Momen Gaya/Torsi (τ )
Gerak Menggelinding
Momentum Sudut
Kesetimbangan rotasi
F3
Diketahui tiga buah gaya bekerja pada sebuah batang AD dengan posisi seperti pada gambar di
atas. F1 = F2 = F3 = 10 N , tg ao = 4/3 , AB = 2m , BC = 1,5 m , dan CD = 1 m.
Hitunglah resultan momen gaya dari ketiga gaya terhadap batang, jika dipilih porosnya adalah : F2 = 20N
a. Titik A b. Titik B c. Titik C d. Titik D
F3 = 10N
Penyelesaian :
Dua buah roda berporos sama. Jari-jari roda kecil 10 cm dan roda besar 25 cm. Pada tepi-
a. ∑ τ A =τ 1 −τ 2 +τ 3 =F1 . d1 −F2 . d 2+ F 3 . d 3=10.0−10.3,5+10. 4,5. sin a tepi roda bekerja gaya seperti pada gambar di atas. Tentukan resultan momen gaya pada
sistem roda di atas. (Kunci = 3 Nm)
4
¿ 0−35+45. =−35+36=1 N . m 2. Diketahui gaya F1 = 12 N, F2 = 10 N , bekerja pada sebuah batang tak bermassa seperti
5 pada gambar di bawah. Kedua gaya membentuk sudut 37 o terhadap batang. (sin 37o = 0,6).
Perhatikan baik-baik :
Mengapa τ 2=−? F1
Mengapa d1 = 0 ? ; d2 = 3,5 m dan d3 = 4,5 m A 37o
Mengapa sin ao = 4/5 ? B
b. ∑ τ B =τ 1 −τ 2 +τ 3=F1 . d 1−F2 . d 2+ F 3 . d3 F2 37o C
A
y rB = 3 m, dan rC = 0. Sehinga : m5
Diketahui : m1 = m2 = m3 = m4 = m5 = 2 kg
Iy = mA.rA2 + mB.rB2 + mC.rC2 Tentukan Resultan Momen Inersia sistim diatas jika sumbu putarnya adalah :
= 1 (0) + 2.(3)2 + 3(0) = 18 kg.m2 (a). sumbu x (c). melalui titik O tegak lurus bidang xy
(b). sumbu y (Kunci : a). 44 kg.m2 b). 82 kg.m2 c). 126 kg.m2)
(b) sumbu putar melalui A dan tegak lurus
X bidang xy, maka diperoleh data : 3. Dua bola masing-masing massanya m1 = 2 kg dan m2 = 3 kg dihubungkan dengan batang
rA = 0, rB = 3 m, dan rC = 3 m. Sehingga ringan tak bermassa seperti pada gambar.
I =∫ r 2 . dm ....................... (1.6)
dm
Keterangan :
r adalah jarak elemen massa dm dari sumbu rotasi.
Dari persamaaan di atas telah dihitung momen inersia beberapa benda pejal bentuk
teratur dan hasilnya sebabagi berikut. (Tugas kalian adalah memahami dan menghafalkan).
(Tugas : Memahami dan menghafalkan Tabel Momen Inersia beberapa benda berikut)
Pembahasan :
I = I silinder + I lumpur
Tentukan momen inersanya jika batang AB diputar melalui pusat O (AO = OB).
Pembahasan : = ½ mS RS 2 + mL rL 2 = ½ (20).(1)2 + 2 (0, 5)2
Saat batang AB diputar dengan poros A, momen inersianya 8 kg.m 2, sehingga panjang 4. Momen inersia di pusat sebuah piringan tipis bermassa m dan berjari-jari R adalah ½ mR 2.
batang L dapat dicari dengan rumus :
Tentukan momen inersia piringan jika poros digeser di tepi piringan sejajar dengan poros
Poros di ujung batang (di A) :
semula.
I = 1/3 mL2 8 = 1/3 (2)L2 L2 = 12 m2 Pembahasan :
Saat batang AB diputar dengan poros di tengah batang (di O), maka besarnya momen
inersia : I = Ic + m.b2
I = 1/12 mL2 I = 1/12 (2).12 I = 2 kg.m2 b=R = ½ m.R2 + m.R2
= 3/2 m.R2
2. Sebuah pipa dengan panjang L = 1 meter memiliki jari-jari luar pipa adalah 25 cm dengan
jari-jari dalam 20 cm. Jika massa pipa adalah 4 kg, tentukan momen inersia pipa!
Ic = ½ mR2 I = ... .?
Soal Latihan :
1. Sebuah bola pejal memiliki massa 10 kg dan jari-jari 40 cm. Berapakah besar momen
inersianya bila porosnya :
a. melalui pusat bola (Kunci : 0,64 kg.m2)
b. sejajar pada tepi bola. (Kunci : 2,24 kg.m2)
Pembahasan 2. Sebuah silinder pejal memiliki massa 4 kg dan jari-jari 20 cm. Berapakah besar momen
inersianya bila porosnya :
Momen inersia silinder berongga adalah sebagai berikut :
a. melalui sumbu silinder (Kunci : 0,08 kg.m2)
b. sejajar sumbu pada tepi silinder. (Kunci : 0,24 kg.m2)
3. Sebuah batang bermassa M dengan panjang L diputar melalui poros dipertengahan batang
sehingga momen inersianya Ic = 1/12 M.L2. Tentukan besar momen inersianya jika
R1 = 30 cm = 0,3 meter, R2 = 40 cm = 0,4 meter, M = 8 kilogram, sehingga :
porosnya terletak :
I = ½ (8)[(0,3)2 + (0,4)2] = 4(0,09 + 0,16) = 4(0,25) = 1 kg.m 2 a. pada ujung batang (Kunci : 1/3 mL2)
b. pada jarak ¼ L dari ujung batang (Kunci : 7/48 mL2)
C. Hubungan antara Momen gaya dengan Percepatan sudut a). Pada titik di ujung batang (B)
Sebuah benda bermassa m. Akibat gaya F, benda berotasi dengan jari-jari r dan dengan Mencari percepatan sudut (α )
percepatan tangensial a.
τ =I . α F.r = 1/3 m.L2.α F. ½ L = 1/3 m.L2 .α 3 F = 2 m.L.α
F
3g
3 m.g = 2 m.L.α α =
a τ =F . r F = m.a 2L
r m Mencari percepatan tangensial (a) di ujung batang (B)
¿ m .a . r a = r.α a = r .α r sampai ujung batang = L, sehingga :
3g 3g
¿ m .r . α . r=m. r 2 . α a=L . → a=
2L 2
τ =I . α ................. (1.8) b). Pada titik di tengah batang (Z)
3g
Keterangan : Percepatan sudut disemua bagian batang adalah sama besar, yaitu : α =
2L
τ = momen gaya (torsi) N.m
(Coba perhatikan mengapa sama besar?)
I = momen inersia kg.m2
Percepatan tangensial (a) pada setiap titik pada batang adalah berbeda bergantung
α = percepatan sudut rad/s2 jaraknya dari sumbu putar atau engsel. (Coba perhatikan mengapa berbeda?)
Rumus (1.8) ini sering digunakan, sebagai hukum II Newton pada gerak rotasi. Di tengah batang (Z) r = ½ L, sehingga percepatan tangensialnya :
Analog dengan F = m.a (pada hukum II newton pada gerak translasi)
1 3g 3g
Contoh soal : a = r .α a= L. → a=
2 2L 4
1.
Seperti contoh di atas, hitunglah berapa percepatan tangensial titik pada batang yang
L
Sebuah batang homogen dalam posisi berjarak :
A B
mendatar massanya m dan panjangnya a). ¼ L dari ujung A (Kunci : 3/8 g) b). ¼ L dari ujung B (Kunci : 9/8 g)
Z
AB = L. Ujung A dihubungkan dengan
engsel. Ketika batang dilepaskan, 2.
F= m.g
hitunglah percepatan sudut dan perce- Sebuah benda dengan massa = m dihubungkan dengan tali
patan tangensial : yang dililitkan pada katrol berbentuk cakram yang dapat
a α M α berputar bebas pada porosnya. Jika massa katrol = M, jari-
a. Pada titik di ujung batang (B) jarinya = R dan gravitasi bumi = g, tentukanlah :
R
b. Pada titik di tengah batang (Z) a). percepatan turunnya benda (a)
Pembahasan : T b). percepatan sudut katrol (α)
2 c). gaya tegangan tali (T)
Momen inersia benda bentuk batang dengan poros di ujung batang : I = 1/3 m.L
Gaya berat batang F = m.g
Pembahasan :
( m2−m1 . μ k ) . g
F = w = m.g a ¿ . a=
1 (m2 > m1)
m.g (m ¿ ¿ 2+ m1 + M )¿
a= 2
a) 1 (buktikanlah !... )
m+ M
2
b ¿ . T 1=m1 (μ k . g+a) dan T 2=m 2 (g−a)
m.g
α= NB. Jika papan licin, maka harga μk = 0 fk = 0
b). a = r.α 1
R(m+ M )
2 5.
fk
c). F – T = m.a T = F – m.a T = m (g – a) mg.sinθ
θ
3.
