1
LEMBAR PENGESAHAN
Kepala Sekolah
SUKARJO, S.Pd.SD
NIP. 19620210 198304 1 005
2
BIODATA PENULIS
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan Best Practice yang berjudul “Peningkatan Kompetensi Pembelajaran IPA
tentang Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan dengan Model PBL di SD Negeri Balongmulyo”
pada tanggal 20 Desember 2019. Laporan Best practice ini disusun sebagai salah satu tugas dalam
menyelesaikan tugas akhir dari kegiatan Bimbingan guru sasaran ( GS ) dalam kegiatan program
keprofesian berkelanjutan ( PKB ) melalui peningkatan kompetensi pembelajaran ( PKP ). Selain itu
penulis juga berharap dalam penulisan best practice ini bisa digunakan sebagai acuan dalam aktivitas
pembelajaran dalam rangka membantu siswa untuk berfikir kritis dan mempermudah guru
memfasilitasi siswa dalam mengevaluasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan pembelajaran sekaligus membantu siswa agar mencapai kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
Topik yang saya ambil dalam best practice ini adalah tentang Perkembangbiakan Hewan dan
Tumbuhan pada KD 3.1 untuk kelas 6 semester 1, dengan harapan mampu membantu guru dalam
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran serta mampu mengubah mind set guru yang tidak hanya
berpaku pada assesment for learning ( formatif ) saja tetapi lebih fokus pada assesment for treaning
(sumatif) sehingga mampu membuat pembelajaran yang HOTS.
Saya menyadari bahwa laporan best practice ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat diharapkan untuk memperbaiki laporan ini.
4
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL 1
HALAMAN PENGESAHAN 2
BIODATA PENULIS 3
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN 6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 7
BAB III HASIL KEGIATAN 12
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 14
DAFTAR PUSTAKA 15
DAFTAR LAMPIRAN 16
5
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat Kegiatan
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas VI
untuk tema globalisasi yag merupakan pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa Indonesia
dan IPA berikut ini.
Bahasa Indonesia
KD 3.1 Membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
KD 4.1 Menyajikan karya tentang perkembangangbiakan tumbuhan
IPA
KD 3.1 Membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
KD 4.1 Menyajikan karya tentang perkembangbiakan tumbuhan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas Vi, penulis
memilih tema modernisasi untuk membelajarkan pasangan KD 3.1-4.1 muatan Bahasa
Indoesia dan KD 3.1 – 4.1 muatan IPA di kelas VI semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Bahasa Indonesia
3.1.1 Menyebutkan informasi penting dari paragraph
3.1.2 Mejelaskan cara menentukan ide pokok paragraph
3.1.3 Menyimpulkan informasi berdasarkan paragraf yang dibaca
4.1.1 Membuat laporan tentang perkembangbiakan tumbuhan dalam bentuk
mind map
4.1.2
Mempresentasikan cara perkembangbiakan tumbuhan
IPA
7
3.1.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan pada tumbuhan
3.1.2 Menjelaskan cara perkembangbiakan pada tumbuhan
3.1.3 Membandingkan perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada
tumbuhan
4.1.1 Membuat laporan tentang perkembangbiakan tumbuhan
4.1.2 Mempresentasikan cara perkembangbiakan tumbuhan
8
LKS, (g) mengiden-tifikasi contoh peru-bahan
sosial budaya dalam rangka modern-isasi yang
terdapat dalam video.
Mengorganisasi 1) Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok. Setiap kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 45 orang.
2) Setiap kelompok mengerjakan tugas yang
telah dijelaskan oleh guru.
9
Membimbing 1) Menyajikan video tentang cara mahluk 1) Menyimak tayangan
penyelidikan hidup beradaptasi dengan lingkungannya. video.
2) Mendampingi siswa mengerjakan tugas 2) Membuat catatan
kelompoknya. penting sesuai dengan
tugas yang harus
dikerjakan.
Mengembangkan Mendampingi siswa menyelesaikan kerja 1) Mendiskusikan hasil
dan menyajikan kelompoknya. simakan.
laporan hasil 2) Mengerjakan tugas
karya yang disajikan dalam
LKS.
