Anda di halaman 1dari 21

BUKU TEKS

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kajian dan Pengembangan Bahan Ajar Matematika

Dosen Pengampu :

Dziki Ari Mubarok, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Anggun Fitri Kartika Dewi (126204201021)


2. Fina Hermalia (126204202090)
3. Ika Rosiana Putri (126204203158)

SEMESTER 4

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA (TMT)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

MARET 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


karena telah memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Kajian dan Pengembangan Bahan Ajar
Matematika” dalam bentuk makalah yang berjudul “Buku Teks”, sholawat serta
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.

Dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Mafthukhin, M.Ag selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung;
2. Bapak Dr. H. Abd Aziz, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Akademi dan
Pengembangan Lembaga;
3. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku Dekan FTIK UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung;
4. Ibu Dr. Ummu Sholihah, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Tadris
Matematika;
5. Bapak Dziki Ari Mubarok, M.Pd selaku Dosen Pengampu;
6. Civitas akademika dan teman-teman yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini, dan
7. Teman-teman seangkatan.

Kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang


terbatas, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Tulungagung, 9 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Definisi Buku Teks ...................................................................................... 3
B. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Buku Teks .................................................. 4
C. Karakteristik Buku Teks Pelajaran............................................................... 5
D. Unsur-unsur Buku Teks ............................................................................... 7
E. Langkah-langkah Penyusunan Buku Teks ................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku teks tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Media belajar
yang dapat mendampingi pendidik dengan siswa dalam pembelajaran. Sebagai
media pembelajaran, buku sangat sesuai dalam menyalurkan ilmu pengetahuan
bagi para siswa. Sebagai salah satu unsur yang menunjang dalam kegiatan
pembelajaran yang efektif, buku teks harus komunikatif, sehingga dalam
penyusunannya harus sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu dan yang
paling utama adalah menarik minat siswa untuk menggunakannya.
Agar lebih diminati, buku teks tersebut harus disusun sedemikian rupa,
baik dari segi penyajian, materi, metode, dan sebagainya agar dapat
menumbuhkan interaksi antara siswa dan guru. Hal-hal yang dapat menunjang
interaksi tersebut dapat diciptakan dari segi materi pembelajaran maupun soal
latihan yang tekandung dalam buku teks. Buku teks yang baik adalah buku teks
yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kesempurnaan pembelajaran
yang dilaksanakan.
Dalam jenis bahan ajar cetak, selain handout dan modul, ada pula yang
berbentuk buku teks pelajaran. Nasution (1987) mengatakan bahwa buku teks
pelajaran adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di antara
semua bahan pengajaran lainnya. Untuk mampu mengetahui dan memahami
cara membuat buku ajar atau buku teks pelajaran tersebut dengan baik, ada
beberapa hal penting yang harus kita pahami, di antaranya tentang definisi
buku teks; fungsi, tujuan, dan kegunaannya; karakteristik buku teks pelajaran;
unsur-unsur buku teks; dan langkah-langkah penyusunan buku teks.
Melalui lima fokus pembahasan tersebut, diharapkan bisa mengantarkan
kita untuk memahami seluk-beluk tentang buku teks secara menyeluruh.
Sehingga, pada akhirnya kita bisa membuat dan mengembangkan sendiri buku
teks pelajaran yang inovatif dan menarik.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar beakang di atas, maka masalah yang dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana definisi buku teks?
2) Bagaimana fungsi, tujuan, dan kegunaan buku teks?
3) Bagaimana karakteristik buku teks pelajaran?
4) Bagaimana unsur-unsur buku teks?
5) Bagaimana langkah-langkah menyusun buku teks?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan definisi buku teks.
2) Menjelaskan fungsi, tujuan, dan kegunaan buku teks.
3) Menjelaskan karakteristik buku teks pelajaran.
4) Menjelaskan unsur-unsur buku teks.
5) Menjelaskan langkah-langkah menyusun buku teks.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Buku Teks
Dalam kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper,
either printed or blank, fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran
kertas, baik cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Hal serupa
juga dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang
mendefinisikan buku sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau
kosong (Setiawan, 2010).
Menurut pandangan lainnya, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan atau buah pikiran pengarangnya. Oleh pengarangnya, isi
buku didapat melalui berbagai cara, misalnya dari hasil penelitian, pengamatan,
aktualisasi pengalaman, atau imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.
Selain itu, ada pula yang mengartikan buku sebagai salah satu sumber bacaan,
yang berfungsi sebagai sumber bahan ajar dalam bentuk materi cetak (printed
material) (Surahman, 2010:4)
Sementara itu, buku sebagai bahan ajar didefiniskan sebagai buku yang
berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk
tertulis. 1 Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil
seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum
atau tafsiran kurikulum yang berlaku. Biasanya, buku teks pelajaran
merupakan salah satu pendekatan tentang implementasi kurikulum, dan karena
itu ada kemungkinan terdapat berbagai macam buku teks pelajaran tentang
suatu bidang studi tertentu.
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Surahman, 2010:4),
yakni:

