“UJI COBA SOAL FISIKA DI KELAS X IPA SMA N 1 LOA JANAN DAN
SMA N 9 SAMARINDA”
Disusun Oleh :
Fitriyani (1905036002)
Wahono (1905036005)
Rahma R (1905036009)
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, Yang
telah memberikan kepada kami segala kenikmatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan assessment pilihan ganda kami.
Laporan assessment pilihan ganda yang kami lakukan ini adalah sebagai tugas
dalam mata kuliah evaluasi dan penilaian, prodi pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman.
Dalam kesempatan ini kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan semua tugas hingga pada penyusunan laporan ini. Dan
kami menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, sehingga kami memohon
maaf apabila didalam laporan yang telah kami buat terdapat kesalahan yang tidak kami
sengaja. Dan kami juga menerima kritikan maupun saran dari pembaca agar
kedepannya kami dapat melakukannya dengan lebih baik lagi. Akhir kata semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada kita semua.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
A. Hasil Penelitian.......................................................................................................... 21
B. Pembahasan ............................................................................................................... 23
BAB V
PENUTUP .............................................................................................................................. 29
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 29
B. Saran .......................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 30
LAMPIRAN........................................................................................................................... 31
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
TABEL KISI-KISI PEMBUATAM INSTRUMENT SOAL PILIHAN GANDA ..... 31
Lampiran 2
SOAL UJI COBA ....................................................................................................... 70
Lampiran 3
Rekapitulasi Skor Uji Coba Soal ................................................................................ 87
Lampiran 4
Dokumentasi Penelitian .............................................................................................. 90
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan peserta didik dapat diketahui dari hasil pengujian pengujian
dilakukan menggunakan alat ukur atau instrumen berupa tes maupun non tes. Alat
ukur yang baik akan menghasilkan data yang baik. Guru dapat mengetahui
kemampuan siswa dengan tepat jika alat ukur yang digunakan merupakan alat ukur
yang baik. Arikunto menyatakan bahwa teks dapat dikatakan baik apabila
memenuhi lima syarat yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktibilitas, dan
ekonomis. Berdasarkan pendapat arikunto di atas kriteria minimal suatu alat ukur
yang baik adalah alat ukur tersebut harus valid dan reliabel, selain valid dan
reliabel tes dikatakan baik jika daya pembeda dan tingkat kesulitan dan analisis
pengecoh soal (pilihan ganda) juga baik.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi telah menjadi salah satu prioritas dalam
pembelajaran fisika tuntutan kompetensi pengetahuan bahwa peserta didik
diharapkan mampu memahami menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual
konseptual, procedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan. Begitu juga pada kompetensi inti keterampilan peserta didik
diharapkan mampu mengolah menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.
Secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan. Permendikbud nomor 23 tahun 2016 menjelaskan
penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap kompetensi pengetahuan meliputi
tingkatan kemampuan dimensi pengetahuan kognitif yang terdiri dari pengetahuan
faktual konseptual prosedural dan metakognitif.
Salah satu potensi diri peserta didik yang perlu ditingkatkan adalah
kecerdasan sebagai tersirat dalam undang-undang tersebut kecerdasan peserta
1
didik dapat ditingkatkan salah satunya dengan cara mengembangkan keterampilan
berfikir peserta didik dalam menyelesaikan persoalan. Keterampilan berpikir
sangat penting dalam mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena fisika ada
banyak konsep yang dipelajari di dalam fisika yang dapat dijumpai secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari satu diantaranya adalah konsep getaran karakteristik
konsep getaran yang bersifat abstrak sehingga memerlukan keterampilan berpikir
tinggi untuk memahami teori-teori dan membandingkannya dengan gejala di
kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kemampuan peserta didik dapat diketahui dari hasil pengujian
menggunakan alat ukur atau instrumen berupa tes ?
2. Apakah tes yang digunakan termasuk dalam kualitas baik atau kurang baik ?
3. Bagaimana taraf kesukaran di setiap butir soal ?
4. Bagaimana korelasi dalam penentuan skor butir dengan skor total dalam soal ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dengan pengujian tes berupa soal.
2. Untuk mengetahui tes soal yang telah digunakan apakah termasuk instrument
penilaian yang baik atau kurang baik yang sesuai dengan pengolahan data
aplikasi anates.
3. Untuk mengetahui kesukaran setiap butir soal dalam melakukan pengujian
disekolah.
4. Untuk mengetahui korelasi skor butir dengan skor total dalam soal.
2
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk guru yaitu membantu guru dalam mengetahui bagaimana pemahaman
siswa mengenai materi mata pelajaran Fisika pada kelas X SMA, sehingga
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pembelajaran berikutnya.
2. Untuk siswa, penelitian ini sebagai ajang latihan soal Penilaian Akhir Semester
(PAS) atau sebagai ajang dalam melatih kemampuan dalam mengikuti lomba
Olimpiade, sehingga dapat terbiasa dengan latihan soal agar dapat mengerjakan
soal-soal Fisika.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Evaluasi
Secara bahasa, evaluasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu evalution
yang berarti penaksiran atau penilaian. Secara umum, evaluasi adalah suatu proses
identifikasi untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan atau program yang
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai.
4
Menurut A.D Rooijakkers, Evaluasi adalah suatu usaha atau proses dalam
menentukan nilai-nilai.
• William A.Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978)
Menurut William A.Mehrens dan Irlin J. Lehmann, Evaluasi adalah suatu
proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
• Suharsimi Arikunto (2003)
Menurut Suharsimi Arikunto, Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program
pendidikan.
• Norman E. Gronlund (1976)
Menurut Norman E. Gronlund, Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh
mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa.
• Abdul Basir (1996)
Menurut Abdul Basir, Evaluasi adalah proses pengumpulan data yang
deskriptif, informative, prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan
bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki
pendidikan.
2. Fungsi Evaluasi
• Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku
raport.
• Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
• Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan
merencanakanprogram remedial teaching (perbaikan).
• Sumber data BP (Bimbingan Penyuluhan) untuk memasok data siswa
tertentu yangmemerlukan BP.
5
• Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang
meliputipengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat KBM.
3. Jenis Evaluasi
Berikut 5 jenis penilaian beserta fungsi, tujuan dan waktu pelaksanannya:
1. Penilaian formatif
Penilaian yang dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam
satuan materi pokok suatu bidang studI tertentu
Penilaian Formatif berfungsi Untuk memperbaiki proses
pembelajaran kearah yang lebih baik dan efisien atau memperbaiki satuan
atau rencana pembelajaran. Penilaian formatif bertujuan Untuk
mengetahui hingga dimana penguasaan peserta didik tentang materi yang
diajarkan dalam satu rencana atau satuan pelajaran.
Dalam penerapan Penilaian formatif ini beberapa Aspek-aspek yang
dinilai pada adalah : hasil kemajuan belajar siswa yang ,meliputi :
pengetahuan, keterampilan, sikap terhadap materi ajar yang di sajikan.
2. Penilaian sumatif
Penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik yang
telah selesai mengikuti pembelajaran dalam satu semester atau akhir
tahun. Penilaian sumatif berfungsi Untuk mengetahui angka atau nilai
murid setelah mengikuti program belajar dalam satu semester atau akhir
tahun. Penilaian sumatif bertujuan Untuk mengetahui taraf hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan program pembelajaran
dalam satu semester atau akhir tahun, atau akhir program pembelajaran
pada suatu unit pendidikan tertentu.
6
Dalam Penilaian sumatif beberapa Aspek-aspek yang ialah kemajuan
hasil belajar yang meliputi : pengetahuan,keterampilan, sikap dan
penguasaan murid tentang materi pembelajaran yang diberikan. Penilain
ini dilaksanakan sebelum peserta didik mengikuti proses pembelajaran
permulaan atau peserta didik tersebut baru akan mengikuti pendidikan
pada tingkat tertentu.
4. Penilaian Diagnostik
7
Penilaian Diagnostik dilakukan terhadap hasil penganalisisan tentang
keadaan belajar peserta didik baik merupakan kesulitan atau hambatan
yang ditemui dalam proses belajar.
Penilaian Diagnostik berfungsi Untuk mengetahui masalah-masalah
yang dialami atau mengganggu peserta didik, sehingga dapat dicarikan
pemecahan masalah atas peserta didik yang mengalami kesulitan,
hambatan, atau gangguan saat mengikuti suatu program pembelajaran.
