Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANALISIS MATERI DAN TEKS BUKU PEMBELAJARAN.

Mata kuliah : Perencanaan Pembelajaran


Dosen Pengampu : Firdaus Firmansyah M.Pd.

Disusun oleh :
Indah Nuriah Fitriani (200410003)

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI 4)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA AL


AZHAR (STAIMA)
T.A 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT kami panjatkan atas karunia dan rahmat
Nya makalah ini dapat tersusun. Makalah ini merupakan bagian dari program
pengabdian pada masyarakat dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
STAIMA Al Azhar, Banjar.

Materi dalam makalah ini terdiri beberapa materi dalam makalah analisis
materi dan teks buku pembelajaran ini . Setelah membaca makalah ini diharapkan
pembaca dapat memahami materi yang di sampaikan.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


karena masih terkandung beberapa kekurangan. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk mengembangkan makalah
ini.

Atas perhatiannya, penyusun mengucapkan banyak terima kasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................5
C. Tujuan .........................................................................................................5

BAB 2 : PEMBAHASAN

1. Pengertian buku pembelajaran ...................................................................6


2. Pengembangan materi pembelajaran ..........................................................8
3. Sumber-sumber belajar dan alat-alat yang digunakan ..............................12
4. Analisis materi dalam buku pelajaran .......................................................13

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................16
B. Saran ..........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Buku teks adalah buku yang digunakan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis,
peningkatan kemampuan kinestesis dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar Nasional pendidikan.

Jadi dalam artian buku merupakan bahan yang paling utama dari bahan
ajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, karena buku
teks sebuah media yang dapat memuat dan menyajikan berbagai informasi,
pengetahuan dan keperluan. Selain digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas, buku teks juga dapat di gunakan oleh semua kalangan.

Dengan demikian ketika memilih buku teks hendaknya diperhatikan


beberapa syarat kelayakan dan kualitas buku, yaitu penyajiannya harus menarik,
menantang, materinya bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk
mempelajarinya. Semakin berkualitas suatu buku, semakin sempurna mata
pelajaran yang ditunjangnya.

Pemerintah sudah berupaya untuk menyediakan buku teks yang bermutu.


Bentuk dari kegiatan ini adalah dibentuknya Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) yang salah satu tugasnya adalah menilai kelayakan buku teks.

4
B. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian buku teks pembelajaran
2) Bagaimana Pengembangan materi pembelajaran
3) Sumber-sumber belajar dan alat-alat yang digunakan
4) Analisis materi dalam buku pelajaran

C. Tujuan
 Mengetahui pengertian buku teks pembelajaran
 Mengetahui bagaimana pengembangan materi pembelajaran
 Mengetahui ksumber-sumber belajar dan alat-alat yang digunakan
 Mengetahui bagaimana analisis dalam buku pelajaran

5
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian buku teks pembelajaran

Buku teks atau buku pelajaran merupakan buku yang digunakan siswa
dalam mendukung kegiatan belajar yang berisi uraian mengenai materi tertentu
yang disusun secara sistematis dengan tujuan tertentu, buku teks pelajaran ini
digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, biasanya selain
memuat materi juga memuat soal-soal yang dapat dikerjakan siswa untuk melatih
kegiatan belajar mandiri siswa. Selain buku teks juga terdapat buku atihan dan
buku kerja yang digunakan siswa untuk melatih siswa dalam mengerjakan soal-
soal berdasarkan bidang kajian tertentu. Bila buku latihan merupakan buku yang
didalam nya sudah memuat soal-soal latihan tertentu yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa, maka buku kerja merupakan buku yang
diperuntukkan bagi siswa untuk menuliskan hasil latihan yang diberikan oleh
guru.

Banyaknya jenis buku yang digunakan terutama dalam dunia pendidikan


baik oleh guru maupun siswa, maka perpustakaan sekolah harus mampu
memberikan kontribusi positif bagi penggunanya terutama buku-buku yang
digunakan oleh siswa sebagai subjek belajar. Beberapa jenis buku yang sering kali
digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar ialah buku teks pelajaran
karena sesuai dengan fungsinya buku teks pelajaran merupakan buku utama yang
digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Keberadaan buku teks
pelajaran ini wajib dikelola oleh perpustakaan sebagai sumber belajar bagi siswa
yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas dan sebagai sumber
belajar siswa. Buku teks pelajaran merupakan buku yang berisi uraian materi
pembelajaran mengenai bidang studi tertentu dan pembuatan buku teks pelajaran
ini dibuat oleh para ahli pendidikan sesuai bidang studinya. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2008 tentang Buku menjelaskan bahwa:

“ teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang


selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di

6
satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak
mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan
kinestesis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan.”

Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau
bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi
berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa,
untuk diasimilasikan. Buku teks pelajaran berfungsi sebagai bahan ajar yang
disesuaikan dengan kurikulum dan tingkat kemampuan peserta didik. Adapun
standar-standar untuk menentukan kualitas buku teks pelajaran yang dikemukakan
oleh Tarigan (2009, hlm. 22) yaitu :

 Sudut pandangan (point of view)


 Kejelasan Konsep
 Relevan dengan kurikulum
 Menarik minat
 Menumbuhkan motivasi
 Menstimulasi aktivitas siswa
 Ilustratif
 Komunikatif
 Menunjang mata pelajaran lain
 Menghargai Perbedaan individu
 Memantapkan Nilai-nilai.

7
2. Pengembangan materi pembelajaran

Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan kompetensi
dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam
satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).

Materi Pengetahuan (kognitif) Berhubungan dengan berbagai informasi


yang harus dihafal dan didiskusikan oleh siswa, Sehingga siswa dapat
mengungkapkan kembali. Merril (dalam Wina Sanjaya : 2011) Membedakan isi
(materi pelajaran kognitif ) atas 4 macam, yaitu:

1) Fakta

Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat
ditangkap oleh Panca indra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan
dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi
yang dapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaran Sejarah, Peringatan
hari kemerdekaan 17 Agustus, dll.

2) Konsep

Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda


atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah
karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi

8
suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Materi konsep
contohnya pengertian ekosistem, ciri-ciri tanaman , dll.

3) Prosedur

Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa


untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan
antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan
generalisasi. Contoh Materinya langkah-langkah melakukan stek pada tanaman.

4) Prinsip.

Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil penelitian/ sebuah teori yang
telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya. Seseorang akan dapat menarik suatu
prinsip apabila sudah memahami berbagai fakta dan konsep yang relevan.
Contohnya dalil phitagoras, rumus, dll.

Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah pada


gerak/keterampilan. Keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan
tertentu yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi. Kompetensi yang
ingin dicapai dari gerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang, dll.
Keterampilan dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu:

1. Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikir melalui usaha


menggali, menyusun dan menggunakan berbagai informasi, baik berupa
data, fakta, konsep, ataupun prinsip, dan teori.
2. Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik seperti keterampilan
mengoperasikan komputer, keterampilan mengemudi, keterampilan
memperbaiki suatu alat, dan lain Sebagainya.

Selain itu Hilda Taba (dalam Wina Sanjaya, 2011) juga mengemukakan
bahwa ada 4 Jenis tingkatan bahan atau materi pelajaran, yakni fakta khusus, ide-
ide pokok, konsep, dan sistem berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi
kurikulum yang sangat sederhana. Ide-ide pokok bisa berupa prinsip atau
generalisasi. Konsep menurut Hilda Taba, lebih tinggi tingkatannya dari ide

9
pokok, hal ini dikarenakan memahami konsep berarti memahami sesuatu yang
abstrak sehingga mendorong anak untuk berpikir lebih mendalam. System
berpikir berhubungan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah secara
empiris, sistematis dan terkontrol yang kemudian dinamakan berpikir ilmiah.

 Macam Pengembangan Bahan Pembelajaran


1) Pengembangan Bahan Belajar Mandiri

Bahan belajar mandiri perlu dikembangkan apabila dalam kegiatan


pembelajarannya Siswa belajar secara mandiri, tanpa tergantung pada kehadiran
pengajar. Bahan belajar mandiri mempunyai empat ciri pokok yaitu :

a. Mempunyai kalimat yang mampu menjelaskan sendiri


b. Dapat dipelajari oleh mahasiswa, sesuai dengan kecepatan belajar masing-
masing.
c. Dapat dipelajari oleh mahasiswa menurut waktu dan tempat yang
dipilihnya.
d. Mampu membuat mahasiswa aktif melakukan sesuatu pada saat belajar,
seperti mengerjakan latihan, tes, atau kegiatan praktik.