1
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta, DIVA Press,
2011), hal. 166.

3
1. Buku Sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan
sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang
lengkap.
2. Buku Bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,
misalnya cerita, legenda, novel, dll.
3. Buku Pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau
pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.
4. Buku Bahan Ajar, yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan
berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
Kemudian, secara khusus, buku teks pelajaran (sebagai bahan ajar)
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu buku teks utama dan buku teks pelengkap
(Mohammad, 2010:16). Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu
bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi peserta didik dan
pendidik. Sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya
membantu atau merupakan tambahan bagi buku teks utama serta digunakan
oleh pendidik dan peserta didik.

B. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Buku Teks


Keberadaan buku teks pelajaran masih merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses pembelajaran yang berlangsung di berbagai institusi
pendidikan kita saat ini. Buku teks pelajaran juga merupakan bagian penting
dari kegiatan pembelajaran. Untuk lebih memahami mengenai arti penting dari
bahan ajar ini, berikut dijelaskan tentang fungsi, tujuan, dan kegunaan buku
teks pelajaran (Nasution,1997)
1. Fungsi Buku Teks Pelajaran:
a. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik,
b. Sebagai bahan evaluasi,
c. Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum,
d. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan
digunakan pendidik, dan
e. Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan.

4
2. Tujuan Buku Teks Pelajaran:
a. Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran,
b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran
atau mempelajari pelajaran baru, dan
c. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.
3. Kegunaan Buku Teks Pelajaran:
a. Membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku,
b. Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,
c. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau
mempelajari pelajaran baru,
d. Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik,
e. Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan
pangkat dan golongan, serta
f. Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.

C. Karakteristik Buku Teks Pelajaran


Sebagaimana bentuk bahan ajar yang lainnya, buku teks pelajaran
memiliki karakteristik tertentu. Beberapa karakteristik2 tersebut sebagai berikut
(Prastowo, 2011: 171):
1) Secara formal buku teks pelajaran di terbitkan oleh penerbit tertentu dan
memiliki ISBN.
2) Penyusunan buku teks pelajaran memiliki dua misi utama yaitu:
a) Optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan prosedural.
b) Pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran
yang digunakan di sekolah.
3) Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan
senantiasa mengacu apa yang sedang diprogramkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut diantaranya bahwa buku pelajaran
harus:

2
Karakteristik Buku Teks Pelajaran, hal. 12-13

5
a) Mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku.
b) Berorentasi pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan
kontekstual, teknologi dan masyarakat serta demonstrasi atau
eksperimen. Memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduan atau
keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya.
4) Buku teks pelajaran memiliki tujuh keuntungan sebagai berikut:
a) Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum.
b) Buku teks pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan
metode pengajaran.
c) Buku teks pelajaran memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran yang baru.
d) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya, dan jika
direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama.
e) Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan
dan standar pengajaran.
f) Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang
lebih mantap jika guru menggunakan dari tahun ketahun.

Darwati (2010) mengemukakan bahwa karakteristik buku yaitu:


1) Memiliki landasan keilmuwan yang jelas dan mutakhir.
2) Berisi materi yang memadai, bervariasi, mudah dibaca, dan sesuai dengan
kebutuha siswa.
3) Disajikan dengan sistematis, logis, dan teratur.
4) Meningkatkan minat siswa untuk belajar.
5) Berisi materi yang membantu siswa untuk memecahkan masalah keseharian.

