Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH ANALISIS BAHAN AJAR

BUKU TEKS BAHASA JEPANG


“MINNA NO NIHONGO II”

Disusun Oleh:
Adelia Ramadani (185110607111
Dinda Suryawidanty (185110607111009)

PENDIDIKAN BAHASA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridhonya kepada kami sehingga bisa menyusun makalah ini dengan tepat
waktu. Dalam suatu buku harusnya mempunyai struktur-struktur yang menunjang kelayakan buku untuk diterbitkan dan menjadi media
pembelajaran bagi banyak siswa. Di sini kami akan menjelaskan tentang analisis Buku Mina No Nihon Go II. Untuk kesalahan dan kekurangan
yang ada mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca. Tak lupa juga ucapan terima
kasih pada bantuan yang diberikan kepada kami selama pembuatan.
Malang, 9 November 2019
Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat Analisis
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Pemikiran
2.2 Aspek Penilaian Kelayakan Buku Teks
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Lembar Pengamatan
3.2 Kriteria dan Penilaian
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis buku sangat diperlukan untuk meninjau apa saja yang perlu kita ajarkan kepada peserta didik. Sebagai pendidik kita harus benar-
benar memahami apa saja yang terkandung dalam suatu buku. Unsur-unsur apa saja yang harus kita tinjau mendalam mengenai suatu buku
yang nantinya akan menjadi acuan bahan ajar. Guru sebagai pengendali utama di dalam proses belajar mengajar di kelas perlu mencermati
terlebih dahulu terhadap buku siswa maupun buku pegangan guru yang sudah disediakan pemerintah. Hal ini diperlukan mengingat buku
yang disediakan oleh pemerintah ditujukan untuk keperluan skala nasional. Dengan demikian, sebelum menggunakan di kelas, tentunya guru
diharapkan sudah membaca dan mencermati dengan melakukan analisis buku terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar jika terdapat
ketidaksesuaian atau ketidaktepatan yang ada dalam buku tersebut, dapat dilakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk mengatasinya lebih
awal.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana standar kelayakan isi buku sesuai dengan Teori BSNP?
b. Apakah bahasa, penyajian, dan kegrafikaan dalam buku teks pelajaran yang berjudul “Mina No Nihongo 1” layak di gunakan?

1.3 Tujuan Analisis Buku


a. Supaya kita mengetahui dan memahami bagaimana standar kelayakan buku menurut Teori BSNP.
b. Agar kita memahami layak atau tidaknya bahasa, penyajian, dan kegrafikaan dalam buku teks pelajaran “Mina No Nihon Go 1” untuk
digunakan sebagai bahan ajar bagi peserta didik.

1.4 Manfaat Analisis Buku


a. Menginformasikan kepada pembaca tentang hasil analisis kami.
b. Memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang layak atau tidaknya penggunaan buku “Mina No Nihon Go 1”

BAB 2
LANDASAN TEORI

Teori Badan Standar Nasional Pendidikan


2.1 Dasar Pemikiran
1. Buku teks pelajaran memiliki peran penting dalam sistem pendidikan nasional, karena buku tersebut merupakan salah satu komponen dalam
proses pembelajaran.
2. Dengan buku teks yang baik, yang isinya mencakup semua standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai tuntutan standar isi,
penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya menarik dan tepat, maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru
dan siswa bisa optimal mencapai standar kompetensi lulusan (SKL).
2.2 Aspek Penilaian Kelayakan Buku
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menetapkan beberapa kriteria kualitas buku teks pelajaran Bahasa Indonesia yang memenuhi syarat
kelayakan, yang meliputi empat komponen yaitu:

A. Kelayakan isi
Kelayakan isi dalam menilai kriteria kualitas penulisan buku teks bahasa Indonesia meliputi beberapa komponen yaitu:

1. Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Buku teks pelajaran bahasa Indonesia yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung tercapainya SK (standar kompetensi) dan KD
(kompetensi dasar) dari mata pelajaran tersebut. Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Materi yang disajikan juga mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar
(KD). Selanjutnya materi yang disajikan mulai dari pengenalan konsep, definisi, prosedur, tampilan output, contoh, kasus, latihan, sampai
dengan interaksi antar-konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kompetensi Dasar
(KD).

SK dan KD merupakan tolok ukur pedoman dalam pembelajaran dan merupakan tujuan ketercapaian pembelajaran. Uraian materi yang ada di
dalam buku secara implisit memuat materi yang mendukung tercapainya minimum SK-KD yang lengkap dengan ketentuan sebagai berikut:

• 40 ≤ KD ≤ 60, masuk kedalam kategori sangat baik

• 21 ≤ KD ≤ 40, masuk kedalam kategori baik


• KD ≤ 20, masuk kedalam kategori cukup baik

• Dan jika tidak memenuhi ketentuan di atas masuk kedalam kategori kurang baik.

