SURAKARTA
2015
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat hidayah dan inayah-Nya sehingga makalah “Problematika
Membaca Menulis Permulaan dan Alternatif Solusinya” dapat terselesaikan.
Tidak lupa sholawat dan salam senantiasa kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Demikian makalah ini kami buat, Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat untuk kita. Kami selaku penyusun mohon maaf apabila dalam makalah
ini terdapat banyak kesalahan, untuk itu kami mengharap kritik dan saran dari
para pembaca, agar makalah ini lebih sempurna
Penulis
ii
iii
Daftar Isi
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ............................................................................................. 21
B. Saran ....................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketrampilan membaca dan menulis harus segera dikuasai oleh para siswa di
SD karena ketrampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses
belajar siswa di SD. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses
kegiatan belajar-mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan
kemampuan membaca dan menulis mereka. Siswa yang tidak mampu
membaca dan menulis dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Siswa akan mengalami
kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam
berbagai buku pelajaran, buku-buku bahan penunjang, dan sumber-sumber
belajar tertulis yang lain. Selain itu siswa akan mengalami kesulitan dalam
mencatat. Akibatnya, kemajuan belajarnya juga lamban jika dibandingkan
dengan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca dan
menulis.
Ketrampilan membaca menulis permulaan ini sangat penting, untuk itu sebagai
guru kita harus mampu mengidentifikasi kesulitan-kesulitan membaca dan
menulis permulaan yang dihadapi oleh siswa. Identifikasi ini bertujuan agar
kita bisa mengatasi kesulitan membaca dan menulis permulaan yang dihadapi
oleh siswa. Sehingga anak yang berkesulitan membaca atau menulis ini dapat
membaca dengan lancer dan menulis dengan benar
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
C. Tujuan
Beracuan dari perumusan masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan tujuan
sebagai berikut.
B. Membaca Permulaan
iv
4
a. Faktor Internal
1) Minat baca
2) Motivasi
b. Faktor Eksternal
a. Kategori pramembaca
8) Penggantian
Kebiasaan mengganti suku kata dengan kata lain dapat disebabkan
oleh ketidakmampuan anak membaca suatu kata, tetapi dia tahu
makna dari kata tersebut. Misalnya, karena anak tidak mampu
membaca kata mengunyah, maka dia menggantikan dengan kata
makan.untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan cara
berikut :
a) Gunakan bahan bacaan yang termasuk kategori mudah
b) Identifikasi kata-kata yang sulit diucapkan oleh anak
c) Latihkan cara mengucapkan kata-kata tersebut.
1) Kesulitan Konsonan
Anak mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi
konsonantertentu dan huruf yang melambangkan konsonan
tersebut. Cara-cara berikut dapat digunakan untuk mengatasi
kesulitan anak mengucapkan konsonan.
a) Kembangkan kemampuan anak dalam mendengarkan
konsonan yang dipandang sulit. Misalnya konsonan d, tuliskan
kata-kata yang dimulai dengan konsonan d (depan, adat,
dapat, diri,dsb.), dan lingkarilah huruf d yang terdapat dalam
kata-kata tersebut.
b) Ajaklah anak memperhatikan bentuk huruf yang mewakili
konsonan tersebut.
c) Suruh anak mengumpulkan kata-kata yang di dalamnya
terkandung konsonan tersebut.
d) Latihlah anak mengucapkan kata-kata yang di dalamnya
terkandung konsonan tersebut.
