Penentukan Nilai Konstanta Puntir K dan Modulus Geser M dari Kawat Logam
dengan Menggunakan Metode Ayunan Puntir
Suritno Fayanto, Nanang Adrianto, Sri Ayu Ningsih
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo Kendari
Email. suritnofayanto@gmai.com
abstrak
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Contoh gerak harmonik sederhana yaitu ayunan bandul, pegas dan ayunan
pu ntir pun termasuk di dalamnya. Adapun ayunan puntir akan terjadi ketika
dilepaskan, maka benda tersebut akan berosilasi atau memuntir dalam jangka
waktu t. Dalam ayunan puntir dikenal yang namanya konstanta puntir dan
penggantung akan terpuntir dan jika dilepaskan, maka momen gaya yang
Sifat benda dimana benda tersebut akan kembali ke bentuk semula ketika
gaya yang bekerja pada benda itu dihilangkan disebut sifat elastisitas benda.
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
segera setelah gaya yang bekerja pada benda tersebut dihilangkan (Giancolli,
1987).
diberikan pada bebannya, tetapi juga pada bentuk benda dan ukurannya.
molekul-molekul pada kawat bergeser satu sama lain segera setelah beban
melampaui batas elastik dan bahan berubah menjadi plastis (Nelkom, 1987).
merupakan sebuah kebalikan dari resultan gaya dan momen puntir, bersama-
sama dengan resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka benda
2. Tujuan Praktikum
B. Kajian Teori
akan mengikuti pendekatan dasar yang digariskan yaitu yang pertama, system
metode irisan dengan membuat bidang irisan yang tegak lurus terhadap sumbu
dari bagian struktur. Setiap sesuatu yang berada di luar sebuah potongan lalu
dipindahkan dan akhirnya akan diterangkan adalah momen puntir dalam atau
penahan yang diperlukan untuk menjaga keadaan seimbang dari bagian yang
telah dipisahkan ditentukan. Untuk mendapatkan momen puntir dalam ini untuk
menggunakan persamaan ini terhadap suatu bagian terpisah dari sebuah poros
maka suatu momen puntir terpakai luar didapatkan untuk mengimbangi momen
puntir luar dan dalam haruslah sama secara numerik tetapi bekerja dalam arah
lepas. Cakram akan berputar bolak-balik searah dan berlawanan arah jarum jam
Pada gerak ini, jika simpangan sangat kecil, maka torsi pemulih yang bekerja
adalah
τ = - k θ………………………………………………………………………(3.1)
dengan k adalah torsi yang bergantung pada sifat kawat. Sekali lagi gunakan
𝑑2 𝜃 𝐾
+ 𝜃 = 0……………………………………………………………….(3. 2)
𝑑𝑡 2 𝐼
θ = θ0 sin ( ωt + ф )…………………………………………………………...(3.3)
2𝜋
T= = 2π √𝐼/𝑘 ……………………………………………………………..(3.4)
𝜔
Kali ini, nilai periode bergantung pada bentuk cakram dan sifat kawat (Adrianto,
2010).
yang diketahui untuk memutar kawat dan mengukur sudut simpangan θ yang
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
Modulus geser merupakan hasil bagi antara tegangan geser dengan regangan
geser. Konstanta puntir merupakan sebuah tetapan harga untuk suatu logam yang
C. Metode Praktikum
2. Prosedur Kerja
1. Menggantungkan benda pada suatu poros yang melalui pusat massa dan
tegak lurus pada bidang-bidang benda seperti pada Gambar 3.2 berikut :
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
3. Mengukur panjang dan diameter kawat besi yang dipakai, panjang kawat
ayunan.
5. Mengulangi langkah 3 untuk harga yang berlainan yaitu 0,5 m dan 0,75m.
1. Hasil
1) Untuk Besi
Dik : L = 0,25 m
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
Mpiringan = 0,1026 kg
rpiringan = 0,0525 m
T = 3,452 s
4𝜋 2 𝐼
Penye : 𝑘 = 𝑇2
1
Dengan, I = 2 MR2
1
= 2 (0,1062) x (0,0525)2
= 0,000141 kg.m2
4 ×(3.14)2 ×0.000141
Sehingga, 𝑘 =
(3.452)2
k = 0,000468 kg.m2/s2
Dik : L = 0,5 m
mpiringan = 0,1062 kg
Rpiringan = 0,0525 m
T = 4, 265 s
Dit : kpuntir = …?
