Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM SEISMIK REFLEKSI

TUTORIAL SOFTWARE INTERACTIVE PETROPHYSICS

Oleh :

THOMAS ANDRE MARIS WIDAGDO


115.170.048
KELOMPOK 01

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
OPTIK GEOMETRI

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Praktikum Fisika


selanjutnya, tahun ajaran 2018/2019, Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Disusun Oleh:

RA’SA RAMA RAHMATTULLOH


115.180.039
KELOMPOK 12A

Yogyakarta, 20 April 2019

ACC
Asisten Fisika

(__________________________)

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala
berkat dan rahmatnya penulis telah menyelesaikan penelitian “Optik Geometri”.
Laporan ini dapat terselesaikan atas dukungan seluruh pihak yang
membantu penulis dalam penyelesaiannya. Terima kasih kepada segenap Asisten
Laboratorium Geofisika Eksplorasi yang telah membantu dalam mengkoreksi
kesalahan - kesalahan yang ada dalam konsultasi maupun ACC. Terima kasih juga
saya haturkan kepada segenap individu yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian laporan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca
yang telah meluangkan waktunya untuk membaca laporan ini. Semoga laporan ini
dapat berguna sebagai mana mestinya. Tidak lupa saya meminta maaf yang
sebesar - besarnya kepada para pembaca apabila laporan ini jauh dari kata
kesempurnaan.

Yogyakarta, 20 April 2019

RA’SA RAMA RAHMATTULLOH

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 1

BAB II. DASAR TEORI


2.1 Hukum Pemantulan (Snellius) ......................................................................... 2
2.2 Optik Geometri ................................................................................................ 3

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. ............. ............ 4
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................................ 4
3.3. Langkah-Langkah ........................................................................................... 5

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Perhitungan ............................................................................................ 6
4.2. Pembahasan ..................................................................................................... 8

BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................................... 9
5.2 Saran .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10


LAMPIRAN .........................................................................................................11

Lembar Pengamatan
Lembar Penelitian

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hukum Pemantulan .......................................................................... 2


Gambar 2.2 Berkas Cahaya Cermin Datar ............................................................2
Gambar 2.3 Berkas Cahaya Cermin Cekung ........................................................ 2
Gambar 2.4 Berkas Cahaya Cermin Cembung ..................................................... 2
Gambar 4.1 Hasil Pemantulan Cermin Datar ....................................................... 7
Gambar 4.2 Hasil Pemantulan Cermin Cekung .................................................... 7
Gambar 4.3 Hasil Pemantulan Cermin Cembung ............................................. 8

V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia sangatlah
membutuhkan cermin, Baik itu cermin datar, cermin cekung maupun cermin
cembung. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya alat-alat yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menggukan cermin khususnya
cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung dan cembung memiliki
sifat yang khas dimana keduanya memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga
dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari contohnya
mengemudi. Kaca spion pada mobil merupakan contoh dari pemanfaatan cermin
cembung sebab dengan menggunakan cermin cembung bayangan dibelakang
mobil dapat terlihat lebih jauh sehingga pengemudi kendaraan dapat melihan
keadaan di belakangnya tanpa harus menengok kebelakang.

Ternyata masih banyak orang yang belum bisa memanfaatkan keberadaan


cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung tersebut. kebanyakan orang-
orang memanfaatkan cermin tersebut hanya untuk kaca spion, padahal cermin
datar, cermin cekung dan cermin cembung mempunyai segudang manfaat yang
dapat manusia pergunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terjadi karena
ketidaktahuan dan ketidakpahaman manusia terhadap teori tentang cermin datar,
cermin cekung dan cembung. Berangkat dari masalah diatas, saya bermaksud
untuk membahas lebih lanjut mengenai cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung.

1.2. Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian mengenai Optik Geometri adalah untuk
menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan
cermin cembung.

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Hukum Pemantulan (Snellius)


Pada penelitian tentang Optik Geometri, mennggunakan hukum pemantulan
cahaya yang berbunyi :
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada satu titik
dan terletak pada satu bidang
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r

Gambar 2.1 Hukum Pemantulan

2.2. Optik Geometri


Optik merupakan salah satu cabang fisika yang mempelajari tentang cahaya.
Optik sendiri terbagi menjadi dua yaitu :
1. Optik Geometri, yang dimana membahas mengenai pemantulan dan
pembiasan suatu cahaya.
2. Optik Fisis, yang dimana membahas mengenai polarisasi, difraksi dan
interferensi suatu cahaya.
Cahaya sendiri merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat
bergerak mencapai kecepatan tiga ratus ribu kilometer (300.000km) dalam ruang
hampa. Sehingga benda – benda disekitar dapat kita lihat karena adanya
pemantulan cahaya dari benda – benda tersebut. Pada permukaan yang datar,
sinar yang dipantulkan akan membentuk pola yang teratur (Giancoli, 2001).
Sifat pemantulan cahaya pada setiap cermin adalah sebagai berikut :
1. Cermin datar, karena memiliki permukaan cermin yang datar, maka
akan menghasilkan pemantulan yang teratur, dimana sudut datang
akan sama dengan sudut pantul dan terletak pada bidang yang sama,

2
sehingga jenis berkas cahaya yang dihasilkan merupakan jenis berkas
cahaya yang sejajar.

