Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMPN 2 GERUNG

PADA MASA PANDEMI COVID-19

DISUSUN OLEH
1. Anak Agung Ayu Diah K. (I2E021001)
2. Rika Ratnasari (I2E021010)
3. Rizal Umami (I2E021011)
4. Via Monica Devi (I2E021013)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


DIREKTORAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penelitian tracer study ini dapat diselesaikan. Adapun hasil studi kasus di SMPN 2
Gerung ini kemudian dituangkan kedalam bentuk yang tulisan berjudul “Analisis Minat Belajar
IPA Siswa Kelas IX SMPN 2 Gerung Pada Masa Pandemi Covid-19”. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari arahan dan bimbingan dari dosen pengampu
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak Dr. Jamaluddin, M.Pd., yang telah memberikan arahan dalam penyusunan hasil
studi kasus ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun untuk
menhasilkan makalah yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata penulis berharap tulisan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Mataram, November 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4


2.1 Pengertian Minat Belajar............................................................................... 4
2.2 Indikator Minat Belajar ................................................................................. 5

BAB III METODOLOGI.................................................................................................. 6


3.1 Jenis Penelitian................................................................................................ 6
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .................................................................. 6
3.3 Subyek Studi Kasus ........................................................................................ 6
3.4 Fokus Studi Kasus .......................................................................................... 6
3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 6
3.6 Analisis Data ................................................................................................... 8

BAB IV HASIL ANALISIS DATA ................................................................................ 10


4.1 Gambaran Umum Tentang SMPN 2 Gerung ............................................ 10
4.2 Temuan Penelitian ........................................................................................ 10
4.2.1 Minat dan Motivasu Belajar ............................................................ 10
4.2.2 Kesiapan dan Perhatian ................................................................... 11
4.2.3 Metode atau Strategi Mengajar Guru ............................................ 11
4.2.4 Media Pembelajaran......................................................................... 12
4.2.5 Lingkungan Sekolah ......................................................................... 12
iii
BAB V PEMBAHASAN.................................................................................................. 13
BAB VI PENUTUP......................................................................................................... 16
6.1 Kesimpulan.................................................................................................... 16
6.2 Saran .............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17


LAMPIRAN .................................................................................................................... 18

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Minar Belajar Siswa ............................................................................ 8


Tabel 4.1 Hasil Minat dan Motivasi Belajar ..................................................................... 11
Tabel 4.2 Hasil Kesiapan dan Perhatian ........................................................................... 11
Tabel 4.3 Hasil Metode atau Strategi Mengajar Guru .................................................... 11
Tabel 4.4 Hasil Media Pembelajaran ................................................................................. 12
Tabel 4.5 Hasil Lingkungan Sekolah ................................................................................. 12

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Dokumentasi Absensi .................................................................................. 18


