MAKALAH
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 7
SEMESTER 4
MARET 2022
KATA PENGANTAR
Dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Mafthukhin, M.Ag selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung;
2. Bapak Dr. H. Abd Aziz, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Akademi dan
Pengembangan Lembaga;
3. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan FTIK UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung;
4. Ibu Dr. Ummu Sholihah, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Tadris
Matematika;
5. Bapak Dziki Ari Mubarok, M.Pd selaku Dosen Pengampu;
6. Civitas akademika dan teman-teman yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini, dan
7. Teman-teman seangkatan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku teks tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Media belajar
yang dapat mendampingi pendidik dengan siswa dalam pembelajaran. Sebagai
media pembelajaran, buku sangat sesuai dalam menyalurkan ilmu pengetahuan
bagi para siswa. Sebagai salah satu unsur yang menunjang dalam kegiatan
pembelajaran yang efektif, buku teks harus komunikatif, sehingga dalam
penyusunannya harus sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu dan yang
paling utama adalah menarik minat siswa untuk menggunakannya.
Agar lebih diminati, buku teks tersebut harus disusun sedemikian rupa,
baik dari segi penyajian, materi, metode, dan sebagainya agar dapat
menumbuhkan interaksi antara siswa dan guru. Hal-hal yang dapat menunjang
interaksi tersebut dapat diciptakan dari segi materi pembelajaran maupun soal
latihan yang tekandung dalam buku teks. Buku teks yang baik adalah buku teks
yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kesempurnaan pembelajaran
yang dilaksanakan.
Dalam jenis bahan ajar cetak, selain handout dan modul, ada pula yang
berbentuk buku teks pelajaran. Nasution (1987) mengatakan bahwa buku teks
pelajaran adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di antara
semua bahan pengajaran lainnya. Untuk mampu mengetahui dan memahami
cara membuat buku ajar atau buku teks pelajaran tersebut dengan baik, ada
beberapa hal penting yang harus kita pahami, di antaranya tentang definisi
buku teks; fungsi, tujuan, dan kegunaannya; karakteristik buku teks pelajaran;
unsur-unsur buku teks; dan langkah-langkah penyusunan buku teks.
Melalui lima fokus pembahasan tersebut, diharapkan bisa mengantarkan
kita untuk memahami seluk-beluk tentang buku teks secara menyeluruh.
Sehingga, pada akhirnya kita bisa membuat dan mengembangkan sendiri buku
teks pelajaran yang inovatif dan menarik.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar beakang di atas, maka masalah yang dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana definisi buku teks?
2) Bagaimana fungsi, tujuan, dan kegunaan buku teks?
3) Bagaimana karakteristik buku teks pelajaran?
4) Bagaimana unsur-unsur buku teks?
5) Bagaimana langkah-langkah menyusun buku teks?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan definisi buku teks.
2) Menjelaskan fungsi, tujuan, dan kegunaan buku teks.
3) Menjelaskan karakteristik buku teks pelajaran.
4) Menjelaskan unsur-unsur buku teks.
5) Menjelaskan langkah-langkah menyusun buku teks.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Buku Teks
Dalam kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper,
either printed or blank, fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran
kertas, baik cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Hal serupa
juga dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang
mendefinisikan buku sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau
kosong (Setiawan, 2010).
Menurut pandangan lainnya, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan atau buah pikiran pengarangnya. Oleh pengarangnya, isi
buku didapat melalui berbagai cara, misalnya dari hasil penelitian, pengamatan,
aktualisasi pengalaman, atau imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.
Selain itu, ada pula yang mengartikan buku sebagai salah satu sumber bacaan,
yang berfungsi sebagai sumber bahan ajar dalam bentuk materi cetak (printed
material) (Surahman, 2010:4)
Sementara itu, buku sebagai bahan ajar didefiniskan sebagai buku yang
berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk
tertulis. 1 Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil
seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum
atau tafsiran kurikulum yang berlaku. Biasanya, buku teks pelajaran
merupakan salah satu pendekatan tentang implementasi kurikulum, dan karena
itu ada kemungkinan terdapat berbagai macam buku teks pelajaran tentang
suatu bidang studi tertentu.
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Surahman, 2010:4),
yakni:
1
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta, DIVA Press,
2011), hal. 166.
3
1. Buku Sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan
sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang
lengkap.
2. Buku Bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,
misalnya cerita, legenda, novel, dll.
3. Buku Pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau
pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
4. Buku Bahan Ajar, yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan
berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
Kemudian, secara khusus, buku teks pelajaran (sebagai bahan ajar)
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu buku teks utama dan buku teks pelengkap
(Mohammad, 2010:16). Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu
bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi peserta didik dan
pendidik. Sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya
membantu atau merupakan tambahan bagi buku teks utama serta digunakan
oleh pendidik dan peserta didik.
4
2. Tujuan Buku Teks Pelajaran:
a. Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran,
b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran
atau mempelajari pelajaran baru, dan
c. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.
3. Kegunaan Buku Teks Pelajaran:
a. Membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku,
b. Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,
c. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau
mempelajari pelajaran baru,
d. Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik,
e. Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan
pangkat dan golongan, serta
f. Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.
2
Karakteristik Buku Teks Pelajaran, hal. 12-13
5
a) Mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku.
b) Berorentasi pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan
kontekstual, teknologi dan masyarakat serta demonstrasi atau
eksperimen. Memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduan atau
keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya.