Untuk memproduksi bahan belajar mandiri, perancang pembelajaran dapat


melakukan Langkah-langkah sebagai berikut:

A) Memilih dan mengumpulkan bahan pembelajaran yang tersedia di


lapangan dan relevan Dengan isi pelajaran yang tercantum dalam strategi
pembelajaran.
B) Mengadaptasikan bahan pembelajaran tersebut ke dalam bentuk bahan
belajar mandiri dengan mengikuti strategi pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya.
C) Meneliti kembali konsistensi isi bahan belajar tersebut dengan strategi
pembelajaran.
D) Meneliti kualitas teknis dari bahan tersebut, yang meliputi tiga hal
sebagai berikut :
2) Bahasa yang sederhana dan relevan

10
3) Bahasa yang komunikatif
4) Desain fisik

Untuk memproduksi bahan belajar mandiri, tim yang tergabung dalam


pengembangan pembelajaran ini harus bekerja sama. Ahli desain pembelajaran,
ahli materi atau pengajar, ahli media, dan ahli penyusun tes bekerja sama untuk
memproduksi bahan pembelajaran yang sesuai dengan strategi pembelajaran.

2) Pengembangan Bahan Pengajaran Konvensional

Bahan pengajaran konvensional jumlahnya sangat terbatas, karena disini bahan


pengajaran adalah sumber inti kegiatan pembelajaran. Pengajaran menyajikan Isi
pelajaran dengan urutan, metode, media, dan waktu yang telah ditentukan dalam
strategi pembelajaran. Satu-satunya bahan yang diberikan kepada mahasiswa,
adalah program pengajaran. Untuk menyusun program pengajaran tersebut ada
beberapa langkah yang dapat membantu pengembang pembelajaran, antara lain :

1. Menulis deskripsi singkat isi pelajaran


2. Menulis topik dan jadwal pelajaran
3. Menyusun tugas dan jadwal penyelesaiannya yang diharapkan dilakukan
mahasiswa
4. Menyusun cara pemberian nilai hasil pelaksanaan tugas dan tes.

3) Bahan PBS (Pengajar, Bahan, Siswa)

Inti dari bahan PBS (Pengajar, Bahan, Siswa) bersumber pada bahan
pembelajaran dan Pengajar. Keduanya harus saling mengisi. Untuk
mengembangkan bahan PBS ini pengajar bisa mengumpulkan bahan
pembelajaran yang tersedia di lapangan dan relevan dengan strategi pembelajaran.
Berikut langkah-langkah yang dapat digunakan oleh pengembang pembelajaran
dalam mengembangkan bahan PBS:

11
1. Memilih dan mengumpulkan bahan pembelajaran yang kebetulan
tersedia di lapangan Dan relevan dengan isi pelajaran yang
tercantum dalam strategi pembelajaran.
2. Menyusun bahan tersebut sesuai dengan urutan pada urutan U
(uraian) yang terdapat Dalam strategi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi bahan-bahan yang tidak diperoleh dari lapangan
untuk ditutup dengan Penyajian pengajar.
4. Menyusun program pengajaran
5. Menyusun petunjuk cara menggunakan bahan pembelajaran yang
dibagikan kepada Mahasiswa.
6. Menyusun bahan lain (bila masih diperlukan) yang berupa
transparansi, gambar, bagan, Dan semacamnya

3. Sumber-sumber belajar dan alat-alat yang digunakan

Perubahan kurikulum yang terjadi selama ini, selalu diikuti dengan perubahan
buku pelajaran yang memuat materi pelajaran. Sebenarnya ada banyak sumber
yang dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan siswa selain dari buku teks, dan
guru dituntut untuk bisa memanfaatkan berbagai sumber belajar tersebut. Sumber
belajar merupakan informasi/materi pelajaran yang disajikan dan disimpan dalam
berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa belajar sebagai perwujudan
kurikulum. Sumber belajar dapat berupa cetakan, video, perangkat lunak/
kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan guru atau siswa. Sumber
belajar juga diartikan sebagai tempat/ lingkungan sekitar, benda dan orang yang
mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk
melakukan proses perubahan tingkah laku ( Abdul Majid, 2006 : 170). Dari
pengertian tersebut, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai Berikut:

1. Tempat / lingkungan alam sekitar, yaitu dimana saja yang memungkinkan


seseorang dapat belajar, misalnya museum, sungai, pasar dan lain-lain.