Dua buah benda dengan massa = m 1 dan m2 dimana (m2 >
m1) dihubungkan dengan tali pada katrol berbentuk cakram
M α tampak seperti pada gambar disamping. Jika jari-jari katrol = mg.cosθ
R dan gravitasi bumi = g, tentukanlah percepatan (a) yang
R dialami benda m1 dan m2 : mg
θ
a). Jika massa katrol diabaikan (katrol licin / tali meluncur)
b). Jika massa katrol (M) diperhitungkan (katrol berotasi)
Sebuah benda berbentuk silinder (bola) dengan massa = m dan jari-jari = R mengge-
linding pada bidang miring dengan sudut kemiringan = θo , tentukan percepatannya.
m1 Kunci Jawaban (Buktikanlah) :
m2
Jawaban :
( m2−m1 ) . g ( m2−m1 ) . g
a ¿ . a= b ¿ . a= g . sinθ
(m ¿ ¿ 2+ m1 )¿ 1 Buktikan bahwa besar percepatannya : a=
(m ¿ ¿ 2+ m1 + M )¿ 1+k
2 NB. k = faktor pengali pada momen inersia. Silinder pejal I = 1/2 m.R2 k = ½
4. T1
m1 Massa katrol = M
Jari-jari = R
fk T2
3. Dua buah ember dihubungkan dengan tali dan ka- ( Kunci : T = 1 N ) Rumus Jadi : T = 1/3 m.g
trol berjari-jari 10 cm, ditahan dalam kondisi diam Silinder pejal 7. Silinder pejal bermassa m mula-mula diam kemudian
kemudian dilepas seperti gambar disam-ping. Jika dilepaskan dari ujung sebuah bidang miring dan mulai
massa m1 = 5 kg , m2 = 3 kg dan massa katrol M = bergerak ke bawah. Jika panjang bidang miring 5 m
dan ketinggian h = 3 m. Tentukan percepatan bola
4 kg, tentukan :
saat tiba di ujung bawah bidang miring (g = 10 m/s 2)
a) percepatan gerak ember
a).jika bola meluncur b). jika bola menggelinding
b) tegangan tali pada ember 1
c) tegangan tali pada ember 2 [ Kunci : a). 6 m/s2 b). 4 m/s2 ]
[ Kunci : a). 2 m/s2 , b). 40 N , c). 36 N ] 8. Sebuah silinder pejal bermassa 20 kg dan jari-
jari 10 cm di dorong dengan gaya 120 N seperti
F pada gambar di samping. Tentukan percepatan
R yang dialami silinder jika :
4. Sebuah katrol silinder pejal dengan massa M = 4 kg a. silinder selip/tergelincir/tak ada gesekan
berjari-jari 20 cm dihubungkan dengan dua buah b. silinder menggelinding/ada gesekan
massa m1 = 3 kg dan m2 = 5 kg dalam kondisi ter- (Kunci : a. 6 m/s2 ; b. 4 m/s2)
tahan diam kemudian dilepaskan. Tentukan perce-
patan gerak kedua benda dan tegangan tali T1 dan
T2 jika :
a). lantai dibawah m1 dianggap licin
b).koefisien gesekan antara m1 dan lantai = 0,2
Kunci :
a). 5 m/s2 ; 15 N ; 25 N
2
D. Energi Gerak Rotasi W = Usaha (J)
Sudah dibahas di kelas X , energi kinetik benda yang bergerak translasi (lurus) adalah : Contoh soal :
1. Bola pejal bermassa 10 kg mula-mula diam
¿ ................................................................................... (I.9) kemudian dilepaskan dari ujung sebuah
Keterangan : m = massa benda (kg) bidang miring dan mulai bergerak mengge-
v = kecepatan (translasi) benda (m/s) linding. Jari-jari bola adalah 1 meter, dan
Ek = energi kinetik benda (J) ketinggian h = 28 m. Tentukan kecepatan
Persamaan energi kinetik benda yang bergerak rotasi dapat dijabarkan dari energi kinetik bola saat tiba di ujung bawah bidang miring.
benda yang bergerak translasi (lurus).
Pembahasan : Hukum Kekekalan Energi Mekanik :
1 1
Ek= m v 2= m ¿
2 2
Jadi rumus energi kinetik benda yang bergerak rotasi : ¿ ...... ( I.10 )
Keterangan : I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Energi kinetik benda yang bergerak menggelinding (rotasi dan translasi) :
¿ ...... (I.11)
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Pada benda yang Bergerak Menggelinding :
(Em)1 = (Em)2
2. Sebuah benda bermassa M dengan jari-jari R menggelinding tanpa slip menuruni bukit,
(Ep)1 + (Ek)trans.1 + (Ek)rot.1 = (Ep)2 + (Ek)trans.2 + (Ek)rot.2 .......... (I.12) Seperti pada gambar di bawah. Tentukan kelajuan benda di dasar bukit.
