PROPOSAL
OLEH
I WAYAN DARMA PUTRA
NIM 1811031256
PROPOSAL
Diajukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
I Wayan Darma Putra
NIM 1811031256
iii
iv
DAFTAR ISI
v
5. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ...................................................58
6. Metode Dan Teknik Analisis Data ............................................................60
M. Jadwal Penelitian ............................................................................................69
N. Daftar Rujukan ................................................................................................70
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan.
Hal ini tercermin dari perilaku dan pergerakan masyarakat yang semakin tertarik pada
yang berkualitas dapat membentuk generasi penerus bangsa di negara ini agar dapat
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap individu karena untuk
serta keteramipilan yang diperlukan diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan adanya perubahan zaman diiringi perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
inti yaitu kompetensi sikap sosial, sikap spiritual, pengetahuan, dan keterampilan.
Maka potensi yang dimiliki siswa dapat terpantau dan dikembangkan (Setiadi, 2016).
1
Pedoman dalam pengembangan kurikulum 2013 yaitu Undang-Undang Nomor 20
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
kegiatan pembelajaran sesuai situasi dan perkembangan zaman. Pada awal tahun
2020 negara indonesia dihadapi dengan kedatangan wabah pandemi covid-19 yang
menerbitkan kebijakan terkait pandemi covid-19. Salah satu kebijakan tersebut adalah
seperti beribadah, bekerja, dan belajar dari rumah demi untuk memutus rantai
(Amalia & Sa’adah, 2020). Pembelajaran secara daring kini dianggap telah menjadi
(Wulandari & Agustika, 2020) keberadaan media pembelajaran merupakan salah satu
dan penerima dengan tujuan untuk merangsang pikiran, gagasan, dan minat siswa
untuk belajar, (Tafonao, 2018). Pendapat ini sejalan dengan dengan (Falahudin,
2
2014), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu dipakai oleh
diraba, dilihat, didengar, dan yang dapat diamati oleh panca indera; (2) tekanan utama
terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar; (3) media
pembelajaran digunakan untuk komunikasi antara pendidik dan peserta didik; (4)
media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kegiatan proses pembelajaran baik itu
di dalam maupun di luar kelas; (5) media pembelajaran merupakan suatu perantara
yang digunakan dalam proses belajar; (6) media pembelajaran sebagai alat dan teknik
beragam sesuai dengan situiasi dan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.
Termasuk pada situasi pembelajaran jarak jauh saat ini, maka pendidik dapat
dapat berlangsung efektif (Afriansyah et al., 2020). Guru dalam hal ini dituntut harus
3
pembelajaran online dalam proses pembelajaran hendaknya memberikan pengalaman
belajar yang lebih baik bagi siswa, dapat merangsang, pikiran, perasaan kemampuan
Pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa memanfaatkan media
pembelajaran online yang menarik dalam proses pembelajaran. Fakta ini muncul
mampu untuk menemukan media pembelajaran online lain yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Sehingga hal ini berdampak pada proses belajar siswa yang
efektif. Maka dari itu, guru diharapkan lebih berupaya untuk mengembangkan
individu. Saling membantu serta rasa tanggung jawab dapat menumbuhkan dan
menjadi acuan bagi siswa untuk meningkatkan karakter peduli lingkungan baik itu
4
Penggunaan E-modul berorientasi pemecahan masalah akan menuntun siswa
untuk memecahkan suatu permasalahan secara mandiri dan hal ini akan memberikan
suatu pengalaman yang nyata dalam pemecahan masalah sehingga menumbuhkan dan
petunjuk untuk belajar mandiri, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuannya hal ini dapat mengatasi rasa jenuh siswa, menumbuhkan motivasi
belajar dan kemampuan berfikir kritis siswa dalam memahami materi pembelajaran
memiliki kepedulian pada alam dan lingkungan sekitar. Membina sikap peduli
kebersihan kelas dan sekolah, dan sebagainya (Narut & Nardi, 2019). Dengan
menanamkan karakter peduli lingkungan agar siswa dapat dengan bijak untuk
mengelola sumber daya alam di sekitar mereka, dan untuk memupuk rasa
5
tanggung jawab siswa. Sehingga setiap siswa dapat menjiwai setiap tindakan
dan perilakunya.
yang lebih baik melalui media pembelajaran online yang digunakan selama
Pada Karakter Peduli Lingkungan Muatan IPS Materi Sumber Daya Alam kelas IV
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
6
Berdasarkan uraian masalah yang diidentifikasikan oleh penulis, maka
meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SD.