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
4𝜋 2 𝐼
Penye : 𝑘 = 𝑇2
4 x(3,14) 2 x0,000141
𝑘=
(4,263) 2
= 0,000306 kg.m2/s2
Dik : L = 0,75 m
mpiringan = 0,1062 kg
Rpiringan = 0,0525 m
T = 5,820 s
Dit : kpuntir = …?
4𝜋 2 𝐼
Penyelesaian: 𝑘 = 𝑇2
4 x(3,14) 2 x0,000141
𝑘=
(5,820) 2
= 0, 000164 kg.m2/s2
2) Untuk Tembaga
Dik : L = 0,25 m
mpiringan = 0,1062 kg
Rpiringan = 0,0525 m
T = 5,007 s
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
Dit : kpuntir = …?
4𝜋 2 𝐼
Peny : 𝑘 = 𝑇2
4 x(3,14) 2 x0,000141
𝑘=
(3,452) 2
0,000222kg.m2 / s 2
Dik : L = 0,5 m
mpiringan = 0,1062 kg
Rpiringan = 0,0525 m
T = 6,637 s
Dit : kpuntir = …?
4𝜋 2 𝐼
Penyelesaian : 𝑘 = 𝑇2
4 x(3,14) 2 x0,000141
𝑘=
(6,637) 2
= 0,000126 kg.m2/s2
Dik : L = 0,5 m
mpiringan = 0,1062 kg
Rpiringan = 0,0525 m
T = 7,837 s
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
Dit : kpuntir = …?
4𝜋 2 𝐼
Penyelesaian : 𝑘 = 𝑇2
4 x(3,14) 2 x0,000141
𝑘= 2
= 0,0000905 kg.m2/s2
(7,837)
b) Menentukan Modulus Geser (M)
1) Untuk Besi
Dik : L = 0,25 m
k = 0,000468 kg.m2/s2
π = 3,14
rkawat = 0,000185 m
Dit : M = …?
2kl
Penyelesaian : M
r 4
2 x0,000468x0,25
=
3,14 x(0,000185) 4
Dik : L = 0,5 m
k = 0,000306 kg.m2/s2
π = 3,14
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
rkawat = 0,000185 m
Dit : M = …?
2kl
Penyelesaian : M
r 4
2 x0,000306 x0,5
=
3,14 x(0,000185) 4
Dik : L = 0,75 m
k = 0,000164 kg.m2/s2
π = 3,14
rkawat = 0,000185 m
Dit : M = …?
2kl
Penyelesaian : M
r 4
2 x0,000164 x0,75
=
3,14 x(0,000185) 4
2) Untuk Tembaga
Dik : L = 0,25 m
k = 0,000222 kg.m2/s2
π = 3,14
rkawat = 0,000155 m
Dit : M = …?
2kl
Penyelesaian : M =
r 4
2𝑥0,000222𝑥0,25
=
3,14 x(0,000155) 4
Dik : L = 0,5 m
k = 0,000126 kg.m2/s2
π = 3,14
rkawat = 0,000155 m
Dit : M = …?
2kl
Penyelesaian : 𝑀 =
r 4
2 x0,000126 x0,5
=
3,14 x(0,000155) 4
Dik : L = 0,75 m
k = 0,0000905 kg.m2/s2
π = 3,14
rkawat = 0,000155 m
Dit : M = …?