2. Lampiran Dokumentasi Kegiatan ................................................................................ 19

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wabah global yang terjadi sekarang ini yang dikenal dengan covid-19 membawa
berbagai perubahan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Pada masa
pandemi covid-19 ini istilah new normal pada bidang pendidikan mengacu pada kegiatan
belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan secara tatap muka secara langsung, yaitu antara
pendidik dan peserta didik hadir secara fisik di ruang kelas sekarang digantikan dengan
kegiatan pembelajaran melalui media (e-learning) (Simanihuruk et al., 2019).
Adanya pandemi seperti sekarang pembelajaran sains tentu tidak bisa dilakukan
secara tatap muka sehingga sains yang seharusnya mendapatkan pembelajaran dengan
pengalaman langsung sekarang harus dilakukan melalui pembelajaran daring. Pembelajaran
sains seharusnya tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan, tetapi juga memberikan
pengalaman langsung bagaimana saintis bekerja dalam menemukan produk sains.
Pembelajaran sains diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan sains sehingga siswa
dapat menerapkannya dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran sains dipengaruhi oleh proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru di kelas. Guru harus memiliki kompetensi pedagogi dan
profesional yang baik. Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
materi pelajaran sesuai bidang ilmu dan mampu mengemas pembelajaran dengan
menggunakan bebagai metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
(Prihatini, 2017).
Prestasi belajar siswa dapat meningkat apabila siswa memiliki minat belajar yang
tinggi dan dengan adanya motivasi belajar dari guru itu sendiri. Motivasi belajar besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar sebab dengan motivasi seseorang akan melakukan
sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa adanya motivasiseseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aritonang (2008: 17),
menyimpulkan bahwa minat belajar dan motivasi siswa sudah mencukupi nilai KKM, namun
siswa lebih cenderung berminat pada tiga mata pelajaran yaitu keterampilan, olahraga dan
kesenian. Faktor yang paling utama yang menentukan apakah siswa akan berminat dan
termotivasi untuk belajar adalah faktor dari guru sendiri. Guru sebagai fasilitator harus
1
mampu memilih dan mengolah metode, strategi dan motif mengajar yang dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar para siswa dan guru terlibat langsung dalam proses
belajar-mengajar.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IX SMPN 2 Gerung diperoleh
informasi bahwa rata-rata hasil belajar IPA siswa masih relative rendah. Hanya sekitar 60%
siswa kelas IX telah mencapai ketuntasan minimal dan 40% yang tidak tuntas sehingga
banyak siswa yang harus mengikuti program remedial. Dari hasil wawancara dengan guru
IPA diperoleh informasi bahwa latar belakang orang tua siswa di sekolah tersebut sangat
beragam dari segi pendidikan maupun jenis pekerjaanya. Latar belakang pendidikan orang
tua siswa di SMPN 2 Gerungada yang lulusan SD, SMP, SMA, maupun sarjana/magister.
Jenis pekerjaan orang tua siswa juga beragam diantaranya petani, pedagang, tukang, buruh
harian, tukang parkir, satpam, karywan swasta, guru, dosen, TNI, Polisi, dan PNS. Menurut
guru IPA SMPN 2 Gerung tidak semua orang tua memiliki perhatian terhadap pendiikan
anaknya. Ada orang tua yang memiliki pemikiran bahwa pendidikan anaknya sepenuhnya
diserahkan kepada pihak sekolah. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penelitiakan
melakukan studi kasus yang berjudul “Analisis Minat Belajar IPA Siswa Kelas IX SMPN 2
Gerung Pada Masa Pandemi Covid-19”.
1.2 Rmusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana minat belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA pada masa pandemic
covid-19?
2. Bagaimana upaya pendidik dalam meningkatkan minat belajar peserta didik dalam
pembelajaran IPA pada masa pandemic covid-19?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas maka didapatkan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui minat belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA pada masa
pandemic covid-19.
2. Untuk mengetahui upaya pendidik dalam meningkatkan minat belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPA pada masa pandemic covid-19.

2
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya dalam dunia pendidikan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian selanjutnya
dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa: Untuk dapat lebih meningkatkan minat belajarnya terutama dalam mata
pelajaran IPA Terpadu.
b. Bagi Guru: Untuk mengetahui karakteristik minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPA Terpadu, khususnya pada masa pandemi covid-19 dan untuk refleksi
yang bertujuan mengetahui tingkat keberhasilan metode, model, pendekatan, maupun
teknik pembelajaran yang diterapkan oleh guru selama masa pandemi covid-19.
c. Bagi Sekolah: Dapat memberikan informasi terkait dengan karakteristik minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPA pada masa pandemi covid-19.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Minat Belajar


Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat
terhadap suatu mata pelajaran atau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada
daya tarik baginya. Anak didik mudah mengenal menghafal pelajaran yang menarik
minatnya. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan
kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu (Parnawi, 2019: 73).
Minat belajar adalah aspek psikologis seseorang yang menampakkan diri dalam
beberapa gejala seperti: gairah, keinginan, semangat, perasaan, suka untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan
pengalaman, dengan kata lain minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan
seseorang (warga belajar) terhadap proses belajar yang dijalaninnya dan yang kemudian
ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan keaktifan dalam mengikuti proses belajar
yang ada (Syahputra, 2020: 12).
Jadi minat belajar merupakan suata rasa ketertarikan terhadap aktivitas belajar yang
dipengaruhi oleh faktor dalam diri sendiri ataupun faktor dari luar diri sendiri. Faktor yang
mempengaruhi minat belajar tergolong menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor internal
(yang berasal dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (yang berasal dari luar diri siswa).
Menurut Sumadi Suryabrata dalam Syahputra (2020:21) pengertian dari faktor
internal dan faktor eksternal adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam diri
sendiri. Faktor internal tersebut antara lain pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi,
dan kebutuhan.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar
diri seperti dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana
atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.

