Skor Nilai :
Nim : 1173311066
Kelas : B Ekstensi
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Rekayasa Ide yang berjudul
“penerapan model pembelajaran di sd ” tepat pada waktunya.
Rekayasa Ide ini merupakan kritisi buku mengenai Pendidikan Ipa Kelas Rendah
yang merupakan mata kuliah wajib pada semester dua. Rekayasa Ide ini membahas tentang
penerapan model pembelajaran di sd yang sengaja dibuat untuk memenuhi tugas Pendidikan
Ipa sd kelas tinggi.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak selaku Dosen Pendidikan Ipa sd
Kelas Tinggi yang telah membimbing kami dalam pembuatan Rekayasa Ide ini. Tak lupa
saya ucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan
Rekayasa Ide ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
Rekayasa Ide ini. Oleh karena itu saya meminta untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih dan semoga Rekayasa Ide ini dapat memberikan sumbangsih positif
bagi kita semua.
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku ......................................................................................................... 2
BAB II ISI BUKU ......................................................................................................... 3
BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN .................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 8
4.2 Saran ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9
LAMPIRAN................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Rekayasa ide ini merupakan salah satu instrumen yang dapat mendukung keberhasilan
dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Indikator keberhasilan rekayasa ide ini
untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran itu dapat dilihat dari terciptanya
kemampuan dari setip mahasiswa untuk mengevaluasi penjelasan, interpretasi, serta analisis
mengenai kelebihan maupun kelemahan. Dengan kata lain, melalui Rekayasa ide ini
mahasiswa diajak untuk menguji pemikiran dari pengarang maupun penulis berdasarkan
sudut pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang mereka miliki.
1.2 Tujuan
Penulisan ini memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai baik penulis maupun
pembaca. Tujuan tersebut antara antara lain:
1. Penyelesaian tugas mata kuliah Pendidikan Ipa Sd kelas Tinggi
2. Menambah pengetahuan tentang Pendidikan Ipa Sd Kelas Tinggi.
2.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah salah satunya sebagai:
1. Untuk menyelesaian tugas mata kuliah Pendidikan Ipa Sd Kelas Tinggi
2. Untuk Menambah pengetahuan tentang Pendidikan Ipa Sd Kelas Tinggi.
1
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN DI SD
A. Permasalahan Umum
4
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
5
d. Prosedur/langkah-langkah
1) Mengembangkan pemikiran anak akan belajar bermakna (Konstruktivisme).
2) Melaksanakan kegiatan inkuiri ( Inkuiri).
3) Menciptakan masyarakat belajar (Masyarakat Belajar).
4) Mengembangkan sifat ingin tahu dengan bertanya (Bertanya).
5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran (Pemodelan).
6) Melakukan refleksi (Refleksi).
7) Melakukan penilaian yang sebenarnya (Penilaian sebenarnya).
2. Model Pembelajaran Inquiry Dan Kemampuan Berpikir Kritis
a. Defenisi
model pembelajaran inquiry adalah salah satu model yang dapat mendorong siswa
untuk aktif dalam pembelajaran, pembelajaran inquiry adalah kegiatan pembelajaran
dimana siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan
konsep – konsep dan prinsip – prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki
pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan
prinsip–prinsip untuk diri mereka sendiri.
b. Ruang lingkup solusi
penelitian ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa yang
diberi perlakuan model pembelajaran Inquiry dan siswa yang diberi perlakuan model
pembelajaran Problem Solving, serta mengetahui pengaruh interaksi model
pembelajaran kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan proses sains pada
seluruh siswa kelas V SD yang berada di kecamatan Rajeg kabupaten Tangerang.
Sampel dalam penelitian ini adalah SDN Sukatani V Kecamatan Rajeg yang tersebar
dalam dua kelas.
c. Cara/strategi
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan desain factorial
2 x 2 dengan membandingkan dua model pembelajaran sebagai variabel bebas yakni
model pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran Problem Solving. Sedangkan
variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains. Di samping itu,penelitian ini juga
menggunakan variabel atribut berupa kemampuan berpikir kritis yang memengaruhi
terjadinya perbedaan perilaku siswa dalam keterampilan proses sains.
d. Prosedur/langkah-langkah
6
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam instrumen
tes, yaitu (1) instrumen tes untuk mengukur keterampilan proses sains, dan (2)
instrumen tes kemampuan berpikir. Instrumen keterampilan proses sains dan
kemampuan berpikir kritis dibuat dalam bentuk uraian yang dikembangkan dari
indikator keterampilan proses sains dan berpikir kritis. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians dua jalur (ANAVA) dengan
desain eksperimen design factorial 2x2 atau disebut dengan design by factorial.
3. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining
a. Defenisi
Model pembelajaran student facilitator and explaining adalah model pembelajaran
dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lain. Melalui model
pembelajaran ini, memberikan kebebasan pada siswa untuk menuangkan ide, gagasan,
pendapat tentang suatu permasalahan yang berhubungan dengan pemahaman konsep
maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006: 15).
b. Ruang Lingkup
Ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari
makhluk hidup dan segala seluk beluknya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang sumber daya
alam melalui model pembelajaran Student Facilitator And Explaining pada siswa kelas
IV SD Negeri 1 Pulokulon tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan Pulokulon
Kabupaten Grobogan.
c. Cara/strategi
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk masing-masing siklus.
Rancangan ini disempurnakan pada awal siklus II. Setelah memperoleh umpan balik,
analisis dan refleksi siklus I.
2) Menyusun model pembelajaran student facilitator and explaining yang akan
digunakan dalam penelitian tindakan kelas.
3) Membuat instrumen sebagai alat pengumpulan data berupa soal mengenai materi.
d. Langkah-langkah
Langkah – langkah untuk menyusun program pembelajaran IPA dengan model
pembelajaran student facilitator and explaining adalah sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan dicapai
7
2) Guru menjelaskan apa yang perlu dilakukan oleh siswa, untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan
3) Guru membagi kelompok dengan tingkat kemampuan akademik merata
4) Siswa dipersilahkan untuk membuat laporan mengenai apa yang menjadi tugas
mereka
5) Siswa dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi kepada siswa lain yang berbeda
kelompok
6) Guru menyimpulkan pendapat siswa
7) Guru membuat peta konsep mengenai konsep yang telah ditentukan.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari beberapa model pembelajaran di atas dapat saya simpulkan sebagai berikut :
a. Model pembelajaran pada umumnya merupakan cara yang disajikan oleh guru guna
menciptakan iklim belajar yang lebih kondusi & untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
b. model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu
pendekatan yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan nyata (Sa’ud, 2008:162).
c. model pembelajaran inquiry adalah salah satu model yang dapat mendorong siswa
untuk aktif dalam pembelajaran, pembelajaran inquiry adalah kegiatan pembelajaran
dimana siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan
konsep – konsep dan prinsip – prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki
pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan
prinsip–prinsip untuk diri mereka sendiri.
d. Model pembelajaran student facilitator and explaining adalah model pembelajaran
dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lain. Melalui model
pembelajaran ini, memberikan kebebasan pada siswa untuk menuangkan ide, gagasan,
pendapat tentang suatu permasalahan yang berhubungan dengan pemahaman konsep
maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006: 15).
4.2 Saran
Sebagai pendidik yang baik hendaklah menerapkan model pembelajaran dengan
berbagai jenis sehingga memudahkan siswa untuk memahai pembelajaran tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10