Anda di halaman 1dari 8

Eksperimen Fisika 2

Praktikum : 29-10-2019; Laporan : 8-11-2019


Asisten praktikum : Akhmad Safi’i

Analisis Porositas Serta Susut Bakar Keramik Berbasis Kaolin


dan Abu Sekam Padi

Kariena Vivianty Setiani1), Amrullah2), Bahriani3), Dana Zana4), Ria Agustiana Putri5), Yusuf
Alfian Nugraha6)
Program Studi S-1 Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lambung Mangkurat

Email : kvivianty@gmail.com

ABSTRACT−Abu sekam padi merupakan hasil dari pembakaran dari sekam padi, dimana proses
perubahan sekam padi menjadi abu, pembakaran menghilangkan zat organik, dan meninggalkan sisa
pembakaran. Sisa pembakaran ini mengandung banyak silika (SiO2). Penggunaan silika dalam dunia
industri sebenarnya sudah dipakai sebagai bahan tambah, terkhusus dalam bidang teknologi beton. Silika
dari abu sekam padi ini tidak kalah dengn silica fome yang harganya cukup tinggi. Silika atau dengan nama
lain mineral silika (SiO2) ini dapat diperoleh dari silika mineral, silika nabati, dan silika sintesis kristal.
Senyawa-senyawa seperti hemiselulosa, selulosa, dan lainnya akan diubah menjadi karbondioksida (CO 2)
dan H2O ketika pembakaran sekam padi. Jika ditelaah, abu hasil dari pembakaran ini hanyalah limbah dari
bekas pembakaran. Namun ternyata, abu sekam padi ini memiliki kandungan silika yang cukup tinggi.
Metode dari praktikum ini adalah metode sintesis yang dilakukan dengan mengadakan suatu percobaan
secara langsung untuk mendapatkan data. Untuk satu sampel memiliki berat total 10 gram dengan
komposisi sampel yaitu kaolin : abu sekam padi : PVA adalah 85% : 10% : 5% dengan perbandingan air
yang digunakan yaitu 2:3. Pada praktikum ini dilakukan dua tahap yaitu untuk tahapan pertama
pembuatan keramik dan tahap kedua perlakuan keramik. Pada tahap pembuatan keramik bertujuan untuk
mengetahui nilai porositas, densitas, susut massa, dan susut volume pada keramik. Porositas keramik yang
didapatkan dari 5 sampel adalah 0,0347%, 0,2447%, 0,5028%, 0,3852% dan 0,5915%. Densitas keramik yang
g g g g g
didapatkan dari 5 sampel adalah 5,86 3; 3,21 3; 3,15 3; 3,014 3; dan 3,018 3. Susut massa
cm cm cm cm cm
keramik yang didapatkan dari 5 sampel adalah 0,16%, 0,13%, 0,13%, 0,16% dan 0,23%. Dan susut volume
keramik yang didapatkan dari 5 sampel adalah 0,01%, 0,1%, 0,01%, 0,1% dan 0,1%. Hasil keramik yang
dibuat sudah cukup baik, hanya ada beberapa sampel yang memiliki keretakan pada bagian
permukaannya.

KEYWORD : silika, sekam padi, sintesis

I. PENDAHULUAN dalam abu ini mencapai kurang lebih 80%


Abu sekam padi merupakan hasil dari yang biasanya dikategorikan dalam pozzolan
pembakaran dari sekam padi, dimana proses reaktif (Sri et al, 2013).
perubahan sekam padi menjadi abu, Abu sekam padi yang kaya akan silika
pembakaran menghilangkan zat organik, dan ini dikenal dengan silica oxide. Penggunaan
meninggalkan sisa pembakaran. Sisa silika dalam dunia industri sebenarnya sudah
pembakaran ini mengandung banyak silika dipakai sebagai bahan tambah, terkhusus
(SiO2). Abu sekam padi ini tergolong dalam dalam bidang teknologi beton. Silika dari abu
bahan pozzolan alami yang mengandung sekam padi ini tidak kalah dengn silica fome
banyak senyawa silika. Kandungan silika yang harganya cukup tinggi. Sayangnya
Kariena Vivianty Setiani. NI 1711014220007 2