Usaha dalam gerak rotasi dapat dijabarkan dari usaha pada gerak translasi. fk
mg.sinθ
W =F . s=F . r .θ=τ . θ W =τ . θ .................. (I.13) θ s
Analog dengan gerak translasi, besarnya usaha pada gerak rotasi sama dengan h
perubahan energi kinetik rotasi. mg.cosθ
1 1
W =∆ Ek=Ek rot .2−Ek rot .1= I . ω 22− I . ω21 ................. (I.14) mg
2 2
θ
Keterangan : θ = sudut tempuh (rad) ; ω = kecepatan sudut (rad/s)
Jawaban :
2 gh
Buktikan bahwa besar kecepatannya :
1 1
b). laju bola ( √ 15) lebih besar dari laju silinder ( √ 14) , jadi bola pejal akan sampai
lebih dulu di dasar bidang miring dari pada silinder pejal. EK = 2 I 2 = 2 x 0,4 (12,56)2 = 0,2 x 157,754 = 31,6 joule
4. Silinder pejal dengan jari-jari 5 cm bermassa 0,25 kg bertranslasi dengan kelajuan linear
4 m/s. Tentukan energi kinetik silinder jika selain bertranslasi silinder juga berotasi!
Diketahui : m = 0,25 kg ; r = 5 cm = 0,05 m ; v = 4 m/s Soal : Ek = ..... ?
Jawab : Energi kinetik total dari Silinder pejal 6. Sebuah roda gerinda yang homogen mempunyai massa 0,9 kg dan jari-jari 8 cm. Roda
mula-mula berputar dengan kecepatan sudut 1400 rpm. Karena pengaruh gaya gesekan,
roda berhenti setelah 35 sekon. Hitung momen gaya yang dialami roda akibat gaya gesekan
tersebut.
Diketahui : m = 0,9 kg ;
ω 1= 1400 rpm = (1400).(2 π rad)/60s = (1400)(2x3,14 rad)/60s = 146.6 rad/s
t = 35 s ; ω 2= 0 (sampai berhenti) Soal : τ = ? 7. Sebuah bola pejal menggelinding pada bidang miring yang memiliki ketinggian 2,52 m. Jika
Jawab : jari-jari bola 50 cm dan g = 10 m/s 2, tentukanlah kecepatan sudut bola tersebut pada saat
Momen inersia gerinda (bentuk gerinda silinder pejal tipis) I = ½ m.R2 tiba di dasar bidang miring. (Kunci : 12 rad/s)
I = ½ (0,9)(0,08)2 = 2,88 x 10-3 kg.m2
E. Momentum Sudut Pada Gerak Rotasi
Sudut yang ditempuh dalam waktu 35 sekon :
Pernahkah kita melihat orang bermain gasing? Mengapa gasing yang sedang berputar
θ = ½ (ω 1+ ω2).t = ½ (146,6 + 0).35 = 2.565,5 rad meskipun dalam keadaan miring tidak roboh? Pasti ada sesuatu yang menyebabkan gasing
Sesuai persamaan (I.13 dan I.14), dapat dituliskan : tidak roboh. Setiap benda yang berputar mempunyai kecepatan sudut. Bagaimana
1 1 hubungan antara momen inersia dan kecepatan sudut?
W =τ . θ= I . ω 22− I . ω21
2 2
1 v Gambar di samping memperlihatkan benda A
τ .(2.565,5)=0− ( 2,88 x 10−3 )¿ berotasi dengan sumbu putar (poros) di O.
2
m r adalah jarak antara O dan A (jari-jari rotasi).
τ =12,1 x 10 N.m
−3
O r A
Soal Latihan : Jika massa benda A = m dan kecepatan
liniernya = v, maka besar momentum linier
1. Sebuah bola pejal (I=2/5 mR 2) massanya 1 kg dan jari-jarinya 10 cm menggelinding di lantai bendas tersebut : p = m × v.
mendatar dengan kelajuan 1 m/s. Tentukan energi kinetik total bola tersebut. (Kunci : 0,7 J)
2. Sebuah bola berongga (I=2/3 mR2) menggelinding melalui puncak bukit dengan kelajuan Hasil perkalian momentum (linier) p dengan jari-jari rotasi r disebut momentum sudut, dan
1 m/s pada saat di puncak. Tentukan kelajuan bola ketika berada 4 m di bawah puncak. diberi notasi L.