SK dan KD tidak dituliskan secara eksplisit (gamblang) di dalam buku teks, namun ditulis secara implisit. Misalnya:
Dalam Buku “Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP kelas IX” terbitan Ganeca.

SK:
Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca memindai

KD:
1. Membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca intensif
2. Menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks buku melalui kegiatan membaca memindai.

Penulisan SK dan KD dalam buku ini ditulis secara eksplisit dengan hanya menuliskan subjudul “membaca memindai dari indeks ke buku”.
Kedalaman materi merupakan uraian materi yang mendukung tercapainya minimum KD yang sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik.

Sedangkan keluasan materi berkenaan denagn materi yang disajikan harus mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua
Kompetensi Dasar (KD) dan sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik.

2. Kesesuaian materi dengan kurikulum

Buku teks bahasa Indonesia yang memenuhi syarat kriteria kelayakan berdasar BSNP haruslah sesuai dengan kurikulum yang berlaku
(Kurikulum 2006/KTSP). Kurikulum merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana
pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh guru di sekolah.

Kurikulum yang berlaku untuk bahasa Indonesia 2006 mencakup ketrampilan berbahasa, kebahasaan, dan kesastraan.
Aspek keterampilan kebahasaan meliputi:
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis

Aspek kebahasaan meliputi:


a. Fonologi
b. Morfologi
c. Sintaksis
d. Semantik

Sedangkan aspek kemampuan kesastraan meliputi:


a. Sejarahsastra
b. Teorisastra
c. Kritik sastra

3. Keakuratan materi

Keakuratan materi dalam kriteria kualitas BTBI menurut BSNP meliputi keakuratan wacana, diagram, gambar, contoh, konsep maupun teori.
Materi yang disajikan dalam BTBI harus sesuai dengan kenyataan tidak dibuat-buat dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.
Hal ini dapat terlihat dengan adanya sumber yang jelas dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Untuk keakuatan konsep dan teori
tercermin dari kesesuaian teori dengan konsep yang disajikan dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD) . Selain itu keakuratan teori dan konsep
itu terlihat juga dalam penggunaan yang tepat sesuai dengan fenomena yang dibahas dan tidak menimbulkan keambiguan.

4. Kemutakhiran materi

Materi dalam BTBI haruslah mutakhir, mengikuti kurikulum yang berlaku. Hal ini berarti materi ataupun contoh yang disajikan haruslah up to
date.
Gambar, diagram dan ilustrasi diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan/ perbandingan dengan perangkat yang telah ada
sebelumnya. Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia. Misalnya : wacana Tsunami tidak mutakhir
digunakan untuk materi tahun 2011, karena Tsunami terjadi pada tahun 2004.

5. Mendorong keingintahuan

Materi yang baik harus dapat menumbuhkan keingintahuan serta kreatifitas siswa sehingga merangsang, memantapkan, menantang dan
menggiatkan aktivitas siswa. Hal ini dapat terlihat dari metode dalam pemilihan judul semenarik mungkin sehingga dapat mendorong
keingintahuan siswa. Contoh pemilihan judul wacana “ Kasiat Biji Jarak”

6. Substansi keilmuan dan life skill

Substansi keilmuan dalam BTBI meliputi kebahasaan dan kesastraan, kedua subtansi ini harus ada dalam materi BTBI baik SMP maupun SMA.
Sedangkan pemilihan materi, contoh, permaslahan dalam isi dapat meningkatkan kemampuan life skill siswa sehingga dapat digunakan di dalam
kehidupan bermasyarakat.

7. Pengayaan

Isi BTBI selain termuat dalam SK dan KD juga harus dapat memperkaya ilmu pengetahuan siswa baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran

8. Keberagaman nilai

Kelayakan isi juga dilihat dari keberagaman nilai-nilai maupun norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Buku teks yang baik tidak
memberikan uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahan nilai-nilai yang berlaku.
B. Kelayakan Bahasa

1) Lugas
Bahasa yang digunakan dalam BTBI haruslah lugas(apa adanya), tidak berbelit-belit, hanya mencantumkan penjabaran materi yang pokok,
penting, dan yang perlu saja. Misalnya yang berkenaan dengan :
a. ketepatan struktur kalimat,
kalimat yang dipakai mewakili isi pesan dan informasi yang ingin disampaikan dengan tetap mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesia.

b. keefektifan kalimat
Kalimat yang dipakai sederhana dan langsung ke sasaran.

c. kebakuan istilah
Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan istilah teknis yang telah baku digunakan dalam TIK. Padanan istilah
teknis yang masih cukup asing diberikan penjelasannya pada glosarium.