pertumbuhan tanaman padi telah berganti tersebut diperoleh dengan menggunakan


dengan pertumbuhan beton bata, sehingga teknik pelelehan (melting). Proses dari
untuk mengembangkan silika dari abu sekam pelelehan ini dimulai dengan pendinginan
padi akan semakin suram (Mei, 2013). dan kristalisasi yang bersesuaian dengan
Silika atau dengan nama lain mineral mineral tersebut (Etty, 1997).
silika (SiO2) ini dapat diperoleh dari silika Pada praktikum kali ini dilakukan
mineral, silika nabati, dan silika sintesis percobaan analisis porositas serta susut bakar
kristal. Silika mineral sendiri merupakan keramik berbasis kaolin dan abu sekam padi.
senyawa yang banyak ditemui dalam bahan Tujuannya adalah agar praktikan dapat
tambang seperti pasir kuarsa, granit, dan membuat keramik berbasis kaolin, abu sekam
feldsfar. Silika mineral ini diperoleh dari padi, dan PVA. Selain itu juga bertujuan
penambang kemudian dilakukan proses untuk menentukan porositas keramik,
pencucian untuk membuang pengotor yang densitas keramik, serta susut massa dan
kemudian dipisahkan dan dikeringkan volume dari keramik.
kembali (Tri, 2017).
II. METODE PRAKTIKUM
Senyawa-senyawa seperti hemiselulosa,
selulosa, dan lainnya akan diubah menjadi Metode dari praktikum ini adalah
karbondioksida (CO2) dan H2O ketika metode sintesis yang dilakukan dengan
pembakaran sekam padi. Jika ditelaah, abu mengadakan suatu percobaan secara
hasil dari pembakaran ini hanyalah limbah langsung untuk mendapatkan data.
dari bekas pembakaran. Namun ternyata, abu Percobaan ini dilakukan di Laboratorium
sekam padi ini memiliki kandungan silika Dasar Fisika III, Fakultas Matematika dan
yang cukup tinggi yaitu sekitar 86,9%-97,3% Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
(Vogel, 1990). Lambung Mangkurat pada tanggal 29
Keramik cordierite merupakan material Oktober 2019 sampai dengan tanggal 4
yang memiliki fase kristal MgO-Al2O3-SiO2 November 2019. Bahan-bahan yang
yang dibuat melalui reaksi antara oksida- digunakan dalam praktikum ini antara lain
oksida MgO-Al2O3-SiO2 pada temperatur kaolin, abu sekam padi, PVA 50 gram, dan
1450-1650˚C. Bahan oksida pembentuk aquades 1 liter. Sedangkan alat-alat yang
keramik ini banyak dijumpai di alam diperlukan antara lain ayakan ukuran 150
Indonesia. Sumber MgO dapat diperoleh dari mesh, alat kompres hidrolik, dan cetakan
magnesit MgCO3 atau dolomite. Sumber Al2O3 keramik diameter 5 cm. Prosedur pengerjaan
dapat diperoleh dari alumina atau kaolinit. praktikum ini yang pertama adalah
Dan SiO2 dapat diperoleh dari pasir silika menyiapkan semua alat dan bahan yang
(Gayuh et al, 2013). diperlukan. Setelah itu mengaluskan kaolin
Sintesis serta karakterisasi dari keramik dan abu sekam padi dengan menggunakan
ini menggunakan bahan dasar silika mineral. mortar hingga lolos ayakan 150 mesh. Untuk
Sintesis dan karakterisasi ini menggunakan satu sampel memiliki berat total 10 gram
beberapa teknik, diantaranya yaitu teknik dengan komposisi sampel yaitu kaolin : abu
reaksi padatan (solid-state reaction), teknik sol- sekam padi : PVA adalah 85% : 10% : 5%.
gel, teknik melting. Untuk bahan dasar silika Setelah itu timbang bahan-bahan sesuai
mineralnya yaitu menggunakan fumed silika, dengan yang diperlukan dengan neraca
kaolinite, maupun tetra ethyl ortho silicate digital. Setelah ditimbang, campur semua
(TEOS) (Munayyiroh, 2006). bahan dan aduk hingga rata menjadi adonan
Silika sintesis dapat diperoleh dari yang homogen. Perbandingan air yang
bahan furmed silica, TEOS, dan TMOS. Bahan digunakan yaitu 2:3. Setelah semua bahan
tercampur rata, dilakukan pengeringan
Eksperimen Fisika 2
Praktikum : 29-10-2019; Laporan : 8-11-2019
Asisten praktikum : Akhmad Safi’i