12
2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan orang belajar/terjadinya
perubahan tingkah laku bagi siswa, misalnya situs candi, menhir, dll.
3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu, dimana siswa
dapat belajar, Misalnya guru, polisi, para ahli, dll.
4. Buku, yaitu segala buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa,
misalnya buku pelajaran, kamus, ensiklopedi, dll.
5. Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, demo,
peristiwa bencana, Dll.

Sumber belajar akan bermakna bagi siswa/guru jika diorganisir melalui suatu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaat sumber belajarnya.
Ada beberapa tahapan dalam mengelola sumber belajar

1. Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana


pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
2. Menggolongkan/ mengelompokkan ketersediaan alat, bahan atau sumber
belajar.
3. Memikirkan penggunaan sumber belajar yang sudah tersedia, atau
modifikasi.

Keterkaitan sumber belajar dan media pembelajaran sebagai alat pembelajaran


yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan
harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Analisis materi dalam pelajaran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, analisis adalah penguraian suatu


Pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. Sedangkan menurut Kesuma (2016:15) Analisis Materi Pelajaran
(AMP) adalah pencarian dan penentuan materi yang cocok yang menjamin sebuah
kompetensi dasar (KD) dicapai oleh peserta didik bersamaan dengan kaitan-
kaitannya: materi prasyarat dan materi. Analisis materi pelajaran adalah kegiatan

13
pemilihan materi esensial dari Keseluruhan materi suatu pelajaran yang
merupakan materi pelajaran minimal yang harus dikuasai dan dimiliki dalam
proses pelajarannya. Materi pelajaran yang esensial itu mencakup tentang konsep
kunci keilmuan, tema-tema utama, dan nilai-nilai dasar yang memiliki
karakteristik Universal, Adaptif, Transferable, Aplikatif, and Meaningful. Seorang
pendidik sebelum memberikan pembelajaran kepada peserta

Didik harus membuat analisis materi pelajaran (AMP) terlebih dahulu.


Pembuatan analisis materi pelajaran (AMP) ini dilakukan agar pendidik dapat
mengetahui lebih dalam mengenai materi yang akan diajarkannya kepada peserta
didik. Apabila pendidik tidak mengetahui secara rinci isi dari materi pelajaran
maka tidak mungkin ia dapat mengajar dengan baik. Seperti yang dianalogikan
oleh Kesuma bahwa pendidik sebagai pemandu wisata yang harus tahu banyak
dan mendalam mengenai berbagai objek wisata di dalam sebuah daerah yang akan
dikunjungi, materi pelajaran adalah objek wisata tersebut. Apabila pemandu
wisata tidak tahu objek-objek wisata yang akan akan dikunjunginya bersama
wisatawan maka dapat diprediksikan bahwa perjalanan wisata itu akan kacau dan
tanpa arah.

belum memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik, Terlebih


dahulu perlu dilakukan analisis materi pelajaran. Adapun hal-hal yang harus
dilakukan dalam menganalisis materi pelajaran adalah sebagai berikut:

 Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti dan


kompetensi dasar
 Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran Memilih jenis materi yang
sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar
 Berorientasi pada kebutuhan peserta didik
 Berorientasi pada perkembangan peserta didik
 Masalah absolescence yang mengangkut validitas dan signifikansi isi
kurikulum Materi harus konsisten

14
Unsur-unsur yang biasanya ditemui dalam analisis materi pelajaran (AMP) adalah
sebagai berikut :

 Mata Pelajaran

Mata pelajaran yaitu bidang-bidang keilmuan yang dipelajari oleh peserta didik di
sekolah yang terdapat di dalam kurikulum.

 Materi Pelajaran

Materi pelajaran adalah segala sesuatu yang diberikan kepada peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dirinya baik berupa
pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

 Kompetensi Inti

Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar


kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi inti terdiri atas sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.

 Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang


harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

 Materi Prasyarat

Materi prasyarat adalah materi yang harus atau sudah dikuasai oleh peserta didik
agar mempermudah peserta didik untuk memahami dan menguasai materi inti.

 Sub materi

Sub materi adalah substansi dari materi pembelajaran yang akan disampaikan.