Pengembangan E-modul berupa penjelasan melalui tulisan, gambar, dan video yang
meliputi uji para ahli yang meliputi uji ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli
kecil, serta uji efektivitas yang meliputi uji coba produk, uji normal dan uji-t.
D. Rumusan Masalah
berikut:
muatan IPS materi Sumber Daya Alam Kelas IV SD Negeri 2 Sumita tahun
ajaran 2021/2022?
7
3. Bagaimana efektifitas E-modul Interaktif Pada Karakter Peduli Lingkungan
muatan IPS materi Sumber Daya Alam Kelas IV SD Negeri 2 Sumita tahun
ajaran 2021/2022?
E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai
berikut:
F. Manfaat Penelitian
berikut.
1. Manfaat Teoritis
8
serta dapat memberikan inovasi baru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
siswa.
b. Bagi Guru
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kejenuhan
monoton.
9
G. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan
karakter peduli lingkungan muatan IPS materi Sumber Daya Alam kelas IV SD. E-
modul ini bermanfaat untuk membantu guru menyampaikan materi dalam proses
pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan untuk mengatasi kejenuhan siswa
video pembelajaran.
Corporate Edition.
smartphone.
H. Pentingnya Pengembangan
sekolah dasar terlebih dahulu. Pada masa pendemi covid-19 seperti saat ini,
pembelajaran dilaksanakan daring yang membuat siswa menjadi jenuh dan kurang
memiliki motivasi untuk belajar sehingga pembelajaran khususnya pada muatan IPS
10
menjadi kurang efektif. Untuk itu pendidik harus mampu mengembangkan media
perantara yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa pada masa pendemi
covid-19, dan dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri sehingga dapat
dasar, sehingga produk hasil pengembangan hanya dibuat untuk siswa sekolah
dasar, khususnya dalam materi Sumber Daya Alam muatan pelajaran IPS
mengaksesnya.
11
J. Definisi Istilah
dalam penelitian ini, maka perlu untuk memberikan batasan-batasan istilah yaitu
sebagai berikut.
dipelajari dan kemudian akan diujikan kepada siswa, bukan diujikan secara
teori, sehingga produk yang dihasilkan dapat digunakan oleh guru sekolah
untuk membenahi dan mengelola lingkungan hidup secara utuh agar dapat
K. Kajian Teori
Beberapa uraian kajian teori yang berkaitan dengan penelitian pengembangan ini
yaitu: (1) Karakter peduli lingkungan muatan IPS di Sekolah Dasar, (2)
Pengembangan E-modul Interaktif, (3) Kajian hasil penelitian yang relevan, (4)
12
Kesadaran setiap individu akan pentingnya menjaga lingkungan masih
13
Berdasarkan pernyartaan tersebut, dengan adanya penanaman karakter
panjang.
kerusakan pada lingkungan yakni karena faktor alam itu sendiri dan karena
ulah dari manusia. Namun jika dilihat dari kerusakan sumber daya alam
yang saat ini sedang terjadi, hal tersebut banyak disebabkan oleh faktor
dari mindset atau pola pikir manusia tersebut. Maka untuk dapat
14
peduli lingkungan untuk setiap individu dari sejak dini agar memiliki
sampah pada tempatnya; (2) Membuang air besar dan kecil di toilet; (3)
tidak merusaknya; (4) Kegiatan piket harian juga menjadi kegiatan rutin
karakter peduli lingkungan peserta didik, dan peserta didik akan memiliki
penanaman karakter sejak dini dapat menjadi pondasi yang kuat bagi
lingkungan ada beberapa indikator yang harus dicapai oleh sekolah untuk
15
1) Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan di
sekolah.
membuang sampah
anorganik.
16
pembelajaran hanya menitikberatkan hanya pada kegiatan intelektual.
dalam dirinya (Ariyani & Wangid, 2016). Menurut Mar’at (dalam Narut &
terhadap lingkungan.
tindakan yang sangat penting yang harus ditanamkan pada diri setiap
karakter peduli lingkungan dari sejak dini hal tersebut dapat menumbuhkan
17
rasa tanggung jawab dan tenggang rasa yang menjadi patokan untuk siswa
pada aktivitas belajar siswa, siswa terlibat langsung dalam aktivitas belajar
materi agar lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Menurut Surahman &
mata pelajaran yang diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah
serta ketermapilan yang dimiliki oleh peserta didik dan dapat diterapkan
IPS erat kaitannya dengan model kehidupan siswa yang dapat menambah
18
pengetahuan dan menumbuhkan sikap sosial yang juga dapat diterapkan
dan moral, banyak memuat materi sosial atau kehidupan masyarakat yang
didik agar peka terhadap masalah sosial, memiliki sikap mental positif
19
Tujuan pembelajaran IPS, dalam Permen No. 22 Tahun 2006 pada
(2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai‐nilai sosial dan
global.
