ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA WAHANA PENGETAHUAN

SMP KELAS IX KURIKULUM 2013

KARANGAN FAIRUL ZABADI DAN SUTEDJO
MENGGUNAKAN TEORI BSNP: KELAYAKAN KEBAHASAAN
DAN KELAYAKAN KEGRAFIKAN

Dosen Pengampu:

1. Dr. Zahra Alwi, M.Pd.

2. Ernalida, S.Pd., M.Hum., Ph.D.
3. Khalidatun Nuzula, M.Pd.

Disusun Oleh:

Aisyah Putri Firany

(06021382227068)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat serta ridho-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas analisis buku teks yang berjudul “Analisis Buku Teks Bahasa
Indonesia Wahana Pengetahuan SMP Kelas IX Kurikulum 2013 Karangan Fairul Zabadi
Dan Sutedjo Menggunakan Teori BSNP: Kelayakan Kebahasaan Dan Kelayakan
Kegrafikan” dengan tepat waktu. Makalah mengenai analisis buku teks ini disusun untuk
memenuhi tugas akhir yaitu ujian akhir semester mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku
Teks. Adapun tujuan lain makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi penulis maupun
pembaca mengenai penerapan teori BSNP dalam menganalisis buku teks.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Zahra Alwi, M.Pd. Ibu
Ernalida, S.Pd., M.Hum., Ph.D. dan Ibu Khalidatun Nuzula, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks yang telah memberikan tugas
ini serta membimbing hingga tugas ini selesai. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun
materi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat lebih baik kedepannya. Semoga makalah analisis buku teks ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas Perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Palembang, 28 November 2023

 IDENTITAS BUKU

Judul Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP Kelas IX Kurikulum

2013
Pengarang
1. Fairul Zabadi
2. Sutedjo
Penelaah
1. Hasanuddin
2. M. Rapi Tang
Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Tahun Terbit 2015

ISBN Cetakan pertama, 2015
1. ISBN 978-602-1530-82-5 (jilid lengkap)
2. ISBN 978-602-1530-85-6 (jilid 3)
Jumlah Halaman 276 halaman
Font Times New Roman, 12 pt.
 PENDAHULUAN

Buku teks memegang peranan penting dalam pembelajaran di sekolah. Buku teks
tidak hanya berfungsi sebagai panduan dalam proses pembelajaran bagi guru, namun
juga menjadi sumber pengetahuan bagi siswa. Dalam hal ini, kualitas buku ajar yang
dijadikan acuan turut menentukan keberhasilan pembelajaran. Semakin tinggi kualitas
buku teks, maka semakin baik pula pengajaran mata pelajaran yang didukung oleh
buku teks tersebut. Oleh karena itu, sebuah buku teks harus memenuhi kualitas buku
yang baik dalam banyak hal.

Di Indonesia, terdapat beberapa standar atau persyaratan kualifikasi mengenai

penyusunan dan penyajian buku teks. Salah satunya adalah Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) yang memuat empat unsur kriteria kelayakan buku ajar atau text
book, yaitu :

1. Kelayakan isi
2. Kelayakan penyajian
3. Kelayakan kebahasaan
4. Kelayakan kegrafikan

Dalam dunia pendidikan, kenyataannya masih terdapat buku ajar yang muatannya
bermasalah seperti kurangnya kedalaman isi, bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa, bahasa yang tidak sesuai penggunaan, atau permasalahan lainnya.

Dalam makalah ini penulis melakukan analisis buku teks yang berjudul Bahasa
Indonesia Wahana Pengetahuan SMP Kelas IX menggunakan teori BSNP, yaitu
kelayakan kebahasaan dan kelayakan kegrafikan karena dua komponen ini yang sering
menjadi masalah dalam buku ajar kurikulum merdeka. Buku tersebut dipilih karena
jarang sekali yang menelaah baik dari segi isi, penyajian, bahasa, maupun
kegrafikannya. Adapun teori BSNP yang digunakan untuk menganalisis buku ini agar
dapat mengetahui secara rinci kelayakan kebahasaan dan kelayakan kegrafikan buku
tersebut.
 PEMBATASAN TEORI

Terkait dengan kualitas buku teks, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
telah mengembangkan beberapa komponen yang dijadikan landasan dalam telaah buku
teks. