Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM TERMODINAMIKA

“PERUBAHAN PANAS MELALUI RADIASI”

Disusun Oleh :
Ira Nanda – 1905036008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
PERUBAHAN PANAS MELALUI RADIASI

A. Dasar Teori
Radiasi merupakan pemancaran energi dalam bentuk gelombang atau
partikel yang dipancarkan oleh sumber radiasi atau zat radioaktif (Syahria et
al. 2012). Radiasi sinar-X dihasilkan oleh tabung pesawat sinar-X. Karena
sumbernya berasal dari luar tubuh manusia, maka radiasi sinar-X merupakan
radiasi eksternal. Dalam hal proteksi radiasi eksternal, terdapat tiga teknik
untuk mengontrol penerimaan radiasi khususnya bagi pekerja radiasi yaitu
meminimalkan jarak, meminimalkan waktu dan pemakaian perisai radiasi.
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin
dekat tubuh dengan sumber radiasi maka paparan radiasi yang diterima
semakin besar. Paparan radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan
saat mengenai materi. Radiasi hamburan ini akan menambah jumlah dosis
radiasi yang diterima. Untuk mencegah paparan radiasi tersebut dapat
dilakukan dengan menjaga jarak pada tingkat yang aman dari sumber radiasi.
Radiasi termal dipancarkan oleh materi sebagai akibat dari perubahan
kabel elektronik figure dari atom atau molekul didalamnya. Energi diangkut
oleh elektromagnetik (atau foton). Tidak seperti konduksi, radiasi termal tidak
memerlukan media campur tangan untuk merambat dan bahkan dapat
berlangsung dalam ruang hampa. Permukaan padat,gas, dan cairan semuanya
memancarkan, menyerap, dan memancarkan radiasi termal ke berbagai
derajat.Tingkat di mana energi dipancarkan, Qe, dari permukaan luas A
dikuantifikasi dengan bentuk secara makrospis modifikasi dari hukum Stefan-
Boltzmann

1
yang menunjukkan bahwa radiasi termal dikaitkan dengan kekuatan keempat
absolut suhu permukaan, Tb. Emisivitas, ε adalah properti permukaan itu
menunjukkan seberapa efektif permukaan meradiasi (0 ≤ ε ≤ 1.0), dan σ
adalah konstanta Stefan Boltzmann:

Secara umum, laju transfer energi bersih oleh radiasi termal antara dua
permukaan melibatkan hubungan di antara properti permukaan, orientasinya
dengan saling menghormati satu sama lain, sejauh mana media intervensi
menyebar, memancarkan, dan menyerap radiasi termal, dan faktor lainnya.
Kasus khusus yang sering terjadi adalah pertukaran radiasi antara permukaan
pada suhu Tb dan permukaan sekitarnya yang jauh lebih besar pada Ts,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Tingkat bersih pertukaran radiasi
antara permukaan yang lebih kesil, yang luasnya A dan emisivitasnya adalah
ε, dan lingkungan yang lebih besar adalah
[ ]

Gambar 2.1. Pertukaran radiasi bersih


Radiasi termal penting dalam termometri, karena ini adalah dasar dari
suhu tinggi yang diukur secara tepat di atas kisaran termometer gas. Sebagai
contoh efek radiasi termal, pertimbangkan untuk meletakkan tangan Anda di
dekat benda panas dan mengalami peringatan yang terjadi sebelum benda
tersebut disentuh. Ternyata, panas ditransmisikan melintasi ruang antara
benda dan tangan. Itu bisa terjadi tanpa campur tangan materi dibuktikan

2
dengan fakta bahwa panas datang kepada kita dari matahari melintasi 93 juta
mil ruang kosong. Dengan konduksi dan konveksi, perpindahan panas
dilakukan melalui media materi, dan panas dapat ditransfer dengan cara ini
hanya sejauh materi memanjang atau dapat ditransfortasi sendiri. Dengan
proses radiasi, bagaimanapun, panas dipisahkan dari asosiasi ias dengan
materi dan dapat melakukan perjalanan karena radiasi disebut "gelombang
radio". Tapi, karena sifat radiasi mulai dipahami, istilah itu diganti dengan
istilah "gelombang elektromegnetik".
Suatu zat dapat distimulasi untuk memancarkan radiasi
elektromagnetik dengan beberapa cara:
1. Konduktor listrik yang mengeluarkan arus bolak-balik frekuensi tinggi
memancarkan gelombang radio.
2. Elektron yang berosilasi dalam tabung jenis magnetron memancarkan
gelombang mikro.
3. Padatan atau cairan panas memancarkan radiasi termal, yaitu radiasi infra
merah.
4. Gas yang mengalami pelepasan listrik dapat memancarkan radiasi tampak
atau ultraviolet.
5. Zat yang terkena radiasi ultraviolet dari sumber eksternal dapat
memancarkan cahaya fluoresen.
6. Target logam yang dibombardir oleh elektron berkecepatan tinggi
memancarkan sinar x.
Zat yang atomnya radioaktif dapat memancarkan sinar gamma.