membentuk siswa menjadi warga Negara yang baik. Salah satu aspek
mencapai tujuan mata pelajaran IPS, guru sebagai fasilitator harus mempu
20
mendapatkan kesadaran dan peka terhadap lingkungan hidup dan
21
permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa,
siswa harus mengalami sendiri. Maka dari itu media pembelajaran yang
belajar.
seperti sekarang besar peluang dari suatu produk atau media yang dapat
22
membantu dan menunjang pembelajaran siswa dari rumah maupun dari
dan film mengenai pendidikan atau video pembelajaran, dll. Penelitian dan
lebih ektif.
1. Karakteristik Pengembangan
produk yang sudah ada agar lebih efektif dalam mengatasi sebuah
23
tertentu. Sehingga R&D tidak berhubungan dengan klarifikasi atau
dikembangkan.
dan membantu siswa dalam belajar mandiri di rumah atau sekolah, dan
24
produk penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan yakni
diantaranya:
baik itu media cetak seperti buku serta media non cetak seperti
dan kurikulum.
materi pembelajaran.
kurikulum.
25
yang akan digunakan oleh siswa sebagai sarana untuk membangun
serta dapat di sesuaikan dengan kurikulum dan bahan ajar yang akan
b. E-Modul
Modul elektronik atau E-modul dapat digunakan sebagai salah satu
modul biasanya terdiri dari kumpulan kertas yang mungkin berisi teks atau
menurut, Iriani dkk (dalam Nita, 2020) yaitu modul elektronik dengan
bentuk fisik yang berbeda dengan modul cetak, komponen modul cetak
26
belajar yang satu arah dan membosankan bagi siswa menjadi lebih
menjelaskan E- Modul adalah salah satu produk bahan ajar non cetak
berbasis digital yang secara mandiri dirancang untuk dapat dipelajari oleh
siswa. E- Modul disebut juga media untuk belajar secara mandiri karena
27
kompetensi atau pemahaman materi serta tidak bergantung lagi pada satu-
sehingga lebih praktis untuk dibawa kemana saja, maka modul elektronik
tingkat interaktifitas yang tinggi. Selain itu, proses pembelajaran tidak lagi
lebih menarik, interaktif, dapat dilakukan kapan dan dimana saja serta
28
yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga E-modul dapat
belajar bagi peseta didik dalam proses pembelajaran baik itu secara mandiri
karakter peduli lingkungan muatan IPS materi sumber daya alam.kelas IV SD.
29
tahap II, dan presentase kelayakan media sebesar 92,36%. Uji coba
produk skala kecil dilakukan pada lima siswa sekolah dasar negeri 1
pada siswa kelas IVa dan Ivb Lab School UNNES dengan menggunakan
pretest dan posttest control group design. Uji t nilai n-gain pretest-posttest
sebesar 86,8% “Sangat Baik” dan Guru sebesar 75% “Baik”. Berdasarkan
hasil dari penelitian ini, maka modul PLH yang dikembangkan dapat
memberikan persentase sebesar 93,4 % ahli materi 91,2 % dan ahli bahasa
88,5 % dengan kategori sangat layak serta respon yang diberikan oleh
pendidik 90,5 % dan dilakukan uji coba skala kecil 92,5 % dengan
dan pengembangan ini dapat dinyatakan sangat layak dari segi desain
produk, materi, bahasa serta tanggapan dari pendidik dan telah diuji coba
skala kecil dengan katagori sangat menarik, sehingga media ini dapat
30
3) Kuncahyono, (2018) Pengembangan E-modul (Modul Digital) dalam
memperoleh persentase 82% dengan kriteria valid, hasil validasi oleh ahli
memperoleh persentase 82% dengan kreteria valid dan hasil validasi dari
Sains Materi Organ Gerak Hewan Dan Manusia Kelas V SD. Penilaian
dari ahli media mendapatkan nilai 92,85 dengan kategori sangat layak,
kategori layak , penilaian dari uji coba skala kecil yang dilakukan oleh
uji coba skala besar yang dilakukan peserta didik mendapatkan nilai 96,6
dengan kategori sangat layak dan penilaian dari guru mendapatkan nilai
31
yang didapatkan, maka E-modul berbasis literasi sains sangat layak untuk
pelajaran IPS, diantaranya yaitu hasil review ahli isi mata pelajaran
pembelajaran.
Berdasarkan dari hasil penelitian dari ahli materi dan ahli desain
“layak” sedangkan hasil penilaian dari guru dan respon siswa mendapat
32
persentase 95,7% dan 90,5% dengan kategori “praktis”. Berdasarkan
4. Kerangka Berfikir
daring yang monoton kerap dapat menimbulkan rasa jenuh siswa dan dapat
lingkungan siswa.
33
Merujuk terhadap permasalahan tersebut maka dikembangkan suatu
IPS materi sumber daya alam kelas IV SD. E-modul dapat digunakan untuk
belajar secara mandiri dan dapat diakses secara berulang-ulang melalui laptop
siswa dapat mengerjakan soal latihan melalui link Google form sebagai
5. Perumusan Hipotesis
diterapkan pada muatan IPS materi Sumber Daya Alam kelas IV Sekolah
Dasar.
34
L. Metode Penelitian
media yang akan digunakan, dan untuk tercapainya dari tujuan pembelajaran,
generic dan mudah untuk dipahami, serta model ADDIE tersusun dengan
peserta didik.
35
pembelajaran. Maka dalam penelitian pengembangan media pembelajaran ini,
Adapun lima tahapan atau langkah Model ADDIE yaitu: (a) analisis (analyze),
Gambar 1
Model Pengembangan ADDIE
(Sumber : Tegeh, dkk, 2014:77)
keterampilan juga sikap yang telah dimiliki siswa serta aspek lain yang
36
kompetensi (Tegeh et al., 2015). Pada tahap analisis dilakukan dengan
dan indikator.
ada tiga kegiatan, yaitu pemilihan materi yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan kompetensi yang akan dicapai, strategi pembelajaran, bentuk dan
menyusun RPP, mencari video yang relevan yang terintegrasi dengan youtube,
pengeditan, serta pengaturan lay out buku ajar. Kegiatan berikut pada tahapan
revisi sesuai dengan masukan para ahli (Tegeh et al., 2015). Pada tahap
menjadi satu kesatuan dalam bentuk link (Hyper Text Markup Language)
37
maupun softcopy exe dan pada tahap ini juga dilakukan validasi produk oleh
siswa dan dosen sebagai bahan perbaikan draft produk (Tegeh et al., 2015).
produk dalam pembelajaran. Tahap evaluasi terdiri dari dua bagian yaitu
terhadap hasil belajar siswa dan kualitas dari pembelajaran secara keseluruhan
(Tegeh et al., 2015). Dalam penelitian ini evaluasi dilakukan secara formatif
38
Sesuai dengan model pengembangan yang dipakai dalam perancangan
pengembangan yaitu,
39
maksimal sehingga peserta didik merasa jenuh dalam melaksanakan
Tabel 1.
Kompetensi Dasar & Indikator
(Sumber: Data Peneliti)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
2.1 Menunjukkan sikap disiplin 2.1.1 Menunjukkan sikap disiplin
dalam memenuhi kewajiban menjaga lingkungan dalam
40
dan hak sebagai warga masyarakat memenuhi kewajiban
sebagai wujud cinta tanah air. dan hak sebagai warga
masyarakat sebagai wujud cinta
tanah air di lingkungan sekolah.
2.1.2 Menunjukkan sikap disiplin
dalam menjaga kerapian dan
kelestarian lingkungan dalam
memenuhi kewajiban
dan hak sebagai warga
masyarakat sebagai wujud cinta
tanah air di lingkungan sekolah.
2.1.3 Menunjukkan sikap disiplin dan
bijaksana menggunakan SDA
dalam memenuhi kewajiban
dan hak sebagai warga.
masyarakat sebagai wujud cinta
tanah air di lingkungan sekolah.
siswa yang terdapat pada tahap analisis. Produk yang akan dikembangkan
41
b. Menyusun materi pada E-modul. Materi yang digunakan pada E-
meliputi uji ahli media, uji ahli materi, uji ahli desain, uji
kegiatan pembelajaran.
validasi oleh pakar ahli dan siswa sebagai subjek uji coba produk.
