Anda di halaman 1dari 9

BAB V

BUKU TEKS

Indikator
 Mengidentifikasi pengertian buku teks menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No 2 tahun 2008
 Mengidentifikasi pengertian buku teks menurut para ahli
 Mengidentifikasi kiat-kiat memilih buku teks yang baik
 Mengidentifikasi ciri-ciri buku teks
 Mengidentifikasi kelemahan buku teks
 Mengidentifikasi fungsi buku teks sebagai bahan ajar0
 Mengidentifikasi syarat-syarat buku teks yang berkualitas
 Mengidentifikasi isi buku teks

A. Pengertian Buku Teks


Buku teks memiliki beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa
sumber, antara lain :
1. Pengertian buku teks menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No 2 Tahun 2008, yaitu :
a. Pasal 1 : “ Buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan
pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia,
kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan
kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan
kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”.
b. Pasal 4 ayat (1) : “ Buku teks pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik atau peserta didik sebagai
sumber belajar di satuan pendidikan”.
c. Pasal 10 ayat (1) : “Satuan pendidikan dasar dan menengah menetapkan masa
pakai buku teks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sesingkat-singkatnya 5
tahun”.

1
2. Pengertian buku teks menurut para ahli, yaitu :
a. Hall-Quest tahun 1915 mengatakan bahwa “Buku teks adalah rekaman pikiran
rasional yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional”.
b. Lange tahun 1940 mengatakan bahwa “Buku teks adalah buku standar atau
buku setiap cabang khusus studi dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku
pokok atau utama dan suplemen atau tambahan”.
c. Bacon tahun 1935 mengatakan bahwa “Buku teks adalah buku yang dirancang
buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para
pakar atau ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang sesuai dan serasi”.
d. Buckningham tahun 1958 mengatakan bahwa “ Buku teks adalah sarana
belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi untuk
menunjang suatu program pengajaran dalam pengertian modern dan yang
umum dipahami”.
Dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan
di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi
pembelajaran yang dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan yang masa pakainya dalam pasal 5 sesingkat-singkatnya 5 tahun.
Buku teks atau buku pelajaran berisi informasi tentang ilmu pengetahuan atau
pelajaran tertentu mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Buku teks ini termasuk
dalam golongan nonfiksi. Buku teks sering dipergunakan oleh para ilmuwan untuk
menyebarkan hasil penelitian atau penemuan mereka.

B. kiat-kiat memilih buku teks yang baik


Jika belum mampu mengembangkan bahan ajar sendiri, kebijakan sekolah
mengharuskan guru untuk memberlakukan satu buku teks bagi siswa-siswanya.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru atau sekolah terkait bagaimana
memilih buku teks, antara lain :
1. Harga buku.
2. Ketersediaan buku di pasaran.
3. Desain dan tata wajah buku.
4. Metodologi pembelajaran yang dipakai.
5. Keterampilan bahasa.
6. Urutan-urutan silabus.

2
7. Topik-topik yang dipilih.
8. Buku mengandung atau tidak unsur diskriminasi terkait SARA atau gender.
9. Ketersediaan dan kwalitas buku panduan guru (teacher’s guide).

C. Ciri – Ciri Buku Teks


Ciri-ciri buku teks yang baik adalah sebagai berikut :
1. Mengasumsikan minat dari pembaca.
2. Dirancang untuk dipasarkan secara luas.
3. Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional.
4. Disusun secara linear.
5. Struktur berdasarkan logika.
6. Belum tentu memberikan latihan.
7. Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa.
8. Belum tentu memberikan rangkuman.
9. Sangat padat
10. Tidak memiliki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.

Ada beberapa alasan mengapa buku teks ( dalam hal ini buku paket) menjadi
alternartif strategis-akseleratif pembangunan kembali dunia pendidikan Indonesia
yang sudah bangkrut:
1. Kualitas guru yang sebagian besar tidak memadai. Sudah menjadi pengakuan
umum bahwa rendahnya kualitas guru Indonesia karena beberapa sebab yang
memang tidak kondusif bagi mereka untuk berkembang dan profesional dalam
bidangnya adalah salah satu titik lemah pendidikan nasional. Rendahnya mutu guru
salah satunya disebabkan oleh masih adanya angka guru mismatch dan
underqualified yang realtif tinggi. Beberapa usaha telah dilakukan untuk
meningktakan profesionalisme guru seperti in-service training, sertifikasi, atau
bahkan program pascasarjana. Tetapi usaha semacam ini disamping sulit menjamin
kualitas hasilnya juga membutuhkan biaya besar dan waktu lama.
2. Seperti yang diungkap di atas, buku paket merupakan satu-satunya buku rujukan
yang dapat diakses oleh hampir seluruh siswa bahkan juga oleh sebagian besar
guru. Tragis sekali bila satu-satunya sumber belajar yang bisa diakses siswa ini
tidak ditangani secara serius. Disamping itu seperti yang ditunjukan oleh laporan
International Education Achievement tahun 1999, minat baca siswa di sekolah-

3
sekolah Indonesia menempati nomor dua terakhir dari 39 negara yang survei.
Tentunya keadaanya akan semakin parah bila minat baca siswa yang minim
tersebut diperburuk oleh rendahnya kwalitas buku pegangan yang menjadi satu-
satunya buku bacaan mereka. Mereka bisa jadi kehilangan minat terhadap buku.