sampel menggunakan hot plate selama 2 jam Sintering


untuk menghilangkan kadar air, sehingga Sampel
mk (gram) DK (cm) hk (cm)
berat total sampel hampir mendekati 1. 12,5 2,7 1
2. 13 2,7 1
penimbangan awal. Bahan yang telah
3, 13 2.7 1,1
dikeringkan kemudian dicetak menggunakan 4. 12,5 2,7 1
alat cetak diameter 5 cm sebanyak 5 buah 5. 11,5 2,7 1
sampel. Timbang massa awal, diamter, dan
tebal sampel. Setelah itu keringkan kembali
Tabel 4. Data hasil pengamatan pengukuran sampel
bahan yang telah dicetak menggunakan Pengukuran
furnace pada suhu 100˚C selama 30 menit. Sampel mg (gram) mt (gram) mb (gram)
Setelah itu melakukan tahap sintering, yaitu 1. 10,5 0,0583 12,5742
bakar sampel menggunakan furnace dengan 2. 10 0,0512 13,9889
3. 11 0,0465 15,0698
lama penahanan 2 jam pada suhu 900˚C. 4. 10 0,0488 14,0976
Setelah itu dinginkan sampel selama 12 jam. 5. 10 0,0561 13,7534
Timbang dan ukur ketebalan dan diameter
sampel setelah dibakar. Setelah itu melakukan 3.2 Analisis
pengukurang, dimana massa kering 1. Perhitungan Densitas Keramik
ditimbang, kemudian direbus selama 2 jam. mk
ρ= x ρair
Lalu lakukan pendinginan selama 12 jam mb−(mg−mt ) (1)
masih dalam air yang ikut didinginkan.
Kemudian timbang massa masing-masing 2. Perhitungan Porositas Keramik
sampel dalam keadaan menggantung dalam mb−mk
∅ %= x 100 %
air. mb−(mg−mt ) (2)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3. Perhitungan Absorpsi Air
3.1 Data Hasil Pengamatan mb−mk
A %= x 100 % (3)
Tabel 1. Data hasil pengamatan komposisi sampel mk
Komposisi 4. Perhitungan Susut Massa Keramik
Sampel Kaolin Sekam Padi PVA m0−mk
(gram) (gram) (gram) ∆ m%= x 100 % (4)
m0
1. 8,5 1 0,5
2. 8,5 1 0,5
5. Perhitungan Susut Volume Keramik
3. 8,5 1 0,5 V 0−Vk
∆ V %= x 100 % (5)
4. 8,5 1 0,5 V0
5. 8,5 1 0,5
3.3 Data Hasil Perhitungan
Tabel 2. Data hasil pengamatan percetakan sampel Tabel 5. Data hasil perhitungan sampel
Percetakan Sampel ∅% A% ∆ m%
Sampel m0 (gram) Db (cm) hb (cm) 1. 0,0347% 0,005936 0,16%
1. 10,5 3 1 2. 0,2447% 0,076064 0,13%
2. 10 3 1 3. 0,5028% 0,159215 0,13%
3, 11 3 1
4. 0,3853% 0,127808 0,16%
4. 10 3 1
5. 10 3 1 5. 0,5915% 0.195948 0,23%

Tabel 6. Data hasil perhitungan sampel


Tabel 3. Data hasil pengamatan sintering sampel
Kariena Vivianty Setiani. NI 1711014220007 4