3
B. Rumusan masalah :
Bagaimana pengaruh perubahan material piringan terhadap emisifitas ?

C. Hipotesis :
Jika ada perubahan terhadap material piringan maka emisifitas juga akan
berubah.

D. Pengujian Variabel
1. Variabel
a. Variabel kontrol : Diameter piringan, radius piringan, suhu ruangan,
kuat arus, tegangan, suhu piringan hitam
b. Variabel bebas : Material piringan
c. Variabel terikat : Suhu piringan material dan emisifitas piringan
material
2. Definisi Operasional
a. Material pringan adalah alat yang disimpan dalam kendang untuk
menyediakan lingkungan konveksi alami yang tidak terganggu.
b. Suhu piringan adalah suhu yang diukur dengan menggunakan
termokopel
c. Emisivitas piringan material adalah radiasi yang dipancarkan oleh
permukaan terhadap radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam pada
suhu yang sama.
3. Definisi Konsepsional
a. Material adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat
darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
b. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda.
c. Emisivitas adalah rasio negeri yang diradiasikan oleh material tertentu
dengan energi yang diradiasikan oleh benda hitam pada temperatur
yang sama

4
E. Alat dan Bahan
1) Seperangkat Laptop
2) Software Adobe Flash
3) Vlab Amrita

5
F. Prosedur Kerja
1) Dipastikan untuk membukan website Vlab Amrita terlebih dahulu.
2) Dijalankan program simulasi Perpindahan Panas Dengan Radiasi.
3) Dipilih material tertentu untuk melakukan simulasi.
4) Pada kotak tools diklik dan geserlah nilai diameter dan ketebalan pelat.
5) Pada kotak tools diklik dan geserlah nilai temperatur diberikan ke
ruangan dengan menggunakan slidertemperatur ruangan.
6) Digunakan sakelar tuning dan kenop putih, dimasukan nilai voltase dan
arus yang sesuai untuk pelat hitam dan pelat uji.
7) Dicatat nilai temperatur T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7 dengan menggunakan
indikator temperatur.
8) Dhitung nilai emisivitas untuk pelat uji yang diberikan menggunakan
persamaan.
9) Diulangi langkah 3 sampai dengan 8 menggunakan jenis material yang
berbeda untuk mendapatkan data yang bervariasi.

6
G. Tabel Pengamatan

Suhu

Suhu Rata-rata (Tb)


Suhu Piringan Hitam

Piringan Uji (Tp) K


Suhu Piringan Uji (K) Ruangan (T4)

Suhu Rata-rata
Voltmeter (V)

Ammeter (A)

(K)
Material

Emivisitas
T4oC

T4K
T1

T2

T3

T4

T6

T7
Aluminium

110 0,3 198,86 198,86 198,86 596,58 225,72 225,72 225,72 498,72 30 303 0,77
Cooper

110 0,3 198,86 198,86 198,86 596,58 224,34 224,34 224,34 497,34 30 303 0,78
Steel

110 0,3 198,86 198,86 198,86 596,58 215,26 215,26 215,26 488,26 30 303 0,85

7
H. Data Perhitungan

Screenshoot Percobaan:
Jenis Material Aluminium

Jenis Material Cooper

8
Jenis Material Steel

9
Data Perhitungan

Data 1

Aluminium

Diketahui :

V=

T1 = T2 = T3 =

T5 = T6 = T7 =

TC = T4 =

Menghitung TB

Tb =

10
Tb =

Tb =

Tb =

Menghitung Tp

Tp =

Tp =

Tp =

Tp =

Menghitung QP

Diketahui :

 P percobaan  0,77
B 1


QP   P TP  TC
4 4

 
QP  0,77  5,67  10 8 498,72 4  303 4 
QP  2281,81 W

11
Menghitung QB

QB  QP
QB  2281,81 W

Membuktikan emisivitas B adalah


QB   B TB  TC
4 4

QB
B 

 TB 4  TC 4 
2281,81
B 
 8
5,67  10 471,86 4  303 4  
B 1

Menghitung emisivitas P perhitungan

TB  TC
4 4

P  B
TP  TC
4 4

 471,86 4  303 4 
 P  1 
4 
 498,72  303 
4

 P  0,77

12
Data 2

Tembaga

13
Diketahui :

V = 120

T1 = T2 = T3 = 198,86

T5 = T6 = T7 = 224,34

TC = T4 =

Menghitung TB

Tb =

Tb =

Tb =

Tb =

14
Menghitung Tp

Tp =

Tp =

Tp =

Tp =

Menghitung QP

Diketahui :

