Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN DIERA ABAD 21

PADA MASA PANDEMI COVID-19

Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Kuliah


“PROFESI KEPENDIDIKAN”
Di Bimbing Oleh Ernawati, M.Pd.

Disusun Oleh :

Fatma Azzahra Janatul Walidaina (20108810010)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
Jl. Majapahit No.2- 4, Sananwetan, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur 66137

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Profesi Pendidikan Diera Abad 21
Pada Masa Pandemi Covid-19 ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ernawati M.Pd.
pada mata kuliah Profesi Kependidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ernawati M.Pd selaku dosen mata kuliah Profesi
Kependidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Blitar, 3 Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4


1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

2.1 Bagaimana peran pendidik diera abad 21 dimasa pandemi?.............................. 6

2.2 Apa saja hal yang perlu dikembangkan oleh pendidik diera abad 21 pada masa
pandemi covid-19? .................................................................................................. 7

BAB III KESIMPULAN .....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peran guru saat ini menghadapi tantangan yang lebih sulit dari era sebelumnya. Guru
dihadapkan dengan murid yang jauh lebih beragam, materi pembelajaran yang lebih kompleks,
dan sulit, standar proses pembelajaran dan juga tuntutan capaian kemampuan berpikir siswa yang
lebih tinggi. Di tambah lagi dengan adanya Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak luas di
Indonesia, yang terus menerus memporak porandakan semua aspek kehidupan termasuk bagi
dunia pendidikan. Dengan begitu, guru di abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan
mengelola kegiatan kelas dengan efektif, akan tetapi juga ditutut untuk mampu membangun
hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk
mendukung peningkatan mutu pengajaran serta melakukan refleksi dan perbaikan praktek
pembelajarannya secara terus menerus. Menurut Suwandi (2018:2), untuk dapat
membelajarkan mata pelajaran dengan menggunakan pembelajaran campuran, tuntutan
terhadap kompetensi seorang guru perlu memiliki pengetahuan teknologi (technological
knowledge.
Untuk itu,guru membutuhkan kondisi pembelajaran yang kondusif disekolah sebagai
wahana pembelajaran professional. Selain itu,guru juga perlu mngembangkan potensi yang
dimilikinya serta melakukan sertifikasi guru. Pengembangan kompetensi guru landasan pijaknya
adalah Undang-undang Nomor 14 tahun 2005. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogic,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Profesionalisme guru
merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang sebagai mata
pencaharian (Asrori & Rusman, 2020).Keempat kompetensi tersebut dalam pelaksanaannya
merupakan satu kesatuan yang utuh, karena guru yang memiliki kompetensi ini merupakan
syarat menjadi guru yang professional.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

a) Bagaimana peran pendidik diera abad 21dimasa pandemi?


b) Apa saja hal yang perlu dikembangkan oleh pendidik diera abad 21 pada masa
pandemi covid-19?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana peran pendidik diera abad 21dimasa pandemi?

Pandemik Covid-19 sangat berdampak luas di Indonesia, yang terus menerus memporak
porandakan semua aspek kehidupan termasuk bagi dunia Pendidikan. Beragam kebijakan yang
diambil tentunya menuntut semua pihak-pihak terkait melakukan perubahan dengan cepat.
Kebijakan Mendikbud membatalkan UN, mengatur mekanisme belajar di rumah, dan mekanisme
pelaksanaan Ujian Sekolah diikuti beberapa kepala daerah pun memutuskan memperpanjang
masa belajar di rumah sampai saat ini. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan di masa
Pandemikk Covid 19, menuntut guru agar lebih professional serta guru lebih berinovasi dalam
mengembangkan rencana Pembelajaran (Fauzi & Suryadi, 2020). Pembelajaran tatap muka yang
ditiadakan, sehingga pembelajaran dilakukan di rumah melalui pembelajaran jarak jauh
menggunakan media online (Arizona dkk., 2020).

Sedangkan menurut Daryanto (2017: 3) untuk mengembangkan pembelajaran abad ke-


21, pendidik harus mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas peserta didik,
diantaranya: (1) mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan
inovatif; (2) melibatkan peserta didik dalam menggali isu dunia nyata (real world)dan
memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumbersumber digital; (3)
mendukung refleksi peserta didik menggunakan toll kolaboratif untuk menunjukkan dan
mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual dan proses kreatif peserta didik,
dan (4) memodalkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri belajar
dengan peserta didik, kolega dan orang lain baik melalui aktifitas tatap muka maupun melalui
lingkungan virtual.

Teknologi informasi dan komunikasi juga sangat diperlukan untuk proses berjalannya
pembelajaran di masa pandemi. Adanya kebijakan pemerintah bagi peserta didik untuk belajar
dirumah, mengakibatkan pendidik harus ekstra mengembangkan kegiatan belajar-mengajar
menggunakan teknologi digital melalui pembelajaran daring. Menurut Iqbal (2020: 209)
Pembelajaran jarak jauh (daring) adalah proses pembelajaran yang dilakukan tidak dalam bentuk

6
tatap muka langsung antara pendidik dan peserta didik. Keduanya tidak berada di tempat yang
sama pada saat pembelajaran berlangsung. Perubahan besar dalam teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah melahirkan bentuk literasi baru, yang disebut literasi komputer atau
literasi internet sebagai bentuk literasi media (Livingstone, 2013).

Studi Briquet-Duhazé (2019) memberikan informasi dari hasil penelitiannya yang


membantu untuk membangun situs web blended learning. Tujuannya adalah untuk memotong
kesulitan belajar siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan pelayanan berbasis
internet (blended learning), di mana peserta didik diarahkan supaya menggunakan smartphone
sebagai media pembelajaran, dengan cara membuat grup Whatshapp kelas, mengunggah aplikasi
Zoom Meet, Google Meet, dan Google Class yang nantinya akan dipandu oleh guru kelas
masing-masing dalam menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi tersebut akan digunakan
sebagaimedia pembelajaran berbasis online.

Untuk mengawali pembelajaran tatap muka daring, peserta didik diharuskan memiliki
akun dan email aktif yang akan digunakan sebagai awal mula pendaftaran pada aplikasi yang
akan digunakan. Seseorang yang mampu dan mau terlibat dalam proses sosial, dapat
mengemukakan tujuan-tujuannya sendiri dan membuat tujuan-tujuan tersebut secara fleksibel,
sambil menyesuaikan diri dengan situasi dan menggunakan sumber daya yang tersedia,
merupakan hasil belajar dan dapat didefinisikan sebagai agen. (Lien, 2016). Maka sudah
sebaiknya seorang pendidik mampu melaksanakan pembelajaran yang dilakukan selama masa
pandemic melalui pembelajaran yang telah dirancang dan disusun dengan baik oleh guru
kelasnya, sehingga pemanfaatannya dapat terlaksana dengan baik, yang tentu saja dengan
bantuan orang tua dalam melatih dan membimbing anaknya di rumah. Disinilah peran guru
terhadap peserta didik dimasa pandemi Covid-19.

2.2 Apa saja hal yang perlu dikembangkan oleh pendidik diera abad 21 pada masa pandemi
covid-19?

Dalam keadaan pandemic saat ini, guru perlu diberdayakan untuk mengembangkan
kompetensi -kompetensi yang ada. Melalui pemberdayaan, guru dilatih untuk
mampu menciptakan kondisi professional dalam menjalankan tugas dan peranannya