4
2.2 Indikator Minat Belajar
Menurut Slameto dalam Syahputra (2020) indikator minat belajar adalah sebagai
berikut:
1. Perasaan senang: Seorang siswa memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata
pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada
perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
2. Ketertarikan Siswa: Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
3. Penerimaan Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan
dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki
minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
4. Keterlibatan siswa akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan
tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
Adapun penelitian mengenai minat belajar yang sebelumnya telah dilakukan oleh
Nurhasanah dan Sobandi (2016), menunjukan bahwa semakin tinggi minat belajar siswa
maka semakin tinggi hasil belajar siswa, begitupun sebaliknya. Minat belajar dalam
penelitian ini berada pada kategori sangat tinggi. Minat tersebut diukur menggunakan empat
indikator yang dijadikan ukuran yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar,
motivasi belajar dan pengetahuan.

5
BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti memilih penelitian dengan jenis penelitian deskriptif yang
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-
peristiwa penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara
sistematis dan lebih menekankan pada data factual dari pada penyimpulan (Nursalam, 2016).
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Studi kasus ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gerung Kecamatan Gerung Kabupaten
Lombok Barat, dari tanggal 18 November sampai dengan 20 November 2021.
3.3 Subyek Studi Kasus
Subjek dalam penelitian studi kasus ini adalah siswa kelas IX dan guru IPA di
SMPN 2 Gerung.
3.4 Fokus Studi Kasus
Fokus studi kasus ini adalah kajian utama yang akan dijadikan titik acuan studi kasus
yaitu studi tentang minat belajar IPA siswa SMPN 2 Gerung di masa pandemi COVID-19.
3.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis data penelitian
Jenis data penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan sekunder.
2. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Mewawancarai guru (tentang upaya yang dilakukan dalam meningkatkan minat
belajar siswa di masa pandemi covid-19).
b. Observasi
Mengamati proses pembelajaran guru dan siswa di kelas.
c. Dokumentasi
Mengambil dokumentasi berupa foto dan dokumen-dokumen yang menunjang dalam
studi kasus. (absensi siswa, perangkat pembelajaran guru, dan angket belajar siswa).

6
3. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
Langkah-langkah pengumpulan data diperlukan agar dalam pengumpulan data, data yang
akan dijadikan kasus kelolaan menjadi sistematis. Adapun langkah-langkah pengumpulan
data adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
1) Mendapat persetujuan dari Program studi Magister pendidikan IPA Universitas
Mataram.
2) Mengajukan izin penelitian kepada kepala SMPN 2 Gerung kecamatan Gerung
Kabupaten Lombok barat.
b. Tahap pelaksanaan
1) Melakukan pendekatan secara informal kepada sekolah yang akan diteliti.
2) Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dengan memberikan informasi bahwa
semua yang di lakukan merupakan tugas dalam mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran.
3) Meminta perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru.
4) Melakukan wawancara tentang permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam
pembelajaran.
5) Menganalisis ksesuaian perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
6) Melihat proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru (ikut masuk ke dalam
kelas sebagai observer).
7) Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran
terkait dengan mengikuti perangkat pembelajaran yang telah di buat.
8) Menyebarkan angket minat belajar siswa
c. Tahap akhir
1) Mahasiswa memeriksa kesenjangan yang muncul dilapangan selama pelaksanaan
studi kasus dan menyusun pembahasan dengan teknik reduksi data.
2) Mahasiswa wajib memberikan kesimpulan dan saran serta rekomendasi yang
aplikatif sesuai hasil pembahasan.
3) Menyusun laporan.