Penilaian Diagnostik bertujuan Untuk membantu kesulitan atau
mengatasi hambatan yang dialami peserta didik pada saat mengikuti
kegiatan pembelajaran pada suatu bidang studi atau program
pembelajaran secara keseluruhan.
Dalam Penilaian Diagnostik beberapa aspek-aspek yang dinilai
meliputi hasil belajar yang diperoleh murid, latar belakang kehidupannya,
serta semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan tes diagnostik ini, sesuai dengan keperluan pembinaan dari
suatulembaga pendidikan atau pendidik dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan peserta didiknya.
8
tertentu.Materi soal yang diberikan dalam Post test merupakan materi
yang telah dipelajari oleh peserta didik.
4. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara, pembelajaran,
mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan
peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki dan
mendalami dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah untuk
memberitahukan atau melaporkan kepada para orang tua/ wali peserta didik
mengenai penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan peserta didik.
5. Alat Evaluasi
Adapun syarat-syarat dalam menyusun tes atau alat evaluasi
a. Validitas
Validitas sering diartikan dengan kesahihan. Suatu tes dikatakan
valid apabila mengukur apa yang seharunya diukur. Meter valid
apabilah dipergunakan untuk mengukur jarak, sedangkan timbangan
valid apabila dipergunakan untuk mengukur berat.28 Menurut
Suharsimi Arikunto terdapat 4 (empat) macam validitas yang berasal
dari dasar pembagian jenisnya yaitu;
- Pertama, validitas isi, suatu tes dikatakan memiliki validitas isi
(content validity) apabila mengukur kesejajaran antara tujuan
khusus pembelajaran atau indikator pembelajaran dengan materi
pokok atau isi pelajaran yang diberikan. Misalnya bila ingin
mengukur kemamuan pemahaman mata pelajaran fiqih
umpamanya, maka item-item tes yang dibuat diambilkan dari
materi pelajaran fiqih pada kurikulum kelas yang kita ajar. Karena
9
aitem-aitem tes yang dibuat mengacu pada kurikulum validitas isi
sering disebut juga dengan validitas kurikuler.
- Kedua, validitas konstruksi, yaitu suatu tes dikatakan memiliki
validitas konstruk apabila aitem-aitem tes yang membangung tes
tersebut mengukur semua aspek berfikir dari tujuan pembelajaran
khusus atau indikator pembelajaran. Misalnya indikator
pembelajaran dalam mata pelajaran fiqhi maka perintah soal harus
menunjukkan pada materi pelajaran fiqhi.
- Ketiga, validitas ada sekarang atau validitas pengalaman atau
empiris. Suatu tes memiliki validitas empiris apabila hasil tes
dipasangkan dengan pengalaman akan menghasilkan hasil yang
sama. Misalkan untuk mengetahui valid atau tidaknya tes yang
dibuat sekarang dibandingkan dengan hasil ujian semester atau
hasil ujian tahun yang lalu dengan cara membandingkan aitem-
aitem tes yang dibuat sekarang dengan aitem-aitem tes yang telah
dibuat pada masa lalu.
- Keempat, validitas Prediksi, Suatu tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk
memprediksikan prestasi yang akan dicapai seseorang di masa yang
akan datang. Misalkan hasil seleksi masuk keperguruan tinggi.31
Dari hasil tes tersebut dapat diperkirakan tingkat kesuksesan
seseorang diperguruang tinggi sebagai mahasiswa pada masa yang
akan datang.
b. Reliabilitas
Reliabilitas sering disebut juga tarap kepercayaan dan sering
disebut juga dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan memiliki
reliabilitas apabila tes tersebut dipergunakan untuk mengukur secara
berulang-ulang memberikan hasil yang tetap atau sama. Penilaian yang
reliable (terpercaya) memungkinkan perbandingan yang reliable dan
10
menjamin konsistensi. Misalnya, guru menilai kompetensi siswa dalam
melakukan eksperimen kimia dalam laboratorium. Tiga puluh siswa
melakukan eksperimen dan masing-masing menulis laporannya.
Penilaian ini reliable jika guru dapat membandingkan taraf penguasaan
siswa itu dengan kompetensi eksperimen yang dituntut dalam
kurikulum. Penilaian ini reliable jika siswa yang sama mengulangi
eksperimen yang sama dalam kondisi yang sama dan hasilnya ternyata
sama.
c. Daya Beda Butir
Beda butir terdiri dalam dua kategori, yaitu beda atau ananisis butir
soal secara kuantitatif dan secara kualitatif. Analisis butir soal secara
kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui
data yang diperoleh secara empirik. Karakteristik internal yang
dimaksud meliputi para meter butir soal tingkat kesukaran , daya
pembeda dan reliabilitas.Daya beda butir dimaksudkan mengkaji soal-
soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa
yang memiliki kemampuan rendah dengan siswa yang memiliki
kemampuan tinggi. Surapranata menyatakan bahwa salah satu tujuan
dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu
apakah suatu soal (1) dapat diterima karena telah didukung oleh data
statistik yang memadai (2) diperbaiki, karena terbukti terdapat beberapa
kelemahan, atau bahkan (3) tidak digunakan sama sekali karena terbukti
secara empiris tidak berfungsi sama sekali.
d. Efektifitas
Yang dimaksud dengan Efektifitas suatu tes adalah bahwa
pelaksanaan tes/penilaian tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya
yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.35 Dalam
melaksanakan tes ada target yang ingin dicapai serta melihat berbagai
kondisi yang dihadapi, seperti kondidi keuangan suatu institusi, lokasi
11
waktu yang diatur oleh pihak pengelola, dan lain-lain, seorang guru
yang baik dan arif selalu mempertimbangkan semua hal-hal yang inging
direncanakan.
e. Obyektifitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian
harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang
dapat dipahami siswa, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam
pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor). Seoramg guru
dalam memberikan tes pada siswanya betul-betul ada target yang ingin
dicapai dalam proses pembelajaran. Begitu pula dalam membuat dan
memberi penilaian dalam tes ia bersikap netral. Dalam pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan pada
penguasaan materi (pengetahuan). Penilaian harus menyeluruh dengan
menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi
atau kemampuan siswa, sehingga tergambar profil kemampuan
siswa.Penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi siswa (lulus
atau tidak lulus) atau menghukum siswa tetapi untuk mendiferensiasi
siswa (sejauh mana seorang siswa membuat kemajuan atau posisi
masing-masing siswa dalam rentang cakupan pencapaian suatu
kompetensi). Berbagai aktivitas penilaian harus memberikan gambaran
kemampuan siswa, bukan gambaran ketidakmampuannya.
B. Asesmen
Dalam perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
tidak dapat dilepaskan dari perencanaan pembelajaran itu sendiri. Penyusunan
rencana penilaian merupakan rangkaian program pendidikan dan pembelajaran
yang utuh dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Tujuan asesmen adalah untuk melihat kondisi anak saat itu. Dalam
12
rangka menyusun suatu program pembelajaran yang tepat sehingga dapat
melakukan layanan pembelajaran secara tepat.
Tiga macam assesment
1) Assessment of Learning
“Istilah seperti diagnostic, formatif, dan sumatif… akhir-akhir ini dilengkapi
dengan kata assessment of learning, assessment for learning, dan assessment
as learning. Assessment of learning adalah proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan bukti dengan maksud meringkas penilaian pada sebuah
pemberian poin setiap waktu, membuat pertimbangan tentang kualitas
pembelajaran siswa atas dasar kriteria penilaian dan menetapkan nilai untuk
merempretasi kualitas siswa. Informasi yang dikumpulkan, digunakan untuk
mengkominkasikan prestasi siswa pada orang tuanya, pada guru-guru yang
lain, siswa itu sendiri atau pada yang lainnya. Hal ini diinformasikan pada
dekat-dekat akhir proses pembelajaran.
2) Assessment for Learning
Assessment for learning adalah proses penilaian yang terus menerus dalam
mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti tentang hasil belajar siswa
dengan maksud untuk menentukan sampai sejauh mana pencapaian hasil
belajar mereka, pada bagian yang mana mereka butuhkan untuk diteruskan
dan bagaimana cara terbaik untuk mendapatkannya
3) Assessment As Learning
Assessment as learning adalah proses mengembangkan dan mensuport
metakognitif siswa. Siswa diikut sertakan dalam aktivfitas proses penilaian
yang dimana mereka memonitor diri mereka sendiri.