2) Komunikatif
BTBI yang memenuhi kelayakan yaitu yang menggunakan bahasa yang komunikatif, sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh
siswa. Pesan atau informasi disampaikan dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis Bahasa Indonesia.

3) Diaologis dan interaktif


BTBI yang baik mengunakan bahasa yang dapat memotivasi siswa, bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika peserta didik
membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.selain itu buku teks juga harus mendorong siswa untuk
berpikir kritis, bahasa yang digunakan mampu merangsang peserta didik untuk mempertanyakan suatu hal lebih jauh, dan mencari jawabnya
secara mandiri dari buku teks atau sumber informasi lain.

4) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik


BTBI harus sesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik, Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan suatu konsep harus
sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik juga merupakan
hal yang perlu diperhatikan ddalam BTBI, bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan emosional peserta didik.

5) Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia


Dalam penulisan Buku teks terutama BTBI haruslah memperhatikan kaidah bahasa Indonesia baik dan benar, sesuai dengan pedoman ejaan yang
disempurnakan, dan KBBI.
6) Penggunaan istilah, simbol, dan ikon
Dalam BTBI Penggunaan istilah dan penggambaran simbol atau ikon yang menggambarkan suatu konsep harus konsisten antar-bagian dalam
buku konsisten.

C. Kelayakan Penyajian

1) Teknik penyajian
Teknik penyajian merupakan faktor penentu kualitas suatu Buku teks.
Teknik penyajian dalam BTBI meliputi:
a) Konsistensi sistematika sajian dalam bab
konsistensi sistematika penyajian dalam setiap bab, yakni harus memiliki pendahuluan, isi dan penutup.
b) Keruntutan konsep
Keruntutan konsep dalam penyajian BTBI berhubungan dengan penyajian konsep disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari
yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi bagian sebelumnya bisa
membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya. Contohnya :

Dari materi tentang membaca karya satra tentu lebih mudah dari pada membuat salah satu karya sastra.

2) Pendukung penyajian
Pendukung penyajian dari BTBI berhubungan dengan penyajian yang dapat memotivasi pembaca khususnya siswa dalam membaca suatu BTBI
baik SMP maupun SMA.

Pendukung penyajian, meliputi:


a) Pembangkit motivasi dalam belajar
Pembangkit motivasi dalam penyajian BTBI dapat berupa uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut
dalam upaya membangkitkan motivasi belajar. Dengan adanya ini maka siswa akan termotifasi dalam mempelajari dari bab perbab.
Contoh : Pada BTBI “kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia” untuk SMP kelas IX yang ditulis oleh Wahono, M.Pd. dan Drs. Rusmiyanto
terbitan Ganeca pada unit 1, disebutkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam unit 1 adalah (1) mencatat hal-hal penting dalam dialog
acara tv/radio; (2) membaca memindai dari indeks ke buku; (3) mengkritik dan memuji suatu produk; (4) menulis iklan baris; (5) menceritakan
isi cerpen.

b) Contoh-contoh soal dalam tiap bab


contoh-contoh soal dalam BTBI SMP dan SMA berfungsi untuk membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi bagi
pembaca khususnya siswa. Setiap contoh yang ditulis perlu dilengkapi dengan bukti . contohnya pada materi tentang pidato.

c) Kata-kata kunci baru pada setiap awal bab


Kata-kata kunci baru yang terkait dari setiap bab perlu disebutkan pada awal bab, agar membantu pemahaman serta pemfokusan siswa.

Contoh: Pada BTBI “kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia” untuk SMP kelas IX yang ditulis oleh Wahono, M.Pd. dan Drs. Rusmiyanto
terbitan Ganeca pada unit 1, disebutkan kata kunci seperti reporter, dialog, mengkritik, indeks, dan sebagainya.

d) Soal latihan pada setiap akhir bab


Soal-soal latihan pada setiap akhir bab pada BTBI diperlukan agar dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang
berkaitan dengan materi dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab.

e) Pengantar
Pengantar pada sebuah BTBI berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran bahasa Indonesia, sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi
apa saja yang harus diberikan ke peserta didik untuk satuan masa pengajaran atau satu semester tertentu, cara belajar yang harus diikuti, serta
hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik, yang ditulis pada awal BTBI.