 P percobaan  0,77
B 1


QP   P TP  TC
4 4

 
QP  0,77  5,67  10 8 497,34 4  303 4 
QP  2303,08 W

Menghitung QB

QB  QP
QB  2303,08 W

15
Membuktikan emisivitas B adalah


QB   B TB  TC
4 4

QB
B 

 TB 4  TC 4 
2303,08
B 
 8
5,67  10 471,86 4  303 4  
B 1

Menghitung emisivitas P perhitungan

TB  TC
4 4

P  B
TP  TC
4 4

 471,86 4  303 4 
 P  1 
4 
 497,34  303 
4

 P  0,78

Data 3

Baja

16
Diketahui :

V = 120

T1 = T2 = T3 = 198,86

T5 = T6 = T7 = 215,26

TC = T4 =

Menghitung TB

Tb =

Tb =

Tb =

Tb =

17
Menghitung Tp

Tp =

Tp =

Tp =

Tp =

Menghitung QP

Diketahui :

 P percobaan  0,77
B 1


QP   P TP  TC
4 4

 
QP  0,77  5,67  10 8 488,26 4  303 4 
QP  2313,29 W

Menghitung QB

QB  QP
QB  2313,29 W

Membuktikan emisivitas B adalah

18

QB   B TB  TC
4 4

QB
B 

 TB 4  TC 4 
2303,08
B 
 8
5,67  10 471,86 4  303 4  
B 1

Menghitung emisivitas P perhitungan

TB  TC
4 4

P B
TP  TC
4 4

 471,86 4  303 4 
 P  1 
4 
 488,26  303 
4

 P  0,85

19
I. Pembahasan

Dari yang dilakukan dapat dibahas dari tiga data yang di ambil.
Sebelumnya mari kita simak terlebih dahulu apa itu radiasi. Radiasi adalah
emisi dan propagasi (perambatan) energi melalui materi atau ruang dalam
bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel.
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin dekat
tubuh dengan sumber radiasi maka paparan radiasi yang diterima semakin
besar. Paparan radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan saat
mengenai materi. Radiasi hamburan ini akan menambah jumlah dosis radiasi
yang diterima. Untuk mencegah paparan radiasi tersebut dapat dilakukan
dengan menjaga jarak pada tingkat yang aman dari sumber radiasi.
Selanjutnya pada alat dan bahan yang digunakan yaitu laptop atau pc dan
web amrita untuk melakukan percobaan. Melakukan percobaan tersebut
dengan system maya karena pada saat sekarang ini masih dalam keadaan
pandemic Covid-19 sehingga tidak bisa melakukan percobaan secara
langsung dengan alat dan bahan yang sesungguhnya.
Akan dibahas sedikit mengenai prosedur yang dilakukan. Disiapkan
perangkat elektronik, seperti laptop atau komputer, kemudian di buka browser
dan web Vlab Amrita, kemudian pilih lah materi Heat Transfer by Radiation.
Dipilih material tertentu untuk melakukan simulasi. Diperbaiki nilai diameter
dan ketebalan pelat. Digunakan sakelar tuning dan kenop putih, dipasang
voltase dan arus yang sesuai untuk pelat hitam dan pelat uji. Dicatat nilai
temperatur T 1 , T 2 , T 3 , T 4 , T 5 , T 6 , T 7 dengan menggunakan indikator
temperatur. Dihitung Tb dengan menjumlahkan T 1 , T 2 , T 3 lalu dibagi 3 dan
dihitung Tp dengan menjumlahkan T 5 , T 6 , T 7 lalu dibagi 3. Diulangi
percobaan dengan memvariasikan Suhu untuk nilai yang berbeda. Dihitung
nilai emisivitas untuk pelat uji yang diberikan menggunakan persamaan.

20
Dalam melalukan percobaan tidak terdapat kesalahan dalam
melakukannya. Karena kita dalam melakukan percobaan tersebut dengan
sistem maya.
Paparan radiasi dapat disebabkan oleh paparan di tempat kerja atau
kecelakaan industri. Banyak kegiatan yang dapat membuat orang terpapar
radiasi contohnya menonton televisi, terbang dipesawat terbang, melewati
pemindaian keamaan, menggunakan microwave atau ponsel.

21
J. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan praktikum perpindahaan dengan radiasi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kami yang berbunyi jika ada perubahan
terhadap material piringan maka emisifitas juga akan berubah, dapat
dinyatakan benar.

22
DAFTAR PUSTAKA

Aryawijayanti, R. (2015). Analisis Dampak Radiasi Sinar-X Pada Mencit Melalui


Pemetaan Dosis Radiasi Di Laboratorium Fisika Medik. Jurnal MIPA, 26.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.
unnes.ac.id/nju/index.php/JM/article/download/5483/4367&ved=2ahUKE
wiqg4rtob7sAhXllEsFHSoxCdQQFjABegQIAhAB&usg=AOvVaw0JKC
MQMD0VCu_u-ryWB_sw

Moran, M. J. (2014). Fundamentals of Engineering Thermodynamics Eughth


Edition. USA: Don Fowley.

Zemansky, M. M. (1997). Heat and Thermodynamics seventh Edition. USA: The


McGraw-Hill Companies, Inc.

Anda mungkin juga menyukai