DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9 :
KELAS B.20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku ajar di dalam praktik pendidikan kita masih merupakan sumber belajar
yang paling dominan bahkan paling sentral. Buku ajar merupakan satu-satunya
buku rujukan yang dibaca oleh siswa,bahkan juga oleh sebagian besar guru. Hal
dan guru yang begitu besar pada buku ajar merupakan kelemahan mendasar dunia
kualiats guru yang sebagian besar tidak memadai. Maksudnya ialah rendahnya
mutu guru salah satunya di sebabkan oleh masih adanya angka guru
Tragis sekali bila satu sumber belajar yang biasa diakses siswa yang tidak
Indonesia menempati nomor dua terahir dari 39 Negara yang di survei tentunya,
keadaanya akan semakin parah bila minat baca siswa yang minim tersebut di
Seorang peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih
berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan
belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antar lain dengan memberikan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PENYAJIAN
menatap dan menjelajah dunia yang sangat luas. Buku ajar dipahami sebagai alat
sebagai alat pengajaran. Kedua memfokuskan kepada isinya. Buku ajar adalah
buku yang digunakan dalam proses kegiatan belajar. Buku ajar dikenal pula
dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku panduan belajar.
Menilik isi dan luasnya buku teks sama saja dengan buku ajar. Jadi buku ajar yang
dimaksudkan identik dengan buku teks, buku paket, buku materi atau buku
panduan belajar.
Buku ajar yang diterbitkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian
yang dimaksud dengan buku ajar, penulis mendasarkan diri pada teori-teori yang
Banyak ahli yang mengemukakan batasan tentang buku ajar (paket, teks) ini.
instruksional”. Ahli lain seperti Lange menyatakan “buku teks (ajar) adalah buku
standar atau buku setiap cabang khusus studi dan terdiri dari dua tipe yaitu buku
pokok atau utama dan suplemen atau tambahan”. Lebih terperinci lagi Bacon
mengemukakan bahwa “buku teks (ajar) buku yang dirancang buat penggunaan di
kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam
bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan
serasi”.
suatu program pengajaran dan pengertian modern dan yang umum dipahami”.
manual of instruction in any branch of study. A textbook can also be any standard
Dari berbagai pendapat para ahli di atas, Tarigan menyimpulkan beberapa hal
1. Buku ajar merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang
3. Buku ajar selalu merupakan buku yang standar. Pengertian standar di sini
ialah baku, menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan buku ajar merupakan
Kemenag)) sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan
buku standar dan disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud
dan tujuan intruksional dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan
melainkan oleh pihak swasta. Dalam kaitan ini, pemerintah hanya diberi
setiap penerbitan buku yang akan digunakan oleh satuan pendidikan. Dalam hal
ini standar tersebut ditetapkan dan dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Selain itu, dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1 menjelaskan bahwa
”Buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar
dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam
Seperti terlihat dari namanya, buku ajar adalah jenis buku yang digunakan
dalam aktivitas belajar dan mengajar. Prinsipnya semua buku dapat digunakan
ajar.
Buku ajar disusun dengan alur dan logika sesuai dengan rencana
pembelajaran. Buku ajar disusun sesuai kebutuhan belajar siswa atau mahasiswa.
Buku ajar disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu.
Penulisan buku ajar harus mengacu kepada kurikulum dan harus tercermin adanya
bahan yang tingkat kedalaman dan keluasannya berbeda antara kelas X dengan
kelas XI. Bahan di kelas XI relatif lebih luas, lebih dalam dari bahan yang
pada tingkat SMA/SMK sudah harus mampu memahami, bahkan mungkin sampai
disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta
dengan Kepmen No: 36/D/O/2001, Pasal 5, ayat 9 (a); “Buku ajar adalah buku
pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang
terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan
disebarluaskan”. Kata kuncinya adalah buku ajar disusun sesuai dengan mata
Greene dan Petty, merumuskan beberapa peranan dan kegunaan buku ajar
sebagai berikut :
disajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya,
mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para
keterampilan-keterampilan ekspresional.
4. Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya)
5. Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi
6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat
guna.
Buku ajar haruslah mempunyai sudut pandang yang jelas, terutama mengenai
serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan. Buku ajar sebagai pengisi bahan
bervariasi, dan kaya akan informasi. Di samping itu harus mempunyai daya tarik
kuat karena akan mempengaruhi minat siswa terhadap buku tersebut. Oleh karena
itu, buku ajar itu hendaknya menantang, merangsang, dan menunjang aktivitas
Tidak kalah pentingnya, buku ajar harus berfungsi sebagai penarik minat dan
motivasi peserta didik dan pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul karena
bahasa yang sederhana, mengalir dan mudah dipahami. Motivasi bisa timbul
karena banyak gagasan dan ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku ajar
peserta didik dan pembaca. Namun dalam penelitian ini tidak akan dibahas lebih
jauh tentang ini tetapi difokuskan kepada kelayakan buku ajarnya saja.
menentukan arah sistem pendidikan di Indonesia. Baik berkaitan dengan riset hingga
penerapan yang tidak jauh-jauh dari proses belajar mengajar. Supaya apa yang
diajarkan kepada mahasiswa tidak melenceng jauh dari tujuan, maka perlu adanya
pegangan kepada pengajar. Pegangan tersebut bisa berupa buku panduan sebagai
pedoman.