f) Glosarium
Glosarium yakni kamus kosakata atau glosari yang disediakan di bagian akhir buku teks untuk memudahkan pencarian kata yang mungkin
belum diketahui artinya oleh pembaca. Glosarium sangat penting bagi pembaca (siswa), karena dapat membantu siswa bila menemukan kata-
kata yang asing, serta memperkaya pengetahuan siswa akan kosa kata.

g) Daftar indeks(subyek)
Daftar indeks adalah daftar kata penting atau indeks dari kata-kata yang dimuat dan digunakan dalam buku teks yang dibuat dan dilengkapi
dengan nomor halaman. Indeks disusun secara alfabetis dan tereletak pada bagian akhir buku. Daftar indeks membantu pembaca dalam mencari
informasi dari istilah yang terdapat dalam indeks dengan membuka halaman yang tertera di belakang istilah.

h) Daftar pustaka
Kehadiran daftar pustaka dalam setiap buku teks atau buku pelajaran sangat penting. Daftar pustaka ini untuk menunjukkan sumber-sumber
rujukkan dari materi-materi yang ada dalam buku teks tersebut. Daftar pustaka disusun dengan format nama pengarang (disusun terbalik), tahun
terbit buku, judul buku (dicetak miring), kota terbit, dan nama penerbit, nama serta lokasi situs internet serta tanggal akses situs (jika memakai
acuan yang memiliki situs).

i) Lampiran
Lampiran pada BTBI memuat beberapa daftar sumber bahan yang ada dalam buku yang dibutuhkan dalam memahami materi yang disajikan
dalam buku teks. Lampiran ini bersifat sebagai tambahan, biasanya Lampiran memuat informasi atau bahan pendukung, antara lain data dan
program yang diujicobakan dalam buku dan bahan latihan lanjut. Lampiran bisa disimpandalam CD ataudapatdiakseslewat internet.

3) Penyajian pembelajaran
Penyajian dalam sebuah BTBI untuk SMP dan SMA harus bersifat interaktif dan partisipatif yaitu ada bagian yang mengajak pembaca untuk
berpartisipasi, misalnya dengan mengajak peserta mencoba latihan dengan membuat suatu teks pidato. Penyajian dalam sebuah BTBI juga
berkaitan dengan metode dan pendekatan penyajian yang biasanya diarahkan ke metode inkuiri/eksperimen, dan pada akhir setiap bab minimum
memuat materi/latihan yang dapat dipraktekkan oleh peserta didik.

4) Koherensi dan keruntutan alur pikir


Koherensi dankeruntutan alur pikir dalam sebuah BTBI berhubungan dengan penyampaian pesan antara sub bab dengan bab lain, antara subbab
dengan subbab atau antaralinea, dalam suatu subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sebuah BTBI. Selain itu
pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab, subbab, alinea harus mencerminkan kesatuan tema sehingga dapat menumbuhkan keutuhan
makna.
D. Kegrafikan

1) Ukuran format buku


Penggunanan format yang terstandar suatu BTBI, biasanya menggunakan ukuran format buku dengan font antara 12 – 14 pts untuk Times New
Roman, atau yang sebanding dengannya untuk jenis font lain, kecuali judul maka disesuaikan dengan kebutuhan.

2) Desain bagian kulit


Desain kulit BTBI harus menarik, sederhana dan ilustratrif. Baik dari pemilihan font, warna, dan ilustrasi. Hal ini juga merupakan faktor penentu
kualitas BTBI yang baik.

3) Desain bagian isi


Desain isi pada BTBI harus mudah dibaca dan mendukung materi. Inidilihat dari jenis font, ukuran font, warna font, bentukparagraf, ilustrasi,
dan ilustrasi gambar.

4) Kualitas kertas
Kualitas kertas sebuah BTBI untuk SMP dan SMA harus yang kuat dan berkualitas. Misalnya menggunakan kertas Power Mac G4.

5) Kualitas cetakan
Kualitas cetakan BTBI yang baik yaitu kualitas cetakan yang bersih, jelas dan kontras. Baik putih, hitam, maupun warna-warna yang lain.

