Polarimeter
Puji Kumala Pertiwi, Setiawan A, Khoirotul Y, Nibras F.M, Amalia M.M, dan Dr. M. Zainuri,M.Si
Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: dosen_pembimbing@jurusan.its.ac.id
Abstrak Percobaan polarimeter telah selesai dilakukan. listrik, sebaliknya perubahan medan listrik dapat
Percobaan ini Tujuan percobaan polarimeter ini adalah untuk menimbulkan perubahan medan magnet. Perubahan medan
mempelajari prinsip pada polarimeter. Untuk mengukur sudut magnet dan medan listrik secara serentak saling tegak lurus
putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi dan untuk
menentukan konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. dan yang satu timbul oleh perubahan lainnya. Perubahan
Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini yakni prinsip kedua medan itu merambat dengan cepat rambat yang sama
polarimeter. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini dengan cepat rambat cahaya. Arah rambatan gelombang
adalah polarimeter, sumber cahaya natrium, gelas ukur 10 mL, elektromagnetik tegak lurus terhadap getaran-getaran yang
beaker glass 100 mL, pipet, batang pengaduk, dan gula pasir. ditimbulkan oleh medan listrik dan medan magnet. Maxwell
Langkah kerja dalam praktikum ini yakni mengisi tabung
mendapatkan bahwa kecepatan perambatan gelombang
larutan dengan air kran selanjutnya ditentukan titik nol
dengan melihat pada teropong. Selanjutnya mengganti larutan elektromagnetik, bergantung pada dua besaran yaitu
dengan larutan 0.85 gram gula dengan volume air 50 ml, permitivitas listrik (o) dan permeabilitas magnet (o) pada
dipastikan tidak ada gelembung didalamnya. Selanjutnya suatu medium. Berikut adalah arah perambatan gelombang
diamati pola yang terbentuk dan dicatat sudutnya ketika elektromagnetik.
terlihat pola terang-terang dan pola gelap-terang. Langkah ini
diulang sebanyak 4 kali dan dilakukan langkah yang sama
untuk larutan 1,35 gram dan 1,85 gram dengan volume air
50ml dan larutan unknown dengan volume air 50 ml. setelah
didapatkan data tersebut maka dapat dicari nilai sudut putar
jenis larutan gula serta nilai konsentrasi larutan unknown.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa prinsip kerja polarimeter adalah
meneruskan sinar yang mempunyai arah getar yang sama
dengan arah polarisator. Dari percobaan Polarimeter yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja
polarimeter adalah meneruskan sinar yang mempunyai arah
getar yang sama dengan arah polarisator. Seperti ditunjukkan
pada hasil percobaan bahwa yang memiliki sudut putar
terbesar adalah saat menggunakan gula 1,85 kg dan hasilnya Gambar 1. Arah rambat gelombang elektromagnetik.
yaitu 42,203 derajat.
Cahaya sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari
Kata Kunci konsentrasi, polarimeter, polarisasi , sudut panjang gelombang cahaya adalah 400nm sampai 700nm,
putar. jadi dapat dilihat mata[5].
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bersifat
I. PENDAHULUAN dapat merambat ke ruang hampa, merupakan gelombang
transversal, dapat mengalami polarisasi, dapat mengalami
D alam kehidupan sehari-hari banyak sekali fenomena
yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik.
Salah satu fenomena gelombang elektromagnetik adalah
pemantulan atau refleksi, dapat mengalami
pembiasan(refraksi), dapat mengalami interferensi, dapat
cahaya. Cahaya merupakan kebutuhan vital bagi makhluk mengalami lenturan atau difraksi dan arah perambatnya
hidup. Cahaya merupakan gelombang elektro yang sifatnya lurus. Bila cahaya dipancarkan atau diserap maka akan
dapat di pantulkan, dibiaskan, berinterferensi dan dapat terlihat juga sifat-sifat partikelnya. Cahaya dipancarkan oleh
terpolarisasi. Polarisasi merupakan sifat cahaya yang dimana muatan listrik yang dipercepat yang telah diberi kelebihan
cahaya tersebut bergerak ke arah tertentu. Sedangkan selama energy oleh kalor atau oleh pengosongan muatan listrik. Bila
ini yang diketahui bahwa cahaya itu bergetar ke segala arah. cahaya ditransmisikan dari suatu material ke material yang
Oleh sebab itu maka dilakukan percobaan polarimeter untuk lain, maka frekuensi cahaya itu tidak berubah, tetapi laju dan
mengetahui proses polarisasi. panjang gelombang dapat berubah[2].