Sampel V0 (cm3) VK (cm3) g IV. KESIMPULAN


ρ( 3)
cm Kesimpulan yang dapat diambil dari
1. 9,42 9,3258 5,68
praktikum ini adalah :
2. 9,42 8,478 3,21
3. 9,42 9,3258 3,15
1. Pembuatan sampel keramik ini memiliki
4. 9,42 8,478 3,014
komposisi abu sekam padi sebanyak 1
5. 9,42 8,478 3,018 gram, kaolin sebanyak 8,5 gram, dan
PVA 0,5 gram yang kemudian dicampur
3.4 Pembahasan menggunakan akudes sebanyak 5 ml.
Pada praktikum ini didapatkan data 2. Porositas keramik yang didapatkan dari 5
hasil perhitungan untuk menentukan nilai sampel adalah 0,0347%, 0,2447%,
densitas, porositas, susut massa, dan susut 0,5028%, 0,3852% dan 0,5915%.
volume. Untuk sampel (I) didapatkan nilai 3. Densitas keramik yang didapatkan dari 5
massa sebelum dibakar (M0) : 10,5 gram; D0 : 3 g g
sampel adalah 5,86 3; 3,21 3; 3,15
cm; h0 : 1 cm; Mk : 12,5 gram; Dk : 2,8 cm; hk : 1 cm cm
cm; Mg : 10.5 gram; Mt : 0,0583 gram; Mb : g g g
3; 3,014 3; dan 3,018 3.
12,5742 gram. Dengan D0 dan h0 adalah cm cm cm
diameter dan tinggi sampel sebelum dibakar, 4. Susut massa keramik yang didapatkan
Dk dan Hk adalah diameter dan tinggi setelah dari 5 sampel adalah 0,16%, 0,13%, 0,13%,
sampel dibakar, Mk adalah massa sampel 0,16% dan 0,23%.
setelah dibakar, Mg adalah massa gantung, 5. Susut volume keramik yang didapatkan
Mt adalah massa tali yang digunakan untuk dari 5 sampel adalah 0,01%, 0,1%, 0,01%,
menggantung sampel, dan Mb adalah massa 0,1% dan 0,1%.
basah sampel. Pada sampel ke (II) dan V. DAFTAR PUSTAKA
seterusnya dapat dilihat pada tabel.
Etty, M.W. & Muljadi. 1997. Kajian Pembuatan
Data hasil perhitungan didapatkan nilai
Keramik Kordirit sebagai Media Katalis.
densitas keramik, porositas keramik, susut
Jakarta: Puslitbang Fisika Terapan-LIPI.
massa dan susut volume. Pada sampel (I)
Kurama, S. & Kurama, H., 2006. The Reaction
didapatkan nilai porositas keramik : 0,0347%,
Kinetics of Rice Husk Based Cordierite
densitas keramik : 5,8 gr/cm3 ; Absorpsi air:
Ceramic. Ceramic International, pp.1-4.
0,005936%; susut massa keramik : 0,16%, dan
Kusuma, M.I. et al., 2013. Pengaruh
susut volume : 0,01%. Pada sampel (II) dan
Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap
seterusnya dapat dilihat dalam tabel.
Kekuatan Tekan dan Porositas Genteng
Hasilnya dari semua perlakuan sampel
Tanah Liat Kabupaten Pringsewu. Jurnal
keramik yang dibuat sudah cukup bagus,
FEMA, 1(1), pp.24-30.
hanya ada beberapa sampel yang memiliki
Munayyiroh, S. 2006. Sintesis dan karakterisasi
keretakan. Hal ini terjadi karena adanya salah
Silika Gel dari Limbah Abu Sekam Padi.
satu bahan yang kurang saat pembuatan
Semarang: Kimia FIMPA UNNES.
keramik. Rendahnya densitas pada keramik
Raharja, S. Et al., 2013. Pengaruh Penggunaan
akan menjadikan terjadinya porosity structure
Abu Sekam Padi Sebagai Bahan
atau kekosongan pada struktur keramik. Hal
Pengganti Sebagian Semen Terhadap
ini dapat menyebabkan sifat keramik menjadi
Kuat Tekan dan Modulus
mudah rapuh karena banyaknya kekosongan
Elastisitas Beton Kinerja Tinggi. E-jurnal
didalam struktur keramik tersebut.
MATRIKS TEKNIK SIPIL, 1(4), pp.503-
Terjadinya kekosongan struktur pada
510.
keramik juga disebabkan proses pembakaran
Sidabutar, T.E., 2017. Pembuatan dan
yang menjadikan abu yang terkandung pada
Karakterisasi Keramik Magnesium
sampel keramik terbakar sehingga terjadilah
Alumina Silika dari Abu Vulkanik
kekosongan tersebut.
Eksperimen Fisika 2
Praktikum : 29-10-2019; Laporan : 8-11-2019
Asisten praktikum : Akhmad Safi’i