6) Kualitas jilidan
Kualitas penjilidan BTBI untuk SMA dan SMP harus menggunakan kualitas penjilidan yang baik dan kuat, agar tidak mudah rusak(terlipat atau
sobek).
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN BAHASA JEPANG KELAS X1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menentukan ungkapan menyapa,
menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan berpamitan, mengucapkan terima kasih,
faktual, konseptual, operasional dasar, meminta maaf, meminta izin,
danmetakognitif sesuai dengan bidang dan instruksi(aisatsu) dan cara meresponnya
lingkup kajian Bahasa Jepang pada tingkat teknis, pada teks transaksional lisan dan tulis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan dengan memperhatikan unsur kebahasaan,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan struktur teks dan unsur budaya sesuai
humaniora dalam konteks pengembangan potensi konteks penggunaannya
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan 3.2 Memahami ungkapan
internasional. memberi dan meminta informasi
terkait perkenalan diri (jiko shoukai) dan
identitas diri, serta meresponnya pada teks
transaksional lisan dan tulis, dengan
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya

3.3 Mengungkapkan informasi terkait


kepemilikan benda(watashi no enpitsu
desu) serta meresponnya pada teks
transaksional lisan dan tulis, dengan
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya

3.4 Membedakan ungkapan


memberi dan meminta informasi
terkait keberadaan suatu benda mati dan
benda hidup (arimasu / imasu) serta
meresponnya pada teks transaksional lisan
dan tulis, dengan memperhatikan unsur
kebahasaan dan struktur teks yang sesuai
konteks penggunaannya

3. 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan 4.1 Mendemonstrasikan ungkapan


menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja menyapa, berpamitan, mengucapkan,
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah terimakasih, meminta maaf, meminta izin,
sesuai dengan bidang kajian Bahasa Jepang instruksi (aisatsu) dan cara meresponnya
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan pada teks transaksional lisan dan tulis
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan dengan memperhatikan unsur kebahasaan,
standar kompetensi kerja. struktur teks dan unsur budaya sesuai
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan konteks penggunaannya
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam 4.2 Mengomunikasikan ungkapan terkait
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari perkenalan diri (jiko shoukai) dan identitas
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu diri, serta meresponnya pada teks
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan transaksional lisan dan tulis, dengan
langsung. memperhatikan unsur kebahasaan dan
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, struktur teks yang sesuai konteks
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan penggunaannya
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, 4.3 Mempresentasikan ungkapan terkait
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah kepemilikan benda(watashi no enpitsu
pengawasan langsung. desu) serta meresponnya pada teks
transaksional lisan dan tulis, dengan
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya
4.4 Mendemostrasikan ungkapan terkait
keberadaan suatu benda mati dan benda
hidup (arimasu / imasu)serta meresponnya
pada teks transaksional lisan dan tulis,
dengan memperhatikan unsur kebahasaan
dan struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya
BAB 3
PEMBAHASAN

1. Judul : Minna No Nihon Go II


2. ISBN : 979-3303-026
3. Penulis :
4. Percetakan :
5. Penerbit :
6. Tahun Terbit :
7. Tempat Terbit :
8. Tebal Buku :

3.1 Lembar Pengamatan

No Indikator Ya Tidak Keterangan


1. Kelayakan Isi 1. Kesesuaian Materi dengan
meliputi : Kompetensi Inti dan Kompetensi
1. Kesesuaian Dasar
materi dengan
Kompetensi 3.1 Menentukan ungkapan menyapa,
Inti dan berpamitan, mengucapkan terima kasih,
Kompetensi meminta maaf, meminta izin,
Dasar. instruksi(aisatsu) dan cara meresponnya
2. Kesesuaian pada teks transaksional lisan dan tulis,
materi dengan dengan memperhatikan unsur kebahasaan,
kurikulum. struktur teks dan unsur budaya sesuai
konteks penggunaannya
3. Keakuratan
materi. 3.2 Memahami ungkapan
4. Kemutakhiran memberi dan meminta informasi
materi. terkait perkenalan diri (jiko shoukai) dan
5. Mendorong identitas diri, serta meresponnya pada teks
keingintahuan. transaksional lisan dan tulis, dengan
6. Substansi memperhatikan unsur kebahasaan dan
keilmuan dan struktur teks yang sesuai konteks
lifeskill. penggunaannya
7. Pengayaan.
8. Keberagaman 3.3 Mengungkapkan informasi terkait
nilai. kepemilikan benda(watashi no enpitsu
desu) serta meresponnya pada teks
transaksional lisan dan tulis, dengan
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya

3.4 Membedakan ungkapan


memberi dan meminta informasi
terkait keberadaan suatu benda mati dan
benda hidup (arimasu / imasu) serta
meresponnya pada teks transaksional lisan
dan tulis, dengan memperhatikan unsur
kebahasaan dan struktur teks yang sesuai
konteks penggunaannya

4.1 Mendemonstrasikan ungkapan


menyapa, berpamitan, mengucapkan,
terimakasih, meminta maaf, meminta izin,
instruksi (aisatsu) dan cara meresponnya
pada teks transaksional lisan dan tulis
dengan memperhatikan unsur kebahasaan,
struktur teks dan unsur budaya sesuai
konteks penggunaannya