Gambar 2.2 Berkas Cahaya Cermin Datar

2. Cermin Cekung, karena memiliki permukaan cermin yang cekung


maka sifat cahayanya sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus, sinar datang menuju titik fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama, sehingga berkas cahaya dari cermin
cekung sifatnya konvergen atau mengumpul.

Gambar 2.3 Berkas Cahaya Cermin Cekung

3. Cermin cembung, karena memiliki permukaan cermin yang cembung


maka sifat cahayanya, sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan seolah – olah dari titik fokus cermin cembung, sinar
datang yang datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama. Sehingga berkas cahaya dari cermin cembung sifatnya divergen
atau menyebar.

Gambar 2.4 Berkas Cahaya Cermin Cembung

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di UPN “Veteran” Yogyakarta tepatnya di
Laboratorium Geofisika Eksplorasi Jurusan Teknik Geofisika. Waktu
dilaksanakan penelitian yaitu pada hari Selasa 15 April 2019 pukul 15.30 WIB.
3.2. Alat dan Bahan
Alat
a. Meja Optik
b. Rel Presisi
c. Diafragma 5 celah
d. Tumpakan berpenjepit
e. Pemegang slaid diafragma
f. Lensa +100 mm
g. Kaki Rel
h. Rumah lampu
i. Catu daya
j. Kabel penghubung
Bahan
a. Cermin (Datar, Cembung, Cekung)
b. Sumber cahaya
c. Kertas
d. Mistar
e. Pensil / Bolpoin
3.3. Langkah-Langkah
Pada penelitian Optik Geometri, langkah kerja yang harus dilakukn adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun alat – alat yang diperlukan sesuai dengan urutan : sumber
cahaya, lensa, diafragma, meja optik. Lensa dipasang pada jarak 10cm
dari sumber cahaya. Meletakkan kertas HVS di atas meja optik.

4
2. Meletakkan cermin kombinasi di atas kertas, permukaan yang diperlukan
menghadap diafragma.
3. Menghubungkan catu daya ke sumber tegangan, dan memilih tegangan
keluaran catu daya sebesar 12Volt dengan memutar tombol pemilih
tegangan.
4. Menghubungkan catu daya dengan sumber cahaya, Menyalakan catu
daya.
5. Ketika lampu menyala, menggeser lensa agar sinar sempitnya tampak
jelas.
6. Menggambar garis AB dan bias pada kertas HVS dengan cermin
kombinasi permukaan datar.
7. Mengulangi langkah 1 – 6 untuk cermin kombinasi permukaan cekung
dan permukaan cembung.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Perhitungan


-
4.2. Pembahasan
Optik geometri adalah optik yang membahas tentang pemantulan dan
pembiasan cahaya.Sifat cahaya sama dengan sifat gelombang elektromagnetik.
Cahaya dan gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang vakum
(ruang hampa).Berkas cahaya divergen merupakan berkas cahaya yang berasal
dari satu titik kemudian menyebar ke segala arah.Berkas cahaya sejajar
merupakan berkas cahaya yang sejajar satu sama lain.Berkas cahaya konvergen
merupakan berkas cahaya yang mengumpul menjadi satu titik tertentu. Ditinjau
dari segi arah sinar pantul atau bentuk permukaan benda yang memantulkan
cahaya.Pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada pemukaan
benda yang tidak rata, di mana berkas sinar (cahaya) pantulnya mempunyai arah
yang tidak teratur (baur). Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang
terjadi pada permukaan yang rata, di mana berkas sinar (cahaya) pantulnya
mempunyai arah yang teratur (sama).Garis normal adalah garis tegak lurus dengan
permukaan benda. Garis normal ini merupakan garis khayal yang fungsinya
adalah untuk memudahkan dalam menggambarkan sinar datang dengan sinar
pantul cahaya. Sinar datang adalah sinar yang menuju pada permukaan
benda.Sinar pantul adalah sinar yang berasal dari benda (dipantulkan dari benda).

Pada penelitian tentang Optik Geometri, mennggunakan hukum pemantulan


cahaya yang berbunyi :

1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada satu
titik dan terletak pada satu bidang
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang didapat dan berdasarkan hukum
pemantulan cahaya, pada percobaan cermin datar, didapatkan hasil yang dimana
sudut sinar datang akan sama dengan sinar pantul. Sudut sinar datang merupakan

6
sudut antara garis normal dan sinar datang, dan sudut sinar pantul adalah sudut
antara garis normal dan sinar pantul.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Sudut Datang dan Pantul Cermin Datar
No. Sudut Datang (d) Sudut Pantul (p)
1. 9o 9o
2. 4,5o 4,5o
3. 0o 0o

Sehingga pada cermin datar hukum pemantulan cahaya berlaku, yaitu besar
sudut datang sama dengan sudut pantul. Besar sudut datang pada percobaan
cermin datar seperti tabel diatas. Pada cermin datar berguna sehari-hari untuk
digunakan bercermin.