C. Anates
Anates merupakan sebuah program aplikasi komputer yang bertujuan untuk
menganalisis butir soal. Program ini sangat bermanfaat khususnya bagi para
guruumumnya para pemerhati evaluasi pendidikan. Anates dirancang agar
13
mudah dipelajari dan mudah digunakan. Dengan menggunakan Anates proses
analisis tesakan menjadi lebih mudah cepat dan akurat. Program ini
dikembangkan oleh Bapak Drs. Karno To S.Pd. seorang dosen Psikologi di UPI
dan Bapak Yudi Wibisono, S.T. seorang konsultan komputer.
Penyekoran Data meliputi
• Memasukan skor data hasil tes
• Membobot skor data sesuai yang dibutuhkan
14
• Asesmen dilakukan untuk berfokus pada mencari data tentang anak didik.
Evaluasi :
• Evaluasi adalah proses mengumpulkan data dasar dan menelaah,
mengevaluasai pembelajaran berarti mengamati, memeriksa, meneliti maksud
atau tujuan dalam merencanakan dan melaksanakan program tertentu.
• Evaluasi berkaitan dengan efektifitas proses pembelajaran.
• Evaluasai bersifat lebih abstrak dan luas.
• Evaluasi dilaksanakan secara berkala (minguuan, semesteran, harian, dan lain-
lain).
• Evaluasi lebih luas dari itu (tujuan belajar, tingkat penguasaan guru, metode,
pengajaran kelas dan lain-lain).
15
nilai suatu kualitas berdasarkan pada seperangkat fakta/informasi faktual; dan
tidak perlu bergantung pada bentuk hasil tes, pengukuran atau peringkat. Oleh
karena itu, definisi operasional asesmen adalah suatu upaya menggambarkan
(mendeskripsikan) karakteristik seseorang atau sesuatu, biasanya berbentuk
naratif-kualitatif. Batasan pengertian asesmen tersebut dapat dihubungkan dengan
tiap tahap proses pendidikan, tidak hanya pada pencapaian akademik yang
biasanya dilaporkan secara kuantitatif. Proses pembelajaran lainnya seperti
karakteristik anak didik secara perorangan dan dalam kelompok kecil, metode
pembelajaran, kurikulum, fasilitas dan administrasi program juga dapat dilakukan
asesmen karena asesmen memungkinkan dilakukan pada segala hal yang berkaitan
dengan proses pembelajaran dan belajar untuk digambarkan, dideskripsikan
biasanya secara kualitatif, atau campuran kuantitatif-kualitatif.
Asesmen merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi dalam
bentuk fakta, yang dilakukan sengaja sistematis yang digunakan untuk menilai
kompetensi siswa. Assessment dalam pendidikan merupakan proses pengumpulan
data atau informasi tentang hasil belajar siswa, maka data yang telah diperoleh
akan diproses ulang menjadi menentukan atau mengukur prestasi hasil belajar
siswa. Penilaian membantu pendidik untuk membuat keputusan tentang kebutuhan
siswa, dan panduan tentang rencana program pembelajaran. Penilaian adalah
bagian integral dari program pembelajaran assessment dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan tingkat keterampilan siswa dengan
mengadopsi kegiatan pembelajaran yang mendorong keterampilan HOT. Asesmen
tes yang digunakan sebagian besar hanya berupa soal-soal pada level C1
mengingat, C2 memahami, C3 menerapkan sehingga peserta didik tidak dapat
menjawab soal pada level C4 menganalisis, C5 mengevaluasi, C6 menciptakan,
maka perlu dikembangkan asesmen sampai pada level untuk memperbaiki proses
pembelajaran sehingga dapat merekonstruksi kemampuan problem solving.
Berpikir kreatif yaitu berpikir untuk memberikan macam-macam
kemungkinan jawaban benar ataupun cara terhadap suatu masalah berdasarkan
16
informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan
kesesuaian ada lima ciri kemampuan berpikir kreatif yaitu kelancaran, keluwesan,
keaslian, penguraian, dan perumusan kembali.
Mengenai keterampilan berpikir maka taksonomi bloom dianggap sebagai
dasar bagi keterampilan berpikir tingkat tinggi pemikiran ini didasarkan bahwa
beberapa jenis pembelajaran memerlukan proses kognitif yang lebih daripada yang
lain, tetapi memiliki manfaat-manfaat lebih umum. Berlandaskan taksonomi
bloom tersebut maka terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian
dari keterampilan berpikir tingkat tinggi. Ketiga aspek itu adalah aspek
menganalisa C4, aspek mengevaluasi C5, dan aspek menciptakan C6. Kemampuan
analisis merupakan kemampuan seseorang untuk membentuk bagian-bagian dari
suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut dengan materi
tersebut secara keseluruhan. Kemampuan evaluasi adalah kegiatan membuat
penilaian yang berdasarkan kriteria dan standar tertentu.
Kemampuan kreasi atau mencipta adalah kemampuan untuk
mengombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang baru
dan unik, merancang cara dan menemukan jawaban lebih dari satu. Untuk
mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi seseorang maka diperlukan suatu
penilaian untuk melaksanakan penilaian guru memerlukan instrumen penilaian
dalam bentuk soal-soal baik untuk menguji aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampilan. Instrumen penilaian yang digunakan guru untuk menguji hasil
belajar peserta didik pada aspek pengetahuan biasanya diambil dari berbagai buku
atau kumpulan soal-soal ujian. Soal dapat berupa uraian pilihan ganda isian singkat
dan lain-lain.
Pilihan ganda adalah salah satu soal yang jawabannya harus dipilih dari
beberapa jawaban yang telah disediakan. Kelebihan dari soal pilihan ganda yaitu
mempunyai cakupan materi yang lebih luas pada soal yang akan diujikan,
mempunyai tingkat validitas dan reabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
soal uraian atau essay, pada bagian pengerjaannya pun cenderung lebih mudah
17
guru dapat mengukur berbagai ranah kognitif untuk penilaian dapat lebih mudah
dan cepat serta bersifat objektif. Selain dari kelebihan terdapat juga beberapa
kelemahan dari soal pilihan ganda yaitu cara membuat soal pilihan ganda ini
memerlukan waktu yang banyak jawaban siswa belum tentu menunjukkan hasil
yang sebenarnya karena peluang siswa dalam menebak jawaban masih cukup
besar, sulit untuk mengukur kemampuan berpikir siswa dan mempunyai kesulitan
dalam menentukan jawaban yang logis serta homogen.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian dibagi menjadi pendekatan kuantitatif,
pendekatan kualitatif, dan pendekatan campuran atau pendekatan gabungan.
Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pada
pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada aspek numeric sebagai datanya,
baik secara proses pengumpulan data maupun dalam menganalisis data. Metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada sampel tertentu, teknik
pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
19
Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel bertujuan atau
purposive sample. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan berdasarkan strata, random, atau daerah tetapi berdasarkan
atas adanya tujuan tertentu. Cara-cara untuk menentukan sampel adalah
sebagai berikut :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyaknya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan
instrumen berupa soal tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan
intelegensi. Instrumen tes untuk mengukur kemampuan dari pencapaian belajar
berbentuk hasil tes uji soal Fisika. Soal tes dalam bentuk pilihan ganda dengan
jumlah soal sebanyak 40 soal.
20
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Butir Seluruh Sekolah
Butir Daya Tingkat
Korelasi Sign. Korelasi
Soal Pembeda (%) Kesukaran
21
18. 22.86 Sedang 0.304 Signifikan
22
40. 22.86 Sukar 0.198 -
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan dengan cara observasi kepada
128 siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Loa Janan dan SMA Negeri 9 Samarinda .
Kami memperoleh data dan informasi mengenai tingkat perkembangan akademik
siswa, khususnya untuk jenjang kognitif. Data ini diperoleh dari hasil observasi
yang dilakukan berupa uji coba soal yang mengandung jenjang kognitif saja, tanpa
segi afektif dan psikomotorik.
Setelah melakukan uji coba soal, kami melakukan analisa dari data yang
diperoleh menggunakan aplikasi Anates Versi 4.0.9. Analisa ini meliputi
perhitungan reliabilitas tes, pembagian kelompok unggul dan asor, daya pembeda
pilihan, tingkat kesukaran, korelasi skor butir dengan skor hasil, kualitas pengecoh
dan rekapitulasi analisis butir. Dari analisa ini, kami dapat mengetahui sejauh
mana kualitas soal yang diujicobakan dan tingkat akademis siswa di dalam kelas.