6
D. Unsur-unsur Buku Teks
Menurut Prastowo (2011:172) unsur-unsur buku teks3 terdiri atas judul
buku, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, serta
penilaian.
1. Kompetensi Dasar atau Materi Pokok

Unsur-unsur buku teks yang pertama adalah adanya kompetensi


dasar atau materi pokok. Buku harus menyediakan materia sesuai dengan
kurikulum.Kesesuaian materi dalam buku juga berstandar. Materi-materi
yang ada di dalamnya haruslah sejalan dengan konsep ilmu pendidikan.
Ketidaksejalanan materi yang ada dalam buku dengan konsep ilmu
pendidikan juga akan berpengaruh pada tujuan pembelajaran serta visi dan
misi sekolah.Dalam penyesuaian materi, materi yang ada dalam buku juga
haruslah materi yang akurat, mutakhir, serta sesuai dengan konteks dan
kemampuan berpikir peserta didik. Pentingnya penyesuaian materi ini juga
akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Informasi Pendukung

Selain mengacu pada kurikulum dan materi, juga perlu ditambahkan


informasi pendukung. Informasi ini berguna untuk memperkuat materi
yang dijabarkan.Misalnya buku matematika. Ketika berbicara matematika
pasti identik dengan angka dan rumus Supaya peserta didik lebih
memahami kegunaan dari rumus angka tersebut, informasi pendukung
juga perlu disampaikan misalnya dengan contoh kasus, gambar yang
menarik, atau fakta-fakta di lapangan.

3. Latihan

Unsur-unsur buku teks juga tidak lepas dari latihan. Sebagai buku
pegangan pembelajaran maka bagian latihan ini perlu ada. Yang mana
tujuannya untuk menilai seberapa paham peserta didik dengan materi yang
telah disampaikan. Biasanya di dalam buku teks, soal latihan terdiri dari
pilihan ganda dan isian.

4. Penilaian

Jika ada latihan, tentu ada penilaian. Seperti yang dijelaskan pada
poin sebelumnya jika buku teks ini berfungsi sebagai pedoman peserta
didik dalam proses pembelajaran. Maka saat mereka telah mengerjakan

3
Unsur-unsur Buku Teks, https://penerbitdeepublish.com/buku-teks/

7
latihan, di dalam buku tersebut terdapat pula uraian penilaian yang harus
dikuasai guru. Perlu dipahami sejak awal bahwa buku teks pembelajaran
harus berfungsi sebagai penarik minat dan motivasi peserta didik dan
pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul karena bahasa yang
sederhana, mengalir dan mudah dipahami. Motivasi bisa timbul karena
banyak gagasan dan ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku teks
tersebut mengandung berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan pembaca.

Lantas unsur-unsur buku teks yang bagaimana yang memiliki


kualitas baik?
1. Mindful
Buku yang mindful adalah buku yang memberi banyak perspektif
bagi anak untuk berpikir yang disesuaikan dengan perkembangan anak.
Selain itu buku tersebut juga dapat mengaitkan persepsi lingkungan yang
dihadapi anak dan mendorong anak mampu mempersepsi solusi yang
mungkin penting untuk anak. Untuk agama, hal ini menjadi penting karena
situasi ini menjadi a novel situation, situasi yang senantiasa baru. Ini
membuat para guru maupun siswa akan senantiasa merasa tercerahkan
dengan situasi dan tantangan-tantangan baru yang menggoda nalar untuk
selalu memperbaharui cara pandang kita terhadap situasi yang dirasakan
atau diamati di lingkungan kita. Dan ini tentunya tidak mudah, sekalipun
bukan mustahil.
2. Motivasi Pembelajaran
Kedua, buku yang baik harus mengandung aspek motivation to learn
dan motivational to unlearn. Ketika membaca sebuah buku pelajaran, anak
akan termotivasi untuk belajar tanpa harus dipaksakan oleh guru. Karena
buku adalah media belajar, maka dia juga harus memuat motivational to
unlearn. Ketika sesuatu dipersepsi secara salah, maka buku pelajaran juga
harus bicara salah. Buku harus berperan untuk mencopot hal-hal yang
salah. Banyak pendapat umum yang beredar selama ini yang salah, dan