(Kunci : 7,0 m/s) Jadi : L= p . r=m . v .r =m ( ωr ) r=m r 2 ω=I .ω L=I . ω ..... (I.15)
3. Sebuah silinder tipis melakukan gerak translasi dan rotasi pada bidang miring yang memiliki
ketinggian 1,6 m. Jika g = 10 m/s 2, tentukanlah kecepatan silinder pada kaki bidang miring Momentum sudut merupakan besaran vektor. Arah momentum sudut mengikuti aturan tangan
tersebut. (Kunci : 4 m/s) kanan, yaitu apabila ke-empat jari tangan kanan (selain ibu jari) dikepalkan mengikuti arah
4. Sebuah silinder pejal digelindingkan pada rotasi benda (ω), maka jempol yang teracung menunjukkan arah momentum sudut (L).
Bidang horisontal dengan kecepatan te –
tap 10 m/s, kemudian naik ke atas bidang
miring dengan sudut kemiringan 30o. Jika
g = 10 m/s2, tentukan ketinggian maksimum
yang dicapai silinder tersebut. V
(Kunci : 7,5 m)
5. Seperti soal nomor 4, tetapi bendanya berupa bola pejal. (Kunci : 7,0 m)
6. Sebuah silinder pejal berotasi terhadap sumbunya dengan kecepatan sudut 120 rpm. Bila
massa silinder 20 kg dan jari-jarinya 20 cm, berapakah energi kinetik rotasi silinder tersebut. Hubungan antara momentum sudut dengan momen gaya adalah :
(Kunci : 31,6 J)
dω I . dω dL
τ =I . α=I . = →τ= ..................................... (I.16) 1. Sebuah silinder tipis berongga dengan diameter 120 cm dan massa 20 kg berotasi melalui
dt dt dt
pusat sumbunya seperti gambar berikut ini. Jika kecepatan sudutnya 5 rad/s, hitunglah
momentum sudutnya!
Hukum Kekekalan momentum sudut :
“Jika tidak ada momen gaya luar (τ ) yang bekerja pada suatu sistem ¿, maka besar
momentum sudut (L) adalah konstan”. Sehingga hukum kekekalan momentum sudut dapat
dituliskan :
Penyelesaian:
L1 = L2 atau I1 1 = I2 2 ..................................................................... (I.17) Diketahui : d = 120 cm → R = 60 cm = 0,6 m
m = 20 kg
Keterangan : ω = 5 rad/s
v = kecepatan linear (m/s) Ditanya: L = ... ?
p = momentum linier (kg.m/s) Jawab:
L = momentum sudut (kg.m2/s)
m = massa benda (kg) I = m.R2 = (20)(0,6)2 = 7,2 kg.m2
R = jarak partikel ke sumbu putar atau jari-jari rotasi (m) L = I . ω = (7,2)(5) = 36 kg.m2/s
ω = kecepatan sudut (rad/s)
I = momen inersia (kg.m2) 2. Seorang perenang bermassa 48 kg meloncat meninggalkan papan tumpu dalam konfigurasi
lurus dengan kecepatan sudut 0,3 rps terhadap pusat massanya. Perenang kemudian
Hukum kekekalan momentum sudut dapat digunakan untuk 2 benda seperti berikut ini. menggelungkan tubuhnya hingga berjari-jari kira-kira 25 cm. Dengan menganggap
Dua benda mula-mula bergerak searah kemudian digabungkan. perenang sebagai sebuah batang homogen dengan panjang 2 m sesaat setelah meloncat,
ω1 kemudian menjadi sebuah bola homogen saat menggelung, perkirakan kecepatan sudutnya
ω2 saat menggelung.
ω
Diketahui : m = 48 kg ; 1 = 0,3 rps ; Soal : 2 = .... ?
I1 + I2 =
Jawab :
I1 .1 + I2 .2 = ( I1 + I2 ). ....................... (I.18) Sesaat meloncat seperti batang homogen :
2.
2m O 4m
F2= 40N F3= 10N
½a ½a
Dua buah benda massanya 2m dan 4m masing-masing berjarak ½ a dari sumbu putar o. Dua buah roda berporos sama. Jari-jari roda kecil 10 cm dan roda besar 25 cm. Pada tepi
Resultan momen inersia kedua benda adalah ... . roda bekerja gaya seperti pada gambar di atas. Resultan momen gaya pada sistem roda di
a. 3,0 ma2 atas adalah ... .