Semua buku yang diakui tentu harus memuat sudut pandang yang jelas terutama
teratur, sistematis, bervariasi, dan kaya akan informasi. Di samping itu harus
mempunyai daya tarik kuat karena akan mempengaruhi minat siswa terhadap buku
tersebut. Berikut ini kami bagikan 4 jenis buku ajar standart RISTEKDIKTI yang
1. Buku Ajar
Buku ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Setiap dosen
atau guru membutuhkan buku ajar untuk membantu proses mengajar. Tujuan dari
buku ajar tidak lain membantu komunikasi antara pengajar dan peserta didik. Buku
ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku
panduan belajar. Bentuknya bisa berupa buku teks, buku paket, buku materi, hingga
Sebenarnya dari bentuknya buku ajar seperti buku biasa yang isinya menjadi
acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari badan wewenang di
bawah Dinas Pendidikan Nasional yang bersifat baku. Buku ajar ditulis oleh pakar di
bidangnya masing-masing. Buku ajar ditulis untuk tujuan intruksional tertentu. Buku
melainkan oleh pihak swasta. Dalam kaitan ini, pemerintah hanya diberi wewenang
menetapkan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap penerbitan buku yang
akan digunakan oleh satuan pendidikan. Dalam hal ini standar tersebut ditetapkan
2. Buku Referensi
Selain buku ajar, Ristek Dikti juga mengeluarkan buku referensi. Buku referensi
berupa suatu media yang memuat kumpulan fakta-fakta terkait yang dijadikan satu
bidang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, buku referensi adalah buku yang
memuat informasi ringkas dan padat semacam ensiklopedia, kamus, atlas, dan jenis-
jenis buku pedoman lainnya. Buku jenis ini memuat informasi yang bersifat mudah
untuk ditemukan agar pencarian data menjadi lebih efisien. Kualitas dari buku
referensi tidak ditentukan bagaimana penulisan buku tersebut dilakukan, tetapi lebih
3. Buku Diktat
Jika buku ajar lebih memuat penerapan ilmu pengetahuan secara umum, maka
buku diktat memuat penerapan ilmu secara khusus. Buku diktat adalah bahan ajar
untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut,
mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan kepada peserta kuliah.
Dalam kata lain, lingkup cakupan dari buku ini hanya tersebar dalam kelas yang
diajarkan. Istiliah lain dari buku diktat adalah modul atau pada tingkat pendidikan
4. Modul
Selain diktat, terdapat satuan program belajar yang lebih kecil yakni modul
perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri. Modul juga dikemas
secara sistematis dan menarik dengan cakupan materi, metode, dan evaluasi yang
atau ada kaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi
empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
meliputi tata cara wudhu’, anggota wudhu’, sah dan batalnya wudhu’, serta
praktik wudhu’.
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu
dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa prinsip bahan ajar yang baik
5) Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai
8) Memberikan rangkuman
9) Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
Setelah memahami susunan kontens buku ajar, maka hal ketiga dalam yang perlu
penyususnannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam masalah ini:
1) Analisis kurikulum
kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik. Dari kompetensi dasar,
pokok. Selanjutnya dengan menyusun peta bahan ajar, dapat ditemukan materi-
materi yang diperlukan untuk menyusun materi pokok. Dari materi tersebut,
baru dimulai proses penulisan. Atau, secara sederhana dapat pula dijelaskan
bahwa sebelum buku ditulis, terlebih dahulu dianalisis materi yang akan
diajarkan.
Dalam hal ini, harus disesuaikan analisis materi dengan standar kompetensi dan
dan urutan penyajiannya. Analisis materi yang telah diuraikan kemudian masih
perlu dirinci lagi dan digabungkan dengan kajian kemampuan untuk dikemas
sebagai buku teks pelajaran. Dari hasil kajian kemampuan yang terdapat dalam
standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi yang telah dianalisis dijabarkan
Jadi, jika sudah ditemukan materi pokok, maka itulah yang biasanya dijadikan
judul masing-masing bab dari buku yang disusun. Sementara judul bukunya
Sebagai contoh, jika kompetensi dasar yang akan ingin dicapai adalah “membaca
surat al-Humazah secara benar dan fasih”, maka materi pokoknya adalah “Surat
al-Humazah”, begitu pula dengan judul babnya. Kemudian untuk judul bukunya,
bisa dengan berbagai alternatif, seperti “Belajar al-Qur’an dan Hadith MI Kelas
III”, atau lainnya. Hal yang terpenting adalah substansi mata pelajaran, satuan
pendidikan, dan kelas yang dituju (hendaknya) ada dalam judul buku.