8
buku harus mengatakan ini salah. Dengan begitu anak tidak lagi bertanya
mana yang benar dan mana yang salah.
3. Menarik Perhatian
Ketiga, buku yang baik harus keep attentive. Buku yang baik adalah
buku yang mendorong anak untuk memiliki atensi, perhatian, terhadap apa
yang dipelajari. Ini memang sulit. Tetapi ketika membaca Kho Ping Hoo
atau Harry Potter misalnya, orang akan sulit untuk berhenti.Ada apa ?
Ada magnet attentive dimana penulis berhasil menanamkan kepada
pembaca agar pembaca terus mengikuti apa yang akan disampaikan
penulis.
4. Memunculkan Rasa Ingin Belajar Mandiri
Keempat, buku pelajaran harus bisa self study. Karena peran guru di
kelas juga terbatas, maka buku harus bisa membantu atau mengisi
kelemahan ini. Kalau buku-buku dikembangkan secara luas dengan self
study, maka para siswa akan terbiasa untuk mengembangkan pola belajar
yang mandiri.

E. Langkah-langkah Penyusunan Buku Teks


Berkaitan dengan langkah-langkah penyusunan buku teks pelajaran,
setidaknya ada delapan yang perlu kita perhatikan, yaitu:
a. Memperhatikan Kurikulum dengan Cara Menganalisisnya

Analisis kurikulum ini meliputi analisis terhadap standar kompetensi


dan kompetensi dasar yang mesti dikuasai oleh peserta didik. Dari
kompetensi dasar, kemudian dijabarkan ke dalam indikator-indikator
pencapaian hasil belajar dan materi pokok. Selanjutnya, dengan menyusun
peta bahan ajar, kita dapat menemukan materi-materi yang diperlukan
untuk menyusun materi pokok. Dari materi-materi tersebut, baru dimulai
proses penulisan.4

4
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta, DIVA Press,
2011), hal. 176

9
b. Menentukan Judul Buku yang Akan Ditulis Sesuai dengan Standar-Standar
Kompetensi yang Akan Disediakan oleh Buku Kita

Untuk menentukan judul, pada umumnya berdasarkan materi pokok.


Jadi, jika kita sudah menemukan materi pokok, maka itulah yang kita
jadikan judul masing-masing bab dari buku yang kita susun. Sementara,
judul bukunya disesuaikan dengan mata pelajaran.5

c. Merancang Outline Buku agar Isi Buku Lengkap Mencakup Seluruh


Aspek yang Diperlukan untuk Mencapai Suatu Kompetensi

Menurut Bobbi DePorter dalam bukunya Quantum Writer, ada dua


strategi yang bisa digunakan untuk mengatur curah gagasan yang akan kita
tuliskan, yaitu dengan peta pikiran dan strategi kerangkan (DePorter,
2009).

1) Peta pikiran

Peta pikiran digunakan untuk menata dan menghubungkan apa


yang ingin kita tuliskan. Membuat peta pikiran dalam menyusun buku
teks pelajaran dimulai dengan menelusuri serta mengidentifikasi
berbagai materi pokok dan materi-materi penjelas yang akan ditulis.6

2) Strategi kerangka

Jika peta pikiran membantu kita melihat gambaran besar


bagaimana ide-ide kita saling mendukung, maka strategi kerangka
membantu kita membangun paragraf kuat yang tersusun secara rapi,
membangun ide kita, dan menuntun pembaca (peserta didik)
menjelajahi tulisan kita. Sebuah paragraf yang kuat mengandung ide
utama, detail, contoh, dan kesimpulan.7