 IPCK

15
IPCK adalah indikator prasyarat capaian kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik sebelum mempelajari materi baru

 ICK

ICK adalah indikator capaian kompetensi dari materi inti yang harus dicapai oleh
peserta didik pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran Aspek Materi

16
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Buku teks atau buku pelajaran merupakan buku yang digunakan siswa dalam
mendukung kegiatan belajar yang berisi uraian mengenai materi tertentu yang
disusun secara sistematis dengan tujuan tertentu, buku teks pelajaran ini
digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, biasanya selain
memuat materi juga memuat soal-soal yang dapat dikerjakan siswa untuk melatih
kegiatan belajar mandiri siswa.

Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan kompetensi
dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam
satuan pendidikan tertentu.

Analisis materi pelajaran atau AMP merupakan pengkajian secara sistematis

Yang dilakukan oleh pendidik dalam mencari dan menentukan materi yang cocok
serta dijamin kesesuaian nya dengan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai
oleh peserta didik bersamaan dengan kaitan-kaitannya yang meliputi materi
prasyarat, materi inti dan materi lanjutan. Pembuatan analisis materi pelajaran
(AMP) ini dilakukan pendidik sebagai bentuk persiapan yang berdaya guna dan
berhasil guna, agar pendidik dapat memahami berbagai aspek yang berkaitan
dengan pengembangan materi pembelajaran. Beberapa hal yang harus dilakukan
dalam menganalisis materi pelajaran yaitu 1) aspek-aspek yang terdapat dalam
kompetensi inti dan kompetensi dasar (2) Mengidentifikasi jenis-jenis materi
pembelajaran (3) Memilih jenis materi yang sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar (4) Berorientasi pada kebutuhan peserta didik (5) Berorientasi
pada perkembangan peserta didik (6) Masalah absolescence yang mengangkut
validitas dan signifikansi isi kurikulum (7) Materi harus konsisten. Selain itu
terdapat beberapa unsur yang sering kita jumpai dalam menganalisis materi
pembelajaran seperti mata pelajaran, isi materi pelajaran, KI, KD, materi

17
prasyarat, sub materi, IPCK, ICK, aspek materi (kedalaman, keluasan, keterkaitan
materi) dan materi lanjutan.

B. Saran

Saran kepada mahasiswa, diharapkan dapat memahami dan mempraktikkan


Kajian tentang Analisis Materi Pelajaran (AMP) sebagai bekal untuk mengajar
dimasa yang akan datang. Untuk pendidik diharapkan untuk lebih menguasai dan
mendalami bahan ajar/buku teks yang akan disampaikan kepada peserta didik
sesuai panduan yang sudah ditentukan dalam kurikulum. Dan untuk sekolah
diharapkan untuk lebih selektif dalam menyediakan buku teks/buku pelajaran
yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum yang
digunakan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kesuma, D. (2016). Konsep Dasar RPP. [Online].

https://www.slideshare.net

Novika, Y. (2014). Analisis materi pembelajaran. [Online]. Diakses dari


https://www.slideshare.net/yunidwinovika1/analisis-materi-pembelajaran

11 Diakses dariOladejo, Maruff A. Dkk. (2011). Instructional Materials and


Students’ Academic Achievement in Physics: Some policy Implications. Journal:
Europan Journal of Humanities and Social Sciences, 2 (1), hlm. 112-115.
[Online]. Diakses dari www.journalsbank.com/ejhss_2_4.pdf

Prihatiah, E. (2012). Keterbacaan Wacana dalam Buku Teks Marsudi Basa Lan
Sastra Jawa Anyar Kelas VIII untuk Pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah
Menengah Pertama. (Skripsi). Sekolah sarjana, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta

Romsyah, M. (2015). Analisis materi pembelajaran. [Online]. Diakses dari


http://muhammadromsyah.blogspot.co.id/2015/12/analisis-
materipembelajaran.html

Susanti, R.D (2013). Studi Analisis Materi Ajar “Buku Teks Pelajaran” pada Mata
Pelajaran Bahasa Arab dikelas Tinggi Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal: Arabia, 5 (2),

Hlm.199-223. [Online]. Diakses


journal.stainkudus.ac.id/index.php/Arabia/article/download/1389/1262

Tarigan, H.G. dan Djago T. (1986). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
Bandung: Angkasa

19

Anda mungkin juga menyukai