Cahaya merupakan energy yang berbentuk gelombang Polarisasi adalah superposisi dari dua getaran harmonic
elektromagnetik. Cahaya adalah paket partikel yang biasa yang tersusun vertikal. Polarisasi hanya terjadi pada
disebut foton. Cahaya merupakan gelombang transversal dan gelombang transversal. Gelombang longitudinal tidak
dalam perambatannya tidak memerlukan zat perantara. mengalami polarisasi. Gelombang elektromagnetik
Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik dapat terdiri merupakan gelombang transversal. Cahaya merupakan salah
dari getaran medan magnet dan getaran medan listrik. satu bentuk gelombang elektromagnetik. Ketika gelombang
Perubahan pada medan magnet dapat menimbulkan medan cahaya mengalami proses polarisasi maka merupakan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK 2015 1-5 2
II. METODOLOGI PERCOBAAN Gambar 3. Skema prinsip operasi polarimeter dan penampakan dari ketiga
posisi pada analisator : P polarisator, P polarisator setengah gelap, A
analisator, S sampel.
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan
ini adalah sumber cahaya natrium, gelas ukur 10 ml berfunsi Dan berikut adalah langkah kerja yang ditulis dengan
untuk pengukuran pengambilan aquades, beaker glass 100 model flowchart.
ml untuk mengadu larutan gula, pipet untuk memasukkan
aquades ke tempat sampel, batang pengaduk digunakan
untuk mengaduk larutan gula dan set polarimeter yang terdiri
dari polarisator, analisator, sampel zat optik aktif dan lensa
kolimator. Gambar 4. Flowchart langkah kerja
Pada percobaan ini pertama yang dilakukan adalah
menyusun alat sesuai gambar 3. Tabung larutan di isi dengan
air keran, sehingga terisi penuh dan tidak ada gelembung III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
udara di dalamnya dan dimasukkan kedalam polarimeter.
Titik nol ditentukan dengan memperhatikan teropong sambil Setelah melakukan percobaan polarimeter selesai
mengatur alat putar. Pada pemutaran akan terlihat pada dilakukan maka telah didapatkan data hasil percobaan
gambar 3. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali. Air sebagai berikut :
diganti dengan larutan gula 10 gram dalam 50 ml larutan.
Posisi skala analisator dicatat pada saat keadaan 3 didapat. Tabel 1. Data hasil percobaan polarimeter saat gula yang
Selisih pembacaan skala pada 3 dan 4 menyatakan besar dilarutkan diketahui massanya
sudut putar bidang polarisasi (). Percobaan diulangi
dengan menggunakan variasi massa gula yang digunakan
pada larutan gula. Temperature ruang dan panjag tabung No
Massa Gula (gr) terang- gelap-
larutan dicatat untuk menentukan ()Dr. Lalu untuk + 50mLair terang () terang ()
menentukan konsentrasi larutan gula, maka ()Dr digunakan 1 36.10 62.00
untuk menghitung konsentrasi larutan gula. 2 38.90 76.40
0.85
3 36.40 68.70
4 35.30 64.90
1 -24.10 167.70
2 -25.20 172.20
1.35
3 -23.50 168.90
4 -22.30 186.20
1 120.60 -59.40
2 113.10 -58.20
1.85
3 115.80 -57.40
4 113.40 -56.10
Merangkai alat
Tabel 2. Data hasil percobaan polarimeter saat gula yang
Tabung diisi dilarutkan tidak diketahui massanya
dengan air kran
Massa Gula (gr) terang- gelap-
No
Menentukan titik nol + 50mLair terang terang
dan mengatur alat putar 1 134.40 -16.50
2 141.41 -12.40
X
3 147.80 -13.80
Ganti air dengan
4 147.70 -18.80
larutan gula
setelah didapatkan data percobaan, kemudian dilakukan
Catat posisi perhitungan untuk mencari nilai . Contoh perhitungannya
skala analisator sebagai berikut :
terang-terang = 36,1
Catat temperature ruang gelap-terang = 62
dan panjang tabung larutan Massa gula = 0,85 gram
untuk mencari ()Dr Volume air = 50 mL
Panjang tabung = 20 cm
Ditanya ; ?
Gunakan ()Dr yang didapat Jawab :
untuk menghitung dimana C =
konsentrasi larutan gula
= (0,5/ 180)(1000/50) sehingga hasilnya tidak akurat. Oleh karena itu jika masih
= 0,0944 Molar terdapat gelembung kecil maka diusahakan agar gelembung
Maka, tersebut berada di ujung tabung yang berbentuk cembung.
= Apabila terdapat gelembung pada tabung, akan mengganggu
jalannya cahaya yang akan terpolarisasi pada tabung
= 36,1- 62/ 20.0,0944 tersebut. Sehingga adanya gelembung ini dapat
= 25,90/ 1,888 mempengaruhi hasil percobaan.