7
3.6 Metode Analisis Data
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterprestasikan dan dibandingkan
teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.
Urutan dalam analisisis adalah:
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen). Hasil ditulis dalam
bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip (catatan terstruktur).
2. Mereduksi Data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan satu
dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan data obyektif,
dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic kemudian dibandingkan nilai normal.
3. Penyajian Data
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang dipilih untuk studi
kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan
verbal dan subyek studi kasus yang merupakan data pendukungnya.
4. Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan
dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dimana penarikan kesimpulan
dilakukan dengan metode induksi.
Adapun analisis presentase minat belajar siswa yang diperoleh dari pengisian angket
didapatkan melalui persamaan berikut:
𝑚
𝑃𝑚 = 𝑀 × 100% (3.1)

Keterangan:
𝑃𝑚= presentasi minat belajar siswa
𝑚= jumlah skor minat belajar siswa
𝑀= jumlah skor minat belajar siswa

Berdasarkan persamaan tersebut kemudian ditentukan tingkat criteria minat belajar siswa
pada Tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1 Kriteria Minat Belajar Siswa
Presentase Minat Kategori Keaktifan
80% < 𝑃𝑚 ≤ 100% Sangat Tinggi

8
Presentase Minat Kategori Keaktifan
60% < 𝑃𝑚 ≤ 80% Tinggi
40% < 𝑃𝑚 ≤ 60% Cukup
20% < 𝑃𝑚 ≤ 40% Sedang
𝑃𝑚 ≤ 20% Sangat Kurang
(Suyitno dalam Akbar, dkk., 2012)

9
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Tentang SMP Negeri 2 Gerung


Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 2 Gerung merupakan salah satu
sekolah menengah pertama yang berlokasi di jalan gunung sasak dasan geres, kecamatan
gerung Kabupaten Lombok barat.
Lokasi SMPN 2 Gerung sekitar 1,1 km dari pusat kota Kabupaten Lombok barat
yang sekitarnya masih berbatasan denga Sekolah Dasar Negeri dan perumahan warga,
Lokasi Sekolah tersebut berada di pinggir jalan kabupaten sehingga mudah untuk di akses.
Fasilitas yang di miliki oleh SMPN 2 gerung dalam menunjang pembelajaran
terbagi menjadi 3 diantaranya:
1. Fasilitas Utama
Fasilitas yang di mikili oleh SMPN 2 Gerung adalah memiliki ruang kelas yang
memadai dan mencukupi untuk pembelajaran, ruang perpustakaan, ruang laboratorium
IPA, Ruang Laboratorium Bahasa dan Ruang laboratorium Komuter
2. Fasilitas Pendukung
Fasilitas Pendukung yang di miliki Oleh SMPN 2 Gerung adalah terdapatnya Kantin,
Klinik kesehatan atau ruang UKS, Ruang Olahraga, Tempat Bermain, Tempat parker dan
Ruang Lobi,
3. Fasilitas Tambahan
Fasilitas tambahan yang di miliki oleh SMPN 2 Gerung adalah tersedianya fasilitas
internet untuk pembelajaran dan wai-fi area di lingkungan sekolah.
4.2 Temuan Penelitian
4.2.1 Minat dan Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil angket minat belajar peserta didik, secara umum pada aspek
minat dan motivasi belajar siswa persentase tertinggi terletak pada pernyataan satu
yaitu sebesar 94,6%. Sedangkan persentase terendah ada pada pernyataan ketiga
sebesar 60,7% terkait dengan kesulitan siswa dalam memahami beberapa materi dalam
pembelajaran IPA.

10
Tabel 4.1 Hasil Minat dan Motivasi Belajar
No. Indikator Pernyataan Persentase (%)
1. Saya tertarik dengan mata pelajaran IPA 94,6
2. Untuk melatih kemampuan, saya selalu mengerjakan 76,8
sendiri tugas pelajaran IPA yang diberikan oleh guru
3. Saya merasa kesulitan memahami beberapa materi 60,7
dalam pembelajaran IPA
4. Saya selalu optimis dalam mengerjakan tugas IPA di 83,9
sekolah
5. Saya yakin saya dapat memahami konsep-konsep IPA 83,9
dengan baik