1. Reliabilitas Tes
23
Menurut Sugiono (2005), Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran
atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang
dilakukandengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Tujuan utama
reliabilitas untukmengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Indeks
reliabilitas berkisarantara 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas suatu tes(mendekati 1) maka semakin tinggi pula keajegan
atau ketepatannya, Kusairi (2012)
Maka analisis untuk reliabilitas tes menggunakan aplikasi Anates Versi
4.0.9 yang telah di uji maka diperoleh hasil yaitu rata-rata skor asli sebesar
10.30, simpang baku sebesar 4.12, korelasi XY sebesar 0.40, dan reliabilitas
24
tes sebesar 0.57. Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas menurut Guilford,
maka hasil reliabilitas tes dengan nilai 0,82 termasuk dalam kriteria rendah.
25
15 Andi Alya Fitriyani 14 26 0 14
16 Irma Angelina 14 26 0 14
17 Muhammad Randi Aanggara 14 26 0 14
18 Isna Ridhania 14 26 0 14
19 Febrianti 13 27 0 13
20 Ilham Nurfahri 13 26 1 13
21 Erika Aulia Pratiwi 13 27 0 13
22 Nadzria Mifta Ulum 13 27 0 13
23 Kantri Kusuma 13 27 0 13
24 Haikal Putra Arif 13 27 0 13
25 Baissar S 13 27 0 13
26 Windi Claudia Rante 13 27 0 13
27 Dwi Larasati M 13 26 1 13
28 Muhammad Erlangga 13 27 0 13
29 Halifah Riskiana M 12 28 0 12
30 Badung Firdaus 12 28 0 12
26
9 Susan Amiruddin 5 35 0 5
10 Fahreza Bagus 6 34 0 6
11 Muhammad Herlendi 6 34 0 6
12 Annisa Putri 6 34 0 6
13 Dwi Ira Karini 6 34 0 6
14 Nurul Aini Nandira 6 34 0 6
15 Rian Herlianto 6 34 0 6
16 Intan Shophia 6 34 0 6
17 Irfan Fadilah 6 34 0 6
18 Dwi Mirrohman 7 33 0 7
19 Yunnisa 7 33 0 7
20 Intan Nur Ramadhani 7 33 0 7
21 Lionel K Turangan 7 33 0 7
22 Ramadhani 7 33 0 7
27
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan kemudian di analisis
menggunakan aplikasi anates dapat disimpulkan bahwa :
1. Soal yang diujikan terdiri dari 40 soal dengan tingkatan yang berbeda-beda.
Dari 128 responden, tingkat kesukaran soal tersebut terbagi menjadi 3 jenis,
yaitu soal dengan tingkatan mudah sebanyak 2 soal, soal dengan tingkatan
sedang sebanyak 8 soal dan yang terakhir soal dengan tingkatan sukar
sebanyak 30 soal. Dengan Perbandingan presentase tingkatan soalnya yaitu
5% tingkatan soal mudah, 20% tingkatan soal sedang, dan 75% untuk
tingkatan soal sukar. Soal dikatakan baik apabila jumlah presentasenya 30%
soal mudah, 40% soal sedang, dan 30% soal sukar. Jadi dapat disimpulkan
soal yang telah kami uji kurang baik karena perbandingan presentase yang
cukup signifikan.
2. Dari uji validitas pada soal pilihan ganda dengan jumlah responden 128
orang dan dengan jumlah soal 40 butir maka terdapat 14 soal yang tidak
valid dan 26 soal yang valid. Reliabilitas yang dihasilkan adalah 0.57,
dalam artian soal yang kami buat itu dapat digunakan sebagai referensi
untuk orang lain dan dikatakan sebagai soal HOTS.
B. Saran
1. Sebelum membuat soal HOTS harus dianalisis terlebih dahulu apakah bisa
dikatakan baik atau tidak.
2. Lebih rajin dalam mencari referensi soal soal HOTS, supaya soal yang
dibuat memiliki kualitas yang baik dan berbobot.
29
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, M. 2018. Analisis Soal Tes Hasil Belajar HOTS. LPPM UN Metro. Hal : 12-
13
Candra E. Dkk. 2019. Pengembangan Instrumen Asesmen HOTS Fisika SMA. LPPM
UN Metro. Hal:11-25
Manis, 2019, Pengertian Evaluasi, Tujuan, Fungsi dan Tahapan Evaluasi Lengkap.
Diakses pada https://www.pelajaran.co.id/pengertian-evaluasi-tujuan-fungsi-
dan-tahapan-evaluasi/. Tanggal 9 Desember 2021
30
LAMPIRAN
Lampiran 1
TABEL KISI-KISI PEMBUATAM INSTRUMENT SOAL PILIHAN GANDA
No. Soal Jawaban Skor
D. Sikap
E. Proses
31
D. Merumuskan masalah-eksperimen- 2. Hipotesis
hipotesis-kesimpulan 3. Eksperimen
E. Merumuskan masalah-hipotesis- 4. Kesimpulan
kesimpulan
D. 2,1,3, dan 4
E. 3,4,1, dan 2
32
juga memberikan dampak negative yang gas buang, seperti gas
merugikan manusia diantaranya adalah…. karbon mono oksida.
33
5 Potensi Volt Voltmeter
al
listrik
Hasil Pengukuran
Hp = su+sn 2,5
Hp = 1,1 cm + 0,065
Hp= 1,165
a. 1.150 cm
34
b. 1.155 cm
c. 1.160 cm
d. 1.165 cm
e. 1.170 cm
8 Dua buah vektor yang saling tegak lurus e. 0N
dengan besar gaya 5N dan 15N. Hasil Diketahui
perkalian titik kedua vektor tersebut 𝑎 = 5𝑁
adalah… 𝑏 = 15𝑁
Ditanya
a. 90N 𝑎. 𝑏 = ⋯
b. 60N 𝑎. 𝑏 = 𝑎𝑏 cos 90 °
2,5
c. 45N 𝑎. 𝑏 = 5 × 15 cos 90 °
d. 30N 𝑎. 𝑏 = 5 × 15 × 0
e. 0N 𝑎. 𝑏 = 0𝑁
a. 4 𝑚/𝑠 2. ℎ
𝑡² =
b. 4√2 𝑚/𝑠 𝑔
c. 4√5 𝑚/𝑠
2.8𝑚 2,5
d. 4√10 𝑚/𝑠 𝑡² =
e. 16 𝑚/𝑠 10 𝑚/𝑠²
√16
𝑡=
10
𝑡 = 0,4√10 𝑠
35
𝑣 = 𝑔. 𝑡
𝑚
𝑣 = 10 × 0,4√10 𝑠
𝑠2
𝑣 = 4√10𝑚/𝑠²
𝐹1
= −14 cos 60𝑖
+ 14 sin 60𝑗
𝐹1 = −7i + 7√3 j
Resultan |𝑅| = 𝐹1 + 𝐹2 dinyatakan
dengan vektor satuan adalah ... Cari komponrn vektor
𝐹2 . Karena 𝐹2 berada
a. 7i + 10√3 j
pada sumbu X, maka : 2,5
b. 71 + 10j
c. 3i + 7√3 j 𝐹2 = 10𝑖
|𝑅| = 𝐹1 + 𝐹2
|𝑅| = (−7i +
7√3 j) + 10𝑖
36
|𝑅| = 3i + 7√3 j
𝑠 = √62 + 82
𝑠 = √100
𝑠 = 10
Sedangkan arahnya
perjalanan anak
tersebut berada di
37
antara arah timur dan
selatan, yaitu tenggara.
𝑠 = √(82 + 62 )
E.
𝑠 = 10
38
Pada grafik B,
kedudukan akhirnya
adalah G (9, 7) dan
kedudukan awalnya F
(9, 1) sehingga
perpindahannya adalah:
s = 7 − 1 [perpindahan
vertikal]
𝑠= 8
Pada grafik C,
kedudukan akhirnya
adalah F (9, 1) dan
kedudukan awalnya E
(1, 1) sehingga
perpindahan-nya
adalah:
s = 9 − 1 [perpindahan
horizontal]
𝑠= 8
39
13. Seseorang menarik meja ke arah barat Opsi yang benar adalah
dengan gaya 60 N. Jika 1 cm mewakili opsi C.
gaya 15 N, gambar vektor gaya tersebut
Karena dalam peta, arah
yang benar adalah . .
barat ditunjukkan
A. dengan arah ke kiri dan
2,5
B. memiliki skala
C. sebanyak 60 : 15 = 4
D. cm.
E.