Gambar 4.1 Hasil Pemantulan Cermin Datar

Dari hasil pengamatan yang di dapat, pada percobaan cermin cekung,


didapatkan hasil dimana sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melewati
titik fokus dengan berkas cahaya yang terlihat berukumpul dan saling
berpotongan. Berkas cahaya yang dihasilkan ialah konvergen atau mengumpul di
titik fokus. Sehingga pada cermin cekung memiliki kegunaan sehari-hari yaitu
sebagai pemantul lampu sorot mobil dan lampu lainnya, pengumpul sinar
matahari pada pembangkit listrik tenaga surya.

Gambar 4.2 Hasil Pemantulan Cermin Cekung

7
Dari hasil pengamatan yang didapat, pada percobaan cermin cembung,
didapatkan hasil dimana, sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
seolah – olah berasal dari titik fokus jika dipanjangkan garis garis sinar pantulnya
dan sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar
dengan sumbu utama. Berkas cahaya yang dihasilkan pun sifatnya divergen atau
menyebar. Sehingga pada cermin cembung memiliki kegunaan sehari-hari yaitu
sebagai spion kendaraan dan cermin di persimpangan jalan.

Gambar 4.3 Hasil Pemantulan Cermin Cembung

Pada penelitian “Optik Geometri” ini berkaitan dengan metode geofisika


yaitu metode seismik yang dimana pada metode ini memiliki dasar hukum fisika
menggunakan Hukum Pemantulan (Snellius). Metode seismik adalah salah satu
metode geofisika aktif yang menggunakan gelombang yang diberikan dari sumber
kemudian sebagian dari gelombang tersebut akan dipanantulkan dan ada juga
yang dibiaskan sesuai dengan perbedaan kecepatannya di tiap lapisan. Kedalam
lapisan dapat diketahui dari waktu yang didapatkan dari penjalaran gelombang
tersebut. Metode seismik ini dibagi menjadi dua yaitu ada metode seismik refleksi
(pemantulan) dan metode seismik refraksi (pembiaasan), metode seismik ini
sangat populer digunakan untuk eksplorasi hidrokarbon yang dimana
memanfaatkan hasil pemantulan gelombang dan kemudian dianalisis hasil
pemantulannya untuk mengetahui struktur litologi bawah permukaan.

8
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai Optik Geometri, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
 Pada cermin datar sifat pemantulannya adalah sudut sinar datang sama
dengan sudut sinar pantul.
 Berkas cahaya pada cermin datar sifatnya sejajar.
 Jenis pemantulan cermin datar adalah pemantulan teratur.
 Pada cermin cekung sifat pemantulannya sinar datang sejajar sumbu utama
akan dipantulkan melewati titik fokus.
 Berkas cahaya pada cermin cekung sifatnya konvergen atau mengumpul.
 Pada cermin cembung sifat pemantulannya sinar datang sejajar sumbu
utama akan dipanntulkan seolah – olah melewati titik fokus.
 Berkas cahaya pada cermin cembung sifatnys divergen atau menyebar.
 Jenis pemantulan cermin cekung dan cermin cembung adalah pemantulan
baur.
 Cermin cekung dan cermin cembung memiliki keistimewan dalam
memantulkan sinar cahaya.
 Pada cermin datar, cekung, dan cembung sangat berguna terhadap
kehidupan sehari-hari.
 Bahwa Hukum Snellius ada kaitannya dengan metode geofisika yaitu
metode seismik yang dimana Hukum Snellius digunakan sebagai dasar
hukum untuk pemantulan dan pembiasan gelombang seismik.

5.2. Saran
Saran yang diberikan penulis bahwa penelitian “Optik Geometri” ini harus
memperhatikan langkah kerja yang akan dilakukan saat penelitian dan
menggambarkan hasil pemantulan secara baik dan benar serta diberi keterangan
dimana sinar datang dan pantul.

9
DAFTAR PUSTAKA

Frederick. 2006. Fisika Universitas edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.


Giancoli, D. 2001. Fisika Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Halliday, D., and R. Resnick. 1996. Fisika (terj. P. Silaban dan E. Sucipto).
Jakarta: Erlangga.
Knight, J. and N. Schlager. 2002 Science Of Everyday Vol. 2. Michigan: Gale
Group.
Susanto, R. (2008, Oktober 6). Seismik Refleksi untuk Eksplorasi.
http://rudi.staff.uns.ac.id/2008/10/06/seismik-refleksi-untuk-eksplorasi/.
Diakses pada 20 April 2019 puku 20.00 WIB.
Suwarna, I. P. 2010. Optik, Bogor: Duta Grafika.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai