Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MILENIAL PADA MASA COVID 19

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)

DOSEN PENGAMPU:
RUSYDA ULVA, S. S, M. A

Disusun Oleh :
SALZA FADILA (2003011143)
TIKA NOVIANTI (2003011164)
TATI WULANDARI (2003011159)
YUYUN WINDIYANI (2003011160)

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan
–Nya.sholawat dan salam tetap lah kita curahkan kepada baginda habibillah muhammdad saw
yang telah menunjukkan kepada jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan
bhasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah
yang kami beri judul geopolitik sebagai tugas mata kuliah kewarganegaraan .Dalam makalah ini
kami mencoba untuk menjelaskan tentang perkembangan Kewarganegaraan yang kami mulai
dari sumber Kewarganegaraan,proses pemberian nama Kewarganeraan,pertiwa-peristiwa
penting yang berkaitan dengan Kewarganegaraan serta mengapa Kewarganegaraan yang dipilih
sebagai Kewarganeraan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikan-Nya makalah ini.
Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran
sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di lain waktu.

Dharmasraya, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…….……….………………………………………………………………………….i
DAFTAR PUSTAKA.…………………….…………………………………….……………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….…1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..…….…..1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………….…….....…1
1.3 Tujuan………………………..……………………………………………………………….……...……1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..….3
2.1 Pembelajaran daring dimasa pandemic covid 19………………………………………
BAB III PENUTUP………………………….…………….……………………….……………..…….………8
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….…………………………….….8
3.2 Saran……………………………………………………………………….……………………………...8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….….….9

i
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


Wabah covid 19 atau disebut dengan corona sedang ramai diperbincangkan diseluruh
kalangan masyarakat, salah satunya dikalangan milenial dilingkungan sekolah. Yang
awalnya sistem pembelajaran tatap muka sehingga berganti ke sistem pembelajaran daring
(dalam jaringan). Dimana guru harus mengambil tindakan supaya pembelajaran harus tetap
berjalan, Meskipun peserta didik berada dirumah. Guru dituntut agar mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring atau online.
Pada saat ini faktor teknologi sangat membantu sistem pembelajaran atau kegiatan
siswa dan para guru dimasa covid 19 atau pada masa pandemi. Salah satunya smartphone
sangat perperan penting atau mempermudah siswa dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran dirumah (daring). Para guru juga bisa memanfaatkan internet tidak hanya
digunakan untuk mengajar saja, akan tetapi juga membantu guru lebih kreatif dan inovatif.
Teknologi dapat meningkatan mutu pendidikan dan sekarang teknologi juga menjadi
kebutuhan untuk merevolusi pendidikan menjadi lebih baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana dampak sistem pembelajaran terhadap kalangan milenial dilingkungan sekolah pada
masa pandemi.
2) Bagaimana dampak internet terhadap kalangan milenial disekolah pada masa pandemi (covid-19).
3) Bagaimana sistem pembelajaran guru terhadap siswa pada saat pandemi.

1.2 TUJUAN

Ada pun maksud dan tujuan penulisan yang akan dilakukan penulis adalah ;
1. Untuk mengetahui sistem pembelajaran pada masa covid-19.
2. Untuk mengetahui kegunaan internet terhadap kalangan milenial dilingkungan sekolah.

i
BAB II

2.1 PEMBAHASAN
Pandemi COVID-19 terus mewabah, situasi ini berdampak pada beberapa kebijakan
termasuk pada pola pembelajaran. Mekanisme administrasi dan sistem komunikasi atau
pertemuan individu.

i
Imbauan pemerintah pada masyarakat agar bekerja, belajar, dan beribadah di rumah
dilakukan dengan penyertaan hukuman dan tindakan.Sementara itu sekolah sebagai unit
pendidikan secara otomatis menjadi tempat berkumpul bagi warga secara permanen terkena
imbas dari kebijakan agar tidak berkumpul demi pencegahan penularan virus COVID-19.