4.2.2 Kesiapan dan Perhatian


Pada aspek kesiapan dan perhatian, persentase nilai yang didapatkan cukup
rendah di pernyataan kesulitan dalam mempelajari konsep IPA dengan persentase
57,1% dan 55,4%. Sedangkan pada pernyataan ketiga terkait kesiapan siswa untuk
mempersiapkan materi yang akan dibahas mendapat persentase yang cukup tinggi yaitu
sebesar 89,3%.
Tabel 4.2 Hasil Kesiapan dan Perhatian
No. Indikator Pernyataan Persentase (%)
1. Menurut saya, pembahasan materi IPA tidak semuanya 57,1
mudah untuk dipelajari
2. Saya merasa kesulitan dalam memahami konsep-konsep 55,4
IPA yang abstrak
3. Sebelum pembelajaran IPA dimulai, saya selalu 89,3
mempersiapkan materi atau bahan pelajaran yang akan
dibahas atau diajarkan oleh guru

4.2.3 Metode atau Strategi Mengajar Guru


Berdasarkan aspek metode atau strategi mengajar guru, persentase tertinggi
terletak pada indikator pernyataan suasana pembelajaran menyenangkan yaitu sebesar
96,4%. Kemudian persentase terendah pada indikator pernyataan guru melibatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yaitu sebesar 80,4%.
Tabel 4.3 Hasil Metode atau Strategi Mengajar Guru
No. Indikator Pernyataan Persentase (%)
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan bahasa 94,6
yang mudah dipahami
2. Dalam pembelajaran, guru melibatkan partisipasi aktif 80,4
saya
3. Guru memberikan teguran kepada saya ketika tidak 85,7
memperhatikan pembelajaran
4. Penyampaian materi pembelajaran IPA dikemas secara 82,1
menarik dengan mengaitkan contoh pada kehidupan
11
No. Indikator Pernyataan Persentase (%)
sehari-hari
5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada saya 89,3
ketika ada yang belum saya pahami
6. Suasana pembelajaran menyenangkan 96,4

4.2.4 Media Pembelajaran


Pada aspek media pembelajaran, tidak ada pernyataan yang persentasenya
dibawah 70%. Persentase terendah sebsar 73,2% dengan indikator pernyataan guru
menggunakan media pembelajaran lainnya selain buku pelajaran. Sedangkan
persentase tertinggi sebesar 96,4% pada indikator pernyataan media pembelajaran yang
digunakan menarik.
Tabel 4.4 Hasil Media Pembelajaran
No. Indikator Pernyataan Persentase (%)
1. Guru menggunakan media pembelajaran lainnya selain 73,2
buku pelajaran
2. Media pembelajaran yang digunakan guru bervariasi 80,4
3. Pemilihan atau penggunaan media pembelajaran dapat 87,5
meningkatkan semangat belajar peserta didik
4. Media pembelajaran yang digunakan menarik 96,4

4.2.5 Lingkungan Sekolah


Dari aspek lingkungan sekolah, terdapat dua aspek yaitu terkait memiliki buku
cetak pelajaran IPA persentasenya sebesar 85,7% dan indikator pernyataan yang kedua
terkait sarana dan prasarana di sekolah memadai dan menunjang pembelajaran
khusunya pembelajaran IPA sebesar 83,9%.
Tabel 4.5 Hasil Lingkungan Sekolah
No. Indikator Pernyataan Persentase (%)
1. Saya memiliki buku cetak pelajaran IPA 85,7
2. Sarana dan prasarana di sekolah memadai dan 83,9
menunjang pembelajaran khusunya pembelajaran IPA