5
Ibid., hal. 177
6
Ibid., hal. 178
7
Ibid., hal. 180

10
d. Mengumpulkan Referensi sebagai Bahan Penulisan

Dalam mengumpulkan referensi, sebaiknya kita usahakan untuk


menggunakan referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya.
Referensi-referensi yang bisa digunakan, misalnya buku ilmiah, jurnal
penelitian, surat kabar, majalah, laporan-laporan hasil penelitian, internet,
dan sebagainya. Adapun jika kita merujuk pada suatu sumber referensi
tertentu, maka harus disebutkan sumber tersebut dalam tulisan kita.
Gunakan catatan kaki atau catatan dalam teks sesuai selera kita masing-
masing. Namun, yang umum digunakan dalam penyusunan buku teks
pelajaran adalah catatan dalam teks.8

e. Menulis Buku Dilakukan dengan Memperhatikan Penyajian Kalimat yang


Disesuaikan dengan Usia dan Pengalaman Pembacanya

Secara lebih detail, untuk langkah ini, kita dapat merujuk pada
formula yang dibuat oleh Bobbi DePorter (2009) dalam Quantum Writer
yang ia tulis, yaitu dengan menggunakan dua strategi untuk memfokuskan
tulisan kita dan menjadikan poin utama kita menjadi sebuah produk buku
teks pelajaran. Kedua strategi tersebut adalah target dan draf.

1) Target

Target di sini merupakan sebuah singkatan. Setiap huruf


mewakili ide penting yang pasti ingin kita ingat. Huruf “T” mewakili
kata Time (waktu), “A” mewakili kata Audience (pembaca), “R”
mewakili kata Reason (alasan), “G” mewakili kata Goal (tujuan), “E”
mewakili kata Excitement (semangat), dan “T” mewakili kata Tone
(nada).

Kelima kata kunci tersebut akan membantu kita mengingat


enam cara untuk memfokuskan poin utama kita dan
menghubungkannya dengan pembaca (peserta didik). Dengan

8
Ibid., hal. 181-182

11
membuat target, tulisan kita menjadi lebih jelas dan kita semakin
percaya diri dalam membuat draf buku teks pelajaran yang menarik.9

2) Draf

Setelah menyusun fokus tulisan dengan strategi target, langkah


berikutnya yaitu menuliskan draf. Untuk menuliskan draf, sebaiknya
kita merujuk pada peta pikiran atau kerangka paragraf yang sudah kita
buat (atau keduanya).10

f. Mengevaluasi atau Mengedit Hasil Tulisan dengan Cara Membaca Ulang

Pada saat membaca ulang, jika ada kekurangan, maka segera kita
lakukan penambahan dan perbaikan. Berkaitan dengan hal itu, Bobbi
DePorter menyarankan untuk memperhatikan tiga aspek berikut ini.11

1) Akurasi

Untuk memeriksa tingkat akurasi tulisan kita, maka lakukan


dengan tiga cara yaitu membaca dengan nyaring, merenungkan, dan
menukarkan tulisan ke teman.

2) Detail dan contoh

Dalam langkah ini, baca kembali semua paragraf tulisan yang


telah kita buat. Apakah semua detail pendukung dan contoh-
contohnya sudah mampu mengomunikasikan maksud yang mau kita
berikan? Untuk lebih memudahkan langkah ini, periksa kembali peta
pikiran dan kerangka paragraf.

3) Kesempatan memoles tulisan

Pada bagian ini, disarankan agar draf yang telah kita tulis agar
diperiksa kembali. Apabila ada kemungkinan dan kesempatan untuk

9
Ibid., hal. 183
10
Ibid., hal. 184
11
Ibid., hal. 187

12
memolesnya, maka segera poles tulisan yang kita buat itu dengan
teknik memoles draf.

g. Memperbaiki Tulisan Menjadi Menonjol

Langkah ini bisa dilakukan dengan strategi “hebat kreatif” yang


dicetuskan oleh Bobbi DePorter berikut.

1) Menunjukkan, bukan memberi tahu

Menerapkan keterampilan mengamati yang kita miliki (lihat,


katakan, dan gambarkan) ke dalam tulisan kita dengan menunjukkan
kepada pembaca apa yang kita ingin mereka lihat melalui bahasa
deskriptif.

2) Gerak lambat

Mengamati dan mengikutsertakan secara lebih rinci, dengan


membayangkan segalanya dalam gerakan lambat, kemudian kita
gambarkan ke dalam tulisan kita.

