AH"=Hr-H,
Hs = entalpi zat padat.
Ht = entalpi zat caii.
temperatur tetap' di sini
Selama terjadi pengkristalatr
rerjadi kesetimbanganr "
zat cair -.--=' zat Padat
dFpositif,dTpositifbilaV')%(misal:CO2)
( V' (misal: H2O)'
d P positif , d T negatif bila V1
pada persalraan di atas harus
Untuk dapat diintegrasikan'
ahui funssi t"*p"'uiui auti
a H1 dan
-fr'*rnuun
di ry1;^y-'] :::Ii
atas tetap dipakai
xffiH;;";;;;.
bentuk diferensial'
Contoh:
Untuk asam asetat titik lebur : 16,60"C
AHt = 46'42kal'
- (V, - V,) = 0,1601 cc/gram
ar = r(v, -%) = aP-gleJ9eu_l{
a P AH, 146,42 X 41,2) M
1 kal = 41,2 cc atm/mole. M = berat molekul.
' AT
---_ = O.O242 der/atm.
AP
Pada tekanan total 11 atm, AP = 10, hingga:
titikrebur x 10
= 13,31t0,0242
Ternyata pengaruh tekanan terhadap titik lebur sangat
kecil hingga untuk perubahan tekanan yang kecil dapat diabai-
kan.
AHr=Hr-H"
Tekanan sublimasi bertannbah bila temperatur naik, hal ini juga
dinyatakan oleh rumus ClaPeYron:
dP AH.
=
dr T(vo-u
sublimasi Vs = Volume molar uap
P = tekanan
-
T temperatur Vr = Volume molar zat padat
@-
Gb. 5.1. PenguaPan l2
vr(Vn
dP _ AH.
dT T.Vn
..
Bila uaP dianggaP ideal:
RT
PVn=RT+Vs= P
ql= AHs
=oH,._l
dr T.Vn RT2
dlri P
=3t-!:.
dT RT2
9R um ohul*r hu
t'= (* )' v2 'du
; { (unr* -i),
Debye juga mendapatkan bahwa Cu = 0 pada T = 0 dan
-endekati harga 3 R secara asimptot pada temperatur kamar.
Pacia ternperatur sangat rendah:
C, = A. T3 A= tetapan.
Rumus ini dipakai untuk menetapkan secara kira-kira C,
l bawah 20"K, karena Cv tidak mungkin ditentukan secara
::rcobaan di bawah temperatur 15 atm 20ok.
r,4. Kristalografi
Kristalografi mernpelajari geometri, sifat-sifat, dan stri;ktur
":!stal serta zat-zat yang mengkristal" Kristalografi geornetri
*empelajari bidanE-bidang kristal serta bentuk geometri
kristal.
-ai ini berdasarkan tiga hukum:
- hukum ketetapan sudut antar muka kristal.
- hukum perbandingan indeks.
- hukum sirnetri"
Hukum ketetapan sudut antar muka mengatakan bahwa
u:ut antar muka suatu kristal selalu tetap, bagaimanapun
kr tersebut terbentuk. Bentuk luar kristal atau "habit"
. senyawa unsur dapat berubah, tergantung kondisi peng-
kristalan. uk kristal zat pada Gb. 5.3. berbeda-beda tetapi
sudut antar A selalu tetap. Besarnya sudut ini dapat
ditentukan alat yang d isebut gon iometer.
\fi\II
d^\{. | ,{\
(/ Lkt--/t".,
Gb. 5.3. Bentuk luar\ristal.
(d) (e) U) I
I
l It I #'I*
Rhombik Rrromuit< z
';r ' -
:Rhombik
KNo3,-.' #q+ Rhom.bohedral
Ag l: Heksagonal #0'{' Kubik
-
Ag NOr: Rhombik +ryS, Rhombohedrat
Rhombohedralltrigonal a= b= c
a=g=7*9Oo.
1.8. Variasi Temperatur Transisi terhadep Telcanan
Perubahan temperatur transisi terhadap tekanan, jugn
diberikan oleh rumus Clapeyron.
e--+ B
A
dT=T(Vg-Ve)_TAV
dP AH, AH,
2. STRUKTUR KRISTAL
;dro{
dro= o
dtrr=*
Gb. 5.6. Bidang atom pada
kristal kubik sederhana.