2) Kesulitan Vokal
Dalam bahasa Indonesia, beberapa vokal dilambangkan dalam satu
huruf, Misalnya, huruf i selain melambang bunyi i juga
melambangkan é (dalam kata titik, kancil, dinding, dsb ). Huruf e
dapat melambangkan bunyi e ( dalam kata sering, lebih, setengah,
dsb) juga melambangkan é ( dalam kata kota Serang, selera,
belerang, lentera, dsb), dan melambangkan bunyi è (dalam kata
deret, mobil derek, melek, cewek, dsb). Huruf huruf yang
melambangkan beberapa bunyi seringkali merupakan sumber
kesulitan bagi anak dalam membaca. Cara-cara berikut dapat
digunakan untuk mengatai kesulitan anak dalam memahami dam
mengucapkan bunyi vokal.
a) Tanamkan pengertian dalam diri anak bahwa huruf-huruf
tertentu dalam melambangkan lebih dari satu bunyi, misalnya
12
C. Menulis Permulaan
Menulis bukan hanya kegiatan menyalin bentuk tulisan atau keterampilan
menggerakkan alat tulis di atas media tulis, melainkan bagaimana seorang
penulis memvisualisasikan atau mengekspresikan apa yang dilihat, didengar,
dan dipikirkannya ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis juga
merupakan pemindahan pikiran dan perasaan dalam bentuk lambang-lambang
bahasa (Semi, 1990:47). Nuryantoro (2001:296) menyatakan bahwa, Aktivitas
menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan keterampilan)
berbahasa paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah kemampuan
mendengarkan, berbicara dan membaca. Sehingga keterampilan menulis perlu
diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dikarenakan untuk mengimbangi
keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan menulis harus diajarkan sejak
pendidikan dasar. Dikarenakan menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang umumnya paling sulit dikuasai anak. Selain itu kemampuan menulis
sangat dituntut dalam kehidupan bermasyarakat, seperti untuk berkirim surat,
mencatat, mengisi formulir, dll.
a. Lingkungan keluarga
Orang tua merupakan guru bahasa pertama yang memberikan makna
lisan dari benda-benda yang ada disekitarnya. Namun terkadang orang
tua kurang memperhatikan anaknya. Keberhasilan anak sekolah pada
dasarnya dapat ditentukan pada apa yang dilakukan di rumah, dorongan
serta rangsangan minat menulis anak. Luangkan waktu untuk
membimbingnya, kenalkan anak pada huruf abjad, ajarkan pada anak
cara memegang pensil yang benar, sikap menulis yang benar supaya anak
memiliki kemampuan dasar menulis dari rumah.
b. Lingkungan sekolah
latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Sejak awal masuk sekolah anak
harus belajar menulis dengan tangan karena kemampuan ini merupakan
prasyarat bagi upaya belajar berbagai bidang studi yang lain. Kesulitan
menulis dengan tangan tidak hanya menimbulkan masalah bagi anak, tetapi
juga guru. Tulisan yang tidak jelas misalnya, baik anak maupun guru tidak
dapat membaca tulisan tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kemampuan anak untuk menulis antara lain :
a. Motorik
Anak yang perkembangan motoriknya belum matang akan mengalami
gangguan atau kesulitan dalam menulis (tulisannya tidak jelas, terputus-
putus atau tidak mengikuti garis).
b. Perilaku
Anak yang hiperaktif atau yang perhatiannya mudah teralihkan, dapat
menyebabkan pekerjaannya terhambat, termasuk pekerjaan menulis.
c. Persepsi
Anak yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam
menulis. Jika persepsi visualnya yang tergangu, anak mungkin akan sulit
membedakan bentuk-bentuk huruf yang hampir sama seperti d dengan b,
p dengan q, dan lain-lain. Namun jika persepsi auditorisnya yang
terganggu, mungkin anak akan mengalami kesulitan menulis kata-kata
yang diucapkan oleh guru.
d. Memori
Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab terjadinya kesulitan
belajar menulis karena anak tidak mampu mengingat apa yang akan ia
tulis.