4.2 Mengomunikasikan ungkapan terkait


perkenalan diri (jiko shoukai) dan identitas
diri, serta meresponnya pada teks
transaksional lisan dan tulis, dengan
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya

4.3 Mempresentasikan ungkapan terkait


kepemilikan benda(watashi no enpitsu
desu) serta meresponnya pada teks
transaksional lisan dan tulis, dengan
memperhatikan unsur kebahasaan dan
struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya

4.4 Mendemostrasikan ungkapan terkait


keberadaan suatu benda mati dan benda
hidup (arimasu / imasu)serta meresponnya
pada teks transaksional lisan dan tulis,
dengan memperhatikan unsur kebahasaan
dan struktur teks yang sesuai konteks
penggunaannya

2. Kesesuaian Materi dengan


Kurikulum
Komponen kurikulum yang paling
utama adalah bahan ajar yang
diberikan kepada murid untuk
mencapai tujuan yang ditentukan.
Bahan yang diajarkan harus sesuai
dengan perkembangan yang
mengandung pengetahuan ilmiah
dan mampu dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

3. Keakuratan materi

Gambar yang disajikan sudah sesuai


dengan contoh. Pada bagian 会話
digambarkan ada seorang kakek-
kakek yang sedang berobat pada
seorang dokter. Dilihat dari rincian
diaolog yang tertera lelaki itu ingin
mendapatkan saran dari dokter
tersebut tentang kesehatannya.

Ilustrasi tersebut menggambarkan


topik utama pembicaraan yaitu
tentang permintaan saran.

4. Kemutakhiran Materi

Materi yang disajikan dalam Bab 32


sudah sesuai dengan kenyataan yang
ada contohnya pada bagian 会話.
Pembicara membicarakan topik
tentang seorang pasien yang sedang
pergi ke dokter dan menceritakan
bahwa ia mengalami sakit pada
perut dan kepalanya. Kemudian
dokter menyarankannya untuk
banyak beristirahat, namun pasien
tersebut tidak bisa melakukannya
karena memiliki banyak pekerjaan.

5. Mendorong Keingintahuan

Materi yang disajikan terdapat


dalam bagian 例文 dan 文系 pada
halaman 52 yang menjelaskan
contoh penggunaan kalimat 法がい
いです, でしょう, dan 鴨知りません
secara singkat. Apabila siswa ingin
lebih mendalami pola tersebut siswa
diharuskan melihat halaman 54 練
習 A yang menjelaskan penggunaan
pola kalimat dalam bab tersebut.

6. Substansi keilmuan dan life skill

Dalam 練習 C pada halaman 57


trdapat percakapan antara dua orang
yang bila dipraktekkan akan melatih
lifeskill siswa yaitu berbicara dalam
Bahasa Jepang.

7. Pengayaan

Pada halaman 58-59 terdapat soal-


soal evaluasi tentang bab 32 yang
memuat pola kalimat 法がいいです,
でしょう, dan juga 鴨知りません.

8. Keberagaman nilai

Dilihat dari percakapan pada kaiwa


hal 53 menggambarkan orang yang
ketika merasa ada yang tidak beres
pada tubuhnya segera meminta
saran kepada dokter.
Memperlihatkan bahwa orang
Jepang sangat memperdulikan
kesehatan tubuhnya. Alih-alih hanya
meminum obat yang dibeli di
apotek, langsung meminta saran
kepada dokter karena lebih bisa
dipercaya dan saran yang dberikan
akan akurat hasilnya setelah
melewati pemeriksaan.

2. Kelayakan
Bahasa : pada 1. Kelugasan Bahasa :
bab 32
membahas Dilihat dari penyajiannya
penggunaan keseluruhan suah baik, penulis
kalimat 法がい menyampaikan maksud pelajaran
bab 32 menggunakan pendahuluan
いです, でしょう berupa contoh kalimat dan
, dan 鴨知りま percakapan singkat pada awal bab.
Hal ini akan memberikan gambaran
せん. materi yang akan dipelajari pada
dalam Bahasa Jepang. halaman 32. Akan tetapi penjelasan
Penilaian kelayakan hanya menggunakan contoh kalimat,
Bahasa dianalisis dari apabila tidak ada buku penunjang
Kelugasan Bahasa, dan penjelasan dari guru, siswa
Kekomunikatifan tentunya akan sulit mengerti.
Bahasa, Kesesuaian
dengan 2. Kekomunikatifan Bahasa
perkembangan
Peserta didik, Komunikatifnya Bahasa Jepang
Kesesuaian dengan yang digunakan masih belum baik.
Kaidah penggunaan Karena tidak ada arahan hanya sub
Bahasa Jepang, dan judul yang tidak menunjukkan
penggunaan istilah, keterangan lebih tentang bab. Tidak
symbol, dan ikon. ada jalinan komunikasi yang terbuat
antara penulis dan pembaca.

