 gram = 50,289 %

V0 = 9,42 3. Perhitungan absorpsi air


Mb−Mk
1. Perhitungan densitas A% = x 100%
Mk Mk
Р= x Рair 15,0698−13
Mb−(Mg−Mt) A% = x 100%
13

5
Ria Agustiana Putri, 1711014220019 6

= 15,921 % Sampel 5
4. Perhitungan susut massa Diketahui:
M0−Mk M0 = 15 gram Mk = 11.5 gram
Δm% = x 100%
M0 Mt = 0,0561 Mg = 10 gram
15−13
= x 100% d0 = 3 cm d1 = 2,7 cm
15
= 13% t0 = 1 cm t1 = 1 cm
5. Perhitungan susut volume Vk = 8,478 Mb = 13,7534 gram
V0−Vk V0 = 9,42
ΔV% = x 100%
V00 1. Perhitungan densitas
9,42−9,3258 Mk
= x 100% Р= x Рair
9,42 Mb−(Mg−Mt)
= 1% 11,5
Sampel 4 Р= x1
13,7534−(10−0,0561)
M0 = 15 gram Mk = 12.5 gram = 3,01877 gram/cm3
Mt = 0,0488 Mg = 10 gram 2. Perhitungan porositas
d0 = 3 cm d1 = 2,7 cm Mb−Mk
Φ% = x 100%
t0 = 1 cm t1 = 1 cm Mb−(Mg−Mt)
13,7534−11,5
Vk = 8,478 Mb = 14,0976 gram Φ% = x 100%
13,7534 −(10−0,0561)
V0 = 9,42
= 59,1521 %
1. Perhitungan densitas
Mk 3. Perhitungan absorpsi air
Р= x Рair Mb−Mk
Mb−(Mg−Mt) A% = x 100%
12,5 Mk
Р= x1 13,7534−11,5
14,0976−(10−0,0488) A% = x 100%
11,5
= 3,01466 gram/cm 3
= 19,5948 %
2. Perhitungan porositas 4. Perhitungan susut massa
Mb−Mk M0−Mk
Φ% = x 100% Δm% = x 100%
Mb−(Mg−Mt) M0
14,0976−12,5 15−11,5
Φ% = x 100% = x 100%
14,0976 −(10−0,0488) 15
= 38,523 % = 23%
3. Perhitungan absorpsi air 5. Perhitungan susut volume
Mb−Mk V0−Vk
A% = x 100% ΔV% = x 100%
Mk V00
14,0976−12,5 9,42−8,478
A% = x 100% = x 100%
12,5 9,42
= 12,7808 % = 10%
4. Perhitungan susut massa
M0−Mk
Δm% = x 100%
M0
15−12,5
= x 100%
15
= 16%
5. Perhitungan susut volume
V0−Vk
ΔV% = x 100%
V00
9,42−8,478
= x 100%
9,42
= 10%

Anda mungkin juga menyukai