Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Buku Teks

Pengertian buku teks adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan
kompetensi inti dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan
pada satuan pendidikan.

Sebagai media dan sumber pembelajaran, buku teks mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan
dan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Buku teks pelajaran
menurut Haifa Afifa (2014) yaitu; “buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional,
yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para
pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran.”

Buku teks adalah sebuah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi
tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi
pembelajaran, dan perkembangan siswa untuk diasimilasikan (Muslich, 2010).

Menurut Mudzakir AS, buku teks adalah buku standar yang berisi pelajaran atau bahan ajar dari suatu
cabang ilmu atau bidang studi, dan digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan untuk mendapatkan
sertifikat atau gelar.

B. Unsur-unsur Buku Teks

Menurut Prastowo (2011:172) unsur-unsur buku teks terdiri atas judul buku, kompetensi dasar atau
materi pokok, informasi pendukung, latihan, serta penilaian.

1. Kompetensi Dasar atau Materi Pokok

Unsur-unsur buku teks yang pertama adalah adanya kompetensi dasar atau materi pokok. Buku harus
menyediakan materia sesuai dengan kurikulum.Kesesuaian materi dalam buku juga berstandar. Materi-
materi yang ada di dalamnya haruslah sejalan dengan konsep ilmu pendidikan. Ketidaksejalanan materi
yang ada dalam buku dengan konsep ilmu pendidikan juga akan berpengaruh pada tujuan pembelajaran
serta visi dan misi sekolah.

Dalam penyesuaian materi, materi yang ada dalam buku juga haruslah materi yang akurat, mutakhir,
serta sesuai dengan konteks dan kemampuan berpikir peserta didik. Pentingnya penyesuaian materi ini
juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Informasi Pendukung
Selain mengacu pada kurikulum dan materi, juga perlu ditambahkan informasi pendukung. Informasi ini
berguna untuk memperkuat materi yang dijabarkan.Misalnya buku matematika. Ketika berbicara
matematika pasti identik dengan angka dan rumus.

Supaya peserta didik lebih memahami kegunaan dari rumus angka tersebut, informasi pendukung juga
perlu disampaikan misalnya dengan contoh kasus, gambar yang menarik, atau fakta-fakta di lapangan.

3. Latihan

Unsur-unsur buku teks juga tidak lepas dari latihan. Sebagai buku pegangan pembelajaran maka bagian
latihan ini perlu ada. Yang mana tujuannya untuk menilai seberapa paham peserta didik dengan materi
yang telah disampaikan. Biasanya di dalam buku teks, soal latihan terdiri dari pilihan ganda dan isian.

4. Penilaian

Jika ada latihan, tentu ada penilaian. Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya jika buku teks ini
berfungsi sebagai pedoman peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka saat mereka telah
mengerjakan latihan, di dalam buku tersebut terdapat pula uraian penilaian yang harus dikuasai guru.

Perlu dipahami sejak awal bahwa buku teks pembelajaran harus berfungsi sebagai penarik minat dan
motivasi peserta didik dan pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul karena bahasa yang sederhana,
mengalir dan mudah dipahami.

Motivasi bisa timbul karena banyak gagasan dan ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku teks
tersebut mengandung berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik dan
pembaca.

Lantas unsur-unsur buku teks yang bagaimana yang memiliki kualitas baik?

1. Mindful

Buku yang mindful adalah buku yang memberi banyak perspektif bagi anak untuk berpikir yang
disesuaikan dengan perkembangan anak. Selain itu buku tersebut juga dapat mengaitkan persepsi
lingkungan yang dihadapi anak dan mendorong anak mampu mempersepsi solusi yang mungkin penting
untuk anak.

Untuk agama, hal ini menjadi penting karena situasi ini menjadi a novel situation, situasi yang senantiasa
baru. Ini membuat para guru maupun siswa akan senantiasa merasa tercerahkan dengan situasi dan
tantangan-tantangan baru yang menggoda nalar untuk selalu memperbaharui cara pandang kita
terhadap situasi yang dirasakan atau diamati di lingkungan kita. Dan ini tentunya tidak mudah, sekalipun
bukan mustahil.
2. Motivasi Pembelajaran

Kedua, buku yang baik harus mengandung aspek motivation to learn dan motivational to unlearn. Ketika
membaca sebuah buku pelajaran, anak akan termotivasi untuk belajar tanpa harus dipaksakan oleh
guru. Karena buku adalah media belajar, maka dia juga harus memuat motivational to unlearn.