3) Merancang outline buku agar isi buku mencakup seluruh aspek kopetensi.
Ada dua strategi yang bisa digunakan untuk mengatur curah gagasan yang akan
a. Peta pikiran, digunakan untuk menata dan menghubungkan apa yang ingin
dituliskan. Membuat peta pikiran dalam menyusun buku ajar dimulai dengan
kuat yang tersusun secara rapi, membangun ide yang akan ditulis, dan
mengandung ide utama, detail, contoh, dan kesimpulan. Baris pertama adalah
ide utama penulis buku teks pelajaran. Ini merupakan poin penting dari
berikutnya.
3. Aspek Bahasa dan Keterbacaan (ragam bhs baku yg bertaat asas kpg kaidah BI
–tata bhs; diksi & btk kata, & ejaan--; bhs lugas, jelas, & tdk ambigu;
Untuk menulis buku ajar orang harus menguasai dengan memadai bidang
ilmu yang akan di tulisnya, memiliki pengetahuan umum, dan menguasai teknik
ilmu tertentu.
2. Memperkuat pemahaman tentang ilmu tertentu sebagai pegangan pembelajaran
siswa.
yang di sajikan.
a. Halamn judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor
penerbitan (edisi) atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan,dan tahun
penerbitan.
b. Daftar Isi adalah petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dan nomor
c. Daftar gambar dan daftar table adalah memuat informasi tentang keberadaan
penulis atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang di tulis.
e. Prakata adalah pejelasan yang di tulis oleh penulis yang biasanya memuat:
pembaca, pengetahuan yang harus dimiliki oleh pembaca sebagai prasarat agar
dapat memahami isis buku, cara terselesaikannya buku, siapa yang yang
kasih, dan harapan penulis tentang bukunya dan apa yang di harapkan dari
pembaca.
2. Bagian isi
Bagian isi terdiri atas uraian rinci setiap bab, subbab disertai dengan contoh
Pada akhir setiap bab di berikan rangkuman atau ringkasan untuk mempermudah
a. Pendahuluan
b. Sub Bab
c. Ringkasan
d. Soal latihan
e. Daftar Pustaka
3. Bagian Penyudah
a. Lampiran
d. Takarir ( Glosarry ) kamus persial yang memuat kesimpulan kata – kata yang
PENUTUP
A. Simpulan
Buku Ajar merupakan satu kesatuan unit pembelajaran yang berisi informasi,
pembahasan, serta evaluasi. Buku Ajar harus disusun secara sistematis, menarik,
aspek keterbacaannya tinggi, mudah di cerna dan mematuhi aturan penulisan yang
berlaku.
Buku Ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang
substansinya maupun tentang penyajiannya karena Buku Ajar adalah jenis buku
yang di peruntukkan bagi siswa sebagai bekal pengetahuan dasar, dan digunakan
miliki oleh siswa dengan adanya rancangan soal yang di susun secara terprogram.
Pada umumnya Sistematika Buku Ajar meliputi: halaman pendahuluan, bagian isi,
bagian penyudah. Proses penyusunan buku ajar sekolah atau mata kuliah tertentu
keterbacaan.
B. Saran
Ajar secara maksimal, sehingga siswa mampu untuk menyerap apa yang telah
Buku Ajar memiliki manfat yang sangat penring di dalam mendidik siswa dan
Daftar pustaka
Achmadi. (2008). Tata Saji Buku Ajar. Jakarta: Pelatihan Penulisan Buku Ajar.
Bendor, J .2007. Self editing and Revisions, Bahan Pelatihan Penulisan Artikel
Ilmiah Internasional. Jakarta.
BSNP. (2006). Instrumen penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Pedoman Memilih dan Menyusun
Bahan Ajar. Jakarta. Depdiknas
Mintowati. (2003). Panduan Penulisan Buku Ajar. Jakarta: Depdikbud.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan
dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Pannen, Paulina dan Purwanto. 2004. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-PPAI,
Universitas Terbuka
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Rachmawati W.S. 2004. Anatomi Buku Ajar. Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta
Suhardjono. (2001). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah diBidang
Pendidikan Pengembangan Profesi. Kumpulan Naskah AA: Mengajar di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU P3AI Dirjen Dikti.
Sumber (https://khoirawatidempo.wordpress.com/2012/03/13/tentang-buku-ajar/)
11-20
sumber http://digilib.uinsby.ac.id/10609/6/bab%202.pdf
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-b02/