Menyikapi kasus dan fenomena serta kebijakan pemerintah tentunya dunia pendidikan mulai
berbenah pada pembelajaran online bagi peserta didiknya. Kesadaran sebagai manusia yang
harus tetap berusaha di tengah keterpurukan.Pola komunikasi tatap muka menggunakan
fasilitas era globalisasi dengan metode E-Learning dapat menjadi alternative pemecahan
masalah pembelajaran.

Beberapa perguruan tinggi juga sudah menyiapkan zoom meeting yaitu aplikasi video
conference yang digunakan pada semua platform baik android, IOS, MAL, maupun
windows, Google Classroom. Harapannya terhadap sistem pelayanan online masih tetap
melakukan interaksi secara realtime.

Hingga saat ini, Pengetahuan mahasiswa di era milenial terkait pembelajaran on-line
memang disukai, walaupun sebagian dosen dan mahasiswa masih melakukan penugasan
akan tetapi pendapat dari beberapa pakar teknologi informasi ini adalah hikmah yang dapat
dipetik di tengah mewabahnya virus corona. Kebijakan institusi pendidikan membatasi
pembelajaran tatap muka dan menggantinya dengan belajar secara daring (on-line) guna
mencegah penularan corona virus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran on-line masih menyediakan pendampingan bagi pengajar dan


mahasiswa tentang aplikasi atau pemanfaatannya, sebab sistem on-line ini masuk pada
metode pembelajaran atau fasilitas pembelajaran yang juga perlu diperjelas.

Pengertian metode pembelajaran (Learning Methods) adalah suatu proses penyampaian


materi pendidikan kepada peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh
tenaga pengajar atau dapat diartikan suatu strategi dan taktik dalam melaksanakan kegiatan

i
belajar dan mengajar yang diaplikasikan tenaga pengajar agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.

Sementara E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik sebagai alat
bantunya. E-Learning berarti pembelajaran yang menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika misalnya dapat menggunakan jasa audio, video atau perangkat computer, hp dan
lain-lain melalui fitur-fitur yang disediakan.

Kesadaran akan pentingnya pengembangan sumberdaya manusia adalah pendidikan dan


pelatihan perkembangan globalisasi, kultur masyarakat dan geografi Indonesia serta sosial
ekonomi masyarakat juga menjadi pertimbangan terhadap permasalahan pembelajaran secara
tradisional. Perkembangan masyarakat yang menuju pada era masyarakat informasi
(Information Age) atau masyarakat ilmu pengetahuan (Knowledge Society) membentuk
potensi positif terhadap perubahan pada sector pendidikan dan pelatihan

Model pembelajaran E-Learning.


E-Learning secara otomatis memanfaatkan fasilitas jasa internet sehingga terdapat perubahan
paradigma dari The Era of Teacher and Book menuju The Era of Teacher Book and
Technology yaitu mengajar dengan dominasi guru, buku, dan teknologi. Sifat interaktif yang
dapat dimanfaatkan dari media internet adalah media massa dan interpersonal yang mana
akses informasi dari seluruh penjuru dunia sebagai suplemen dan komplemen wakil dari
pengajar sebagai sumber belajar . Oleh karena itu beberapa keunggulan dari pembelajaran E-
Learning adalah peserta didik dapat mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia
tanpa batas institusi atau batas Negara.Peserta didik juga dapat mengakses pada alur di
bidang yang diminati.Sumber belajar peserta didik dapat leluasa melalui akses narasumber
perpustakaan on-line, literature on-line, akses hasil penelitian, dan materi kuliah tanpa
dilakukan pertemuan secara fisik.