7
(Susanto, 2016). Hal ini sangat mendukung terlaksananya kemajuan siswa dan guru dalam
kegiatan belajar mengajar dimasa pandemi. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Mitchell
Steward dalam Agus Harjana yaitu pemberdayaan memungkinkan organisasi untuk
mencapai pelanggan dan tuntutan pasar secara cepat, fleksibel dan efisien (Susanto, 2016).
Dalam hal ini yang dimaksud adalah organisasi sekolah. Dengan pemberdayaan guru
diharapkan sekolah mampu memberikan pelayanan yang baik seperti manakala
pembelajaran di sekolah sebelum daring. Sekolah perlu melatih para guru untuk
memiliki beberapa kompetensi berikut, yang merupakan dari pengembangan 4
(empat) kompetensi utama guru:
a) Kompetensi penguasaan literasi dan IPTEK
Kebijakan sekolah yang menerapkan pembelajaran daring untuk pelaksanaan
kegiatan belajar mengajarnya, membutuhkan keterampilan dibidang IPTEK. Kurangnya
penguasaan guru terhadap IPTEK akan mempengaruhi tingkat kelancaran kegiatan belajar
mengajar melalui daring dan proses pembimbingan siswa jarak jauh. Untuk mengatasi masalah
siswa yang belum mahir menggunakan media pembelajaran daring, maka sekolah dan guru
perlu melakukan eksplorasi terhadap teknologi digital yang akan dipakai dalam
pembelajaran selama masa pandemic, diperkenalkan, diintegrasikan atau dimasukkan
dalam kebijakan dan praktik pendidikan disekolah tersebut (Komalasari, 2020). Sosialisasi
dan simulasi penggunaan model pembelajaran ini selanjutnya juga perlu dilakukan agar
siswa dan orang tua siap dalam menjalankan perannya masing-masing. Berdasarkan hal
tersebut, guru diproyeksikan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut: memperkuat peran
esensi guru, meningkatkan wawasan literasi pembelajaran daring, dan m
embuat pola blended learning.
b) Kompetensi keterampilan pengelolaan kelas
Keterampilan pengelolaan kelas sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran
daring. Sebelumnya, guru dapat mengelola kelas dengan bebas dan berkespresi dalam
kelas secara langsung (fisik). Kontrol kelas berada di tangan guru sehingga ia mampu
melihat siswa yang mengikuti dengan antusias dan dapat dengan mudah mengubah
alur pembahasan (bercanda) manakala siswa terlihat bosan, namun akhirnya dapat kembali
menjelaskan materi dan menyampaikannya secara utuh. Bahkan ketika ada siswa yang
kurang aktif guru dapat mengontrolnya dengan melontarkan pertanyaan, mendekatinya dan

8
lain sebagainya. Namun, ketika saat ini beralih dalam pembelajaran daring, maka guru perlu
mengolah beberapa hal yang sebelumnya dapat dilakukan namun saat ini sulit dilakukan
karena tidak bertatap muka. Beberapa hal berkaitan dengan materi pelajaran yang
membutuhkan eksperimen dapat dilakukan 107 dengan memberikan video tutorial (Batubara
& Batubara, 2020).
Guru perlu bereksperimen memadupadankan metode-metode pembelajaran agar
siswa tetap mampu mengembangkan potensi, skill dan menemukan pengetahuan itu sendiri.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang adaptif untuk mendukung
pembelajaran daring dapat dilakukan dengan mempertimbangkan model SECTIONS
yang ditawarkan oleh Bates yaitu S-tudent (siswa), E-ase of use (mudah digunakan,
Cost/Time (biaya/waktu), T-eaching (kegiatan pembelajaran), I-nteraction (interaksi), O-rganitat
ional Issue (pengelolaan masalah), N-etworking (memperluas jaringan), S-ecurity and
privacy (keamanan dan privasi) (Bates, 2019). Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut,
dapat menolong siswa lebih menikmati proses belajarnya. Penggunaan sumber-sumber belajar
dari internet dan pembelajaran melalui daring yang berlaku, sejatinya membuat siswa dapat
berekspresi dalam mengerjakan tugas, mencari inspirasi lewat sumber-sumber bacaan yang ada
dan waktu belajar yang tidak terbatas ruang dan waktu. Adanya internet harus dipandang
sebagai kemudahan yang menolong siswa dalam pembelajaran di era modern (Setiyani, 2010).
Konsep kemandirian perlu diajarkan kepada semua siswa yang ada. Untuk mengajarkannya
maka peran guru sebagai motivator, simulator dan pembimbing sangat diperlukan.
Pembelajaran mandiri dalam proses pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.
Pertama hasil belajar akan lebih bermutu, asli dan tahan lama karena siswa mengalami
secara langsung, aktif dan partisipatif dengan melibatkan perasaan, pikiran, dan
ketrampilan, kedua dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat,
maka apa yang dipelajari siswa saat ini akan cepat ketinggalan zaman, sehingga ia harus siap
belajar sepanjang hayat, ketiga menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa
(Handayani, Dantes, & Suastra, 2013). Konsep ini sangat sesuai dengan konsep merdeka belajar
yang digaungkan oleh menteri pendidikan saat ini yaitu Nadiem Makariem. Oleh karena itu
penguasaan proses belajar dalam pembelajaran mandiri adalah sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran.
c) Kompetensi komunikasi dan sosial