3) Mempresentasikan
hasil kerja kelompok.
4) Menanggapi
presentasi kelompok
lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja 1) Menyimak penjelasan
mengevaluasi kelompok. guru.
proses pemecahan 2) Memberi penguatan hasil belajar siswa. 2) Mengajukan pertanyaan
masalah. 3) Membimbing siswa membuat simpulan bila belum paham.
hasil belajar hari itu mulai dari teks eksplanasi,
perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi, dan cara mahluk hidup
beradaptasi dengan lingkungannya.
1. Kertas Plano
2. Kertas Post It
2. Kertas HVS dan alat tulis
3. Video tentang perkembangbiakan tumbuhan
4. Tayangan PPT
5. Buku Siswa
5. LKPD
6. Bahan bacaan
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu
a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan
10
b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan
ganda dan uraian singkat.
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 16 Desember tahun 2019 bertempat di
kelas V1 SD Negeri Balongmulyo
BAB III
HASIL KEGIATAN
11
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak PBL megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi,
siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan
bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami
konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPS
tentang perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi. Pemahaman tentang konsep
moderisasi membantu siswa dalam menganalisis prubahan sosial budaya sebagai akibat
moderisas
Pemahaman siswa tetang perubahan sosial budaya dalam rangka moderisasi pada dasarnya
merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi. Pemahaman ini dapat
menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami cara mahluk hidup beradaptasi dengan
lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik
yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis
tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja
sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru
adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian
tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang
diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep teks
eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar
dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks
tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan
pemecahan masalah. Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks
kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan.
Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta
diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
12
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat
video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan
bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
13
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik
baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnomosidi, dkk. 2018. Buku Guru Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Purnomosidi, dkk. 2018. Buku Siswa Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. http://www.shutterstock.com
15
LAMPIRAN
16
Lampiran 1
FOTO-FOTO KEGIATAN
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
a. Transfer Knowledge
c. Problem Solving
17
3 Kecakapan Abad 21 (PPK, Literasi,
4 Dimensi Pengetahuan
5 Pelaksanaan Penilaian
Kegiatan Penutup
18
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
Kompetensi Keterampilan
4.1 Menyajikan karya tentang 4.1.1 Membuat laporan tentang
perkembangangbiakan perkembangbiakan tumbuhan
tumbuhan.
4.1.2 Mempresentasikan cara perkembangbiakan
19
tumbuhan
Muatan Pelajaran: Bahasa Indonesia
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kompetensi Pengetahuan
3.1.1 Menyebutkan informasi penting dari
3.1 Membandingkan cara paragraf
perkembangbiakan 3.1.2 Mejelaskan cara menentukan ide pokok
tumbuhan dan hewan paragraf
3.1.3 Menyimpulkan informasi berdasarkan
paragraf yang dibaca
Kompetensi Keterampilan
4.1 Menyajikan karya tentang 4.1.1 Membuat laporan tentang
perkembangangbiakan perkembangbiakan tumbuhan dalam bentuk
tumbuhan. mind map
4.1.2 Mempresentasikan cara perkembangbiakan
tumbuhan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi perkembangbiakan generatif dan
vegetatif pada tumbuhan dengan benar
2. Setelah berdiskusi, siswa dapat menjelaskan perkembangbiakan generatif dan
vegetatif pada tumbuhan dengan benar
3. Setelah berdiskusi, siswa dapat membandingkan perkembangbiakan generatif dan
vegetatif pada tumbuhan dengan teliti
4. Setelah membaca teks tentang perkembangbiakan tumbuhan, siswa mampu
menyebutkan informasi penting dari paragraf dengan tepat
5. Setelah membaca teks tentang perkembangbiakan tumbuhan, siswa mampu
menjelaskan ide pokok dari paragraf dengan tepat
6. Setelah membaca teks tentang perkembangbiakan tumbuhan, siswa mampu
menyimpulkan paragraf dengan tepat
D. Nilai Karakter
1. Religiusitas
2. Nasionalisme
3. Kemandirian
4. Gotongroyong
5. Kemandirian
E. Materi Pembelajaran
1. Perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada tumbuhan
2. Informasi penting, Ide pokok, dan kesimpulan paragraf
20
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : Problem Based Learning
Teknik : Window Shopping
Metode : Permainan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, dan Ceramah
G. Media Pembelajaran
3. Kertas Plano
4. Kertas Post It
2. Kertas HVS dan alat tulis
3. Video tentang perkembangbiakan tumbuhan
4. Tayangan PPT
5. Buku Siswa
5. LKPD
6. Bahan bacaan
H. Sumber belajar
1. Buku Unit Pembelajaran IPA 5 (Program PKB melalui PKP, 2019)
2. Buku Siswa Tema 1 Kelas 6 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
3. Lingkungan sekitar
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan (2 menit)
Pendahuluan 1.
Berdoa 30 detik
(persiapan/orientasi) 2.
Menyanyikan lagu nasional “Garuda Pancasila”
Apersepsi 1.
Menyampaikan tema pembelajaran 40 detik
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
4.
Menginformasikan skenario pembelajaran
Motivasi 1.
Menyampaikan manfaat pembelajaran 50 detik
2.
Menyampaikan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari
B. Kegiatan Inti (20 menit)
21
- Bandingkan dengan pisang! Apa bedanya
cara mangga dan pisang berkembang biak?
3. Siswa mengamati permasalahan 1 dan 2:
PERMASALAHAN 1
PERMASALAHAN 2
22
2. Siswa menyebutkan informasi penting pada
setiap paragraf teks tersebut
3. Siswa mengidentifikasi gagasan utama/ide pokok
setiap paragraf pada teks tersebut
4. Siswa membuat kesimpulan setiap paragraf dari
bacaan tersebut
5. Siswa menjawab pertanyaan di kertas post it
warna kuning:
- Jelaskan pengertian perkembangbiakan
generatif!
- Jelaskan proses perkembangbikan generatif!
- Jelaskan manfaat perkembangbiakan
generatif!
6. Siswa membaca teks tentang perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan
23
10. Siswa menjawab pertanyaan di kertas post it
warna hijau:
- Jelaskan cara perkembangbiakan nanas!
- Jelaskan cara perkembangbiakan bawang
merah!
- Jelaskan cara perkembangbiakan pisang!
- Jelaskan cara perkembangbiakan wortel!
11. Siswa berdiskusi tentang perbedaan generatif dan
vegetatif dengan mengerjakan LKPD 1.
12. Siswa mendiskusikan permasalahan 1 dan 2 yang
disampaikan di awal pembelajaran pada LKPD 2.
Sintak Model 1. Siswa membuat mind map di kertas plano 7 menit
Pembelajaran 4 menggunakan kertas post it pada kegiatan
sebelumnya
Mengembangkan dan 2. Kertas plano dibagi menjadi dua bagian dengan
menyajikan hasil cara diberi garis pembatas dengan spidol
karya - Sebelah kiri untuk perkembangbiakan
generatif (post it warna kuning)
- Sebelah kanan untuk perkembangbiakan
vegetatif (post it warna hijau)
3. Siswa berkeliling melakukan windowshopping,
salah satu anggota kelompok menunggu toko
untuk melayani teman-teman yang berkunjung.
4. Siswa atau kelompok mempresentasikan hasil
windows shopping di depan kelas, kelompok lain
menanggapi
5. Siswa atau kelompok mempresentasikan LKPD 1
tentang perbedaan generatif dan vegetatif,
kelompok lain menanggapi
6. Siswa atau kelompok mempresentasikan LKPD 2
tentang permasalahan 1 dan 2, kelompok lain
menanggapi
Sintak Model 1. Guru melakukan pembahasan tentang perbedaan 5 menit
Pembelajaran 5 dan kelebihan-kekurangan perkembangbiakan
generatif dan vegetatif pada tumbuhan
Menganalisis dan 2. Guru melakukan pembahasan atas masalah 1
mengevaluasi proses 3. Guru melakukan pembahasan atas masalah 2
pemecahan masalah 4. Siswa bersama guru membuat kesimpulan
pembelajaran
C. Kegiatan Penutup (3 menit)
24
tua:
- Menanam dua jenis tanaman di polybag!