= -13,712cm2 C/gr Dalam percobaan ini sumber cahaya yang terdapat pada
polarimeter adalah cahaya natrium. Panjang gelombang
Berikut adalah tabel hasil perhitungannya : lampu natrium adalah 589.3nm. Cahaya natrium dapat
menghasilkan cahaya monokromatis. Proses yang terjadi
Tabel 3. Data hasil perhitungan polarimeter saat gula yang pada polarimeter yakni, sumber cahaya natrium yang
dilarutkan diketahui massanya menghasilkan sinar monokromatis melewati lensa cembung
Massa
Gula C (lensa tersebut berfungsi untuk membuat berkas cahaya
cm rata-
No (gr) + gelap (mol menjadi sejajar dengan arah rambatnya) dari lensa terus ke
terang- -terang C/gr) rata
50mLai ar) polarisator untuk mendapatkan cahaya yang tepolarisasi.
r terang () () Lalu diteruskan ke prisma setengah nicol untuk mendapatkan
1
36.10 62.00 -25.90 -13.712
bayangan gelap dan terang. Kemudian melewati larutan
optic aktif yang berada dalam tabung polarimeter. Bila
2
0.85
38.90 76.40 -37.50 0.09 -19.853 - cahaya melewati zat optis seperti gula(glukosa), maka
4444 16.584 cahaya itu akan dibelokkan. Selanjutnya sinar akan menuju
3
36.40 68.70 -32.30 -17.100
analisator yang berfungsi untuk menganalisa sudut yang
4 terpolarisasi akibat adanya larutan optis aktif. Lalu sinar
35.30 64.90 -29.60 -15.671
- akan melewati lensa cembung kedua dan akan membentuk
1
-24.10 167.70 191.80 -63.933 pola gelap-terang atau terang-terang.
- Pada percobaan ini, dilakukan dengan mengisi tabung
2
-25.20 172.20 197.40 0.15 -65.800 -
1.35
- 0000 65.842
larutan dengan air kran. Tidak diketahui secara pasti zat
3 yang terkandung pada air kran tersebut apakah bisa memutar
-23.50 168.90 192.40 -64.133
- polaritas cahaya atau tidak. Karena dengan pemutaran
4
-22.30 186.20 208.50 -69.500 polaritas pada air kran, maka dapat mempengaruhi hasil
1 percobaan ini. Sedangkan larutan yang digunakan pada
120.60 -59.40 180.00 43.784
percobaan ini adalah larutan gula yang merupakan larutan
2 optis aktif. Diketahui bahwa larutan gula memiliki ikatan
113.10 -58.20 171.30 0.20 41.668
1.85 42.203
3
5556 carbon yang dapat memutar polarisasi. Zat optis aktif
115.80 -57.40 173.20 42.130 ditandai oleh adanya atom karbon tak asimetris (atom
4
113.40 -56.10 169.50 41.230
karbon yang mengikat empat atom/gugus yang berbeda)
- dalam struktrunya. Molekul dengan satu atom karbon
13.407 asimetris merupakan molekul kiral (tidak simetris), molekul
percobaan 1 596 tersebut dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi.
Tabel 4. Data hasil perhitungan polarimeter saat gula Dapat diketahui bahwa semakin banyak molekul pada
yang dilarutkan tidak diketahui massanya larutan tersebut maka semakin kental larutan tersebut dan
Massa semakin banyak molekul molekul gula yang berikatan
massa
Gula
No C guladengan air pada larutan gula tersebut. Molekul-molekul pada
(gr) + terang- gelap-
"X" (gr)
larutan ini lah yang mengakibatkan terjadinya polarisasi.
50mLair terang terang
1 -0.56274071
Sehingga dapat diketahui bahwa semakin banyak molekul
134.40 -16.50 150.90 -5.065
gula pada larutan maka semakin besar juga sudut putarnya.
2 -0.57359277 Seperti ditunjukkan pada hasil percobaan bahwa yang
141.41 -12.40 153.81 -5.162
X memiliki sudut putar terbesar adalah saat menggunakan gula
3 -0.60264346 1,85 kg dan hasilnya yaitu 42,203 derajat.
147.80 -13.80 161.60 -5.424
4 -0.62091669
147.70 -18.80 166.50 -5.588
IV. KESIMPULAN
Telah dilakukan percobaan yang bertujuan untuk
mempelajari prinsip pada polarimeter. Untuk mengukur Dari percobaan Polarimeter yang telah dilakukan, maka
sudut putar jenis larutan gula sebagai fungsi konsentrasi dan dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja polarimeter adalah
untuk menentukan konsentrasi larutan gula dengan meneruskan sinar yang mempunyai arah getar yang sama
polarimeter. Polarimeter merupakan suatu alat yang dapat dengan arah polarisator. Seperti ditunjukkan pada hasil
mengukur sudut putar cahaya terpolarisasi oleh zat optik percobaan bahwa yang memiliki sudut putar terbesar adalah
aktif apabila zat tersebut dilewati oleh sinar monokromatis saat menggunakan gula 1,85 kg dan hasilnya yaitu 42,203
yang terpolarisir tersebut. Saat memasukkan air ataupun derajat.
larutan gula pada tabung polarimeter diusahakan agar tidak
terdapat gelembung air. Hal ini dikarenakan dapat
mempengaruhi sudut putar dari sampel yang diamati
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK 2015 1-5 5
DAFTAR PUSTAKA