40
maka resultan
gaya pada sistem
tersebut sebesar wB dan
percepatan sistem =
percepatan benda A.
adalah ….
a. aA = mB.g/mA
b. aA = (mB.g – T)/mA
c. aA = (mA.mB.g)/(mA + mB)
d. aA = mB.g/(mA + mB)
e. aA = (T – mB.g)/mA
A.
Perjalanan benda
41
tersebut mengalami
tiga macam gerak
sebagai berikut:
B. 1. Gerak Lurus
Beraturan (GLB)
5 detik pertama benda
C. mengalami GLB
dengan kecepatan
tetap v0 = 10 m/s.
D.
Grafiknya digambarkan
grafik konstan (garis
lurus).
E.
2. Gerak Lurus
Berubah Beraturan
(GLBB) Dipercepat
10 detik kedua (dari
detik ke-5 sampai detik
ke-15) benda
mengalami GLBB
dipercepat dengan
percepatan a = 1 m/s2.
Kecepatan benda
tersebut adalah:
v1 = v0 + at
= 10 + 1 × 10
= 20 m/s
42
Grafiknya digambarkan
sebagai grafik naik
(garis miring ke atas).
3. Gerak Lurus
Berubah Beraturan
(GLBB) Diperlambat
Kemudian benda
mengalami
perlambatan a = -2
m/s2. Benda tersebut
diperlambat sampai
berhenti, berarti v2 = 0.
v2 = v1 − at
0 = 20 −2t
2t = 20
t =10
Dengan demikian,
selama 10 detik ketiga
(dari detik ke-15
sampai detik ke-25),
benda mengalami
GLBB diperlambat
sampai akhirnya
berhenti. Grafiknya
digambarkan sebagai
grafik turun (garis
miring ke bawah).
43
Jadi, grafik v-t yang
menunjukkan
perjalanan benda
tersebut adalah grafik
pada opsi (B).
44
kecepatan 50 m/s. [opsi
C, D, dan E salah]
• Mobil diperlambat 5
E. m/s2 hingga berhenti
(v2 = 0).
v2 = v1 − at
0 = 50 − 5t
5t = 50
t = 10
Grafik turun dari detik
ke-30 hingga detik ke-
40 (10 sekon).
18 Diketahui
Seorang pemain basket berdiri pada
lapangan basket sejauh 10 m dari posisi ∆𝑥 = 10𝑚
45
lemparan bola agar bola tepat masuk ke Mencari 𝑣𝑥
lubang jaring adalah...(cos 60° ≈ 0,766) 1 2
∆𝑦 = 𝑣𝑜 𝑡 𝑔𝑡
2
a. 10,50 m/s
b. 15,65 m/s 1 ∆𝑥 2
∆𝑦 = 𝑣𝑜 𝑡 𝑔 ( )
2 𝑣𝑥
c. 13,50 m/s
d. 10,65 m/s 1 ∆𝑥 2
∆𝑦 = tan 𝜃 ∆𝑥 − 𝑔 ( )
2 𝑣𝑥
e. 18 27 m/s
3,05 − 2
1 10 2
= 0,84.10 − 10 ( )
2 𝑣𝑥
𝑣𝑥 = 8,16
Mencari 𝑣𝑜
𝑣𝑥 = 𝑣𝑜 . cos 40°
8,16 = 𝑣𝑜 . 0,766
19 Diketahui
Sebuah mobil terparkir pada tanah yang
miring (37° terhadap horizontal) di tepi 𝑠𝑎𝑏 = 50 𝑚
tebing pantai. Mobil tersebut dalam posisi 𝑣𝑎 = 0
menghadap pantai dan sudah 2,5di rem 𝑚
tangan. Tiba-tiba rem tangan rusak dan 𝑎𝑎𝑏 = 4
𝑠2 2,5
mobil mulai meluncur menuju pantai dari 𝑦𝑏 = 30 𝑚
keadaan diam (t = 0) dengan percepatan
𝑦𝑐 = 30 𝑚
konstan 4 m/s2. Mobil meluncur sejauh 50
m saat mencapai bibir tebing vertikal Ditanya
46
pun jatuh ke laut. Jika tim penyelam Jawab
hendak mengangkat mobil tersebut ke ∆𝑥𝑏𝑐 = 𝑣𝑏𝑥 . 𝑡𝑏𝑐
permukaan laut, mereka harus menyelam
Mencari 𝑡𝑏𝑐
pada posisi ... dari tebing.
1
∆𝑦𝑏𝑐 = 𝑣𝑏𝑦 . 𝑡 − 𝑔𝑡 2
a. 61,8 m 2
b. 63 m Mencari nilai 𝑣𝑏𝑦 dan 𝑣𝑏𝑥
c. 62,4 m
𝑣𝑏 2 = 𝑣𝑎 2 + 2𝑎𝑠
d. 63,8 m
e. 64 m 𝑣𝑏 2 = 0 + 2 . 4 . 50
𝑣𝑏 2 = 400
𝑣𝑏 = 20 𝑚⁄𝑠
Jadi 𝑣𝑏𝑥
4
𝑣𝑏𝑥 = 20. = 16 𝑚⁄𝑠
5
𝑣𝑏𝑦 = 𝑣𝑏 . cos °
3
𝑣𝑏𝑥 = 30. = 12 𝑚⁄𝑠
5
Masukan nilai 𝑣𝑏𝑦
1
∆𝑦𝑏𝑐 = 𝑣𝑏𝑦 . 𝑡 − 𝑔𝑡 2
2
0 − 80 = 12 𝑡 − 5𝑡 2
5𝑡 2 − 12 𝑡 − 30 = 0
Jadi t = 3,9s
47
∆𝑥𝑏𝑐 = 𝑣𝑏𝑥 . 𝑡𝑏𝑐
20 Diketahui
𝑘𝑚
𝑣𝑥 = 208 = 58 𝑚/𝑠
“Spymaster Chris” seorang ketua dari ℎ
∆𝑦 78 4
tan 𝜃 = = =
∆𝑥 58,5 3
48
Jadi nilai 𝜃 = 53° (E)
49
sehingga benda bergerak melingkar • 𝐹𝑠 = 𝑚. 𝑎
𝑚𝑣 2
beraturan dengan kecepatan sudut 10 rad/s. 𝐹𝑠 = 𝑟
(0,05 Kg)(1 m/s)2
Jika panjang tali 100 cm dan tegangan tali 𝐹𝑠 = 0,1 m
diabaikan, besar gaya sentripetal yang 𝐹𝑠 = 0,5 N
terjadi adalah…
a. 0,5 N
b. 1 N
c. 2 N
d. 4 N
e. 7 N
24 Sebuah mobil dengan massa 2000 kg c. 8000 N
bergerak lurus dengan kecepatan 72
km/jam. Jika mobil direm hingga berhenti m = 2000 kg
setelah menempuh jarak 50 m dari saat 𝑣0 = 72km/jam => 20 m/s
direm. Maka berapakah besar gaya
pengereman yang bekerja pada mobil s = 50 m
tersebut…
Ditanya
a. 4000 N 𝐹𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑒𝑚𝑎𝑛 = ?
b. 6000 N
c. 8000 N jawab
d. 9000 N 2,5
Perlambatan yang dialami
mobil
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠
02 = (20𝑚/𝑠)2
+ 2𝑎(50𝑚)
𝑎 = −4 𝑚⁄𝑠
50
𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝐹 = 2000𝑘𝑔 × −4 𝑚⁄𝑠 2
𝐹 = −8000 𝑁
c. 8000 N
Diketahui :
𝑚 = 10𝑘𝑔
𝜇 = 0,2
a. 80,12 N 𝐹𝑠 = 𝑁𝑠 𝑁
b. 85,75 N
c. 87,16 N ∑ 𝐹𝑦 = 0
d. 90, 16 N
e. 92,12 N 𝑁 = 𝑊𝑐𝑜𝑠 53°
𝐹 − 𝑓𝑠 − 𝑊 sin 53° = 0
𝐹 = 𝑓𝑠 + 𝑊 sin 53°
51
𝐹 = 𝜇𝑠 . 𝑁 + 𝑚. 𝑔 sin 53°
𝐹
= 𝜇𝑠 . 𝑊 cos 53°
+ 𝑚. 𝑔 sin 53°
𝐹
= 𝜇𝑠 . 𝑚. 𝑔. cos 53°
+ 𝑚. 𝑔 sin 53°
𝐹
= 0,2 × 10𝑘𝑔 × 9,8 𝑚⁄𝑠 2
× 0,6
+ 10𝑘𝑔 × 9,8 𝑚⁄𝑠 2 × 0,8
𝐹 = 11,76 𝑁 + 78,40 𝑁
𝐹 = 90,16 𝑁
d. 90,16 N
52
400 𝑁
𝑎=
100 𝑘𝑔
= 4 𝑁⁄𝑘𝑔 ≈ 4 𝑚⁄𝑠 2
c. 4,0 m/s2
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 . 𝑚. 𝑔 = 0,5
× 10 𝑘𝑔
× 10 𝑚⁄𝑠 2
= 20 𝑁
53
Pernyataan III percepatan
yang dialami benda adalah 5
m/s2(salah)
𝐹 − 𝑓𝑘 50𝑁 − 20𝑁
𝑎= =
𝑚 4𝑘𝑔
= 7,5 𝑚/𝑠 2
Pernyataan IV benda
bergerak dengan percepatan
konstan (benar)
𝑎 = 7,5 𝑚/𝑠 2
d. II dan IV
𝑚1 = 4𝑘𝑔
𝑚2 = 2 𝑘𝑔
𝜇𝑘 = 0,3
𝑔 = 10𝑚/𝑠 2
𝑠 = 18 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
2,5
Jika diketahui m1 = 4 kg dan m2 = 2 kg, 𝑣0 = 0
dan balok 1 berada pada lantai yang kasar
dengan koefisien gedekan kinetik µk = 0,3.