Ketika sesuatu dipersepsi secara salah, maka buku pelajaran juga harus bicara salah. Buku harus
berperan untuk mencopot hal-hal yang salah. Banyak pendapat umum yang beredar selama ini yang
salah, dan buku harus mengatakan ini salah. Dengan begitu anak tidak lagi bertanya mana yang benar
dan mana yang salah.

3. Menarik Perhatian

Ketiga, buku yang baik harus keep attentive. Buku yang baik adalah buku yang mendorong anak untuk
memiliki atensi, perhatian, terhadap apa yang dipelajari. Ini memang sulit. Tetapi ketika membaca Kho
Ping Hoo atau Harry Potter misalnya, orang akan sulit untuk berhenti.

Ada apa ? Ada magnet attentive dimana penulis berhasil menanamkan kepada pembaca agar pembaca
terus mengikuti apa yang akan disampaikan penulis.

4. Memuncul Rasa Ingin Belajar Mandiri

Keempat, buku pelajaran harus bisa self study. Karena peran guru di kelas juga terbatas, maka buku
harus bisa membantu atau mengisi kelemahan ini. Kalau buku-buku dikembangkan secara luas dengan
self study, maka para siswa akan terbiasa untuk mengembangkan pola belajar yang mandiri.

3. Macam Buku Teks

Berbicara tentang buku, buku memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Buku
merupakan salah satu sumber bahan ajar.

Ya, ilmu pengetahuan, informasi, dan hiburan bisa kita dapatkan dari buku. Oleh karena itu buku
menjadi salah satu komponen wajib yang harus ada di lembaga pendidikan baik pendidikan formal
maupun nonformal. Selain itu buku dinilai menjadi sumber belajar yang praktis mengingat
penggunaannya yang fleksibel, pemeliharaan yang murah serta ketersediaannya yang mudah.

Penggunaan buku tidak dibatasi waktu, tempat, maupun usia pengguna namun tetap ada ketentuan
dalam penyusunan maupun penggunaannya.Hal tersebut menjadikan buku dapat digunakan sebagai
sumber belajar yang tidak hanya digunakan di sekolah saja. Ada beberapa jenis buku yang dapat
dipersiapkan dalam pengajaran.

Buku teks merupakan salah satu buku penting yang digunakan dalam proses pembelajaran. Buku ini
termasuk dalam jajaran buku pelajaran yang ada dalam bidang studi tertentu. Pembuatannya pun tidak
boleh asal.Harus disusun oleh pakar dalam bidang tertentu. Buku teks juga dilengkapi sarana-sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah maupun perguruan tinggi.
Sehingga harapannya buku ini dapat menunjang suatu program pengajaran.
1. Macam-macam Buku Teks Secara Umum

Ketersediaan buku teks berdasarkan kebutuhan setiap sekolah atau perguruan tinggi. Kebutuhan tiap
sekolah antar jurusan pun juga akan berbeda. Misalnya, buku jurusan IPA pasti berbeda dengan buku
jurusan IPS. Setidaknya ada empat dasar pengklasifikasian jenisnya yaitu :

Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP,SMTA).

Berdasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan tinggi).

Berdasarkan penulisan (mungkin di setiap jenjang pendidikan).

Berdasarkan jumlah penulis.

Surahman dalam Fella (2014) secara umum membedakan buku menjadi empat jenis, yakni: Buku
sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu,
biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk
bahan bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.Buku pegangan, yaitu buku yang
bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.Buku buku teks,
yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran, dan berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang
akan diajarkan.

2. Macam Buku Teks dari Segi Penulisannya Sementara dari segi penulisannya, dibagi menjadi tiga jenis
yaitu :

Buku Teks Tunggal Adalah buku yang hanya terdiri atas satu buku saja.

Buku Teks Berjilid Adalah buku pelajaran pelajaran untuk satu kelas tertentu atau untuk satu jelang
sekolah tertentu.

Buku Teks Berseri Adalah buku pelajaran berjilid mencakup beberapa jenjang sekolah, misalnya dari SD-
SMP-SMA.

Kriteria Buku Teks Yang Baik

Karena menjadi buku penunjang kegiatan pembelajaran, maka diharapkan guru dapat memilih buku
teks mana yang sesuai untuk siswanya.Menurut Oh dalam Ho dan Hsu (2011: 93) untuk membuat
pilihan terbaik, guru harus benar-benar mengevaluasi buku potensial, kriteria tersebut diantaranya:

Kriteria penerbit – Penerbit adalah faktor penentu pada saat buku dicetak, dalam sebuah prosedur
penerbitan biasanya terdapat penyunting yang terkadang tidak memiliki kapabilitas mengenai apa yang
disunting. Dalam kasus biasanya guru harus memeriksa reputasi penerbit dan penulis buku yang
profesional di bidangnya masing-masing. Selain itu, biaya dan kemampuan penerbit logistik, sistem
distribusi, dan layanan pelanggan.