42
a) Tahap pengembangan produk penelitian
2) Membuat isi materi berupa teks, gambar dan video yang akan
digunakan.
digunakan.
pembelajaran. Untuk kelayakan dari produk ini dinilai oleh para ahli
dan siswa melalui uji perorangan, dan uji kelompok kecil. Uji
kelayakan produk melibatkan ahli desain, ahli isi materi dan ahli
43
media pembelajaran. Uji coba produk melalui uji coba perorangan,
Negeri 2 Sumita.
dari produk pengembangan yang sudah layak untuk digunakan secara luas
mencakup validasi para ahli dan respon siswa terhadap produk yang
44
produk yang di kembangkan sehingga dapat dikembangkan kembali dan
Tahap uji coba produk dalam penelitian ini perlu dilakukan untuk
Tahap uji coba produk dalam penelitian ini terdiri atas: a) rancangan (desain)
muatan IPS kelas IV SD ini harus diuji tingkat validitas dan efektifitas
nya berdasarkan hasil analisis uji coba yang dilakukan dua tahap yaitu: (a)
review ahli atau validasi oleh ahli yang akan dilakukan oleh para ahli
desain, ahli isi dan ahli media pembelajaran. (b) uji coba produk yang
dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu: uji coba perorangan, uji coba
45
1. Tahap Review Para Ahli
Pada tahap ini dilakukan uji coba oleh tiga orang ahli
diantaranya satu orang ahli isi muatan pelajaran, satu orang ahli
desain, dan satu orang ahli media pembelajaran. Adapun ahli isi
Pada tahap uji coba perorangan, subjek uji coba terdiri dari tiga
46
terdiri dari satu orang siswa memiliki karakter peduli lingkungan
Pada tahap uji coba kelompok kecil, produk diuji coba kepada
rendah.
47
dengan tingkat sedang, dan siswa yang memiliki karakter peduli
5. Efektivitas Produk
uji validasi dan dinyatakan valid. Sedangkan untuk subjek untuk uji
48
efektifitas E-modul dilakukan melalui hasil penilaian pretest dan
c) Jenis Data
49
untuk efektifitas produk yang meliuti; uji coba lapangan. Data
persentase.
observasi.
50
hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Hal-hal
51
langsung berupa gejala-gejala tingkah laku siswa. Observasi yang
Tabel 2.
Kisi-kisi Instrumen Ahli Isi/Materi Pembelajaran
(Sumber: Suartama, 2016)
No. Aspek Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
a) Kesesuaian materi dengan 1
kompetensi dasar
1. Kurikulum 3
b) Kesesuaian materi dengan 2
indikator pembelajaran
c) Kesesuaian materi dengan 3
tujuan pembelajaran
a) Kesesuaian materi dengan 6
52
No. Aspek Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
karakteristik siswa
b) Kedalaman materi 5
c) Materinya didukung media yang 8
tepat
2. Materi 7
d) Materinya mudah dipahami 7
e) Materinya merepresentasikan 9
kehidupan nyata
f) Memberikan sumber lain untuk 4
belajar
g) Penggunaan Bahasa yang tepat 10
dan konsisten
a) Kesesuaian evaluasi dengan 11
materi
3. Evaluasi 2
b) Kesesuaian tingkat kesulitan 12
soal dengan materi
Jumlah 12
Tabel 3.
Kisi-kisi Instrumen Ahli Desain Pembelajaran
(Sumber: Suartama, 2016)
No Aspek Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
a) Kejelasan tujuan pembelajaran 1
1. Tujuan b) Konsisten antara tujuan, matri, 2 2
dan evaluasi
a) Penyampaian materi yang 5
53
sistematis
b) Dapat memotivasi siswa 4
2. Strategi c) Memberikan penarik perhatian 3 4
d) Memberikan kesempatan siswa 6
untuk belajar mandiri
a) Kesesuaian evaluasi dengan 7
materi
3. Evaluasi 2
b) Kesesuaian tingkat kesulitan 8
soal dengan kompetensi
Jumlah 8
Tabel 4.
Kisi-kisi Instrumen Ahli Media Pembelajaran
(Sumber: Suartama, 2016)
No Aspek Indikator Nomor Juimlah
Butir Butir
a) Kemudahan menggunakan 1
media
1. Teknis
b) Media dapat membantu siswa 2
3
memahami materi
c) Media dapat membangkitkan 3
motivasi siswa
a) Kualitas tampilan baik 5
2. Strategi 2
b) Tampilan layar serasi dan 4
seimbang
a) Ketepatan penggunaan jenis 8
huruf
b) Ketepatan penggunaan ukuran 7
4. Teks 3
huruf
c) Ketepatan penggunaan spasi 6
54
No Aspek Indikator Nomor Juimlah
Butir Butir
tulisan
a) Penggunaan gambar dalam E- 9
modul mendukung
5. Gambar dan pembelajaran 2
Video
b) Penggunaan video yang 10
mendukung pemahaman materi
Jumlah 10
Jumlah 10
55
5) Kisi-kisi Instrumen Uji Efektivitas Produk
Tabel 6.