Balok 2 mula-mula diam dan bergerak ke Ditanya :
bawah. jika percepatan gravitasi g = 10
m/s2, maka waktu yang dibutuhkan benda Waktu benda 2 sampai
2 mencapai tanah adalah... ketanah ?
a. 3 sekon Jawab :
b. 4 sekon
c. 5 sekon
54
d. 6 sekon Mencari percepatan system
e. 7 sekon dengan hokum II Newton
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝑊2 − 𝑓 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎
𝑊2 − 𝜇𝑘1 𝑁1 = (𝑚1 + 𝑚2 )𝑎
𝑊2 − 𝜇𝑘1 𝑊1 = (𝑚1
+ 𝑚2 )𝑎
(2𝑘𝑔 × 10 𝑚⁄𝑠 2 )
− (0,3
× 4𝑘𝑔
× 10 𝑚⁄𝑠 2 )
= (4𝑘𝑔
+ 2𝑘𝑔)𝑎
20𝑁 − 12 𝑁 = 6 𝑎
8 4
𝑎= = 𝑚⁄𝑠 2
6 3
Waktu yang dibutuhkan
benda 2 untuk mencapai
tanah
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎. 𝑡 2
2
1 4 2
18 = 0 + × 𝑡
2 3
4
18 = 𝑡 2
6
18 × 6 = 4𝑡 2
108
𝑡2 = = 27
4
55
𝑡 = √27 = 3√3 ≈ 5 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
c. 5 sekon
Rp = 2 RB
MP = 10 MB
2,5
Berat benda merupakan gaya
gravitasi yang bekerja pada
benda. Berat benda w
sebanding dengan massa
planet dan berbanding
terbalik dengan kuadrat
jarak benda ke pusat planet.
𝑤 = 𝑚. 𝑔
𝑀
𝑤≈
𝑅2
56
Dari hubungan ini dapat
dituliskan secara matematis
sebagai berikut:
𝑤𝑃 𝑀𝑃 𝑅𝐵 2
= ( )
𝑤𝐵 𝑀𝐵 𝑅𝑃
𝑤𝑃 10𝑀𝐵 𝑅𝐵 2
= ( )
100 𝑀𝐵 2𝑅𝐵
10
𝑤𝑝 = × 100 = 250 𝑁
4
57
r, maka jarak dari bumi
r-x = (384,000-x) km
sehingga berlaku :
FPB = Fpb
𝑀𝐵 𝑚 𝑀𝐵 𝑚
𝐺 2
=𝐺 2
(𝑟 − 𝑥) 𝑥
1
𝑀𝐵
= 8 𝑀𝑏
(384,000 − 𝑥)2 𝑥2
Kedua ruas harus
diakarkan dan dikalikan
silang maka diperoleh:
1 1
2
=
(384,000 − 𝑥) 9𝑥
9𝑥 = 384,000 − 𝑥
10𝑥 = 384,000
𝑥 = 38,400 𝑘𝑚
58
C. 3,545 × 10−11 𝑁 dan F12tegak lurus
D. 2,085 × 10−11 𝑁 terhadap F13, maka
E. 4,170 × 10−11 𝑁
Gaya gravitasi
antara benda 2 kg
dan 3 kg
𝑚1 𝑚2
𝐹12 = 𝐺 2
𝑟12
𝐹12
= (6,672
× 10−11 𝑁𝑚2
(2 𝑘𝑔)(3 𝑘𝑔)
/𝑘𝑔2 )
(4𝑚)2
𝐹12
= 2,502 × 10−11 𝑁
Gaya gravitasi
antara benda 2 kg
dan 4 kg
𝑚1 𝑚2
𝐹13 = 𝐺 2
𝑟12
𝐹13
= (6,672
× 10−11 𝑁𝑚2
(2 𝑘𝑔)(4 𝑘𝑔)
/𝑘𝑔2 )
(4𝑚)2
𝐹13
= 3,336 × 10−11 𝑁
59
maka resultan gaya
gravitasi yang
bekerja pada benda 2
kg adalah
2 2
𝐹 = √𝐹12 + 𝐹13
𝐹 = 4,170 × 10−11 𝑁
𝑇𝑀 = 2 × 𝑇
𝑇𝑀 = 2𝑇
60
33 Pernyataan yang benar mengenai hukum e. Hukum kekekalan energi
kekekalan energi adalah . . . menunjukkan bahwa
perubahan energi internal
a. Hukum kekekalan energi terjadi pada
sistem sama dengan energi
sistem non konservatif
kinetiknya
b. Hukum kekekalan energi menunjukkan
bahwa energi kinetik sistem kekal Pembahasan
c. Hukum kekekalan energi menunjukkan
Hukum kekekalan energi
bahwa energi potensial sistem kekal
dan hukum kekekalan
d. Hukum kekekalan energi menunjukkan
energi mekanik itu sedikit
bahwa energi mekanik sistem kekal
berbeda. Hukum
e. Hukum kekekalan energi menunjukkan
kekekekalan energi mekanik
bahwa perubahan energi internal sistem
mengharuskan sistem
sama dengan energi kinetiknya
terisolasi dan bebas dari
hambatan (gaya gesek udara
atau medium). 2,5
Sedangkan, hukum
kekekalan energi mutlak
atau umum. Misal, energi
diberikan untuk mendorong
suatu bola. Lama-lama bola
tersebut berhenti. Energi
tadi berubah menjadi energi
internal (panas) akibat
gesekan permukaan bola
dan lantai yang kasar, bukan
hilang atau habis.
61
bergerak, energi kinetiknya
maksimum dan energi
internal (panas) akibat
gesekan masih nol. Saat
energi kinetik menurun,
artinya benda berangsur
melambat karena gesekan
permukaan.
62
selama bergerak turun
sepeda mendapat
percepatan. Tetapi karena
diketahui (dari soal)
kecepatan sepeda tetap
berarti terdapat gesekan
yang bekerja pada
sepeda. Gesekan ini
berubah diantaranya
menjadi energi kalor.
63
Bz hasilnya adalah W =
(Ax . Bx) + (Ay . By) + (Az .