Gunung Sinabung. Jurnal Teknik Mesin 12,5742 gr−12 , 5 gr


∅ %= x 100 %
(JTM), 6(1), pp.28-35. 12,5742 gr−( 10 , 5 g−0,0583 g )
Sofyan, G.G.I. et al., 2013. Sintesis dan
∅ %=0,347948 %
Karakterisasi Bahan Keramik Cordierite
dari Abu Sekam Padi. Indonesian Journal 3. Perhitungan Absorpsi Air
of Chemical Science, 2(2), pp.96-101. mb−mk
A %= x 100 %
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik mk
Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi 12,5742 gr −12, 5 gr
Kelima. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
A %= x 100 %
12 , 5 gr
A %=0,005936 %
4. Perhitungan Susut Massa Keramik
m0−mk
A %= x 100 %
m0
15 gr −12 ,5 gr
∆ m%= x 100 %
15 gr
∆ m%=0 , 16 %
LAMPIRAN
 Sampel 1 : 5. Perhitungan Susut Volume
Diketahui : Keramik
m0 =5 gram mk =12,5 gram V 0−Vk
∆ V %= x 100 %
mt = 0,0589 gram Dk = 2,7 cm V0
mg = 10,5 gram hk = 1,1 cm 3
9 , 42 cm −9,3258 cm
3

Db = 3 cm ρ air= 1 gram/cm3 ∆ V %= 3
x 100 %
9 , 42 cm
hb = 1 cm rb = 1,5 cm
mb = 12,5742 gram rk = 1,35 cm
∆ V %=0 , 01 %
V0 = πrb2hb  Sampel 2 :
= 9,42 cm3 Diketahui :
Vk = πrk2hk m0 = 15 gram mk = 13 gram
= 9,3258 cm3 mt = 0,0512 gram Dk = 2,7 cm
Jawab : mg = 10 gram hk = 1 cm
1. Perhitungan Densitas Keramik Db = 3 cm ρ air= 1 gram/cm3
mk hb = 1 cm rb = 1,5 cm
ρ= x ρair
mb−(mg−mt ) mb = 13,9889 gram rk = 1,35 cm
12 , 5 gr gr V0 = πrb2hb
ρ= x1 3 = 9,42 cm3
12,5742 gr−( 10 , 5 gr −0,0583 gr ) cm
Vk = πrk2hk
gr = 8,478 cm3
ρ=5,86166 3
cm Jawab :
2. Perhitungan Porositas Keramik 1. Perhitungan Densitas Keramik
mb−mk mk
∅ %= x 100 % ρ= x ρair
mb−(mg−mt ) mb−(mg−mt )
Kariena Vivianty Setiani. NI 1711014220007 6

13 gr gr mk
ρ= x1 3 ρ= x ρair
13,9889 g− (10 g−0,0512 g ) cm mb−(mg−mt )
gr 13 gr gr
ρ=3,21774 3 ρ= x1 3
cm 15,0698 r −( 11g−0 , 45 g ) cm
2. Perhitungan Porositas Keramik ρ=3,15818
gr
3
mb−mk cm
∅ %= x 100 %
mb−(mg−mt )
2. Perhitungan Porositas Keramik
13,9889 gr −13 gr mb−mk
∅ %= x 100 % ∅ %= x 100 %
13,9889 g−( 10 g−0,0512 g ) mb−(mg−mt )
∅ %=0,244771 % 15,0698 g−13
∅ %= x 100 %
15,0698 r −( 11 g−0 , 45 g )
3. Perhitungan Absorpsi Air
mb−mk ∅ %=0,50289 %
A %= x 100 %
mk
3. Perhitungan Absorpsi Air
13,9889 gr −13 gr mb−mk
A %= x 100 % A %= x 100 %
13 gr mk
A %=0,0760642 % 15,0698 gr −13 gr
A %= x 100 %
4. Perhitungan Susut Massa Keramik 13 gr
m0−mk A %=0,159215 %
A %= x 100 %
m0
4. Perhitungan Susut Massa Keramik
15 gr −13 gr m0−mk
∆ m%= x 100 % A %= x 100 %
15 gr m0
∆ m%=0 , 13 % 15 gr −12 gr
∆ m%= x 100 %
5. Perhitungan Susut Volume Keramik 15 gr
V 0−Vk ∆ m%=0 , 13 %
∆ V %= x 100 %
V0
5. Perhitungan Susut Volume Keramik
3 3
9 , 42 cm −8,478 cm V 0−Vk
∆ V %= x 100 % ∆ V %= x 100 %
9 , 42 cm
3 V0
3 3
∆ V %=0 , 1 % 9 , 42 cm −9,3258 cm
∆ V %= 3
x 100 %
9 , 42 cm
 Sampel 3 :
Diketahui : ∆ V %=0 , 01 %
m0 = 15 gram mk = 13 gram
 Sampel 4 :
mt = 0,0465 gram Dk = 2,7 cm
Diketahui :
mg = 11 gram hk = 1 cm
m0 = 15 gram mk = 12,5 gram
Db = 3 cm ρ air= 1 gram/cm3
mt = 0,0488 gram Dk = 2,7 cm
hb = 1 cm rb = 1,5 cm
mg = 10gram hk = 1 cm
mb = 15,0689 gram rk = 1,35 cm ρ air= 1 gram/cm3
Db = 3 cm
V0 = πrb2hb
hb = 1 cm rb = 1,5 cm
= 9,42 cm3
mb = 14,0976 gram rk = 1,35 cm
Vk = πrk2hk
V0 = πrb2hb
= 9,3258 cm3
= 9,42 cm3
Jawab :
Vk = πrk2hk
1. Perhitungan Densitas Keramik
Eksperimen Fisika 2
Praktikum : 29-10-2019; Laporan : 8-11-2019
Asisten praktikum : Akhmad Safi’i