Analisis matematis,
tentang satuan kisi kristal digabung
rrmgan hukum-hukum dasar
kriitarografi menghasirkan bahwa
14 struktur dasal yans diseb"t *'iii'ru*g"rirg",
H,lirto'
Gabungan dari kisi-kisi ruang
,k.srar' Dari sistem
ini menghasirkan satuan kisi
kubik ada 3 iiri ,.rung dan 36
urmal. satuan kisi
Dalam Tabel S-2
illll*' prongan kristar diberikan sistem kristal (6), k/s/ ruang
atas oasar ri*"ir, (32) dan ntuan
ilrffi@ (230). kisi
| - sederhana
l. Kubik I
- berpusat
36
muka
I
| - berpusat
ruang
2. Tetragonal - sederhana 68
- berpusat
rua ng
- prisma
rhombik
:
4. Monoklin - sederhana 13
- berpusat
dasar
5- Trikli.n * triklin a
L 2
6. Heksagona I
- Heksagona I2 52
- Rhombo-
hedral.
l4 32 230 I
I
I
bintik pantul
=bung sinar X
Gb. 5.7. Difraksi sinar X.
Alr
-r-r
'I .garis;ga1is
Jarak antarb data'm f ilm diukur dengan teiiti,
d,emj,kian pula ukuran tarera, yaitu jarak
C B. D;;;i.t;';f a
bidpng dapat ditentukan oun
:l^i:::9Tt^T::T iurJJaubut
orlrtulg d-gngelmengsu.nekan hukumprigg, '
a
"
,, '
Cara ini biasa digunakan,untuk rnenyelidiki
toqain'O;n.
i d ida qat ka n sebasa
i krista r tunssa r.
i:,'-i:1.ei::u,ful1:.i:
Juga lukar
"untuk merideteksi'zit
4ristar; karena setihp zat .xrlitat
me_inpuly'ai
':'.:,.-
foto bu6uk sinar X;;;;,in;r. , ; ,,. ,. : _ .:r1:.,
1.3. AnalisaSinarXuntuk.NaCl
. , : : :
Natrium klcricra mengkristar
dengan sistem kubik, mem-
:unyai simetri terbanyak Aun pufinq
iruOah untuk dipelajari.
:atuan kisi kristat aari
-:rus,.berbentuk kubik. ^a a,,?r"1,, juga makro kristalnya,
Namun deqnikian. seperti tefah
- :rr, bentuk
ini ada 3 macam. dijelas_
kubik sederhana
100 110 111
:a a_
\/2 G d
rlroik sederhana
Kubik Kubik berpusat
uerpusal riruka
i
irang/tiadan
kubik rcderhana
ata
aa::z:=tt0,To|t
v2 v3 0,577
kubikberpusatmuka -*,I +rf, = \t},lll;
2V2 V3 1.154
= 3 t*
kubikberpusatruang
t Y2 ,+- 1:1,414:
2V3 0,577
Dengan menstaplon iarak anten bidrng.bidang .atom
dalam Na Cl dapat ditentukan, termaiuk kiri ruang atau space
lattice yang mana menurut hukum Bngg:
d?sine = nI
o.nI
=
,;;;
droo : d116 : d1rr= n)t' nl' nh
rrt^o,'Zlii.[trI.6
Dengan menetaplan tudut pcdr oat terJadinyr ittrnritr
m.kilmal dln pemantulan untuk kctlgr irnis bidrng rtom
di6tas, dapat ditentul$n jenis kisi ruang Nr Cl.
I :rah d u i *trun
Tiap-tiap satuan
kristal terdapat 4 ion
w-"at ekivalen dengan 4-kisi Na+ dan 4 ion cr-
mol- ,vut,."'""".
VolumemolarNaCl qM 59,45
= = = 26,93 cc
d Tn
d = rapat (gr/cc).
Volume 4 mole
= 4XVm=4X26,93cc.
Volume L molekul Vm _ 26,93
=
N o,oe xloE
26,93
Volume 4 molekul
(Volume kubus) Opr r ro, X4=178'9 X 10-2acc'
Jt- J/-
Rusuk-rusuk kubus dr=vV=vl78,gxlo-24
-