Anda di halaman 1dari 5

UAS

KERAMIK
1. Jelaskan Proses pembentukan keramik
Terdapat 3 metode dalam pembentukan keramik :
1) Glass forming
Pada glass forming ini juga masih dibagi untuk proses pembentukannya
seperti (teknik pressing, blowing, dan fiber drawing)
2) Particular forming
Pada glass forming ini juga masih dibagi untuk proses pembentukannya
seperti (hydro plastic forming, slip casting, powder pressing, dan tape casting
3) Cementation
Pada soal ini saya akan menjawab pertanyaan dengan menggunakan metode particulate
forming dengan teknik powder casting.
Proses particulat forming adalah proses pembentukan keramik dengan menggunakan
ukuran bahan kecil bisa berbentuk butiran-butiran berukuran kecil. Bahan yang
digunakan diparticular forming bisa clay maupun non clay
Cara mendapatkan ukuran butiran yang kecil bisa dengan cara crushing, crushing
merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memperkecil ukuran material alat yang
digunakan dalam metode crushing adalah jaw crusher, ball mill, roll crusher dll.
PROSES PEMBUATAN KERAMIK

Mold
Powder
Raw material

Crushing process

Product
Sintering process
2. Jelaskan Prose pembentukan kerami traditional
Pada pembentukan keramik traditional yang paling membedakan dengan keramik
baru adalah bahannya, apabila keramik traditional umumnya menggunakan tanah
liat dengan campuran air, berbeda dengan keramik baru bahannya bisa
menggunakan unsur selain tanah dengan cairan selain air.

Secara garis besar proses pembuatan keramik traditional meliputi


1) Raw material
2) Crushing
3) Shaping
4) Drying
5) Firing

Raw material

Raw material adalah mencari bahan dasar yang akan dibuat, setelah bahan telah
ditemukan, bahan tersebut dilakukan crushing (pengecilan ukuran hingga menjadi
powder) , selanjutnya produk tersebut dibentuk (Shaping), ada berbagai macam proses
pembentukan, misalnya menggunakan slip casting. Seperti yang ada pada gambar
dibawah ini

Setelah itu produk dikeringkan (Drying), setelah produk kering produk dilakukan firing
atau sintering untuk lebih merigidkan produk.
SLIP CASTING
Merupakan proses pembentukan kermik dengan menggunakan slip+ cetakan, dengan
bahan powrder clay + air
Composition air adalah 25% hingga 40%
Powder + air dicampur dalam wadah hingga menjadi slip, kemudian dituangkan dalam
cetakan yang berlubang, fungsi cetakan berlubang untuk mengeluarkan sisa-sisa slip.
Kemudian air diserap dalam plaster mold. Kemudia balik cetakan untuk menghilangkan
sisa-sisa slip, keringkan dan lakukan firing sebagai finishing material
3. Jelaskan proses pembuatan new keramik
Secara garis besar proses pembuatan keramik baru meliputi
1) Raw Material
2) Shaping
3) Sintering
4) Finishing
Yang pertama adalah raw material terlebih dahulu, kita harus menentukan tujuannya,
akan dibuat apa keramik ini, semua ditentukan pada raw material dalam raw material ini
juga mencaku crushing (menjadikan ukuran menjadi lebih kecil) dalam raw material lah
yang akan menentukan sifat kimi dan mekaniknya
SHAPING (Prosess pembentukan) dalam proses pembentukan ini terdapat banyak cara,
seperti pembentukan dengan menggunakan powder metallurgy melalu metode hot
pressing, jadi aka nada alat pengepresing bertekanan tinggi dengan suhu yang telah
ditentukan, powder dimasukkan dalam cetakan kemudian ditekan dengan menggunakan
die dan diberikan suhu untuk memberikan bentuk yang di inginkan. Tidak cukup sampai
disitu, setelah terbentuknya material, material ini masih memiliki tingkat porositas yang
tinggi, hal ini tentu dapat mempengaruhi sifat mekaniknya maka dari itu harus dilakukan
proses sintering (Pemanasan tidak sampai titik leleh) hal ini dilakukan untuk
memperkecil tingkat porositas dan untuk merigidkan material. Setelah itu dilakukan
proses finishing pada proses finishing ini material bisa dilakukan pelapisan seperti
coating atau yang lainnya.
4. Jelaskan proses terbentuknya material keramik super konduktor
Super konduktor merupakan suatu peristiwa dimana material yang memiliki
hambatan listrik apabila didingankan hambatannya akan menjadi Nol
Teori yang sangat terkenal adalah Teori BCS, Menurut teori BCS, bahan
superkonduktor akan memiliki hambatan listrik nol bila eletron-elektron bebas
dalam material itu berpasangan. Pasangan-pasangan elektron tersebut bisa melaju
dalam struktur bangunan molekul logam tanpa hambatan.
Suhu kritis yang dimiliki tiap material untuk mencapai sifat superkonduktifitas-
nya berbeda-beda. Lalu apa yang terjadi bila bahan dapat didinginkan hingga
mencapai suhu nol mutlak?

Akan terbentuknya proses levitasi apabila hambatan listrik pada bahan conductor
=0
Namun terdapat kelemahan yang terjadi pada superconductor, ilmuwan terus
melakukan penelitian hingga saat ini bagaimana superconductor dapat bertahan
pada suhu kamar tanpa melewati sebuah proses pendinginan, apabila ini terjadi
tentu akan menghemat ratusan persen biaya dalam penerapan super conductor
Baru-baru ini telah dikembangkan Bahan keramik yang pada umumnya dikenal
sebagai isolator karena tidak bisa menghantarkan listrik sama sekali pada suhu
ruang, ternyata pada tahun 1986-1987 berhasil didobrak oleh Alex Miller dan
George Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di Rischlikon, Switzerland.
Mereka membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium
Tembaga dan oksigen yang berhasil menciptakan material bersifat
superkonduktor pada suhu tinggi, dengan menggunakan nitrogen cair sebagai
pendinginnya.
SOAL ANTISIPASI
MATERI GLASS CERAMIC
1) Jelaskan proses pembuatan Glass Ceramic
Secara garis besar proses pembuatan Glass ceramic meliputi
a. Raw Material
b. Shaping
c. Heat Treatmen
d. Finishing

Raw material berupa butiran butiran Silica (SiO2) butiran tersebut kemudian
dilakukan peleburan dalam tungku (cetakan) hingga pada temperature leleh
silica sekitar 1500-1600 derajat Celcius, setelah itu cairan dibentuk (Shaping)
terdapat berbagai macam teknik pembentukan seperti Casting, Spinning, dan
Pressing. Untuk proses pembentukan dengan cara pressing, bahan yang telah
di cairkan kemudian taruh dalam cetakan pressing yang kemudian ditekan,
produk hasil pressing dapat berbentuk piring . kemudian dilakukan heat
treatmen untuk membuat struktur produk menjadi lebih rigid. Proses
selanjutnya adalah finising seperti pelapisan (coating)

Anda mungkin juga menyukai