- Jenis pertama tanaman yang ditanam secara
generatif.
- Jenis kedua tanaman yang ditanam secara
vegetatif.
- Setiap hari diamati dan dirawat supaya
tumbuh.
- Dibawa pada pertemuan minggu depan!
3. Siswa berdoa dan pulang
J. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap : Observasi
2) Keterampilan : Kinerja/Unjuk Kerja/Praktik dan Produk/Portofolio
3) Pengetahuan : Tes tertulis (PG dan Uraian)
Lampiran 3
25
Bahan Ajar
Perkembangbiakan Secara Generatif pada Tumbuhan
Tumbuhan dapat berkembang biak dengan dua cara. Tumbuhan mampu berkembang biak
secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara
generatif ditandai dengan adanya biji. Adapun perkembangbiakan secara vegetatif dapat
dilakukan secara alami ataupun buatan.
Salah satu contoh perkembangbiakan generatif terjadi pada jagung. proses
perkembangbiakan jagung yaitu melalui proses terbangnya serbuk sari yang dibawakan
oleh angin.
Seorang petani jagung, memulai pembiakan tanamannya dengan menanam
biji jagung. Setelah tiga sampai empat hari bakal tanaman akan muncul di
permukaan tanah. Tanaman jagung akan terus tumbuh menjadi besar. Tiga
hingga tiga setengah bulan buah jagung dapat dipanen oleh petani. Buah
jagung yang berbentuk seperti tongkol pada mulanya berupa sekuntum bunga.
Bunga jagung memiliki helai-helai rambut halus pada bagian ujungnya. Pada
helai rambut tersebut terdapat tepung sari. Tepung sari akan terbang terbawa
angin ketika angin bertiup. Tepung sari yang terbawa angin, sebagian akan
jatuh di kepala putik yang terletak di bagian bawah bunga pada pohon jagung
yang lain. Ketika itulah terjadi pembuahan.
Setelah terjadi pembuahan, bunga jagung tersebut terus berkembang hingga
menjadi buah jagung. Perkembangan itulah yang dapat diamati dari waktu ke
waktu. Buah jagung akan siap dipanen ketika rambut jagung sudah berwarna
kecokelatan dan bagian tongkolnya sudah mengering. Apabila buah jagung
tersebut dikupas akan memperlihatkan biji jagung yang kekuningan. Bagian
yang dimakan oleh manusia adalah biji jagung.
Perkembangbiakan Secara Vegetatif pada Tumbuhan
Perkembangbiakan vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan.
Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan
manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang
melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.
VEGETATIF ALAMI
Perkembangbiakan vegetatif alami dilakukan dengan umbi, akar, geragih, dan tunas.
Umbi lapis
Umbi lapis memiliki susunan berlapis-lapis. Bagian yang berlapis-lapis merupakan tunas.
Tunas tumbuh membesar sehingga terbentuk siung. Siung ini dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Contohnya, bawang merah, bawang putih, dan bunga lili.
Umbi batang
Sebenarnya, umbi batang adalah batang. Pada umbi batang terdapat mata tunas. Mata
tunas dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya, kentang dan ketela rambat.
Geragih
Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar. Pada ruas-ruasnya tumbuh tunas baru.
Bagian batang yang menyentuh tanah akan tumbuh akar. Bagian batang ini dapat tumbuh
menjadi tumbuhan baru. Contohnya, tanaman arbei dan rumput teki.
Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang terdapat di dalam tanah. Batang tersebut
26
beruas-ruas dan tumbuh mendatar. Di setiap ruas akan tumbuh akar. Tunas ini dapat
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya, jahe, kunyit, dan lengkuas.
Tunas
Tunas muncul pada pangkal batang. Pangkal batang ini terdapat di dalam tanah. Tunas
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun. Contohnya, tanaman
pisang, bambu, dan tebu.