b. 1,5 ma2 d. 2/3 ma2 a. 11,5 Nm
c. 1,0 ma2 e. 1/4 ma2 b. 9,0 Nm d. 3,5 Nm
c. 6,5 Nm e. 1,5 Nm
a. 7,0 ma2
6. Sebuah komedi putar berdiameter 3 m dengan momen inersia 120 kg.m 2 berotasi dengan b. 6,5 ma2 d. 4,5 ma2
2
kecepatan sudut 4 rad/s. Empat orang anak yang massanya masing-masing 40 kg tiba-tiba c. 5,0 ma e. 2,5 ma2
melompat dan duduk di tepi komedi putar. Maka kecepatan sudut komedi putar sekarang 10. Perhatikan pernyataan dibawah ini.
menjadi ... . 1. Momen inersia dan momen gaya merupakan besaran vektor
a. 3,2 rad/s 2. Momen inersia dan momen gaya mempunyai dimensi yang sama
b. 3,0 rad/s d. 1,6 rad/s 3. Momen inersia dan momen gaya berbanding lurus dengan jarak.
c. 2,4 rad/s e. 1,0 rad/s 4. Momen inersia dan momen gaya butuh acuan sebagai sumbu putar.
Pernyataan di atas yang benar adalah … .
7. Silinder berongga dan silinder pejal memiliki massa dan diameter sama. Jika kedua silinder a. 1 , 2 dan 3
digelindingkan dari puncak suatu bidang miring yang sama maka yang mencapai kaki b. 1 dan 2 d. hanya 4
bidang miring terlebih dahulu adalah ... . c. 2 dan 4 e. semua benar
a. Silinder berongga d. Bergantung pada bahan silinder
b. Silinder pejal e. Bergantung pada kemiringan bidang
11. Sebuah bola berongga (I = 2/3 mR2) menggelinding pada bidang miring dengan sudut
c. Kedua silinder sampai bersamaan
4
kemiringan α o.(tan α = ) besar percepatan bola berongga tersebut adalah ... .
8. F1= 10N 3
a. 4,0 m/s2
b. 4,8 m/s2 d. 5,7 m/s2
c. 5,3 m/s2 e. 5,8 m/s2
F2= 20N 12. Sebuah bola pejal (I=2/5 mR2) massanya 1 kg dan jari-jarinya 10 cm menggelinding di
F3= 10N lantai mendatar dengan kelajuan 1 m/s. Energi kinetik total bola tersebut adalah ... .
a. 1,2 J
Dua buah roda berporos sama. Jari-jari roda kecil 10 cm dan roda besar 25 cm. Pada tepi b. 0,9 J d. 0,5 J
roda bekerja gaya seperti pada gambar di atas. Resultan momen gaya pada sistem roda di c. 0,7 J e. 0,4 J
atas adalah ... .
a. 0 Nm 13. Sebuah bola berongga (I=2/3 mR2) menggelinding melalui puncak bukit dengan kelajuan 1
b. - 2 Nm d. 3 Nm m/s pada saat di puncak. Kelajuan bola ketika berada 4 m di bawah puncak adalah ...
c. +2 Nm e. 5 Nm a. 3,0 m/s
b. 4,0 m/s d. 6,0 m/s
9. c. 5,0 m/s e. 7,0 m/s
Massa bola (m) = ........ gr. = ......... kg ; Jari-jari = ........ cm = ........ m ; k = ........
a= 1+k dan v2 = √ 1+k k = Faktor pengali dari Momen Inersia
Massa silinder(m) = ........gr = ......... kg.; Jari-jari = ........ cm = ........ m ; k = ........
1. 15o
(s)
1+k √ 1+k
(s)
1+k √ 1+k
2. 20o
3. 25o
4. 30o
5. 350
Jumlah
Rata-rata
6. Dari Data percobaan dan Rata-rata perhitungan hasil diatas, tuliskan dalam kesimpulanmu :
(a). Benda manakah yang lebih cepat sampat di dasar bidang miring (B)?,
(b). Besar manakah rata-rata percepatan dan kecepatan dari kedua benda.
(c). Hitunglah Momen Inersia bola dan silinder.
(d). Hitunglah Gaya gesekan benda (bola dan silinder ) dengan bidang miring.
(e). Sebutkan apa yang mempengaruhi dan yang tidak mempengaruhi harga percepatan (a)
dan kecepatan (v) kedua benda.