12
BAB V
PEMBAHASAN

Studi kasus merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif,
terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat
perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk memperoleh pengetahuan
mendalam tentang peristiwa tersebut (Rahardjo, 2017). Pelaksanaan studi kasus pada dasarnya
bertujuan untuk menggambarkan situasi, mengidentifikasi permasalahan, yang kemudian
dilakukan analisis kasus, hingga perekomendasian. Perolehan data pada studi kasus ini
didapatkan melalui wawancara secara langsung dengan guru mata pelajaran IPA, kemudian
dilakukan pula penyebaran angket kepada siswa, observasi, dan dokumentasi. Adapun pada studi
kasus kali ini, peneliti melakukan studi kasus mengenai permasalahan-permasalahan yang
dijumpai pada pembelajaran khususnya di SMPN 2 Gerung.
Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu proses interaksi antara siswa, guru, maupun
lingkungan belajar. Pelaksanaan pembelajaran pada umumnya dilakukan dengan tujuan
mengembangkan potensi peserta didik terhadap capaian pembelajaran tertentu. Tetapi pada
pelaksanaanya, pembelajaran yang dilakukan terkadang dijumpai beberapa permasalahan yang
mana memberikan akibat pada hasil belajar siswa terlebih dengan adanya pandemic Covid-19.
Pembelajaran di masa pandemic Covid-19 ini menimbulkan tantangannya sendiri terutama dalam
hal pembelajaran, dimana mau tidak mau guru dan siswa harus beradaptasi dengan pembelajaran
daring. Peralihan model pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka di dalam kelas
kemudian beralih menjadi pembelajaran virtual, nyatanya menjadikan peserta didik kehilangan
minat dalam melakukan pembelajaran.
Minat belajar merupakan merupakan dorogan dalam diri seseorang atau faktor yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian seecara efektif yang menyebabkan dipilihnya suatu
objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama-lama akan mendatangkan
kepuasan dalam dirinya (Susanto, 2013). Rendahnya minat belajar siswa ini ternyata berdampak
pula pada hasil belajar siswa. Adapun empat indikator dari minat belajar yaitu, perasaan senang,
ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. Sehingga untuk mengetahui tingkat
minat peserta didik dalam pembelajaran, peneliti menggunakan angket minat belajar yang dimana
angket tersebut perlu diisi secara jujur oleh siswa, dalam hal ini adalah siswa kelas IX.
13
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan berdasarkan pengisian angket minat belajar
siswa, ternyata didapatkan minat belajar siswa sangat tinggi dengan presentase rata-rata ≥ 80%
untuk indikator keterlibatan, ketertarikan, dan rasa senang siswa ketika mengikuti pembelajaran
IPA. Tetapi untuk indikator persiapan dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
memiliki nilai presentase rata-rata 67,3%. Sehingga nilai rata-rata minat belajar siswa disini dapat
dikatakan tinggi. Hal tersebut juga dikarenakan sebelum dilakukan penyebaran angket, guru
pengampu mata pelajaran IPA ternyata sudah lebih dulu memberikan motivasi kepada peserta
didik seshingga dimungkinkan pengisian angket tersebut didasari dari motivasi yang sebelumnya
diberikan oleh guru.
Sedangkan berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru mata pelajaran
IPA, dikatakan bahwa minat belajar peserta didik terbilang kurang untuk sebagian siswa yang ada
pada kelas IX, dimana hal tersebut sejalan dengan hasil belajar siswa itu sendiri bahwa
ketercapaian standar kompetensi pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi memiliki hasil
belajar yang tinggi pula sedangkan siswa dengan minat belajar yang rendah memiliki hasil belajar
yang rendah pula. Apabila ditinjau, ternyata peserta didik yang memiliki minat belajar rendah
juga ternyata jarang hadir di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat
dilihat berdasarkan absensi siswa (terlampir). Hal tersebut ternyata sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Andri, dkk. (2019) dan Rajab, dkk. (2018), bahwa minat belajar siswa sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Adapun kendala-kendala yang dialami guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah
mempersiapkan perangkat dan bahan ajar. Dimana guru terkadang masih sering lalai dalam
mempersiapkan perangkat dan bahan ajar yang menyebabkan pembelajaran yang dilakukan
cenderung hanya pemberian tugas dimana berdasarkan observasi atau pengamatan yang
dilakukan secara langsung, memang benar adanya bahwa guru tidak mempersiapan perangkat
atau bahan ajar ketika mengajar. Berbeda halnya ketika guru mempersiapkan perangkat dan
bahan ajar sebelum memulai pembelajaran, tentu guru akan berinovasi dan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Selama pembelajaran dilakukan, guru terbiasa menggunakan metode ceramah dan juga
diskusi, dimana dengan metode tersebut nyatanya juga mempengaruhi minat belajar siswa. Selain
menggunakan metode ceramah dan juga diskusi, guru juga sesekali menggunakan model project
based learning, dimana dengan menggunakan model pembelajaran tersebut menyebabkan tingkat
14
semangat dan minat belajar siswa jauh lebih besar dibandingkan dengan metode ceramah maupun
diskusi hal tersebut karena seluruh siswa terlibat aktif dalam penyelesaian tugas project tesebut.
Berdasarkan uraian tersebut maka, secara garis besar dapat dikatakan bahwa pemilihan
model serta metode pembelajaran yang digunakan pada saat proses pembelajaran perlu dilakukan
pertimbangan yang dimana model atau metode yang digunakan harus mampu melibatkan siswa
secara keseluruhan seperti halnya model project based learning, metode eksperimen, ataupun
metode demonstrasi dapat dijadikan alternative pilihan. Adapun hal tersebut tentu berkaitan
dengan kesiapan guru dalam mengajar (mempersiapkan perangkat serta bahan ajar), serta
bagaimana cara guru dalam memberikan stimulus ataupun motivasi kepada siswa yang bertujuan
untuk mempersiapkan siswa belajar. Dimana solusi yang ditawarkan tersebut sebelumnya telah
dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Sanova (2013) bahwa metode eksperimen dan
demonstrasi mampu meningkatkan minat belajar siswa.

15
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian, data, dan pembahasan hasil studi kasus yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil analisis yang dilakukan diperoleh minat belajar siswa tinggi dengan presentase rata-
rata ≥ 80% untuk indikator keterlibatan, ketertarikan, dan rasa senang siswa ketika
mengikuti pembelajaran IPA.
2. pemilihan model serta metode pembelajaran yang digunakan harus mampu melibatkan
siswa secara keseluruhan seperti model project based learning, metode eksperimen,
ataupun metode demonstrasi dapat dijadikan alternative pilihan dalam pembelajaran.
6.2 Saran
Karena keterbatasan waktu, dalam studikasus yang dilakukan masih sebatas analisis
minat belajar IPA siswa di kelas IX, sehingga untuk peneliti selanjutnya bias melakukan
studikasus dari berbagai aspek yang lain bukan hanya sekedar minat belajar saja.

16
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R.M., Nuriman, N., Agustiningsih, A. 2012. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA
Pokok Bahasan Energi Panas dan Bunyi Melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas IV
B MI Muhammadiyah Sidorejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Artikel Ilmiah Mahasiswa,
1(1), 1-5.

Andri, A., Purwanti, R.S. 2019. Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Number Head Together (NHT) Pada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal PiMat,
1(1): 26-37.

Aritonang, K. T. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Penabur, 7(10): 11-21.

Nurhasanah, S., & Sobandi, A. 2016. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran,1(1).

Nursalam, N. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta Timur: PT Gramedia Pustaka Utama.

Parnawi. 2019. Psikologi Belajar. Sleman: Deepublish.

Prihatini, E. 2017. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar IPA.
Jurnal Formatif, 7(2):171-179.

Rahardjo, M. 2017. Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Malang.

Rajab, A., Masruhim, M.A., Widiyowati, I.I. 2018. Hubungan Antar Minat Belajar dengan Hasil
Belajar Siswa SMA Menggunakan Model Pembelajaran NHT dengan Bantuan Media
Tempel Pada Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa. Jurnal Bivalen, 1(1), 39-44.

Sanova, A. 2013. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan
Demonstrasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Minat Belajar. Jurnal Penelitian Universitas
Jambi Semi Humaniora, 15(2): 1-10.

Simanihuruk, L. et. al. 2019. E-Learning: Implementasi, StrategidanInovasinya.Yayasan Kita


Menulis.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Syahputra, E. 2020. Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar. Sukabumi: Haura
Publishing.

17
LAMPIRAN 1 (DOKUMENTASI DAFTAR KEHADIRAN)

18
LAMPIRAN 2 (DOKUMENTASI KEGIATAN)

Gambar L.2.1 Penyebaran Angket Minat Belajar

Gambar L.2.2 Proses Pembelajaran di Kelas

19
Gambar L.2.3 Wawancara

20

Anda mungkin juga menyukai