Bz)
Diketahui :
F = 20i + 30 j dan s = 3i +
4j
W = (20 . 3) + (30 . 4)
W = 60 + 120 = 180 J
Ditanyakan:
EP...? 2,5
Penyelesaian:
EP = m . g . h
= 0,075 kg . 10 m/s2 . 1,4
m
= 1,05 J
64
Pembahasan
e. (i) saja
65
dengan ketinggian 3,6 m, maka ℎ1 = 5 m
momentum bola sesaat setelah tumbukan
ℎ2 = 3,6 m
adalah.
a. 20 kg m/s ∆𝑡 = 0,04 𝑠
b. -16,8 kg m/s
Ditanya: 𝒑 setelah tumbukan
c. 16,8 kg m/s
d. -20 kg m/s. Jawab :
e. 25 kg m/s
- Mencari kecepatan
bola setelah
tumbukan
𝑣2 = −√2𝑔ℎ2
𝑣2 =
√2( 10 𝑚⁄𝑠 2 ) ( 3,6𝑚 )
𝑣2 = −√72 𝑚2 ⁄𝑠 2
𝑣2 = −8,4 𝑚⁄𝑠
- Mencari momentum bola
setelah tumbukan
𝑝 = 𝑚𝑣2
𝑝 = ( 2 𝑘𝑔 )(−8,4 𝑚⁄𝑠)
𝑝 = −16,8 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
Maka, besar momentum bola
setelah tumbukan adalah
−16,8 𝑘𝑔 𝑚/𝑠
39 Diketahui :
𝑚1 = 25
g = 0,025 kg
66
𝑚2 = 4 kg
𝒗𝟐 = 0
ℎ = 40 cm = 0,4 m
Ditanya: 𝑣1
0,025𝑣1 = 4,025𝑣 ′
4,025
𝑣1 = 0,025 𝑣 ′
𝑣1 = 161𝑣 ′
67
40 Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 m Diketahui :
diatas lantai mendatar. Tentukan tinggi ℎ1 = 1 𝑚
pantualan pertama yang dapat dicapai bola
𝑒 = 0,5
tersebut apabila koefisien tumbukan bola
dengan lantai adalah 0,5 dan gravitasi g= 10 𝑚⁄𝑠 2
2,5
( 𝑣1′ −𝑣2′ )
𝑒 = −(𝑣
1 − 𝑣2)
( 𝑣1′ −0)
0,5 = − (
√20−0)
1 𝑣1′
= −
2 √20
√20
𝑣1′ = − 2
√20
√2𝑔ℎ2 = − 2
20
2𝑔ℎ2 = 4
2𝑔ℎ2 = 5
5
ℎ2 = 2𝑔
68
5
ℎ2 = 2(10)
ℎ2 = 0,25 𝑚
69
Lampiran 2
SOAL UJI COBA
LEMBAR SOAL
Semester : Ganjil
PETUNJUK UMUM :
1. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. Bacalah dan periksalah setiap soal dengan seksama sebelum menjawab
3. Bentuk soal Pilihan Ganda dan terdiri dari 40 butir soal HOTS
4. Setelah menjawab seluruh soal harap memeriksa kembali jawaban sebelum
mengumpulkannya
5. Jawaban wajib terisi semua.
SOAL
1. Saat melakukan kegiatan ilmiah, gagasan dan pemikiran ilmuan fisika didasari dari
rasa ingin tahu yang tinggi, diiringi dengan rasa percaya diri, sikap disiplin, obyektif,
jujur, dan mau mendengar pendapat orang lain. Hal tersebut merupakan diri hakikat
fisika sebagai….
70
A. Ilmu
B. Produk
C. Sains
D. Sikap
E. Proses
2. Urutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah yang tepat adalah…..
A. Hipotesis-Merumuskan masalah-Eksperimen-Kesimpulan
B. Hipotesis-Eksperimen-Merumuskan masalah-Kesimpulan
C. Eksperimen-Hipotesis-Merumuskan masalah-kesimpulan
D. Merumuskan masalah-eksperimen-hipotesis-kesimpulan
E. Merumuskan masalah-hipotesis-kesimpulan
3. Ada 4 macam ruangan yang biasanya ada sebagai satu kesatuan dari sebuah
laboritum fisika di sekolah yaitu :
1. Ruang guru
2. Ruang praktikum
3. Ruang penyimpanan
4. Ruang persiapan
Urutkan prioritas kepentingan agar kegiatan praktikum di sekolah dapat berlangsung
dengan baik adalah berturut-turut….
A. 1,2,3, dan 4
B. 1,3,2, dan 4
C. 1,3,4, dan 2
D. 2,1,3, dan 4
E. 3,4,1, dan 2
4. Peran fisika dalam teknologi memberikan banyak keuntungan. Namun disamping
itu juga memberikan dampak negative yang merugikan manusia diantaranya
adalah….
A. Membantu astronot untuk melakukan perjalanan keluar angkasa dengan
pesawat ulang alik
71
B. Terjadinya pencemaran udara akibat gas buang, seperti gas karbon mono oksida
C. Munculnya inovasi transportasi modern yang menggunakan listrik dan
elektromagnetik
D. Berkembangnya system jaringan listrik dengan alternative sumber energy bagi
pembangkit listrik
E. Berkembangnya gadget dan penggunanya
5. Perhatiakn tabel dibawah ini
No. Besaran Satuan Alat Ukur
fisika
Besaran turunan, satuan dalam Sistem Internasional (SI), dan alat ukur yang benar
secara berturut ditunjukan oleh nomor…
A. (1),(2) dan (3)
B. (1),(2) dan (4)
C. (1),(3) dan (4)
D. (1),(3) dan (5)
E. (1),(4) dan (5)
6. Dimensi dan satuan dalam SI yang tepat untuk besaran turunan gaya adalah…
72
A. MLT-2 dan kgms-2
B. ML-2T-2 dan kgm-2
C. MLT-2 dan kgm-1s-1
D. ML2T-2 dan kgm-2s-2
E. ML2T-1 dan kgm-2s-1
7. Gambar dibawah ini merupakan hasil pengukuran panjang baut menggunakan
jangka sorong
73
A. 4 m/s
B. 4√2 m/s
C. 4√5 m/s
D. 4√10 m/s
E. 16 m/s
10. Vektor F1 = 14 N dan F2 = 10 N diletakkan pada diagram Cartesius seperti pada
gambar.
74
13. Seseorang menarik meja ke arah barat dengan gaya 60 N. Jika 1 cm mewakili gaya
15 N, gambar vektor gaya tersebut yang benar adalah ….
14. Kecepatan benda yang bergerak sebagai fungsi waktu ditunjukkan pada gambar.
Pada selang waktu tA-tB benda bergerak...
75
Diketahui percepatan sistem adalah asistem, percepatan gravitasi adalah g, dan
tegangan tali adalah T. Besar percepatan balok A adalah ….
A. aA = mB.g/mA
B. aA = (mB.g – T)/mA
C. aA = (mA.mB.g)/(mA + mB)
D. aA = mB.g/(mA + mB)
E. aA = (T – mB.g)/mA
16. Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan konstan 36 km/jam selama 5 sekon,
kemudian dipercepat dengan percepatan 1 m/s2 selama 10 sekon dan diperlambat
dengan perlambatan 2 m/s2 sampai benda berhenti. Grafik (v-t) yang menunjukkan
perjalanan benda tersebut adalah ....
A.
B.
C.
76
D.
E.
17. Sebuah mobil mula-mula bergerak lurus dengan kecepatan konstan 72
km.jam−1 selama 20 sekon kemudian dipercepat dengan percepatan 3 ms−2 selama
10 sekon dan diperlambat dengan perlambatan 5 m.s−2 hingga mobil berhenti.
Bentuk grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) perjalanan mobil tersebut adalah
….
A.
B.
C.
D.
E.
77
18. Seorang pemain basket berdiri pada lapangan basket sejauh 10 m dari posisi jaring.
Tinggi pemain tersebut adalah 2 m, dan tinggi jaring adalah 3,05 m. Dia sedang
berlatih melakukan lemparan jarak jauh dari posisi tersebut. Dia berlatih
melemparkan bola basket dengan sudut 40° dengan bidang horizontal dan bola
tepat lurus ketinggian kepalanya. Kecepatan lemparan bola agar bola tepat masuk
ke lubang jaring adalah...(cos 60° ≈ 0,766)
A. 10,50 m/s
B. 15,65 m/s
C. 13,50 m/s
D. 10,65 m/s
E. 18 27 m/s
19. Sebuah mobil terparkir pada tanah yang miring (37° terhadap horizontal) di tepi
tebing pantai. Mobil tersebut dalam posisi menghadap pantai dan sudah 2,5di rem
tangan. Tiba-tiba rem tangan rusak dan mobil mulai meluncur menuju pantai dari
keadaan diam (t = 0) dengan percepatan konstan 4 m/s2. Mobil meluncur sejauh 50
m saat mencapai bibir tebing vertikal setinggi 30 m dari laut, dan akhirnya mobil
pun jatuh ke laut. Jika tim penyelam hendak mengangkat mobil tersebut ke
permukaan laut, mereka harus menyelam pada posisi ... dari tebing.