4) Buku teks pelajaran memiliki tujuh keuntungan sebagai berikut:
a) Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum.
b) Buku teks pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan
metode pengajaran.
c) Buku teks pelajaran memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran yang baru.
d) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya, dan jika
direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama.
e) Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan
dan standar pengajaran.
f) Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang
lebih mantap jika guru menggunakan dari tahun ketahun.
6
D. Unsur-unsur Buku Teks
Menurut Prastowo (2011:172) unsur-unsur buku teks3 terdiri atas judul
buku, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, serta
penilaian.
1. Kompetensi Dasar atau Materi Pokok
2. Informasi Pendukung
3. Latihan
Unsur-unsur buku teks juga tidak lepas dari latihan. Sebagai buku
pegangan pembelajaran maka bagian latihan ini perlu ada. Yang mana
tujuannya untuk menilai seberapa paham peserta didik dengan materi yang
telah disampaikan. Biasanya di dalam buku teks, soal latihan terdiri dari
pilihan ganda dan isian.
4. Penilaian
Jika ada latihan, tentu ada penilaian. Seperti yang dijelaskan pada
poin sebelumnya jika buku teks ini berfungsi sebagai pedoman peserta
didik dalam proses pembelajaran. Maka saat mereka telah mengerjakan
3
Unsur-unsur Buku Teks, https://penerbitdeepublish.com/buku-teks/
7
latihan, di dalam buku tersebut terdapat pula uraian penilaian yang harus
dikuasai guru. Perlu dipahami sejak awal bahwa buku teks pembelajaran
harus berfungsi sebagai penarik minat dan motivasi peserta didik dan
pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul karena bahasa yang
sederhana, mengalir dan mudah dipahami. Motivasi bisa timbul karena
banyak gagasan dan ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku teks
tersebut mengandung berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan pembaca.
8
buku harus mengatakan ini salah. Dengan begitu anak tidak lagi bertanya
mana yang benar dan mana yang salah.
3. Menarik Perhatian
Ketiga, buku yang baik harus keep attentive. Buku yang baik adalah
buku yang mendorong anak untuk memiliki atensi, perhatian, terhadap apa
yang dipelajari. Ini memang sulit. Tetapi ketika membaca Kho Ping Hoo
atau Harry Potter misalnya, orang akan sulit untuk berhenti.Ada apa ?
Ada magnet attentive dimana penulis berhasil menanamkan kepada
pembaca agar pembaca terus mengikuti apa yang akan disampaikan
penulis.
4. Memunculkan Rasa Ingin Belajar Mandiri
Keempat, buku pelajaran harus bisa self study. Karena peran guru di
kelas juga terbatas, maka buku harus bisa membantu atau mengisi
kelemahan ini. Kalau buku-buku dikembangkan secara luas dengan self
study, maka para siswa akan terbiasa untuk mengembangkan pola belajar
yang mandiri.
4
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta, DIVA Press,
2011), hal. 176
9
b. Menentukan Judul Buku yang Akan Ditulis Sesuai dengan Standar-Standar
Kompetensi yang Akan Disediakan oleh Buku Kita
1) Peta pikiran
2) Strategi kerangka
5
Ibid., hal. 177
6
Ibid., hal. 178
7
Ibid., hal. 180
10
d. Mengumpulkan Referensi sebagai Bahan Penulisan
Secara lebih detail, untuk langkah ini, kita dapat merujuk pada
formula yang dibuat oleh Bobbi DePorter (2009) dalam Quantum Writer
yang ia tulis, yaitu dengan menggunakan dua strategi untuk memfokuskan
tulisan kita dan menjadikan poin utama kita menjadi sebuah produk buku
teks pelajaran. Kedua strategi tersebut adalah target dan draf.
1) Target
8
Ibid., hal. 181-182
11
membuat target, tulisan kita menjadi lebih jelas dan kita semakin
percaya diri dalam membuat draf buku teks pelajaran yang menarik.9
2) Draf
Pada saat membaca ulang, jika ada kekurangan, maka segera kita
lakukan penambahan dan perbaikan. Berkaitan dengan hal itu, Bobbi
DePorter menyarankan untuk memperhatikan tiga aspek berikut ini.11
1) Akurasi
Pada bagian ini, disarankan agar draf yang telah kita tulis agar
diperiksa kembali. Apabila ada kemungkinan dan kesempatan untuk
9
Ibid., hal. 183
10
Ibid., hal. 184
11
Ibid., hal. 187
12
memolesnya, maka segera poles tulisan yang kita buat itu dengan
teknik memoles draf.
2) Gerak lambat
4) Ganti klise
13
kali membuat pembaca merasa kita tidak cukup merasa percaya diri
dan tidak orisinal.
12
Ibid., hal. 190
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang
dijilid dan diberi kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis oleh pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan
buku teks pelajaran adalah buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang
diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, dimana buku
tersebut digunakan oleh peserta didik untuk belajar.
Fungsi Buku Teks Pelajaran:
a) Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik,
b) Sebagai bahan evaluasi,
c) Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum,
d) Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan
digunakan pendidik, dan
e) Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan.
15
e. Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan
pangkat dan golongan, serta
f. Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.
16
5. Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang
disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.
6. Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang.
7. Memperbaiki tulisan menjadi menonjol.
8. Berikan ilustrasi gambar, tabel, diagram.
B. Saran
Bagi pembaca yang ingin menjadikan makalah ini sebagai referensi
diharapkan dapat mengembangkan dan menggali lebih dalam mengenai buku
teks dalam konteks lain supaya dapat memberikan wawasan yang lebih luas
untuk masyarakat.
17
DAFTAR RUJUKAN
18