4) Menulis huruf-huruf
b) Posisi
Untuk latihan menulis, anak hendaknya disediakan kursi yang nyaman
dan meja yang cukup berat agar tidak mudah goyang. Kedua tangan anak
diletakkan diatas meja, tangan yang satu untuk menulis dan tangan yang
lain untuk memegang kertas bagian atas.
c) Kertas
Posisi kertas untuk menulis cetak sejajar dengan sisi meja, untuk menulis
tulisan sambung 60 derajat ke kiri bagi anak yang menggunakan tangan
kanan, dan 60 derajat ke kanan bagi anak yang menggunakan tangan kiri
atau kidal. Agar kertas tidak bergerak, dapat direkat dengan selotip.
d) Memegang pensil
Banyak anak berkesulitan belajar menulis yang memegang pensil dengan
cara yang tidak benar. Untuk memegang pensil yang benar, ibu jari dan
telunjuk di atas pensil, sedangkan jari tengah berada di bawah pensil, dan
pensil di pegang agak sedikit di atas bagian yang diraut. Bagi anak yang
belum dapat memegang pensil dengan benar, bagian pensil yang harus
dipegang dapat dibatasi dengan selotip, atau latihan dapat dimulai dengan
sepidol besar, sepidol sedang, sepidol biasa, dan baru kemudian pensil.
e) Titik-titik
20
Guru membuat dua jenis huruf, huruf yang utuh dan huruf yang terbuat
dari titik titik. Selanjutnya, anak diminta untuk menghubungkan titik-titik
tersebut menjadi huruf yang utuh
i) Bantuan verbal
Pada saat anak sedang menulis, guru dapat memberikan bantuan dengan
mengucapkan petunjuk seperti “naik”, “turun”, “belok”, “stop”, dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kesulitan Membaca
Faktor yang menyebabkan anak kesulitan membaca berasal dari faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi minat baca,
motivasi, dan kepemilikan kompetensi membaca. Sedangkan faktor
eksternal berasal dari faktor lingkungan.
Problem Umum yang dihadapi Anak dalam Membaca yaitu :
a. Kategori pramembaca yaitu : Kurang mengenali huruf
b. Kategori Membaca Bersuara :
(1)Membaca kata demi kata (2)pemfarafrasean yang salah (3)miskin
pelafalan (4)penghilangan (5)pengulangan (6)pembalikan
(7)penyisipan (8)penggantian (9)menggunakan gerak bibir (10)jari
telunjuk dan menggerakkan kepala.
c. Pemecahan kode ( Decoding ) :
(1)Kesulitan konsonan (2)kesulitan vokal (3)kesulitan kluster,
diftong, dan (4)digraph kesulitan menganalisis struktur kata (5)tidak
mengenali makna kata dalam kalimat dan cara mengucapkannya.
Cara mengatasi anak yang berkesulitan membaca yaitu dengan rajin
berlatih, dengan menggunakan metode permainan, secara bertahap dari
yang mudah ke yang sulit, dan seterusnya.
2. Kesulitan Menulis
Faktor yang menyebabkan anak kesulitan menulis berasal dari faktor
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Selain itu juga ada faktor
lain yaitu : (a)Motorik (b)Perilaku (c)Persepsi (d)Memori
(f)Kemampuan melaksanakan cross modal (g)Penggunaan tangan yang
dominan (h)Kemampuan memahami instruksi.
Kesulitan belajar yang dialami anak berkesulitan menulis yaitu :
(a)terlalu lambat dalam menulis (b)salah arah pada penulisan huruf dan
22
B. Saran
a. Guru harus mempunyai pengamatan yang sensitive dalam
mengidentifikasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh siswa.
b. Guru perlu meningkatkan dan pengembangan kompetensi dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaranmembaca menulis
permulaan.
c. Guru perlu mengembangkan kemampuan untuk dapat menggunakan
media-media pembelajaran yang menarik dan dapat memberikan
pengaruh kontruktif pada kemampuan membaca dan menulis anak.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ellis, A; Pennau, J; Standal, T; & Rummel, MK. 1989. Elementary Language Arts
Instruction. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Harris, AJ dan Sipay, ER. 1980. How to Increase Reading Ability. New York:
Longman Inc.
Huck, CS. 1987. Children Literature in The Elementary School. Fort Worth: Holt,
Rinehart and Winston Inc.