Dosen pengampu :
1. Dra. Sri Hartati, M.Pd.
2. Arief Juang Nugraha
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
ROMBEL I
A. Latar Belakang
Pada proses pembelajaran IPA, tidak semua siswa aktif dan interaktif
terhadap materi yang diterangkan oleh guru, karena masih kurangnya minat
serta motivasi siswa untuk belajar. Guru sudah menerapkan metode yang
bervariasi, tetapi belum menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan
dari hasil belajar siswa, serta guru belum menggunakan media yang inovatif
untuk menyampaikan materi. Dalam poses pembelajaran, siswa hanya
menggunakan buku sebagai media pembelajaran, sehingga sumber belajar
yang dipakai siswa sangat kurang dan belum bervariasi, karena siswa hanya
menggunakan LKS/LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan buku paket lama
yang terbatas jumlahnya. Tampilan buku yang tidak menarik dan tidak
berwarna menjadikan siswa malas dan bosan untuk membaca materi.
Untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat digunakan
sebagai referensi buku yang menarik, praktis, lengkap dan mudah digunakan
oleh siswa yaitu dengan mengembangkan media buku saku (pocket book).
Setyono (2013:121) buku saku diartikan sebagai buku dengan ukuran yang
kecil, ringan, dan bisa disimpan disaku, sehingga praktis untuk dibawa
kemana-mana dan kapan saja bisa dibaca yang didalamnya berisi informasi
berupa materi. Dengan adanya buku yang inovatif, dapat menjadikan siswa
untuk lebih mengusai materi dan mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Ada dua proses
pembelajaran yang berlangsung yaitu proses pembelajaran langsung dan
proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah
proses peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berfikir, dan
keterampilan psikomotorik dengan pendekatan saintifik (Trianto, 2007).
Sejalan dengan pemikiran tersebut, pembelajaran sains merupakan sesuatu
yang harus “dilakukan” oleh peserta didik bukan sesuatu yang dilakukan
terhadap siswa sebagaimana yang dikemukakan National Research Council
(1996: 20) bahwa “Learning Science is an active process. Learning science is
something student to do, not something that is done to them”. Sedangkan
proses pembelajaran tidak langsung adalah proses pembelajaran untuk
mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap. Dari fakta
tersebut nampak bahwa peserta didik dituntut aktif dan dan mengoptimalkan
kecerdasan maupun bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan
pemahaman dan kemampuan berfikir peserta didik dengan pembuatan media
pembelajaran berupa LKPD.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan buku saku?
2. Bagaimana karakteristik buku saku?
3. Bagaimana penggunaan buku saku IPA sebagai media pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan LKPD?
5. Bagaimana fungsi, tujuan, dan kegunaan LKPD?
6. Bagaimana langkah-langkah menyusun dan penulisan LKPD?
7. Bagaimana struktur LKPD?
8. Bagaimana Mengetahui evaluasi LKPD?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari buku saku.
2. Mengidentifikasi karakteristik buku saku.
3. Mengetahui penggunaan buku saku IPA sebagai media pembelajaran.
4. Mengetahui pengertian LKPD.
5. Mengetahui fungsi, tujuan, dan kegunaan LKPD.
6. Mengetahui langkah-langkah menyusun dan penulisan LKPD.
7. Mengetahui struktur LKPD.
8. Mengetahui evaluasi LKPD.
BAB II
PEMBAHASAN
d) memberikan kotak atau lebel khusus pada rumus, penekanan materi, dan
contoh soal
e) memberikan warna dan desain yang menarik pada pocket book, f) ukuran
font standar isi 9-10 point, jenis font menyesuaikan isinya.
Buku sebagai bahan ajar berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis
terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Menurut Nasution (1987) dalam
Prastowa (2011:165) mengatakan bahwa buku teks pelajaran adalah bahan
pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua bahan pengajaran
lainnya.
4. Pengertian LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik adalah bahan ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi
ajar tersebut secara mandiri (Prastowo dalam Andriani, dkk). LKPD berupa
lembaran yang bertujuan untuk memacu dan membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai pemahaman,
keterampilan, dan atau sikap (Artina Diniaty, dkk). LKPD juga merupakan
media pembelajaran karena dapat digunakan secara bersamaan dengan
sumber belajar atau media pembelajaran yang lainnya. Menurut Nurul
Hidayati Rofiah, LKPD merupakan panduan bagi peserta didik untuk
mengerjakan pekerjaan tertentu yang dapat meningkatkan dan memperkuat
hasil belajar. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Lembar Kerja Pesera Didik adalah suatu perangkat pembelajaran baik itu
media pembelajaran ataupun sumber belajar yang di dalamnya berisi suatu
panduan atau materi ajar yang dapat digunakan secara mandiri oleh peserta
didik untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan sikap peserta didik.