Penelitian yang dikeluarkan oleh Pavlik , 2011 dan Center for Applied Special Technology
(CAST) merekomendasikan pembelajaran online sebagai media pendidikan yang
memberikan dampak positif terhadap hasil belajar peserta didik.

i
Pembelajaran On-Line adalah belajar mengubah seseorang menjadi cerdas bukan sekedar
pintar. yang digambarkan dengan smart people know from repetition of others, intelligent
people can figure it out by themselfes.
Terlepas dari itu konsep E-Learning dengan pembelajaran secara online mengakibatkan
kesenjangan.Sebab masih menjadi momok di masyarakat diantara yang dapat terlihat nyata
adalah pemanfaatan internet tidak merata di seluruh wilayah Indonesia artinya terdapat
Kesenjangan akses on-line pada beberapa wilayah. sistem on-line pembelajaran tidak dapat
dilakukan secara maksimal.Profil peserta E-Learning harus memiliki motivasi belajar
mandiri yang tinggi dan memenuhi komitmen belajar yang sungguh-sungguh.

Karakter peserta E-Learning mengarah pada kegemaran belajar dan melakukan kajian
pengembangan diri.Kondisi peserta E-Learning adalah mereka yang membutuhkan materi
pelajaran tanpa meniingalkan rumah
Ekspektasi dengan pembelajaran on-line memang untuk memberikan kemasan pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan instruksional. Mode seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, latihan, ujian dilakukan secara on-line tanpa harus tatap muka antara pengajar
dan peserta didik. Namun konsep pembelajaran menuju pendidikan secara komperehensif
masih dipertanyakan sebagian masyarakat yaitu dari sisi afektif dan psikomotorik. Secara
harfiah syarat personal pengajar adalah harus dapat berinteraksi dengan baik dan lebih
personal terhadap peserta didik dengan memperhatikan kemajuan peserta didik, dan
membantu persoalan peserta didik yang dihadapi. Sehingga fenomena ini menjadi tugas
pendidikan bagaimana mengadaptasi sistem konvensional ke arah E-Learning.

Diantaranya adalah soal operasional perumusan tujuan pembelajaran yang dapat diukur,
persepsi pre-test, membangkitkan motivasi dengan bahasa komunikatif, uraian, materi yang
jelas, memberikan problem solving, tanya jawab post-test, penugasan, dan kegiatan tindakan,
sehingga aspek afektif dan psikomotorik terlampaui.
Desain E-Learning yang menarik dan diminati menjadi penting untuk diperhatikan. menurut
Onno W.Purbo (2012) merancang E-Learning setidaknya mampu memenuhi, sederhana,
personal dan cepat.Sederhana dalam artian peserta didik mengenal dan memeiliki jenis

i
aplikasi yang digunakan. Secara personal terdapat interaksi sebagaimana layaknya suasana di
dalam kelas, kemudian layanan yang ditunjang dengan kecepatan memberikan respon
terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya.

Kejelasan kondidsi wabah corona yang terjadi di Indonesia pada bulan Maret sampai April
2020 mengisyaratkan kita pada proses pendidikan masa depan dengan jaringan yang terpadu
terkait pada produktifitas tepat waktu, pluralistis, lebih dialogis, lebih terbuka, dan mudah
diakses. Dan ini adalah gambaran pendidikan yang lebih luwes, terbuka dan beraneka ragam
dijangkau oleh siapapun.

i
BAB III

3.1 KESIMPULAN
Pandemi covid - 19 berdampak besar dalam berbagai macam sektor,
diantaranya pendidikan. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.
pendidik wajib memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan , meskipun
peserta didik tetap berada di rumah. Pendidik dituntut mendesai media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring ( online).

3.2 SARAN
Dengan adanya pembuatan makalah ini penulis mengharapkan agar
senantiasa bisa dimemanfaatkan sebagai literatur dan sebagai bahan rujukan untuk
menambah wawasan pengetahuan sehingga mampu memberikan kontribusi dalam
proses pembelajaran dan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

i
Diakses pada 11 Desember 2020, dari
https://www.harianbhirawa.co.id/pembelajaran-daring-di-tengah-pandemi-covid-
19

Jusmawati dan Fitriana HS, Eka. 2019. Manajemen kelas. Serang-Banten: CV.
AARIZKY

Anda mungkin juga menyukai