FISIKA
MEDAN MAGNET DAN INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK
Email :smada.tmg@gmail.com
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA
MEDAN MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Tanggal Pengumpulan : 7 September 2018
Tanggal Praktikum : 31 Agustus 2018
Waktu Praktikum : 08.00-09.15
B. DASAR TEORI
Gaya yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan sebagai
interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain. Arah medan magnet pada
suatu titik bisa didefinisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara sebuah jarum kompas
ketika diletakkan di titik tersebut. Perbedaan sudut antara utara magnet sebagaimana
ditunjukkan oleh kompas, dan utara (geografis) yang benar, disebut simpangan. (Giancoli,
2001).
Medan magnet adalah medan gaya yang berada di sekitar sebuah benda magnetik atau
disekitar sebuah konduktor berarus. Medan magnet digambarkan dengan garis-garis gaya
magnet yang selalu keluar dari kutub utara megnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
Sementara didalam magnet, garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet
ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-
garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet (Kamajaya, 2008:154).
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang mengakibatkan sebuah muatan
yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak bisa dilihat, tetapi
bisa dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, contohnya pada serbuk
besi. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan bahwa medan
magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
menunjukkan bahwa medan magnetik yang lemah.
Untuk menentukan besarnya medan magnet yang dihasilkan, dapat digunakan dengan
persamaan:
B = Besarnya Medan Magnet (T)
μ= Nilai Konstanta permeabilitas ruang bebas (T.m/A)
N= Jumlah Lilitan
I= Kuat Arus
L= Panjang Liilitan (m)
Muatan listrik yang stasioner dan magnet tampak tidak saling mempengaruhi. Tetapi
pada tahun 1820, Hans Christian Oersted menemukan baha ketika jarum kompas diletakkan
di dekat kawat listrik, jarum menyimpang saat kawat dihubungkan ke baterai dan arus
mengalir. Apa yang ditemuka Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet
(Giancoli, 2001).
Hukum Faraday menjelaskan bahwa tegangan induksi memiliki kesebandingan
dengan kecepatan induksi, luas induksi dan besar medan magnet maka dilakukan percobaan
induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik adalah besar arus listrik yang ditimbulkan
oleh perubahan medan magnet (fluks magnet). Arus induksi adalah arus listrik yang
dihasilkan induksi elektromagnetik dan gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) adalah
tegangan yang dihasilkan oleh arus induksi. Percobaan Faraday menjelaskan bahwa medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik (http://www.gurupendidikan.co.id/induksi-
elektromagnetik-pengertian-penerapan-dan-rumus-beserta-contoh-soalnya-secara-lengkap/).
C. ALAT DAN BAHAN
2. Induksi elektromagnetik
F. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum medan magnet dan induksi elektromagnetik yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa medan magnet adalah daerah yang ada disekitar magnet
dimana objek-objek magnetik lain dapat terpengaruh leh gaya magnetismenya. Sedangkan
indukse elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya perubahan
fluks magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu
bidang.
Percobaan pertama ialah melakukan percobaan medan magnet berdasarkan percobaan
Oersted. Di sekitar kumparan yang dialiri arus listrik terdapat atau timbul medan magnet.
Arah gaya magnet yang menyimpangkan jarum kompas bergantung pada arah arus listrik
yang mengalir dalam penghantar. Besarnya medan magnet di sekitar kawat berarus listrik
bergantung pada kuat arus listrik dan jarak terhadap kumparan. Untuk menunjukkan arah
medan magnet di sekitar kumparan berarus listrik, genggamlah kawat dengan tangan kanan.
Sesuai dengan kaidah tangan kanan yang berlaku pada kawat lurus. Medan magnet pada
kumparan memiliki medan magnet yang kuat di sekitar arus listrik dibandingkan dengan
kawat lurus.
Berdasarkan percobaan Oersted yang telah praktikan lakukan, bahwa jarum kompas
mengalami penyimpangan saat berada di sekitar kawat yang berarus. Selain itu juga dapat
diketahui bahwa penyimpangan jarum kompas dipengaruhi oleh besar arus yang mengalir
pada kawat, jika arusnya diperbesar, maka jarum yang menyimpang akan semakin jauh akan
tetapi jika arusnya diperkecil maka penyimpangan yang terjadi juga semakin dekat juga.
Jarak antara kawat yang berarus dengan kompas juga mempengaruhi penyimpangan pada
kompas, jika kompas didekatkan dengan kawat berarus penyimpangan yang terjadi akan
semakin jauh dan sebaliknya. Di samping hal tersebut arah arus yang mengalir pada kawat
juga berpengaruh pada sudut penyimpangan kompas. Jika arus mengalir dari selatan ke utara
maka kompas akan menyimpang ke barat, sedangkan jika arusnya dari utara ke selatan,
kompas akan menyimpang ke arah timur. Magnet jarum sejajar dan segaris dengan kawat
yang tidak dialiri arus listrik. Terdapat hubungan erat mengenai kemagnetan dan kelistrikan
pada saat jarum kompas bergerak kian kemari.
Percobaan kedua adalah percobaan induksi elektromagnetik berdasarkan percobaan
Faraday. Perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Multimeter merupakan
alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Gaya
gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut
GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya
disebut induksi elektromagnetik.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diamati bahwa faktor yang
mempengaruhi GGL induksi ialah Kecepatan perubahan medan magnet, Semakin cepat
perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar. Selanjutnya ,
Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin
besar. Lalu, Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang
timbul juga semakin besar.
Besar tegangan Induksi dapat dipengaruhi oleh Jumlah lilitan kumparan, Semakin
banyak lilitan kumparan, maka akan semakin besar pula tegangan Induksi yang
dihasilkan.Dan, Kecepatan gerakan magnet, Semakin cepat gerakan magnet, maka akan
semakin besar tegangan induksi yang dihasilkan olehnya. Sebagaimana dicontohkan dalam
sebuat Generator listrik yang harus diatur sedemikian rupa agar kecepatan stabil karena akan
sangat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan.
Menurut hukum Lenz menjelaskan bahwa arus induksi yang dalam kumparan
menghasilkan medan magnet yang berlawanan arah dengan medan magnet yang
menghasilkan arus induksi tersebut.
Lalu ketika magnet batang digerakan lebih cepat dari sebelumnya, arus yang terlihat
di amperemeter naik, ini membuktikan bahwa kecepatan magnet batang berbanding lurus
dengan besar listrik yang ditimbulkan. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan faraday bahwa
laju perubahan medan magnet mempengaruhi besar ggl induksi yang dihasilkan
G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Medan magnet memiliki hubungan dengan arus listrki. Arus listrik dapat menghasilkan
medan magnet, dan sebaliknya.
2. Faktor yang mempengaruhi kuat lemah nya medan magnet ialah hambatan, jumlah lilitan
kumparan, arus listrik, dan jenis inti.
3. Pada percobaan Oersted, membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet
4. Pada percobaan Faraday, membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat
menghasilkan arus listrik
I. KRITIK DAN SARAN
1. Praktikan kurang teliti saat praktikum dan dapat menyebabkan ketidakakuratan hasil
2. Praktikan kurang memahami materi, sehingga terkadang masih suka bingung
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta: Erlangga
http://www.gurupendidikan.co.id/induksi-elektromagnetik-pengertian-penerapan-dan-rumus-
beserta-contoh-soalnya-secara-lengkap/).
http://www.pelajaran.co.id/2017/19/pengertian-sifat-dan-macam-macam-medan-magnet-
serta-penjelasannya.html).
https://www.kelistrikanku.com/2016/06/induksi-elektromagnetik.html