Kisi-kisi Instrumen Uji Efektivitas Produk
Kompetensi Indikator Aspek yang diamati No
Dasar (KD) butir
2.1 Menunjukkan 2.1.1Menunjukkan 1. Membersihkan ruangan 11
sikap disiplin sikap disiplin kelas
dalam menjaga 2. Membersihkan lingkungan 27
memenuhi lingkungan sekolah
kewajiban dalam 3. Tidak membuang sampah 1
dan hak memenuhi sembarangan
sebagai kewajiban 4. Saling membantu 3
warga dan hak melaksanakan tugas piket
masyarakat sebagai warga 5. Menyiram tanaman di 21,5
sebagai masyarakat halaman sekolah
wujud cinta sebagai wujud 6. Bekerjasama menghias 2
tanah air. cinta tanah air taman sekolah
di lingkungan 7. Mengurangi penggunaan
sekolah sampah plastik dalam
kehidupan sehari-hari 29
8. Mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan
9. Melaksanakan tata tertib 26
sekolah
34,14
2.1.2 Menunjukkan 10. Tidak mencoret-coret meja 4,16
sikap disiplin atau dinding
dalam 11. Tidak merusak fasilitas 22
menjaga sekolah
kerapian dan 12. Merawat fasilitas sekolah 33
kelestarian 13. Membagi tugas dengan
lingkungan teman untuk melaksanakan
dalam keberishan di ruang kelas 18
memenuhi 14. Menyiram setelah
kewajiban membuang air besar dan 40
dan hak kecil di toilet sekolah
sebagai warga 15. Menggunakan kertas secara 38,30
masyarakat
56
sebagai wujud efisien
cinta tanah air 16. Tidak menaruh sampah di 35,37
di lingkungan kolong meja
sekolah 17. Peserta didik membawa
tempat minum sendiri untuk 39
mengurangi sampah botol
atau kaleng bekas minuman
18. Tidak memetik bunga
sembarangan di taman 20
sekolah
19. Merawat tanaman di
lingkungan
sekolahPemeliharaan 6,23
tanaman oleh masing-
masing kelas
20. Tidak sembarangan
menginjak rumput di taman 9,25
sekolah
57
Jumlah 40
pernyataan yang dibuat berdasarkan aspe-aspek yang akan diuji. Pada lembar
hanya perlu memilih atau memberi tanda checklist pada setiap pernyataan
yang dianggap tepat serta kritik dan saran di tempat yang telah disediakan.
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review ahli isi bidang
studi atau mata pelajaran, ahli media dan ahli desain pembelajaran serta
diketahui melalui uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan untuk
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Instrumen akan valid dan reliabel
apabila memenuhi syarat penting yaitu, sebagai berikut, a) uji validitas tes, dan b)
58
Uji validitas atau kelayakan digunakan untuk mengetahui apakah alat
ukur tersebut layak atau tidak. Layak adalah ketepatan alat ukur dalam
yang akan diukur. Untuk uji validitas digunakan rumus korelasi point biserial
sebagai berikut.
√
M p−¿M p
r pbi = t
¿
St q
Keterangan:
r pbi = koefisien korelasi poin biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi butir yang dicari
validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi peserta didik yang menjawab betul (banyaknya peserta
didik yang menjawab betul dibagi dengan jumlah seluruh peserta
didik)
q = proporsi peserta didik yang menjawab salah
membandingkan harga r pbi dengan tabel harga r product moment pada taraf
signifikan 5%. Tes dinyatakan valid apabila r pbi ˃ r tabel pada taraf signifikan
59
5%. Tes yang difalidasi oleh para ahli dapat diketahui butir yang sesuai
dengan yang tidak sesuai. Begitu juga dapat diketahui upaya perbaikan untuk
menilai apa yang diinginkan, artinya kapanpun alat tersebut digunakan akan
( )( SD −∑ pq
)
2
k
r 1.1 = 2
k −1 SD
Keterangan:
60
Untuk menentukan tinggi rendah (derajat) reliabilitas tes, dapat digunakan
kreteria yang dikemukakan oleh Guilford, 1951 (dalam Agung, 2018) sebagai
berikut.
Tabel 7.