2kl
Penyelesaian : 𝑀 =
r 4
2 x0,0000905x0,75
=
3,14 x(0,000155) 4
20 Series1
0 Linear (Series1)
0.25 0.5 0.75
l (m)
2. Pembahasan
melewati titik kesetimbangan dengan lintasan dan waktu yang sama. Salah
satu contoh gerak harmonik sederhana adalah ayunan puntir. Ayunan puntir
akan terjadi ketika bandul puntir yang memiliki panjang tali L diberikan
berosilasi atau memuntir. Dalam ayunan puntir dikenal konstanta puntir dan
modulus geser. Konstanta puntir asalah tetapan harga suatu benda yang
memuntir sampai batas elastisitasnya dan modulus geser adalah beda panjang
puntir dan modulus geser dari kawat logam. Dari tujuan tersebut maka
berbeda yaitu kawat besi dan kawat tembaga. Untuk masing-masing kawat
kawat besi diperoleh periode yaitu untuk panjang kawat 0,25 m =3,452 s,
panjang kawat 0,5 m = 4,363 s dan panjang kawat 0,75 m = 5,820 s. Dan
untuk kawat tembaga diperoleh periode yaitu untuk panjang tali 0,25 m =
5,00 s, panjang tali 0,5 m = 6,637 s dan panjang tali 0,75 m = 7,837 s.
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
puntir dan modulus geser maka dari data yang diperoleh dapat digunakan
untuk mencari nilai konstanta puntir dan modulus geser dari masing-masing
panjang kawat. Untuk panjang kawat 0,25 m pada kawat besi diperoleh
untuk panjang kawat 0,5 m = 0,000126 kg.m2/s2 dan untuk panjang kawat
pula modulus geser untuk masing-masing kawat logam. Modulus geser untuk
panjang tali 0,25 m pada kawat besi = 6,35x1010 kg/ms2 , untuk panjang
kawat 0,5 m = 8,32 x1010 kg/ms2 dan untuk panjang kawat 0,75 m = 6,64
x1010 kg/ms2. Sementara untuk modulus geser kawat tembaga dengan panjang
tali 0,25 m = 6,12 x1010 kg/ms2, untuk panjang kawat 0,5 m = 6,95x 1010
Selain itu dari data pengamatan yang dihasikan dari praktikum ini
simpangan 180o. Dari dua jenis kawat logam yang digunakan nilai periode
semakin panjang kawat yang digunakan maka semakin lama waktu yang
pebedaannya dari kedua kawat yaitu kawat besi dan kawat tembaga adalah
waktu osilasi kawat besi. Sebagai contoh pada perlakuan pertama pada
masing-masing kawat diperoleh nilai periode yaitu pada kawat besi sebesar
piringan maka semakin lama pula waktu yang digunakan untuk berosilasi
(memuntir). Konstanta puntir untuk kawat besi lebih besar jika dibandingkan
dengan kawat tembaga, hal ini dipengaruhi oleh panjang kawat, waktu
puntiran dan diameter kawat. Pada konstanta puntir dipengaruhi oleh panjang
kawat, dimana semakin panjang tali yang digunakan maka semakin kecil nilai
konstanta puntir kawat. Sementara itu, modulus geser pada kawat dipengaruhi
oleh panjang kawat yang digunakan maka semakin besar pula nilai modulus
gesernya.
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
1. Kesimpulan
konstanta puntir dan modulus geser pada kawat besi lebih besar daripada
oleh panjang kawat dan jari-jari kawat. Adapun nilai konstanta puntir
untuk kawat besi dari panjang tali 0,25m, 0,5m dan 0,75m masing-masing
sedangkan untuk konstanta puntir pada kawat tembaga dari panjang tali
untuk kawat besi dari panjang tali 0,25m, 0,5m dan 0,75m masing-masing
adalah 6,35 x 1010 kg/ms2, 8,32 x 1010 kg/ms2 dan 6,64 x 1010 kg/ms2,
sementara untuk modulus geser pada kawat tembaga dari panjang tali
0,25m, 0,5m dan 0,75m masing-masing adalah 6,12 x 1010 kg/ms2, 6,95 x
2. Saran
alat yang rusak segera diganti dengan alat baru yang dapat berfungsi
dengan baik.
praktikum.
Jurnal Praktikum Mekanika Analitik
Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika
Universitas Halu Oleo,2015
DAFTAR PUSTAKA
November 2014.
Nelkon, M dan Parker, P. 1987. Advanced Level Physics Sixth Edition. Heineman