(Makalah)
Disusun oleh :
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. i
BAB I ............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN......................................................................................................................................... 5
PENUTUP .................................................................................................................................................. 13
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang Maha Pemurah
dan Maha Memiliki Ilmu karena dengan segala kemurahan hati-Nya dan ilmu yang
Ia turunkan kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada habibana wa
nabiyana Muhammad SAW., kepada para keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya di akhir zaman.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembelajaran atau Learning Management System (LMS) yang dapat membantu
proses pembelajaran pada masa pandemi ini. Learning Management System ini
hadir sebagai perangkat lunak yang terkoneksi dengan internet untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi yang diperoleh dengan cepat, dan jarak serta lokasi
bukan menjadi halangan. LMS marak digunakan sebagai sarana dalam proses
pembelajaran secara daring, karena LMS ini memiliki banyak kemudahan
dalam penggunaannya. Hampir semua sekolah maupun perguruan tinggi
menggunakan LMS sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran secara
daring.
2
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Mengetahui dan memahami maksud dari Learning Management
System.
1.3.2 Mengetahui dan memahami karakteristik dan jenis-jenis Learning
Management System.
1.3.3 Mengetahui dan memahami penggunaan Learning Management System
di sekolah.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat secara Teoritis
1. Memberikan sumbangan informasi dalam ilmu pemikiran sebagai
wawasan mengenai Learning Management System.
2. Sebagai sumbangan pemikiran mengenai Learning Management
System.
1.4.2 Manfaat secara Praktis
1. Dapat menambah wawasan dan pembelajaran bagi penulis mengenai
penggunaan Learning Management System di sekolah.
2. Memberikan informasi bagi pembaca mengenai kelebihan dan
kekurangan dari Learning Management System.
3
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan makalah ini ialah
studi literatur. Studi literatur adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi dan data melalui literatur/kepustakaan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. Penggunaan metode penelitian studi
pustaka ini didasarkan pada kebutuhan data yang digunakan dalam mengkaji
tema Penggunaan Learning Management System Dalam Pembelajaran Berbasis
Digital di Sekolah Sejak Masa Pandemi Covid-19
Menurut Zed (2004, hlm. 4-5) studi literatur memiliki empat ciri yakni
penelitian berhadapan langsung dengan teks, sifatnya yang siap pakai karena
peneliti tidak perlu pergi kemana-mana (lapangan), studi pustaka umumnya
merupakan sumber sekunder maka perlu analisis yang lebih mendalam terhadap
data atau fakta yang diguanakanya nanti, kondisi data pustaka tidak dibatasi
ruang dan waktu. Penggunaan studi pustaka/studi literatur dalam penelitian
sejarah sangat diperlukan. Dalam hal meninjau dan mengkaji fakta-fakta dari
peristiwa di masa lalu, diperlukan banyak sumber yang relevan untuk dianalisis
sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam merekontrksi masa lalu. Baik itu
sebagai sumber data utama penelitian ataupun sebagai sumber terdahulu,
peranan studi pusataka menjadi suatu hal yang sangat penting dalam penelitian.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
fitur dasar yang biasa digunakan pada pengelolaan manajemen kelas (Raharjo,
dkk. 2019, hlm. 101).
Salah satu ciri dari model pembelajaran LMS atau learning management
system ini yaitu adanya kinerja performa pembelajaran yang terjadi secara
berkelanjutan dan sifatnya up to date. Adapun karakteristik dari learning
management system ini yaitu kerangka kompetensi e-GCF (competency
framework e-GCF), pelatihan kelas dunia (world class trainings), pembelajaran
mandiri (self paced learning), pembelajaran berkelanjutan (continual learning),
didorong oleh kinerja (performance driven), konten terkini (up to date content).
6
3.3 Jenis-jenis Learning Management System dan Cara Penggunaannya
3.3.1 Moodle
7
Karakteristik Moodle ini yaitu mudah dikonfigurasi, yang
memudahkan penciptaan proses penilaian siswa (kuesioner dan tes secara
daring) dan pengelolaan tugas mereka. Moodle juga dapat memperkaya
pembelajaran dengan memberikan sistem penilaian yang otomatis dan
adaptif.
8
Gambar 2 Tampilan Halaman Moodle untuk Masuk
Kelebihan dari Moodle yaitu sederhana, ringan, efisien, dan
kompatibel karena didukung oleh banyak browser, mudahnya proses
instalasi karena tersedia juga dalam bahasa Indonesia, memiliki manejemen
situs (dashboard) khusus untuk mengatur secara keseluruhan konten,
perubahan modul, dan lain-lain, memiliki manajemen pengguna (user
management) dan manajemen kelas (course management) yang baik, sistem
jaringan dan keamananya dapat diatur sendiri, dapat membatasi ruang akses
sesuai dengan jaringan yang diinginkan, karena bersifat open source maka
proses pembelajaran sistemnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan,
memiliki kelengkapan fitur yang baik untuk menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh/daring. Kelebihan yang ada pada Moodle yaitu
penerapan berbasi moodle LMS telah menandakan bahwa pembelajaran
tidak terbatas ruang dan waktu, melainkan memanfaatkan adanya
kecanggihan teknologi dengan model e-learning (Simanuhuruk, 2019, hlm.