3. Kesesuaian dengan
perkembangan peserta didik

Buku teks dibuat dengan tujuan


untuk berkembangnya ilmu peserta
didik. Buku ini dibuat untuk pemula
yang mulai belajar Bahasa jepang,
jadi sangat cocok untuk pelajar
pemula yang baru belajar. Karena
contoh penggunaannya juga
menerapkan kehidupan sehari-hari.

4. Kesesuaian dengan penggunaan


Bahasa Jepang

Penggunaan Bahasa Jepang yang


digunakan sudah sangat baik karena
dibuat dengan pedoman Bahasa
Jepang dan ditujukan untuk
pembelajaran Bahasa Jepang.

5. Penggunaan istilah, symbol, dan


ikon

Dalam 練習 B nomor 3 pada


halaman 52 terdapat gambar yang
memudahkan kita untuk
menganalisis maksud soal. Dengan
melihat gambar yang ada, kita bisa
membuat kalimat yang sesuai
dengan keadaan dalam gambar
tersebut.
3. Kelayakan Penyajian 1. Teknik penyajian
meliputi: Teknik penyajian merupakan faktor
1. Teknik penentu kualitas suatu buku teks.
penyajian Teknik penyajian meliputi:
2. Pendukung
penyajian a. Konsistensi sistematika penyajian
3. Penyajian dalam bab ini tergolong baik, yakni
pembelajaran memiliki pendahuluan, isi dan
4. Koherensi dan penutup, serta pada bagian penutup
keruntutan dilengkapi dengan soal dan latihan
alur pikir sesuai dengan isi bab.
b. Tuntutan konsep
Pada bab 32, pengenalan tata
Bahasa diawali dengan pola kalimat
(文系), lalu pada bagian kedua
terdapat contoh dialog singkat
dengan menggunakan pola kalimat
ために dan のに (例文), selanjutnya
pada bagian ketiga pembentukan
pola kalimat ために dan のに (会話),
dan terakhir terdapat contoh soal (問
題).

2. Pendukung penyajian
Pendukung penyajian dapat
memotivasi siswa dalam membaca
suatu buku teks pelajaran.
Pendukung penyajian meliputi:

a. Pembangkit motivasi dalam


belajar
Pembangkit motivasi merupakan
uraian tentang apa yang akan
dicapai oleh peserta didik
setelah mempelajari bab
tersebut. Hal ini tidak terdapat
pada seluruh bab pada buku
“Minna No Nihongo II”.
b. Contoh-contoh soal dalam bab
Contoh-contoh soal dalam buku
teks pelajaran berfungsi untuk
membantu menguatkan
pemahaman. Konsep yang ada
dalam materi bagi pembaca
khususnya siswa. Buku ini
menyajikan contoh soal yang
membantu pemahaman peserta
didik.
c. Kata-kata baru pada awal bab
Kata-kata baru pada awal bab 32
tidak dituliskan pada buku ini,
melainkan kata-katanya terdapat
pada buku “Minna No Nihongo
Terjemahan Bahasa Indonesia”
d. Soal latihan pada akhir bab
Dalam setiap bab dalam buku ini
terdapat soal –soal latihan pada
akhir bab yang bertujuan untuk
melatih kemampuan pemahaman
dan penerapan konsep yang
berhubungan dengan materi
yang telah diajarkan sebagai
umpan balik sajian dalam akhir
bab.
e. Pengantar
Pengantar dalam buku ini berisi
tujuan penulisan, sistematika,
dan cara penggunaan buku,
termasuk pengenalan tokoh,
serta hal-hal lain dalam buku
teks pelajaran yang dianggap
mampu membantu peserta didik
yang disusun secara runtut dan
baik.
f. Glosarium
Glosarium adalah kamus
kosakata atau glosari yang
tersedia pada bagian akhir buku
teks yang terdapat pada halaman
234-247 yang mempermudah
peserta didik untuk mencari
kata-kata.
g. Daftar indeks(subyek)
Dalam buku ini terdapat daftar
indeks yang diharapkan mampu
membantu pembaca dalam
mencari informasi dari istilah
yang terdapat dalam indeks
dengan membuka halaman 226-
227 dan 230-231.
h. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah salah satu
komponen dalam buku yang
sangat penting. Daftar pustaka
berisi sumber-sumber yang
membantu penyusunan buku
teks.
i. Lampiran
Buku ini memuat beberapa
lampiran yaitu dalam bentuk
buku dan CD.
Buku:
- Minna No Nihongo II Terjemahan
- Minna No Nihongo II Choukai
Tasuku 25
- Minna No Nihongo II Kanji
Renshuuchou
- Minna No Nihongo II Shokyuu de
Yomeru Topika 25
- Minna No Nihongo II Bunkei
Renshuuchou Kaite Oboeru
- Minna No Nihongo II Hyoujun
Mondaishuu
- Minna No Nihongo II Yasashii
Sakubun