Kriteria Fisik – Kriteria yang berkaitan dengan fisik seperti desain cover, tata letak, ukuran cetakan,
kualitas pencetakan, kualitas kertas, berat dan daya tahan.
Kriteria Isi – Buku teks harus dipilih untuk memajukan tujuan pendidikan sekolah, sesuai dengan
kebutuhan siswa dan berkontribusi terhadap kontinuitas dan integrasi kurikulum. Selain itu, isi harus
akurat dan tepat, dan secara teratur direvisi untuk memenuhi perubahan kondisi.

Kriteria Instruksi – Sebuah buku yang baik melengkapi instruksi guru, seperti panduan instruksional,
panduan kegiatan kelas, sop kerja, audio / komponen visual, dan penilaian paket harus dirancang secara
hati-hati dan diberikan kepada guru.

Selain kriteria di atas, Pendapat lain yang mendukung hal tersebut adalah Maman (2010: 4-6)
menyebutkan terdapat tujuh kriteria dan prinsip yang berlaku dalam penulisan buku teks pelajaran,
yaitu.

Buku pelajaran haruslah memiliki landasan sudut pandang yang jelas dan mutakhir.Buku pelajaran
haruslah berisi materi yang memadai. Buku pelajaran yang baik adalah buku pelajaran yang menyajikan
materi yang kaya, bervariasi, mudah dibaca, serta sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

Buku pelajaran haruslah berisi materi yang disusun secara sistematis dan bertahap. Sistematis dalam arti
materi disajikan dengan memperhatikan kemudahan pemahaman peserta didik dalam hal penjelasan,
penggambaran, dan pengorganisasian. Pengungkapan dilakukan secara lugas (tidak berbelit-belit),
istilah diberi penjelasan atau contoh.

Penyajiannya mendorong keaktifan peserta didik untuk berpikir dan belajar dengan cara bervariasi
sehingga menantang peserta didik untuk mencari sumber-sumber belajar lain diikuti dengan sumber
rujukan yang lengkap.

Penempatan pelajaran dalam keseluruhan buku dilakukan secara tepat. Bertahap dalam arti materi yang
disajikan diperhatikan dari segi urutan, seperti dari mudah ke sulit, dari sederhana ke rumit, dari umum
ke khusus, dari bagian ke keseluruhan, dan sebagainya.

Buku pelajaran haruslah berisi materi yang disajikan dengan metode dan sarana yang mampu
menstimulasi siswa untuk tertarik membaca buku. Misalnya disajikan dengan gambar yang mampu
merangsang siswa untuk menemukan jawaban dari sebuah latihan, memper konkret jawaban
pengetahuan siswa, dan memungkinkan siswa untuk membuktikannya di lingkungan sekitar atau
melatih penelitian sederhana.

Buku pelajaran haruslah berisi materi yang mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu di dalam
memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapinya. Misalnya, pada saat peserta didik
mengerjakan tugas, kedalaman pengerjaan atau pemecahan masalah terakomodasi oleh buku, baik
disebabkan buku itu memuat hal yang diperlukan siswa atau adanya petunjuk untuk mendapat rujukan-
rujukan yang memungkinkan masalah itu terpecahkan.

Haruslah berisi alat evaluasi yang memngkinkan siswa mampu mengetahui kompetensi yang telah
dicapainya. Tingkat pencapaian kompetensi dapat dijadikan umpan balik bagi siswa apakah harus
memperdalam lagi bahan tersebut atau melanjutkan kepada bahan lainnya yang lebih tinggi.
Haruslah berisi bahan yang memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk menggelitik mata hatinya
atas hal yang telah dipelajari.

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang
disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang
diperlengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.

Buku teks adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti
dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada satuan
pendidikan. Sebagai media dan sumber pembelajaran, buku teks mampu mentransformasikan ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang diajarkan.

Buku teks terdapat unsur-unsur seperti kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
latihan dan penilaian. Perlu dipahami sejak awal bahwa buku teks pembelajaran harus berfungsi sebagai
penarik minat dan motivasi peserta didik dan pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul karena bahasa
yang sederhana, mengalir dan mudah dipahami.

Motivasi bisa timbul karena banyak gagasan dan ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku teks
tersebut mengandung berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik dan
pembaca.

Saran

Dalam pembuatan makalah ini kami membutuhkan saran yang membangun, kami harapkan untuk
perbaikan Dan kemajuan dalam pembuatan makalah buku teks.

Anda mungkin juga menyukai