= 8,478 cm3 Db = 3 cm ρ air= 1 gram/cm3


Jawab : hb = 1 cm rb = 1,5 cm
1. Perhitungan Densitas Keramik mb = 13,5 gram rk = 1,35 cm
mk V0 = πrb2hb
ρ= x ρair
mb−(mg−mt ) = 9,42 cm3
Vk = πrk2hk
12 ,5 gr gr
ρ= x1 3 = 8,478 cm3
14,0976 gr− (10 g−0,0488 g ) cm
Jawab :
gr 1. Perhitungan Densitas Keramik
ρ=3,01466 3
cm mk
ρ= x ρair
2. Perhitungan Porositas Keramik mb−(mg−mt )
mb−mk 11, 5 gr gr
∅ %= x 100 % ρ= x1 3
mb−(mg−mt ) 13,7534 gr −( 10 g−0,0561 g ) cm
14,0976 g−12 ,5 g
∅ %= x 100 % ρ=3,01877 gr 3
14,0976 gr −( 10 g−0,0488 g ) cm
∅ %=0,385298 % 2. Perhitungan Porositas Keramik
3. Perhitungan Absorpsi Air mb−mk
∅ %= x 100 %
mb−mk mb−(mg−mt )
A %= x 100 %
mk 13,7534 g−11, 5 g
∅ %= x 100 %
14,0976 g−12 , 5 g 13,7534 gr −( 10 g−0,0561 g )
A %= x 100 %
12 ,5 g
∅ %=0,591521 %
A %=0,127808 %
3. Perhitungan Absorpsi Air
4. Perhitungan Susut Massa Keramik mb−mk
m0−mk A %= x 100 %
A %= x 100 % mk
m0
13,7534 g−11 ,5 g
15 g−12 ,5 g A %= x 100 %
∆ m%= x 100 % 11 ,5
15 gr
A %=0,195948 %
∆ m%=0 , 16 %
4. Perhitungan Susut Massa Keramik
5. Perhitungan Susut Volume Keramik m0−mk
V 0−Vk A %= x 100 %
∆ V %= x 100 % m0
V0
15 g−11, 5 g
3 3 ∆ m%= x 100 %
9 , 42 cm −8,478 cm 15 g
∆ V %= 3
x 100 %
9 , 42 cm ∆ m%=0 , 23 %
∆ V %=0 , 1 % 5. Perhitungan Susut Volume Keramik
 Sampel 5 : V 0−Vk
∆ V %= x 100 %
Diketahui :
V0
m0 = 15 gram mk = 11,5 gram 3
9 , 42 cm −8,478 cm
3
∆ V %= x 100 %
mt = 0,0561 gram Dk = 2,7 cm 9 , 42 cm
3

mg = 10 gram hk = 1,1 cm
∆ V %=0 , 1 %
Kariena Vivianty Setiani. NI 1711014220007 8

Anda mungkin juga menyukai