PENDEKATAN LINGKUNGAN
Makalah Disusun untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidkan Keterampilan Tangan
Disusun Oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS TARBIYAH
i
UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta hidayah-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendekatan lingkungan”
dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Lingkungan SD/MI di progam studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah
Universitas Ma’arif Lampung pada semester enam.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Aisyah, M.Pd selaku dosen pengampu
Mata kuliah Pendidikan Lingkungan SD/MI dan kepada segenap pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada banyak
kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum. Wr.Wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENDAHULUANA.
.Dalam pembelajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat mengajak anak
didiknyamemanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Dalam upaya mencapai
tujaun pembelajaran, guru juga dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran
yang bersifatkontekstual dan mem-berikan kegiatan yang bervariasi, sehingga dapat
melayani perbedaanindividu siswa, mengaktifkan siswa dan guru mendorong
berkembangnya kemampuan baru,menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah,
responsif, serta rumah dan lingkunganmasyarakat. Pada akhirnya siswa memiliki
motivais tinggi untuk belajar. Salah satu cara yaitumelalui pembelajaran yang
dilaksanakan di luar kelas agar terjadi interaksi secara langsungantara siswa dengan
lingkungannya
Menurut Toharudin (2005) memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh pengalaman
belajar yakni dengan cara memberikan penugasan siswa untuk belajar di luar kelas.
Jadilingkungan sebagai salah satu kajian dalam IPA dapat dimanfaatkan dalam
mempelajarikonsep Ilmu Pengetahuan Alam.Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
pendekatan lingkungan dapat meningkatkan produk, proses, keterampilan dan
meningkatkan kinerja para siswa SD dalam pembelajaranIPA, Proses pembelajaran
dengan konteks lingkungan akan berjalan efektif apabila adakerjasama dalam
kelompok.Melalui uraian penjelasan diatas, maka yang menjadi masalah dalam
penulisan makalah
Ini adalah “Bagaimanakah bentu
K pemberian pendekatan lingkungan dalam pembelajaranIlmu Pengetahuan Alam di
sekolah dasar. Agar pembahasannya dapat diperjelaskan secaraterperinci, penulis
membaginya dalam beberapa submasalah yang dijabarkan sebagai berikut
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya. Selanjutnya belajar juga dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan. Lingkungan
menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan
respon terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri
individu berupa perubahan tingkah laku. Dapat juga terjadi, individu menyebabkan
terjadinya perubahan pada lingkungan, baik yang positif atau yang bersifat negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar
mengajar.
2
Lingkungan adalah ruang dan waktu yang menjadi tempat eksistensi manusia. Dalam konsep
ajaran pendidikan lingkungan yang baik adalah lingkungan yang kondusif dan strategis
untuk melaksanakan proses pendidikan. Menurut Ovide Decroly dalam Oemar Hamalik
yang dikenal dengan teorinya, bahwa”sekolah adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan”
(Ecole pour la vie par lavie). Dikemukakan bahwa, “bawalah kehidupan ke dalam sekolah
agar kelak anak siswa dapat hidup di masyarakat”. Samatowa mengatakan bahwa
pembelajaran yang dapat di lakukan di luar kelas (out door education)dengan memanfaatkan
lingkungan sebagai laboratorium alam. Sedangkan menurut Dikti dalam Hamzah B. Uno
mengatakan, anakanak usia muda sangat baik di ajak untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi faktor-faktor lingkungan hidup. Selanjutnya Dikti juga mengatakan bahwa
menyadarkan masyarakat yang sudah terlanjur kurang memahami arti kualitas lingkungan
untuk kualitas umat manusia, sulit untuk dilakukan.
Supaya kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas ber-
jam-jam sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.2.
Supaya hakikat Belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan pada keadaanyang
sebenarnya.3.
3
Supaya bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya dan lebih actual
sehinggakebenarannya lebih akurat.4.
Supaya kegiatan belajar siswa lebih konprehenshif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti wawancara, mengamati dan lain-lain.5.
Supaya sumber belajar menjadi lebih kaya disebabkan lingkungan yang dipelajari beraneka
ragam.6.
Supaya siswa dapat memahami dan menghayati aspek yang ada di lingkungannya
Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memperlukanwaktu
yag lebih lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.3.
4
Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.Lingkungan
yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapatdioptimalkan untuk
pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak.Lingkungan
menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak jumlah sumber belajaryang tersedia di
lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancangsecara sengaja
untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakinmemperkaya
wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empatdinding
kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat me-ngalami secara
Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak, kegiatan belajar dimungkinkanakan lebih
menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yangsangat beragam dan
banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakanmodal dasar yang sangat
diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar(
Learning societes
) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
H.
5
Sebagai guru, kita dapat memilih berbagai benda yang terdapat di lingkungan untukkita
jadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Bentuk dan jenis lingkungan ini
bermacam-macam, misalnya : sawah, hutan, pabrik, lahan pertanian, gunung, danau,
peninggalan sejarah, musium, dan sebagainya. Media di lingkungan juga bisa berupa benda-
benda sederhana yang da-pat dibawa ke ruang kelas, misalnya : batuan, tumbuh-tumbuhan,
binatang, peralatan rumah tangga, hasil kerajinan , dan masih banyak lagi contohyang lain.
Semua benda itu dapat kita kumpulkan dari sekitar kita dan dapat kita pergunakansebagai
media pembelajaran di kelas. Benda-benda tersebut dapat kita perloeh dengan mudahdi
lingkungan kita sehari-hari. Jika mungkin, guru dapat menugaskan para siswa
untukmengumpulkan benda-benda tertentu sebagai sumber belajar untuk topik tertentu.
Benda- benda tersebut juga dapat kita simpan untuk dapat kita pergunakan sewaktu-
waktudiperlukan.Manfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak
keuntungan.Beberapa beberapa keuntungan tersebut antara lain :1.
Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik
Memberikan pengalaman yang riil kepada sis-wa, pelajaran menjadi lebih konkrit,tidak
verbalistik.4.
Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-bendatersebut akan
sesuai dengan karakteristik dan ke-butuhan siswa. Hal ini juga sesuaidengan konsep
pembelajaran kontekstual (
Contextual learning
).5.
Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melaluimedia
lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karenasiswa akan sering
menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannyasehari-hari.6.
6
Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanyamudah
dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).
I.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan melalui seni adalah bentuk pendidikan seni yang digunakan sebagai
upaya, sarana, alat atau media pencapaian sasaran pendidikan secara umum. Melalui
pendidikan seni diharapkan dapat menghasilkan anak didik yang memiliki keterampilan,
kreatif dan inovatif.
Seni Kerajinan adalah sebuah karya seni yang tercipta dari tangan-tangan terampil,
juga merupakan simbol dan identitas budaya yang tak ternilai harganya. Kerajinan juga
merupakanaset budaya sekaligus juga aset pariwisata. Produk kerajinan mempunyai peran
yang tidak sedikitdalam urak perekonomian rakyat dan kunjungan wisatawan.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami meminta kritik yang membangun dari para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Cut, dkk. 2007. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan. Jakarta: Universitas
TerbukaKamaril
http://KTK.htm/2008/09/e-Library UT
Sumber : pustaka.ut.ac.id/pustaka/online.php