A. 61,8 m
B. 63 m
C. 62,4 m
D. 63,8 m
E. 64 m
20. “Spymaster Chris” seorang ketua dari suatu organisasi agen rahasia, berada di
dalam helikopter yang terbang rendah, setinggi 78 m dari jalan raya. Helikopter
tersebut terbang mendatar dengan kecepatan konstan 208 km/jam. Dia ingin ingin
menjatuhkan dokumen rahasia ke sebuah mobil yang terbuka atapnya. Mobil
tersebut melaju di jalan raya dengan kecepatan konstan 156 km/jam . Pada sudut
78
berapa (dengan bidang horizontal) mobil itu dalam pandangan agen tersebut ketika
paket dokumen dilepaskan ?
A. 52°
B. 56°
C. 54°
D. 55°
E. 53°
21. Baling-baling helicopter dengan frekuensi 600 rpm. Jika jari-jari baling-baling
tersebut adalah 2 meter, maka kecepatan sebuah titik di tepi baling-baling dalam
m
satuan π adalah …
s
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
E. 50
22. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 4 meter, dalam waktu
2 sekon mengalami perpindahan sudut sebesar 1/6 putaran. Kelajuan linier benda
m
tersebut dalam satuan π adalah…
s
2
A. 3
2
B. 5
2
C. 7
2
D. 9
2
E. 11
23. Sebuah benda yang massanya 50 gram diikat dengan tali kemudian diputar
sehingga benda bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan sudut 10 rad/s.
79
Jika panjang tali 100 cm dan tegangan tali diabaikan, besar gaya sentripetal yang
terjadi adalah…
A. 0,5 N
B. 1 N
C. 2 N
D. 4 N
E. 7 N
24. Sebuah mobil dengan massa 2000 kg bergerak lurus dengan kecepatan 72 km/jam.
Jika mobil direm hingga berhenti setelah menempuh jarak 50 m dari saat direm.
Maka berapakah besar gaya pengereman yang bekerja pada mobil tersebut…
A. 4000 N
B. 6000 N
C. 8000 N
D. 9000 N
E. 10.000 N
25. Perhatikan gambar berikut:
Benda bermassa 10kg ditarik dengan gaya F ke atas. Jika koefisien gesekan antara
benda permukaan lantai 0,2. Maka besar nilai F minimal agar benda tepat akan
bergerak adalah ….
A. 80,12 N
B. 85,75 N
C. 87,16 N
80
D. 90, 16 N
E. 92,12 N
26. Petugas BNPB menjatuhkan bantuan untuk daerah bencana dari atas helikopter.
Jika massa total bantuan adalah 100 kg, sedangkan gesekan udara yang bekerja
pada waktu itu adalah 600 Newton, dan percepatan gravitasi bumi g adalah 10 m/s2.
Maka bantuan tersebut akan jatuh dengan percepatan....
A. 5,0 m/s2
B. 4,5 m/s2
C. 3,0 m/s2
D. 3,5 m/s2
E. 4,0 m/s2
27. Benda dengan massa 4 kg terletak di atas bidang mendatar. Pada benda bekerja
gaya mendatar sebesar 50 Newton. Jika koefisien gesekan statis 0,75, koefisien
gesekan kinetis 0,5 dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2, perhatikan pernyataan
berikut :
1. Benda akan diam
2. Gaya gesekan yang bekerja pada benda sebesar 20 N
3. Percepatan yang dialami benda adalah 5 m/s2
4. Benda bergerak dengan percepatan konstan
Pernyataan di atas yang sesuai adalah...
A. I dan II
B. II dan III
C. II dan IV
D. III dan IV
E. Semua benar
28. Perhatikan gambar berikut:
81
Jika diketahui m1 = 4 kg dan m2 = 2 kg, dan balok 1 berada pada lantai yang kasar
dengan koefisien gedekan kinetik µk = 0,3. Balok 2 mula-mula diam dan bergerak
ke bawah. jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2, maka waktu yang dibutuhkan
benda 2 mencapai tanah adalah...
A. 3 sekon
B. 4 sekon
C. 5 sekon
D. 6 sekon
E. 7 sekon
29. Perbandingan jari-jari planet Rp dan bumi RB = 2:1 sedangkan perbandingan massa
planet (MP) dan bumi (MB = 10:1. Jika benda memiliki berat di bumi 100 N ,
berapakah beratnya di planet?
A. 250 N
B. 150N
C. 300 N
D. 200 N
E. 100 N
30. Sebuah pesawat ruang angkasa sedang menempuh perjalanan dari bumi ke bulan.
Massa bulan Mb kurang lebih 1/8 kali massa bumi MB. Jarak bumi ke bulan sebesar
384.000 km. Pada suatu tempat, pesawat bermassa 2,000 Kg tidak merasakan
adanya gaya gravitasi. Jika bumi, bulan, dan pesawat berada dalam satu garis lurus,
berapa jarak pesawat dari bulan?
82
A. 14,000
B. 20,000
C. 38,400
D. 32,800
E. 30,000
31. Tiga buah benda homogen masing-masing massanya 2 kg, 3 kg, dan 4 kg berturut-
turut terletak pada koordinat (0,0) (4,0 )dan (0,4) dalam sistem koordinat
kartesius dengan satuan dalam meter. Berapakah Resultan gaya gravitasi yang
bekerja pada benda 2 kg…
A. 2,911 × 10−11 N
B. 1,290 × 10−11 N
C. 3,545 × 10−11 N
D. 2,085 × 10−11 N
E. 4,170 × 10−11 N
32. Jarak bumi-matahari 1 SA, sedangkan jarak Mars - matahari 1,6 SA. Jika Periode
revolusi bumi adalah T, periode revolusi Mars mendekati…
A. 4 T
B. 3 T
C. 2 T
D. 1,6 T
E. 1,2 T
33. Berikut ini Pernyataan yang benar tentang 83 energi adalah ….
A. Energi merupakan zat karena memiliki massa dan ruang
B. Energi tidak dapat berpindah
C. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
D. Energi dapat dicipakan dalam SI energi memiliki satuan newton
E. Energi sesuatu yang dibutuhkan oleh benda untuk melakukan usaha
34. Perhatikan gambar berikut ini !
83
Jika kotak berpindah dengan nilai yang sama, usaha terbesar yang digunakan untuk
memindahkan kotak terdapat dalam peristiwa ... .
A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T
35. Sebuah benda bermassa 1,5 kg bergeser dalam arah horizontal sejauh 15 m. Jika
percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2, besar usaha yang dilakukan oleh gaya berat
benda tersebut adalah ... joule.
A. 125
B. 150
C. 175
D. 225
E. 250
36.
84
Perhatikan gambar diatas !
Empat bola identik dengan massa dan ukuran yang sama diletakkan pada sebuah
tangga. Bola yang memiliki energi potensial terbesar adalah
A. D
B. C
C. B
D. A
E. Semua memiliki energi potensial sama besar
37. Sebongkah balok es bermassa 2000 gram didorong dengan gaya F di atas
permukaan lantai sehingga resultan gaya yang bekerja pada balok es 10 N selama
2 sekon. Setelah 2 sekon gaya dorong tersebut dihilangkan kemudian balok es
tersebut mampu menempuh jarak 5 meter lalu berhenti. Berapa besar gaya dorong
yang diberikan pada balok es tersebut .... N
A. 30
B. 20
C. 10
D. 5
E. 15
38. Sebuah bola bermassa 2 kg dijatuhkan dari ketinggian 5 m di atas lantai. Jika
Setelah mengenai lantai, bola tersebut dipantulkan dengan ketinggian 3,6 m, maka
momentum bola sesaat setelah tumbukan adalah.
A. 20 kg m/s
B. -16,8 kg m/s
C. 16,8 kg m/s
D. -20 kg m/s.
E. 25 kg m/s
39.
85
Sebuah ayunan balistik bermassa 4 𝑘𝑔 digantung vertikal. Kemudian Sebuah
peluru bermassa 25 𝑔 menumbuk ayunan. Jika peluru bersarang di dalamnya
hingga titik pusat massanya naik setinggi 40 𝑐𝑚. Maka kecepatan peluru saat
menumbuk ayunan adalah...
A. 216 v ′
B. v ′
C. 161 v ′
D. 170 v ′
E. 155 v ′
40. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 m diatas lantai mendatar. Tentukan tinggi
pantualan pertama yang dapat dicapai bola tersebut apabila koefisien tumbukan
bola dengan lantai adalah 0,5 dan gravitasi sebesar 10 m⁄s2 .....
A. 0,25 m
B. 0,50 m
C. 0,55 m
D. 0,20 m
E. 0,75 m
~~SELAMAT BEKERJA~~
86
Lampiran 3
Rekapitulasi Skor Uji Coba Soal
87
88
89
Lampiran 4
Dokumentasi Penelitian
90
91
92
93