VEGETATIF BUATAN
Perkembangbiakan vegetatif buatan memerlukan bantuan manusia. Contoh
perkembangbiakan ini adalah mencangkok, setek, dan merunduk.
Mencangkok
Mencangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Mencangkok
dilakukan pada cabang yang dekat dengan batang. Caranya, sebagian kulit cabang di
buang. Cabang itu kemudian dibalut dengan tanah. Pada cabang yang dicangkok akan
tumbuh akar. Cabang ini siap ditanam menjadi tanaman baru. Mencangkok biasanya
dilakukan pada tanaman yang berkambium. Contohnya, tanaman mangga, jambu air, dan
rambutan.
Setek Batang
Setek dilakukan dengan memotong bagian tubuh tanaman. Setek batang dilakukan
dengan menanam potongan batang tanaman. Contoh: singkong, buah naga
Merunduk
Merunduk dilakukan pada batang tanaman yang bercabang. Cabang tanaman
dilengkungkan ke dalam tanah yang sudah dilubangi, kemudian ditimbun dengan tanah
kembali hingga tumbuh akar. Contoh: melati, apel
Sambung
Sambung adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang
sejenis dengan tujuan menghasilkan tanaman baru dengan mutu baik dan akar kuat.
Batang atas dan batang bawah itu berasal dari dua tumbuhan berbeda. Batang bawah
diperoleh dari semaian biji dengan akar kuat kemudian disambung dengan batang atas
dari tumbuhan yang memiliki sifat (buah) yang baik. Sambungan dapat dilakukan dengan
menggunakan tali plastik atau tali rafia.
Menempel (Okulasi)
Menempel adalah cara perkembangbikaan tanaman dengan menempelkan mata tunas dari
dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga
arum manis. Tujuan utamanya adalah mendapatkan tanaman baru dengan sifat unggul
dari dua (atau lebih) tumbuhan berbeda. Cabang yang baru akan memiliki sifat dari kedua
tanaman. Tanaman yang terbentuk dari hasil okulasi ini mempu-nyai sifat yang lebih baik
dari tanaman induk karena biasanya menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman
27
Lampiran 4
LERMBAR KERJA SISWA
Perbedaan Perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif
Kelas/Semester : VI / I
Petunjuk Kerja :
28
Menyelesaikan Permasalahan tentang
Kelas/Semester : VI / I
Petunjuk Kerja :
Permasalahan 2
a. Permasalahan 1
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
b. Permasalahan 2
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
29
LAMPIRAN 5
1 2 3 4 5 6 7 8
30
Lampiran 6
Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
(PILIHAN GANDA)
Kelas/Semester : VI/I
Level Kognitif L3
Soal:
Generatif Vegetatif
A 1, 2, 4 3, 5, 6
B 1, 3, 4 2, 5, 6
C 1, 3, 5 2, 4, 6
D 2, 4, 5 1, 3, 6
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1. B 1
31
Keterangan:
(URAIAN)
Kelas/Semester : VI/I
Level Kognitif L3
Soal:
Desa Sukamaju akan mengikuti Lomba Desa Tani Mandiri tingkat Kabupaten. Tanaman yang
wajib ditanam antara lain: jagung, edamame, singkong, tebu, pisang, dan padi.
32
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2. Jagung, edamame, dan padi dapat dikembangbiakkan Skor maks 6
secara generatif. Menanam jagung dilakukan dengan
menanam bijinya, padi dan edamame juga ditanam
bijinya. skor perolehan
Nilai = x
skor maks
Sedangkan singkong, tebu, dan pisang dikembangbiakkan
100
secara vegetatif. Singkong dan tebu dapat
dikembangbiakkan dengan cara setek batang, pisang
dikembangbiakkan dengan cara menanam tunasnya.
Keterangan:
Bentuk:Lembar observasi
Instrumen:
Tanggung Percaya
Teliti Santun
No Nama Siswa Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT
1
2
3
1) Keterampilan
Teknik: Unjuk kerja
Jenis:Unjuk kerja
Bentuk: Rubrik
Instrumen:
33
Perolehan Skor
No Nama
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3
1
2
3
B. Kegiatan Praktik
34
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi dan
cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
35