٧- ك
َ َاك فَ َع َدل َ َالَِّذي َخلَق-
#َ ك فَ َس َّو
Yang telah Menciptakanmu lalu Menyempurnakan kejadianmu dan Menjadikan (susunan
tubuh)mu seimbang,
Gunung dibuat agar bumi tidak goncang ( biar stabil )
An Nahl (16) : 15 , Luqman(31) : 10 , Al Anbiya’(21) : 31
َّ َّ َ ي أَن تَ ِم ِ ض رو ِ
َ يد بِ ُك ْم َوأ َْنهَاراً َو ُسُبالً ل َعل ُك ْم تَ ْهتَ ُد
١٥- ون #َ اس ِ
َ َ َوأَْلقَى في األ َْر
Dan Dia Menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan
Dia Menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, Jika diketahui tanΘ = 3/4 , maka sinΘ = 3/5 , dan cos Θ = 4/5
Jika diketahui tanΘ = 4/3 , maka sinΘ = 4/5 , dan cos Θ = 3/5
sin α F1 F2 F3
Ingat lagi hubungan sinus, cosinus dan tangen : tan α= F3 = = ...... (I.21)
cos α sin α sin β sin γ
a b
sin α = sin β= NB. Titik A (pertemuan dari tiga gaya) disebut sebagai partikel (benda titik)
c c Contoh soal :
b a
c β a cos α= cos β= 1. Bila sistem berikut dalam kesetimbangan, tentukanlah besar gaya tegangan tali T 1 dan T2
c c
a b 30 60
α tan α= tan β=
b a
b T2 T1
B.1. Kesetimbangan Partikel atau Benda Titik.
Partikel adalah bagian benda yang sangat kecil sehingga bentuknya dapat dianggap
sebagai sebuah titik.
w = 40 N 19
Bila pada suatu partikel bekerja suatu gaya, maka gaya tersebut hanya memungkinkan
partikel bergerak translasi saja, sedang kemungkinan gerak rotasinya diabaikan. Sehingga
syarat sebuah partikel dalam keadaan setimbang adalah jika jumlah gaya yang bekerja Penyelesaian Cara 1 : Menggunakan Uraian Gaya
pada partikel tersebut = 0.
Digambar dulu gaya dan uraian gaya-gayanya.
∑ F x=0
Syarat kesetimbangan partikel : ∑ F=0 ∑ F y =0 ....... T1 sin 60
(I.20) T2 T1
∑ F z=0 T2 sin 30
1
sin γ
1 1
(T √ 3 )(2 √ 3 )+T (2 )=40
2 2 T 2=
sin150 2
.40= .40
T 2=20 N
sin 90 1
3 1
T ( ) +T ( )=40
2 2 Soal Latihan :
2 2
6N
2 T 2 =40
T 2=20 F 1. Pada sebuah partikel bekerja
gaya-gaya seperti pada gambar
4N ao 6N
T 1 =20 √ 3 N dan T2 =20 N Apabila partikel dalam keadaan
45o setimbang, tentukanlah :
3.
ao ao 6. Perhatikan gambar di bawah ini. Apabila gesekan tali pada katrol di abaikan dan
T1 T2 T1 sistem dalam keadaaan setimbang,
tg ao = 3/4
o o
b b tg bo = 4/3 T1 tentukanlah berat benda w1 dan
37o gaya tegangan tali T1 dan T2.
T3 T3 T2
Benda tegar adalah benda yang bentuk dan volumenya tidak berubah karena pengaruh
suatu gaya atau tekanan.
Bila pada sebuah benda (tegar) bekerjaa suatu gaya, maka benda tersebut bisa menga-
lami beberapa kemungkinan.
Mungkin masih dalam keadaan diam,
Mungkin bergerak translasi (lurus) saja, NA
Mungkin bergerak rotasi saja,
Mungkin bergerak translasi dan rotasi (menggelinding).
Penyebab gerak translasi adalah gaya (F), dan penyebab gerak rotasi adalah momen
gaya (τ ) atau bisa juga momen kopel (M).
Syarat kesetimbangan benda (tegar) :
3. Seorang anak bermassa 100 kg berada diatas jembatan papan kayu bermassa 100 kg
yang diletakkan di atas dua tonggak A dan C tanpa dipaku. Sebuah tong berisi air
Z bermassa total 50 kg diletakkan di titik B.
∑ τ C=0 → N A . AC −w B . BC −w AC . ZC=0
Z
N A .4−1.000 .3−2.000 .2=0→ 4 N A=3.000+ 4.000
7.000
N A= =1.750 N
4
b) Untuk mencari gaya yang dialami tonggak C, pilihlah titik A sebagai poros.
Titik C jadikan poros, saat papan tepat akan terbalik N A = 0 Jumlah gaya sumbu X = 0
(artinya ujung batang A tidak menempel / membebani penumpu di A)
Cara 2 : Menggambar gaya-gaya pada soal di atas dan jarak-jarak yang diperlukan :
6. Budi hendak menaikkan sebuah drum yang bermassa total 120 kg ke atas tangga dengan
sebuah katrol seperti terlihat pada gambar berikut .
Urutan yang paling mudah jika dimulai dengan ΣFY kemudian ΣτB terakhir ΣFX.