Kriteria Reliabilitas
(Sumber: Koyan, 2007: 93)
Kreteria Kualifikasi Kualifikasi
≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0, 20r 1.1 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
pada karakter peduli lingkungan muatan IPS materi sumber daya alam kelas IV
Kuisioner digunakan untuk ahli isi, ahli desain dan ahli media, serta digunakan
untuk mengetahui hasil dan tingkah laku siswa terhadap karakter peduli
61
lingkungan. Teknik analisis data digunakan lewat instrumen data kemudian
untuk menganalisis atau mengolah data hasil ahli isi mata pelajaran, ahli
desain produk, ahli media pembelajaran, peserta didik dan guru bidang mata
62
Metode deskriptif kuantitatif merupakan salah satu cara untuk
E-modul ini berdasarkan review oleh pakar ahli dan subjek uji coba produk
berikut:
Persentase=
∑ X x 100 %
SMI
Keterangan:
∑X = jumlah skor
SMI = skor maksimal ideal
rumus:
F
Persentase=
N
63
Keterangan:
F = Jumlah persentase keseluruhan subjek
N =Banyak subjek
Tabel 8.
Konvensi tingkat pencapaian dengan skala 5
(Sumber: Tegeh, dkk, 2014:129)
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
(%)
90-100 Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75-89 Baik Sedikit revisi
65-74 Cukup Direvisi secukupnya
55-64 Kurang Banyak hal yang direvisi
0-54 Sangat Kurang Diulang membuat produk
lingkungan:
Tabel 9.
Kriteria Persentase Karakter Peduli Lingkungan
(Sumber: Dimodifikasi dari Yuriska, 2019)
No Persentase (%) Kategori
64
3 41-60 Cukup Peduli
4 61-80 Peduli
efektivitas produk pada karakter peduli lingkungan muatan IPS materi sumber
daya alam sebelum dan sesudah menggunakan produk E-modul. Data uji coba
dipakai untuk uji prasyarat dan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) adalah sebagai
berikut.
a) Uji prasyarat
1) Uji Normalitas
65
Uji normalitas sebaran digunakan untuk mengetahui apakah sebaran
skor pada setiap variabel berdistribusi normal sehingga uji hipotesis dapat
( f o−f h ) ²
x =∑
2
fh
Keterangan :
2
x = chi-square
f o = frekuensi observasi
f h = frekuensi harapan
66
modul interaktif pada karakter peduli lingkungan muatan IPS materi sumber
daya alam kelas IV SD. Rumus uji-t berkorelasi adalah sebagai berikut.
t ∑D
hitung=
√
2
n ∑ D 2−( ∑ D )
n−1
Keterangan:
t hitung = nilai t yang diperoleh
Hasil uji coba dibandingkan ttabel dengan taraf signifikan 0,05 (5%)
peduli lingkungan.
Hipotesis penelitian:
67
lingkungan muatan IPS materi sumber daya alam kelas IV SD
Negeri 2 Sumita.
Hipotesis Statistik:
H 0 : μ1 = μ 2
H 1 : μ 1 ≠ μ2
Keputusan:
Tabel 10.
Metode Analisis Data
No Jenis Data Sifat Data Sumber Teknik
Data Analisis
Data
1 Data hasil review Kualitatif dan Kuesioner Analisis
ahli isi bidang kuantitatif atau angket deskriptif
studi, data hasil kualitatif dan
review ahli desain analisis
pembelajaran, dan deskriptif
data hasil review kuantitatif
ahli media
68
pembelajaran
2 Data hasil review Kualitatif dan Kuesioner Analisis
uji perorangan kuantitatif atau angket deskriptif
kualitatif dan
analisis
deskriptif
kuantitatif
3 Data dari evaluasi Kualitatif dan Lembar Analisis
uji efektifitas Kuantitatif Observasi statistik
karakter peduli inferensial
lingkungan
69
M. Jadwal Penelitian
Tabel 11.
Jadwal kegiatan penelitian disajikan pada tabel berikut.
2021 2022
70
DAFTAR RUJUKAN
71
Hafsah, N. R. J., Rohendi, D., & Purnawan. (2016). Penerapan media pembelajaran
modul elektronik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
teknologi mekanik. 3(1), 106–112.
Hayati, S., Budi, A. S., & Handoko, E. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran
Flipbook Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Prosiding
Seminar Nasional Fisika (e-Jurnal) SNF2015, IV, 49–54.
Hilmi, M. Z. (2017). Implementasi Pendidikan IPS Dalam Pembelajaran IPS Di
Sekolah. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 3(2), 164–172.