9
Adanya pembelajaran melaluidaring tentu akan menuntut guru lebih komunikatif
terhadap siswanya. Hal ini dikarenakan guru tidak dapat memantau secara langsung
proses belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada. Guru perlu menggunakan
kompetensi komunikasinya dalam memberikan arahan dan pendampingan belajar. Guru perlu
menggandeng orang tua untuk ikut memberikan bimbingan dalam proses belajar dalam hal
akademik. Peran orang tua dalam pembelajaran daring dari rumah sangat sentral. Dalam
hal inilah orang tua sebagai mitra guru dalam mendidik akademik anak dibutuhkan.

10
BAB III

KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 sangat berdampak luas di Indonesia, yang terus menerus memporak
porandakan semua aspek kehidupan termasuk bagi dunia Pendidikan. Beragam kebijakan yang
diambil tentunya menuntut semua pihak-pihak terkait melakukan perubahan dengan
cepat. Pembelajaran tatap muka yang ditiadakan, sehingga pembelajaran dilakukan di rumah
melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan media online. Kebijakan sekolah yang
menerapkan pembelajaran daring untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajarnya, membutuhkan keterampilan dibidang IPTEK. Kontrol kelas berada di tangan guru
sehingga ia mampu melihat siswa yang mengikuti dengan antusias dan dapat dengan mudah
mengubah alur pembahasan manakala siswa terlihat bosan, namun akhirnya dapat kembali
menjelaskan materi dan menyampaikannya secara utuh.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asrori, & Rusman. (2020). Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi


Guru. Banyumas: CV Pena Persada.
Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah, R. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek
Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan, 5(1), 64–70.

Batubara, H. H., & Batubara, D. S. (2020). Penggunaan Video Tutorial Untuk


Mendukung Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Virus Corona. Muallimuna : Jurnal
Madrasah Ibtidaiyah, 5(2), 21.
Briket-Duhazé, S. (2019). Situs Web Dikonsultasikan oleh Guru Sekolah Tingkat Dasar
Masa Depan di Prancis: Perbedaan antara Siswa dan Trainee. Jurnal Penelitian Pendidikan
Amerika, 7 (7), 471–481. https://doi.org/10.12691/education-7-7-6
Daryanto, Karim S. (2017). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.

Fauzi, I., & Suryadi, D. (2020). Didactical Design Research untuk Mengembangkan
Kompetensi Pedagogik Guru di Sekolah Dasar.

Iqbal. F.A. (2020). Asesmen Alternatif dalam Pembelajaran Jaraj Jauh pada Masa
Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia. Jurnal Peagogik, Vol. 07
No. 1, Januari-Juni 2020

Kemdikbud RI. (2020). Edaran Tentang Pencegahan Wabah COVID-19 di Lingkungan


Sekolah Seluruh Indonesia

Komalasari, R. (2020). Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi di Masa Pandemi


Covdi 19. TEMATIK -Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 7(1), 38–50.
Suwandi, S. (2018).The Challenges to Realize the Effective Learning Of Indonesian
Language and LiteratureIn the Industrial Revolution Era 4.0. Makalah Ilmiah disampaikan
dalam “Kongres Bahasa Indonesia XI Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan”, Jakarta, 28-31Oktober.

12
13

Anda mungkin juga menyukai