D. Kelemahan Buku Teks


Kelemahan buku-buku teks yang banyak beredar setidaknya mancakup empat
hal yaitu isi, bahasa dan ilustrasi, metodologi penulisan, dan strategi indexing.
1. Isi
Seperti disinggung di atas masalah isi mengandung dua catatan pokok yaitu
terlalu banyak yang kadaluwarsa dan karena itu menyesatkan, sebab sudah tidak
sesuai dengan penemuan-penemuan mutakhir. Hal ini setidaknya juga bisa dilihat dari
referensi lama yang dipergunakan. Pengakuan para penyusun buku seperti diungkap
Supriadi patut mendapat catatan para penyusun bukannya menulis buku baru dengan
referensi yang baru pula, melainkan menata ulang, mengemas kembali, atau merakit
kembali materi-materi yang telah ada dalam buku-buku sebelumnya. Maka yang
terjadi sebenarnya adalah reproduksi ulang kesalahan-kesalahan sebelumnya dengan
kemasan baru.
2. Bahasa dan Ilustrasi
Dari segi bahasa dan ilustrasi kelemahan menonjol buku-buku teks adalah
penggunaan bahasa dan ilustrasi yang tidak komunikatif sehingga tidak berhasil
menyampaikan pesan inti buku.
3. Metodologi Penulisan
Dari segi metodologi penulisan dapat dilihat dari tidak adanya nuansa yang bisa
menggugah kesadaran afektif-emosional siswa, terutama dalam buku-buku sosial,
moral dan keagamaan. Pendekatan yang dipakai terlalu materialistik, kering dan
membosankan sehingga gagal menyampaikan pesan isi (content provision) sebuah
buku.
4. Strategi Indexing
Dari aspek strategi kemudahan untuk membaca, indexing hampir tak pernah ada
dalam buku-buku teks sekolah anak-anak kita. Tidak seperti buku-buku teks semisal
di Singapura dan Amerika yang kaya dengan indeks. Buku-buku teks kita miskin
inisiatif bahkan untuk sebagian buku teks di perguruan tinggi. Dalam beberapa studi
disebutkan ketersediaan indeks dalam buku teks akan menaikkan tingkat analitis dan

4
daya kritis anak terhadap setiap persoalan. Karena dengan indeks seorang anak akan
belajar bagaimana melihat kebutuhan pokok bahasan yang sesuai dengan minat dan
keinginannya tanpa perlu waktu lama.(MGMPIPS. 2008.)

E. Fungsi Buku Teks sebagai Bahan Ajar


Buku teks pelajaran dapat berfungsi sebagai bahan sekaligus media
pembelajaran. Fungsi tersebut secara maksimal dapat diperoleh bila buku teks
memiliki kualitas yang baik. Buku Teks memiliki fungsi istimewa dalam
pembelajaran karena buku teks menyajikan fungsi pokok masalah, mencerminkan
sudut pandang, menyediakan sumber yang teratur, menyajikan bahan remedial dan
evaluasi, menyajikan gambar, serta menyediakan aneka metode dan sarana
pembelajaran (Tarigan dan Djago Tarigan, 1990)
Dalam bukunya, Greene dan Petty (1971) menyebutkan bahwa, ada beberpa
fungsi dari buku teks, yaitu sebagai berikut:
1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai
pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran
yang disajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai
keterampilan-keterampilan ekspresional
4. Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya,
mengenai metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi
para siswa.
5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga
sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat
guna.

Dengan membaca buku teks, siswa atau pembaca dapat mengatur sendiri
kecepatan mempelajari suatu materi pembelajaran sesuai dengan daya tangkapnya
masing-masing. Selain itu, buku teks memberikan kesempatan pada pemiliknya
untuk menyegarkan kembali ingatan tentang materi pembelajaran yang pernah
dipelajari.

5
F. Syarat-Syarat Buku Teks yang Berkualitas
Agar buku teks dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang baik, maka buku teks
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Mungin Eddy Wibowo menyebutkan bahwa
buku pelajaran yang baik harus memenuhi aspek isi materi pelajaran, penyajian,
bahasa dan keterbacaan, serta aspek grafika.