Audio CD:
- Minna No Nihongo Audio CD

3. Penyajian pembelajaran
Penyajian pembelajaran dalam buku
ini bersifat interaktif dan partisipatif.
Contohnya pada bab 32 halaman 57
disajikan 練習 C. Pada bagian ini
peserta didik dapat berpartisipasi
dalam 3 buah contoh dialog yang
berguna untyk melatih kemampuan
berbicara peserta didik dan juga
terdapat contoh soal pada halaman
58.

4. Koherensi dan keruntutan alur


pikir
Buku ini memiliki koherensi dan
keruntutan alur piker yang cukup
baik karena materi yang disusun
mulai dari yang paling mudah
hingga yang paling sulit dan juga
memiliki kaitan satu sama lain.

Ukuran format buku


Karena buku ini berbahasa Jepang,
buku ini tidak menggunakan font
yang biasanya digunakan yakni
Times New Roman, melainkan
menggunakan font HG Maru Gothic
MPRO ukuran 12pts.

Desain bagian kulit


Desain yang digunakan pada bagian
cover kurang bagus karena gambar
yang digunakan kurang menarik.
Namun gambar tersebut bermaksud
untuk tetap menunjukkan identitas
Indonesia.

Desain bagian isi


Jenis font : HG Maru Gothic
MPRO
Ukuran font : 12 pts
Warna font : Hitam
Ilustrasi : Kurang jelas dan
terlihat seperti hasil fotocopy
Ilustrasi gambar : Kurang menarik
Kualitas kertas
Cukup tebal namun ringan, tetapi
juga berwarna agak kekuningan.

Kualitas cetakan
Ada beberapa bagian huruf yang
dicetak terlalu tebal atau tipis
sehingga agak sulit dibaca.

4.2 Kriteria dan penilaian

Berdasarkan teori BSNP, untuk memperoleh hasil analisis kita bisa menggunakan oenilaian sederhana dengan cara menghitung nilai dari
masing-masing indikator dengan menggunakan gradasi penilaian seperti berikut :
Gradasi Penilaian Per bab

No Jawaban Skor
1. Sangat Layak (SL) 5
2. Layak (L) 4
3. Rata Rata (R) 3
4. Tidak Layak (TL) 2
5. Sangat Tidak Layak (STL) 1

Kelayakan isi Mina No Nihon Go bab 32

No Indikator Gradasi Skor


Penilaian Penilaian
SL L RR TL STL
1. Kesesuaian 5
Materi
dengan
Kompetensi
inti dan dasar
2. Kesesuaian 4
Materi
dengan
Kurikulum
3. Keakuratan 5
Materi
4. Kemutakhiran 4
Materi
5. Mendorong 4
keingintahuan
6. Substansi 4
keilmuan dan
lifeskill
7. Pengayaan 5
8. Keberagaman 4
Nilai
Jumlah 39

Kelayakan Bahasa Mina No Nihon Go bab 32

No Indikator Gradasi Skor


Penilaian Penilaian
SL L R TL STL
1. Kelugasan 3
Bahasa
2. Kekomunikatifan 3
Bahasa
3. Dialogis dan 3
Interaktif
4. Kesesuaian 5
dengan
Perkembangan
Peserta Didik
5. Kesesuaian 5
dengan Kaidah
Bahasa Jepang
6. Pengertian 3
istilah, simbol,
dan ikon
Jumlah 22

Kelayakan Penyajian Mina No Nihon Go bab 32

No Indikator Skor
Penilaian
SL L R TL STL
1. Teknik 4
Penyajian
2. Pendukung 4
Penyajian
3. Penyajian 4
Pembelajaran
4. Koherensi 5
dan
keruntutan
pola pikir
Jumlah 17

Kelayakan kegrafikaan Mina No Nihon Go bab 32

No Indikator Skor
Penilaian
SL L R TL STL
1. Ukuran
format
buku
2. Desain
bagian
kulit
3. Desain
bagian
isi
4. Kualitas
Kertas
5. Kualitas
Cetakan
6. Kualitas
Jilidan
Jumlah

Kelebihan Kekurangan

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan Saran


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai