TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DAN MEDIA PEMBELAJARAN
“BUKU AJAR”
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-nya sehingga penyusunan makalah
ini dapat diselesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Teknologi Pendidikan
dan Media Pembelajaran dengan judul “ Buku Ajar ”.Terima kasih kami
sampaikan kepada dosen mata kuliah evaluasi pendidikan yang telah membimbing
dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat, dan dapat memenuhi
tugas mata kuliah Teknologi Pendidikan dan Media Pembelajaran
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat di munafikan, buku ajar di dalam praktik pendidikan kita masih
merupakan sumber belajar yang paling dominan bahkan paling sentral. Buku ajar
merupakan satu-satunya buku rujukan yang dibaca oleh siswa,bahkan juga oleh
sebagian besar guru. Hal ini setidaknya menunjukkan masalah sekaligus peluang.
Ketergantungan siswa dan guru yang begitu besar pada buku ajar merupakan
kelemahan mendasar dunia pendidikan nasional, tetapi di sisi lain
menginspirasikan treatment strategis bagi pengembangannya. Fenomena ini
sesungguhnya menyodorkan bahwa buku paket pembelajaran bias menjadi jalan
pintas peningkatan mutu pendidikan Indonesia yang sedang terpuruk.
Ada dua alasan mengapa buku ajar menjadi alternative strategis-akseleratif
pembangunan kembali dunia pendidikan Indonesia yang sudah bangkrut. Pertama,
kualiats guru yang sebagian besar tidak memadai. Maksudnya ialah rendahnya
mutu guru salah satunya di sebabkan oleh masih adanya angka guru
underqualified yang relatif tinggi. Kedua, buku paket merupakan satu-satunya
buku rujukan yang dapat dibaca oleh hampir seluruh siswa, bahkan juga oleh
sebagian besar guru.
Tragis sekali bila satu sumber belajar yang biasa diakses siswa yang tidak
ditangani secara serius.Disamping itu, seperti yang di tunjukkan oleh laporan
International Education Achivement tahun 1999, minat baca siswa di sekolah
Indonesia menempati nomor dua terahir dari 39 Negara yang di survei tentunya,
keadaanya akan semakin parah bila minat baca siswa yang minim tersebut di
perburuk oleh rendahnya kualitas pegangan yang menjadi satu-satunya buku
bacaan mereka.Mereka bisa jadi kehilangan minat terhap buku.
Seorang peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil
dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan
pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar peserta didik mau
belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antar lain dengan memberikan
pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan manfaat, member contoh
ataupun menceritakan sesuatu yang membuat peserta didik senang belajar.
4
B. Rumusan Masalah
a. Apa Defenisi Buku Ajar ?
b. Apa Fungsi Buku Ajar ?
c. Apa Jenis Buku Ajar ?
d. Apa Tujuan Buku Ajar ?
e. Bagaimana Prinsip – Prinsip Penulisan Buku Ajar ?
f. Bagaimana Proses Penyusunan Buku Ajar ?
g. Bagaimana Teknik Penyusunan Buku Ajar ?
h. Bagaimana Anatomi Buku Ajar ?
i. Bagaimana Kaidah Penulisan Buku Ajar ?
j. Bagaimana Metode Buku Ajar ?
k. Bagaimana Pengembangan Buku Ajar ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah:
a. Untuk dapat menjelaskan defenisi buku ajar ?
b. Untuk dapat menjelaskan fungsi buku ajar ?
c. Untuk dapat menjelaskan jenis buku ajar ?
d. Untuk dapat menjelaskan tujuan buku ajar ?
e. Untuk dapat menjelaskan prinsip – prinsip penulisan buku ajar ?
f. Untuk dapat menjelaskan proses penyusunan buku ajar ?
g. Untuk dapat menjelaskan teknik penyusunan buku ajar ?
h. Untuk dapat menjelaskan anatomi buku ajar ?
i. Untuk dapat menjelaskan kaidah penulisan buku ajar ?
j. Untuk dapat menjelaskan metode buku ajar ?
k. Untuk dapat menjelaskan pengembangan buku ajar ?
D. Manfaat Pembahasan
Penulisan makalah ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan pada umumnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bahan cetak, seperti: handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart;
2. Audio, seperti: radio, kaset, CD audio, PH;
3. Audio visual, seperti: video/film, VCD;
4. Visual, seperti: foto, gambar, model/maket;
5. Multimedia, seperti: CD interaktif, computer based , Internet.
1. Bahan Cetak
Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain adalah handout, modul, buku teks, lembar kegiatan siswa,
model (maket), poster dan brosur.
1. Handout
7
memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, pengingat pokok-pokok materi
yang diajarkan, memberi umpan balik dan menilai hasil belajar.
2. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belaja secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi
paling tidak tentang:
3. Buku teks
Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya yang disusun secara
sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku. Buku teks berguna untuk
membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan
kurikulum yang berlaku, menjadi pegangan guru dalam menentukan metode
pengajaran dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi
pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
5. Model (maket)
Model (maket) merupakan bahan ajar yang berupa tiruan benda nyata untuk
menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila menghadirkan objek
atau benda tersebut langsung ke dalam kelas, sehingga nuansa asli dari benda
tersebut masih bisa dirasakan oleh peserta didik tanpa mengurangi struktur
aslinya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
6. Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia,
Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).
Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama
sajian brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya
yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka
brosur didesain hanya memuat satu kompetensi dasar saja. Ilustrasi dalam
sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk
menggunakannya
7. Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat
dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat
serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi
yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.
9
8. Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik
yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih
menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan
menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya
masuk dalam kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal
ini wallchart didesain sebagai bahan ajar.
Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria
sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi
pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan
bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentang siklus
makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.
9. Foto/Gambar
Bahan ajar audio merupakan salah satu bahan ajar noncetak yang didalamnya
mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung,
yang dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta
didiknya guna membantu mereka menguasai kompetensi tertentu. Jenis-jenis
bahan ajar audio ini antara lain adalah radio, kaset MP3, MP4, sounds
10
recorder dan handphone. Bahan ajar ini mampu menyimpan suara yang dapat
diperdengarkan secara berulang-ulang kepada peserta didik dan biasanya
digunakan untuk pelajaran bahasa dan musik.
Bahan ajar pandang dengar merupakan bahan ajar yang mengombinasikan dua
materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan untuk merangsang indra
pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan
kombinasi keduanya, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang
lebih berkualitas. Hal itu berdasarkan bahwa peserta didik cenderung akan lebih
mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya
menggunakan satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra pendengaran saja.
Bahan ajar yang tidak diproyeksikan yakni bahan ajar yang tidak memerlukan
perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga peserta
didik bisa langsung mempergunakan (membaca, melihat, dan mengamati) bahan
ajar tersebut. Contohnya: foto, diagram, display, model, dan lain sebagainya.
Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yag mengombinasikan beberapa media
pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang bersifat interaktif untuk
mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan
ajar interaktif memungkinkan terjadinya hubungan dua arah antara bahan ajar
dan penggunanya, sehinnga peserta didik akan terdorong untuk lebih aktif.
Bahan ajar interaktif dapat ditemukan dalam bentuk CD interaktif, yang dalam
proses pembuatan dan penggunaannya tidak dapat terlepas dari perangkat
11
komputer. Maka dari itu, bahan ajar interaktif juga termasuk bahan ajar berbasis
komputer.
12
1. Rancangan asli sendiri: Diktat yang diperluas, Naskah buku ajar murni atau
Tesis/Desertasi yang dimodifikasi.
2. Model karya penulis lain: Model yang meniru rancangan buku ajar orang lain,
atau Model modifikasi buku ajar.
f. Prinsip standarisasi: mengikuti standar aturan penulisan yang berlaku universal
dengan kualitas sebuah buku ajar bergantung pada tingkat kesesuaian dengan
standar yang ada.
g. Prinsip dinamika kualitas atau prinsip perbaikan berkelanjutan: penerapan dari
pandangan bawa kualitas buku ajar adalah pencapaian berkelanjutan, maka
penentuan standar uji kualitas dilakukan dengan mekanisme sewa cetak/kualitas
secara mandiri atau melibatkan pihak luar.
h. Prinsip keseimbangan teori dan praktik: penentuan bagaimana keseimbangan
antara teori dan praktik dapat terlihat pada sebuah buku ajar dengan menentukan
tingkat proporsi yang tepat antara pandangan filosofis, teori, dan kensep dengan
sejumlah contoh aplikatif dunia nyata.
i. Prinsip komunikatif: cetak biru buku ajar bersifat komunikatif. Buku ajar yang baik
memiliki metode penyampaian materi yang bersifat lugas, akademis, ilmiah,
edukatif, dan komunikatif. Semakin komunikatif sifat sebuah buku ajar, semakin
baik buku ajar dapat diterima.
Pada umumnya, sistematika buku ajar terdiri dari unsur-unsur antara lain :
1. Halaman Pendahuluan
Halaman pendahuluan terdiri dari unsur-unsur ialah :
14
a. Halamn judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor
penerbitan (edisi) atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan,dan tahun
penerbitan.
b. Daftar Isi adalah petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dan nomor
halaman dimana topik tersebut berada.
c. Daftar gambar dan daftar table adalah memuat informasi tentang keberadaan
gambar dan table yang di sajikan dalam buku ajar.
d. Pengantar(foreword) adalah penjelasan yang di tulis orang lain atas permintaan
penulis atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang di tulis.
e. Prakata adalah pejelasan yang di tulis oleh penulis yang biasanya memuat: alasan
menganggap penulis tergugah menulis buku, isi buku, cara pembahasannya,
kelebihan dari buku lain dan susunannya, siapa calon pembaca, pengetahuan yang
harus dimiliki oleh pembaca sebagai prasarat agar dapat memahami isis buku,
cara terselesaikannya buku, siapa yang yang membantu atau mendorong penulisan
buku, tujuan penulis, ucapan terima kasih, dan harapan penulis tentang bukunya
dan apa yang di harapkan dari pembaca.
2. Bagian isi
Bagian isi terdiri atas uraian rinci setiap bab, subbab disertai dengan contoh
latihan dan soal-soal yang harus di selesaikan peserta didik (siswa,mahasiswa).
Pada akhir setiap bab di berikan rangkuman atau ringkasan untuk mempermudah
pembaca mengingat hal-hal penting.
Tiap bab mengandung :
a. Pendahuluan
b. Sub Bab
c. Ringkasan
d. Soal latihan
e. Daftar Pustaka
3. Bagian Penyudah
Halaman penyudah terdiri dari unsur - unsur :
a. Lampiran
b. Pustaka (bacaan utama dan bacaan tambahan)
c. Penjurus/Indeks Daftar Istilah
d. Takarir ( Glosarry ) kamus persial yang memuat kesimpulan kata – kata yang
terdapat dalam bagian isi.
H. Anatomi Penulisan Buku Ajar
15
Menurut Rachmawati 2004 dalam Wajimin 2014, pada umumnya buku ajar memiliki
anatomi buku yang terdiri atas:
1. Halaman pendahuluan yang terdiri atas halaman judul, daftar isi, daftar gambar,
daftar tabel, kata pengantar, dan pakarta.
a. Halaman judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor
penerbitan edisi atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan, dan tahun
penerbitan.
b. Daftar isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dan nomor
halaman dimana topik tersebut berada. Daftar ini hanya memuat judul bab.
c. Daftar gambar dan daftar tabel memuat informasi tentang keberadaan gambar
dan tabel yang disajikan dalam isi buku ajar.
d. Kata pengantar adalah penjelasan yang ditulis orang lain atas permintaan
penulis atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang
ditulis.
e. Kata sambutan adalah penjelasan yang ditulis oleh penulis yang biasanya
memuat alasan mengapa penulis tergugah menulis buku, isi buku, susunan
buku, tujuan penulis, ucapan terima kasih dan harapan penulis.
2. Halaman inti yang terdiri atas uraian rincian setiap bab dan subbab yang disertai
dengan contoh latihan dan soal-soal yang harus diselesaikan peserta didik.
3. Halaman penutup yang terdiri atas lampiran, pustaka, kunci jawaban, dan
glosarium.
I. Kaidah Penulisan Buku Ajar
PENUTUP
A. Simpulan
Buku Ajar merupakan satu kesatuan unit pembelajaran yang berisi informasi,
pembahasan, serta evaluasi. Buku Ajar harus disusun secara sistematis, menarik, aspek
keterbacaannya tinggi, mudah di cerna dan mematuhi aturan penulisan yang berlaku.
Buku Ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang
substansinya maupun tentang penyajiannya karena Buku Ajar adalah jenis buku yang di
16
peruntukkan bagi siswa sebagai bekal pengetahuan dasar, dan digunakan sebagai sarana
belajar serta di pakai untuk menyertai sekolah.
Buku Ajar berfungsi sebagai media meningkatkan kompetensi yang hendak di
miliki oleh siswa dengan adanya rancangan soal yang di susun secara terprogram. Pada
umumnya Sistematika Buku Ajar meliputi: halaman pendahuluan, bagian isi, bagian
penyudah. Proses penyusunan buku ajar sekolah atau mata kuliah tertentu akan melalui
beberapa tahap sebagai berikut: telaah kurikulum, penyusunan silabus, pengorganisasian
buku, pemilihan materi, dan penggunaan bahasa dan keterbacaan.
B. Saran
Di Dalam suatu pembelajaran hendaklah seorang guru memanfaatkan Buku Ajar
secara maksimal, sehingga siswa mampu untuk menyerap apa yang telah guru terangkan
di dalam pembelajarn.
Buku Ajar memiliki manfat yang sangat penring di dalam mendidik siswa dan
sebagai bekal pengetahuan bagi siswa di dalam pembelajaran.
17
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Pedoman Penulisan Buku Pelajaran: Penjelasan Standar Mutu
Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
http://id.shvoong.com/social-sciences/eeducation/1961 184 bahan ajar dan materi ajar
R. Ginawan, S. 2009. Pengembangan penulisan Buku Ajar Dalam Program TOT Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta : Widyaswara
Rachmawatti W.S (2004). Anatomi Buku Ajar Dalam Program TOT Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta :
angkasa
www.bemrant.wordpress.com/2010/02/05/rekonstruksi-buku-ajar-dengan mempertimbangkan
karakteristik bidang study dan peserta didik
Bahtiar, Effendi Tri. Makalah Penulisan Bahan Ajar, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Giyatmi. 2016. Membudayakan Menulis Buku Ajar. Presentasi Dalam Workshop Budaya Menulis
Di Kampus, 10 Februari 2016. Kemristekdikti. 2018. Pengumuman Hibah Pendampingan
Penulisan Buku Ajar Tahun 2018. Koesnandar. 2008. Pengembangan Bahan Belajar berbasis
Web.
(http://www.teknologipendidikan.net/:http://www.teknologipendidikan.net/2008/02/12/pe
ngembangan-bahan-belajar-berbasis-web/) Ngadimun. 2013. Penyusunan Buku Ajar. Dalam
Makalah Penyusunan Buku Ajar Bagi Dosen FISIP Unila Lampung. Solihin, Asep,
http://www.umpalangkaraya.ac.id/dosen/asepsolikin/?p=111, diakses pada 17 September 2018
Suhardjono. 2008. Menyusun Bahan Ajar Agar Tujuan Perkuliahan Tercapai Dengan Lebih
Menyenangkan. Dalam Makalah pada Workshop Penyusunan Bahan Ajar Hibah A2 Jurusan Sipil
Faklutas Teknik Universitas Brawijaya, 26 Mei 2008