1. Aspek isi materi pelajaran


Materi pelajaran merupakan bahan pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran.
Buku pelajaran yang baik memperhatikan relevansi, adekuasi, keakuratan, dan
proporsionalitas dalam penyajian materinya.
a. Relevansi
Buku pelajaran yang baik memuat materi yang relevan dengan tuntutan kurikulum
yang berlaku, relevan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan tingkat
pendidikan tertentu, serta relevan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik
siswa yang akan menggunakan buku pelajaran tersebut.
b. Adekuasi/kecukupan
Kecukupan mengandung arti bahwa buku tersebut memuat materi yang memadai
dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan.
c. Keakuratan
Keakuratan mengandung arti bahwa isi materi yang disajikan dalam buku benar-
benar secara keilmuan, mutakhir, bermanfaat bagi kehidupan, dan pengemasan
materi sesuai dengan hakikat pengetahuan.
d. Proporsionalitas
Proporsionalitas berati uraian materi buku memenuhi keseimbangan kelengkapan,
kedalaman, dan keseimbangan antara materi pokok dengan materi pendukung.

2. Aspek Penyajian
Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, sesuai
dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara penyajian yang
membuat enak dibaca dan dipelajari.
3. Bahasa dan Keterbacaan
Bahasa adalah sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata,
kalimat, paragraf, dan wacana. Keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan
bahasa bagi tingkatan siswa.

6
4. Aspek Grafika
Grafika merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik buku,
meliputi ukuran buku, jenis kertas, cetakan, ukuran huruf,warna, dan ilustrasi, yang
membuat siswa menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga
meminati untuk membacanya.
Selain itu, menurut Greene dan Petty, terdapat sepuluh kriteria buku teks yang
berkualitas. Kesepuluh kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
a. Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya
b. Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya
c. Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang
memanfaatkannya
d. Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga
sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
e. Isi buku teks harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya
f. Buku teks harus dapat menstimulus, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi
para siswa yang mempergunakannya
g. Buku teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang
samar- samar dan tidak biasa, agar tidak membingungkan para siswa yang
membacanya
h. Buku teks harus mempuyai sudut pandang yanng jelas dan tegas
i. Buku teks harus memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan
orang dewasa.
j. Buku teks harus menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
pembacanya.
G. Identifikasi Isi Buku Teks
Sebelum kita menggunakan buku teks sebagai acuan dan sebagai alat Bantu
dalam kegiatan belajar mengajar kita harus memilih buku teks yang berkualitas dan
memiliki kelayakan yang baik.
Kita dapat mengidentifikasikan isi dari buku teks tersebut dengan mengacu pada
kriteria-kriteria standar untuk menyusun maupun memilih buku teks agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.
Kriteria-kriteria standar untuk mengidentifikasikan buku teks adalah :

7
1. Standar kelayakan isi, sebagai berikut :
a. Buku teks pelajaran yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung
tercapainya SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) dari mata
pelajaran tersebut.
b. Kelayakan isi buku teks pelajaran dapat dinilai dari :
1) Kelengkapan materi
2) Keluasan
3) Kedalaman
c. SK-SD tidak dituliskan secara eksplisit di dalam buku teks.
d. Kedalaman materi yaitu uraian materi mendukung tercapainya minimum KD
dan sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik.
e. Keluasan materi yaitu materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang
mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD) dan sesuai dengan
tingkat pendidikan peserta didik.
2. Standar kelayakan bahasa yaitu sebagai berikut :
a. Ditulis mengikuti kaidah Bahasa Indonesia dan peristilahan yang benar dan
jelas.
b. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Jenjang Pendidikan Peserta Didik.
c. Komunikatif.
d. Runtut dan memiliki kesatuan gagasan.
3. Standar kelayakan penyajian yaitu sebagai berikut :
a. Organisasi penyajian umum.
b. Organisasi penyajian per bab.
c. Mempertimbangkan kebermaknaan dan kebermanfaatan.
d. Melibatkan siswa secara aktif.
e. Mengembangkan proses pembentukan pengetahuan.
f. Variasi dalam cara penyampaian informasi.
g. Kemampuan meningkatkan kualitas pembelajaran.
h. Memperhatikan kode etik dan hak cipta.

8
Daftar Pustaka
Arsyad. Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Tersedia di www.scribd.com (27
september 2010)).
MGMPIPS. 2008. Buku Teks Sekolah. Tersedia di www.Btaviase.co.id (27 September
2010)
S, anwar. 2005. Tinjauan Pustaka. Tersedia di Perpustakaan Universitas
Pendidikan Indonesia.Diakses
di
:http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d0451_060927_chapte
r2.pdf(17 September 2011)

Anda mungkin juga menyukai