5. Mengetahui fungsi, tujuan, dan kegunaan LKPD.
a. Fungsi
Berdasarkan pengertian dan penjelasan mengenai LKPD yang telah
disinggung, fungsi LKPD sebagai berikut (Andi Pratowo dalam Ega Ayu
Lestari, 2018):
a) Sebagai bahan ajar yang bisa memiliki peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan peserta didik.
b) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan.
c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
d) Serta mempermudah pelaksanaan pengajar kepada peserta didik
b. Tujuan
a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan.
b) Menyajian tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta
didik terhadap materi yang diberikan.
c) Melatih kemandirian belajar peserta didik.
d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada pesrta
didik.
c. Kegunaan
Menurut Darmojo dan Kaligis dalam Ovalis Diana Deri (2015)
menyebutkan bahwa mengajar dengan menggunakan LKPD dalam proses
belajar mengajar memberikan manfaat, antara lain memudahkan guru
dalam mengelola proses belajar mengajar, misalnya dalam mengubah
kondisi belajar yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi
berpusat pada peserta didik (student centered). Pada proses pembelajaran
yang berpusat pada guru akan terjadi interaksi satu arah dimana guru
menerangkan, mendikte, dan memerintahkan, sedangkan peserta didik
hanya akan mendengar, mencatat dan mematuhi semua perintah guru.
Pada proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik akan terjadi
interaksi antara peserta didik dengan guru, dan antar peserta didik karena
dalam pola ini peserta didik memperoleh informasi dari berbagai sumber,
misalnya dari perpustakaan, luar sekolah atau pengamatannya sendiri.
Manfaat LKPD lainnya adalah dapat membantu guru dalam mengarahkan
peserta didik untuk dapat menemukan konsep- konsep melalui aktivitasnya
sendiri atau dalam kelompok kerja. Selain itu, LKPD juga dapat digunakan
untuk mengembangkan ketrampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah
serta membangkitkan minat peserta didik terhadap alam sekitarnya. Pada
akhirnya LKPD juga memudahkan guru untuk melihat keberhasilan
peserta didik dalam mencapai sasaran belajar.
8. Evaluasi LKPD
Langkah Kerja
Mengumpulkan Menyediakan tabel untuk Mengumpulkan Data:
Data mentabulasikan data atau
meminta peserta didik
membuat tabel sebagaimana
arahan.
Tabel yang sudah disediakan Mencatat data ke dalam
guru atau ruang untuk peserta tabel yang sudah tersedia
didik membuat tabel atau membuat tabulasi
data
Menganalisis Mengarahkan peserta didik Mengasosiasikan:
Data untuk menggunakan berbagai menggunakan berbagai
sumber belajar untuk sumber belajar untuk
menjawab pertanyaan diskusi menjelaskan dan
dalam LKPD. mengkaitkan antara data
yang diperoleh dengan
konsep-konsep pendukung.
Pertanyaan-pertanyaan diskusi
yang dapat menuntun sisiwa Berdiskusi
menemukan konsep
Menyimpulkan Mengarahkan peserta didik Mensintesis:
untuk membuat kesimpulan
berdasarkan hasil kegiatan.
Membuat kesimpulan
Kolom untuk menuliskan
kesimpulan
Mengembangkan Memberikan pertanyaan Menanya:
Permasalahan “Masalah baru apa yang
Baru dapat diselidiki berdasarkan
kegiatan yang sudah Membuat permasalahan baru / pengemba
dilakukan?”
1. Kesimpulan
1) Buku saku diartikan buku dengan ukuran yang kecil, ringan, dan bisa
disimpan disaku, sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana dan
kapan saja bisa dibaca.
2) Penggunaan buku saku sebagai pembelajaran dalam IPA memiliki
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompensatoris,
fungsi psikomotoris, fungsi evaluasi.
3) Lembar Kerja Peserta Didik adalah bahan ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari
materi ajar tersebut secara mandiri.
4) Penulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut : Perumusan KD pada suatu LKPD langsung diturunkan dari
dokumen BNSP, menentukan alat penilaian Penilaian dilakukan
terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik, penyusunan materi
Materi LKPD tergantung pada KD yang akan dicapai.
5) struktur LKPD secara umum yaitu: Judul kegiatan, tujuan, alat dan
bahan, prosedur kerja, tabel data, bahan diskusi.
6) Evaluasi LKPD meliputi: Pengetahuan, Keterampilan, Sikap,
Produk/benda kerja sesuai kriteria standar, Batasan waktu yang telah
ditetapkan, Kunci jawaban/penyelesaian.
2. Saran
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/laila-katriani-ssi-
msi/pengembangan-lembar-kerja-peserta-didik-lkpd-ppm-dipa-fakultas-20141.pdf
http://lib.unnes.ac.id/31263/1/1401413110.pdf
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/download/10150/6577/