3) Ungkapan, pengejawantahan, aliterasi, dan kiasan

Ungkapan yaitu perumpamaan yang membandingkan satu hal


dengan hal lain, biasanya menggunakan kata-kata “seperti” atau
“bak”. Pengejawantahan memiliki makna bahwa dalam penulisan
buku teks pelajaran digunakan pengejawantahan kuat dengan memberi
sifat manusiawi pada benda, sifat, atau ide. Aliterasi yaitu
pengulangan suara yang sama sebagai awal dari rangkaian kata.
Kiasan yaitu gaya bicara yang membandingkan dua hal atau ide yang
biasanya tidak saling terkait.

4) Ganti klise

Klise adalah ungkapan biasa yang digunakan berulang-ulang


karena sudah dikenal. Klise yang digunakan dalam penulisan, sering

13
kali membuat pembaca merasa kita tidak cukup merasa percaya diri
dan tidak orisinal.

h. Berikan Ilustrasi Gambar, Tabel, Diagram, atau Sejenisnya secara


Proporsional

Dengan memberikan ilustrasi gambar, tabel, diagram, dan atau


sejenisnya secara proporsional, maka dapat mendukung penjelasan materi
yang disajikan. Namun, harus diingat pula untuk tidak menampilkan
gambar yang berbau SARA, bias gender, ataupun rasisme. Karena, hal
tersebut bisa menimbulkan kontraproduktif terhadap manfaat dari gambar
itu sendiri.12

12
Ibid., hal. 190

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang
dijilid dan diberi kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis oleh pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan
buku teks pelajaran adalah buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang
diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, dimana buku
tersebut digunakan oleh peserta didik untuk belajar.
Fungsi Buku Teks Pelajaran:
a) Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik,
b) Sebagai bahan evaluasi,
c) Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum,
d) Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan
digunakan pendidik, dan
e) Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan.

Tujuan Buku Teks Pelajaran:


a. Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran,
b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau
mempelajari pelajaran baru, dan
c. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

Kegunaan Buku Teks Pelajaran:


a. Membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku,
b. Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,
c. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau
mempelajari pelajaran baru,
d. Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik,

15
e. Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan
pangkat dan golongan, serta
f. Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.

Karakteristik Buku Teks Pelajaran meliputi:


(Prastowo, 2011: 171):
1. Diterbitkan oleh penerbit tertentu dan memiliki ISBN.
2. Memiliki dua misi utama yaitu: Optimalisasi dan Pengetahuan
3. Dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku
4. Memiliki tujuh keuntungan
Darwati (2010):
1. Memiliki landasan keilmuwan yang jelas dan mutakhir.
2. Berisi materi yang memadai, bervariasi, mudah dibaca, dan sesuai dengan
kebutuha siswa.
3. Disajikan dengan sistematis, logis, dan teratur.
4. Meningkatkan minat siswa untuk belajar.
5. Berisi materi yang membantu siswa untuk memecahkan masalah keseharian.

Unsur-unsur Buku Teks:


1. Mindful
2. Motivasi Pembelajaran
3. Menarik Perhatian
4. Memunculkan Rasa Ingin Belajar Mandiri

Langkah-langkah Penyusunan Buku Teks:

1. Memperhatikan kurikulum dengan cara menganalisisnya.


2. Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan standar-standar
kompetensi yang akan disediakan oleh buku kita.
3. Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek
yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.
4. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan.

16
5. Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang
disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.
6. Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang.
7. Memperbaiki tulisan menjadi menonjol.
8. Berikan ilustrasi gambar, tabel, diagram.

B. Saran
Bagi pembaca yang ingin menjadikan makalah ini sebagai referensi
diharapkan dapat mengembangkan dan menggali lebih dalam mengenai buku
teks dalam konteks lain supaya dapat memberikan wawasan yang lebih luas
untuk masyarakat.

17
DAFTAR RUJUKAN

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.


Yogyakarta: DIVA Press.
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413163095.pdf, Modul
Karakteristik Buku Teks Pelajaran hal: 12-13, UMM.
https://penerbitdeepublish.com/buku-teks/, Unsur-unsur Buku Teks.

18

Anda mungkin juga menyukai