47). Moodle juga menyediakan lima jenis materi pelajaran yang bersifat
statis dimana media pembelajaran dapat diakses siswa, namun tidak dapat
berinteraksi (melakukan penyuntingan), yaitu halaman teks, halaman html,
tautan sebuah situs ataupun direktori, dan tampilan berupa tulisan atau
gambar.
9
3.3.2 Google Classroom
10
mengomentari pengumuman yang sudah dibuat di halaman utama kelas
Google Classroom. Kelima, Arsip pembelajaran Google Classroom
memungkinkan guru untuk mengarsipkan kursus/kelas pada akhir tahun
ajaran/semester. Keenam, aplikasi seluler atau versi mobile/seluler untuk
perangkat Android dan iOS. Ketujuh, Keamanan Pribadi Google Classroom
memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan layanan Google lainnya.
Kedelapan, Fitur To-do Fitur ini berfingsi untuk melihat dan mengingatkan
tugas-tugas yang harus segera dikumpulkan sesuai batas waktu yang sudah
ditentukan oleh guru. Kesembilan, kalender yang menampilkan batas waktu
pengumpulan dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru serta agenda lain
dari kelas tersebut . Sulistyorini (2020, hlm. 177-178).
Gambar 4 Fitur dan Layanan Google lainnnya yang bisa diokses Google
Classroom
Kelebihan LMS Classroom adalah antara lain proses pengaturan
yang sangat cepat pada Google Classroom, mudah, dan tidak perlu
menginstal secara mandiri aplikasi penunjang sistem pembelajaran. Google
Classroom telah terintegrasi dengan semua layanan Google For Education
lainnya, yaitu Google Drive, Google Calendar, Google Mail, Google Docs,
Google Sheets, Google Form, Google Slides, dan Google Sites yang sangat
berguna untuk menunjang performa pembelajaran daring. Dilengkapi
dengan batas waktu pengumpulan tugas dan pengerjaan ujian sehingga
siswa dituntut untuk disiplin waktu. Guru di permudah untuk menilai hasil
pekerjaan siswa secara otomatis. Penyimpanan data terpusat baik tugas-
tugas siswa maupun dokumen dan sumber belajar yakni tersimpan dalam
satu direktori terpusat. Siswa dapat menyimpan semua tugas mereka di
dalam folder tertentu sedangkan guru dapat menyimpan data-data seperti
11
nilai serta sumber belajar yang dapat diakses dalam aplikasi. Pengguna
dapat mengakses semua fitur Google Classroom secara gratis dan tanpa
adanya iklan di seluruh antarmuka Google Classroom. Data pengguna
terjamin aman karena tidak dipergunakan untuk tujuan periklanan.
Simanuhuruk (2019, hlm. 49) juga menjelaskan bahwa kelebihan dari
Google Classroom yaitu desain dan tampilan yang sederhana sehingga
memudahkan penggunaannya, penghematan waktu yang optimal dengan
mengandalkan proses integrasi dan mengotomatiskan penggunaan aplikasi
google yang lain, sifatnya yang fleksibel bisa digunakan kapan saja dan
dimana saja, aplikasi tidak berbayar sehingga tidak ada batasan dalam
penggunaannya. Pembaruan terus dilakukan sehingga saat ini ada fitur
video conference yang memungkinkan guru dan siswa melakukan
pertemuan tatap maya.
Kekurangan yang dimiliki Google Classroom yaitu kebutuhan akan
jaringan/koneksi yang cepat dapat menjadi kendala dari penggunaan Google
Classroom. Hal tersebut membuat pengguna yang berasal dari pedesaan dan
kurang memahami teknologi serta minim koneksi internet mengalami
kesulitan. Kelemahan dari Google Classroom ini yaitu dalam segi
pengaksesan data yang harus terus terkoneksi dengan internet (tidak bisa
digunakan offline) sehingga cukup menyulitkan guru dan siswa.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan bacaan yang
tepat untuk mengetahui tentang LMS. Mengetahui penggunaan Moodle dan
Google Classroom. Informasi yang ada disertai dengan referensi seperti buku
dan artikel jurnal. Namun disarankan bagi para pembaca dapat lebih
menggembangkan informasi lewat membaca sumber informai atau referensi
lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
Limantara, N., dan Jingga, F. (2014). Perancangan Model Learning Management
System untuk Sekolah. ComTech, 5 (1), 203-212.
Raharjo, W. S., Sebastian, D., Chirmanto, A. R., & Saputra, L. K. P. (2019).
Pemanfaatan G Suite For Education untuk Meningkatkan Efektivitas
Belajar Mengajar dan Kapasitas Guru SMA. In Prosiding Seminar Nasional
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta. 4(1). 100-105.
Septia, F. (2019). Pengembangan Learning Management System (LMS) Sebagai
Media Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Sederajat. Jurnal Tata Rias,
9 (2). 1-10. Doi: https://doi.org/10.21009/9.2.1.2009
Simanihuruk, L., Dkk. (2019). E-learning: Implementasi, Strategi dan Inovasinya.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sulistyorini, L., & Anistyasari, Y. (2020). Studi Literatur Analisis Kelebihan dan
Kekurangan LMS Terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek pada Mata
Pelajaran Pemrograman Web di SMK. Jurnal IT-EDU, 5(1). 171-180.
Supuwiningsih, N. N. (2021). E-learning untuk Pembelajaran Abad 21 dalam
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Bandung: Media Sains Indonesia.
Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
14