Jumlah gaya pada sumbu Y = 0
Jari-jari drum adalah 40 cm dan tali katrol
membentuk sudut 53° terhadap horizon-
tal. Jika percepatan gravitasi bumi adalah
10 m/s2, tentukan gaya besar gaya yang
diberikan Budi agar drum tepat akan
terangkat!
Terakhir, syarat kesetimbangan:
Σ τp = 0
24
Pembahasan
Sketsa soal di atas adalah sebagai berikut.
Soal-soal Latihan :
1.
A B C
Batang AC panjangnya 3 m dan beratnya 400 N ditumpu pada titik A dan B yang terpisah
2 m. Seorang anak berjalan dari A ke C. Jika berat anak tersebut 250 N , tentukan jarak
maksimum anak dari A agar batang masih tetap dalam keadaan setimbang.
Posisi atau Koordinat Titik berat benda (Z) dapat ditentukan dengan persamaan :
X 0=
∑ V . x = 0 =0
∑ V 5.000 π
Pembahasan:
Gambar diatas dapat kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu persegi panjang I (vertikal) dan Y 0=
∑ V . y = 127.500 π =25,5
persegi panjang II (horisontal). Ingat titik berat persegi panjang terletak pada perpotongan ∑V 5.000 π
diagonal-diagonalnya! Kemudian dari data yang ada dimasukkan ke dalam tabel berikut :
Jadi Koordinatnya :( X 0 ,Y 0 )=(0 ; 25,5)
No. A x A.x y A.y
X 0=
∑ A . x = 14,5 =1,61
1 5 0,5 2,5 2,5 12,5 9 4. Tentukan letak titik berat bangun berikut terhadap alasnya!
2 4 3 12 0,5 2
∑A Pembahasan :
Juml 9 14,5 14,5 Bagi bidang menjadi dua. Satu, berupa persegi pan-
∑ A . y = 14,5 =1,61
Y 0= jang yang dianggap utuh (belum dilubang) dan
∑dariA silinder9pejal
3. Gambar di bawah adalah susunan benda pejal homogen yang terdiri kedua, lubang berbentuk segitiga. Data dari soal :
dan kerucut pejal. Tentukan koordinat titik berat susunan benda terhadap titik O.
Bidang 1 (Persegi panjang utuh)
A1 = (180 x 90) = 16200
Y1 = (180/2) = 90
Bidang 2 (lubang segitiga)
A2 = 1/2(90 x 90) = 4050
Y2 = 180 − (90/3) = 150
Letak Yo :
30
Dari data di atas dimasukkan ke dalam tabel berikut : (Atau dengan cara dimasukkan tabel)
31
Soal-soal latihan : 6 cm
Y (cm)
1. 3 5. Bidang lingkaran berongga R besar = 6 dm, Rkecil = 3 dm
4 Benda batang homogen dengan bentuk dan seperti pada gambar disamping.
2 ukuran seperti pada gambar disamping.
6 cm Tentukan letak titik beratnya dari dasar benda (Sb.x).
1 Tentukan koordinat titik beratnya.
0 X (cm)
-1 1 2
Sb.x
-1
6. Bidang segitiga homogen bentuk dan ukurannya seperti
2. Bidang homogen dengan bentuk dan ukuran
pada gambar disamping.
5 cm seperti tampak pada pada gambar disamping.
6 cm Tentukan titik beratnya dari dasar benda ( titik o ).
Tentukan letak titik berat benda di ukur dari dasar benda
3 cm 3 cm (titik o)
4 cm 3 cm
o o
2 cm 4c
Y
3. Sebuah benda bidang ho- 7. Sebuah benda terdiri dari :
mogen dengan sisi sama I = silinder pejal, dan
yaitu 90 cm, diberi rongga II = setengah bola pejal.
6 cm berbentuk segitiga dengan I h h = tinggi silinder , dan
3 cm ukuran seperti gambar. R = jari-jarinya.
45 cm Tentukan letak titik berat Tentukan perbadingan h dan R agar benda
X benda dari dasar (Sb.X) Dalam kesetimbangan indeferen ( netral ).
6 cm II R
`
4. Perhatikan gambar disamping
Sebuah benda berbentuk 8.
Silinder pejal dengan rongga 4 dm Batang AB tidak homogen dalam
berbentuk kerucut. Ukurannya keadaan setimbang seperti pada
seperti pada gambar disamping ao bo gambar diatas. Panjang batang AB
Tentukan letak titik berat ben- 4 dm = 12,5 dm , tan ao = 3/4
da dari dasar silinder. dan tg bo = 4/3. Tentukan letak titik
berat batang dari ujung A.
A B