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/198
Kuncahyono. (2018). Pengembangan E-modul (Modul Digital) Dalam Pembelajaran
Tematik Di Sekolah Dasar. 2(2), 219–231.
Narut, Y. F., & Nardi, M. (2019). Analisis Sikap Peduli Lingkungan Pada Siswa
Kelas VI Sekolah Dasar di Kota Ruteng. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 9(3), 259–266. https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i3.p259-266
Nita, S. (2020). Media Pembelajaran Modul Elektronik ( E-Modul ) Sebagai Sarana
Media Pembelajaran Modul Elektronik ( E-Modul ) Sebagai Sarana
Pembelajaran Jarak Jauh. May, 8–11.
Nurani, N. F., Ridlo, S., & Susilowat, S. M. E. (2014). Pengembangan Modul
Pendidikan Lingkungan Hidup (Plh) Berbasis Karakter Untuk Menumbuhkan
Wawasan Dan Karakter Peduli Lingkungan. Journal of Biology Education, 3(1),
53–60. https://doi.org/10.15294/jbe.v3i1.4155
Piyana, S. O. (2020). E-Modul Etnokontruktivisme: Implementasi Pada Kelas V
Sekolah Dasar Ditinjau Dari Motivasi. Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah
Dasar), 7(1), 21–28. https://doi.org/10.12928/jpsd.v7i1.13792
Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dan Implementasinya.
1(2), 14–20.
Puspitasari, A. D. (2019). Penerapan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan
Modul Cetak dan Modul Elektronik pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika,
7(1), 17–25. http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika
%0Ap-ISSN
Putri, I. P., Yuniasih, N., Sakdiyah, S. H., & Malang, U. K. (2020). Pengembangan E-
Modul Berbasis Kvisoft Flipbook Maker Perjuangan Para Pahlawan di Kelas IV
Sekolah Dasar. Seminar Nasional PGSD UNIKAMA, 4, 523–530.
Rustini, T. (2016). Kata Kunci : Model Interaktif dan Pembelajaran IPS.
Salim, Suryaman, & Rusmawat, R. D. (2019). Keefektifan Tingkatan Pembelajaran
Inkuiri (Levels Of Inquiry) terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains
pada Siswa dengan Pengetahuan Awal Berbeda Salim,. 3, 96–108.
72
Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta :
Kencana.
Saputra, T. A. (2011). Jurnal -İps Berbasis Tematik.Pdf.
Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian
Dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 166–178.
https://doi.org/10.21831/pep.v20i2.7173
Setiawati, T., Pranata, O. H., & Halimah, M. (2019). Pengembangan Media
Permainan Papan pada Pembelajaran IPS untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
Pengembangan Media Permainan Papan Pada Pembelajaran IPS Untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar, 6(1), 163–174.
Suarsana, I. M., & Mahayukti, G. A. (2013). Pengembangan E-modul Berorientasi
Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Mahasiswa. 2(2), 264–275.
Sugianto, D., Abdullah, A. G., Elvyanti, S., & Muladi, Y. (2013). Modul Virtual:
Multimedia Flipbook Dasar Teknik Digital. IX(2), 101–116.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa. 2(2).
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian Pengembangan
(Vol. 148).
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2015). Pengembangan Buku Ajar Model
Penelitian Pengembangan dengan Model ADDIE. Seminar Nasional Riset
Inovatif IV, 208–216.
Tresnani, L. D. (2020). Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui Kegiatan
Pembiasaan di SMP Negeri 6 Pekalongan. 2(1), 108–117.
Violadini, R., & Mustika, D. (2021). Pengembangan E-Modul Berbasis Metode
Inkuiri Pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. 5(3).
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.899
Wulandari, I. G. A. A., & Agustika, G. N. S. (2020). Dramatik Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pada Persepsi Mahasiswa PGSD
Undiksha). Mimbar PGSD Undiksha, 8(3), 515–526.
Rangkuti, Anna Armeini. 2017. Statistika Inferensial untuk Psikologi dan
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Koyan, I. W. 2012. Statistik Pendidikan. Singaraja: Undiksha
Tegeh, I.M. dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
73
Suartama, I Kadek. 2016. “Evaluasi dan Kriteria Kualitas Media Pembeajaran”
Tersedia pada https://www.researchgate.net/publication/335541585
_Evaluasi_dan_Kriteria_ Kualitas_Multimedia_Pembeajaran.
Agung, A.A.G., & Jampel, I.N. 2021. Statistika Inferensial Untuk Pendidikan.
Singaraja: Undiksha Singaraja.
74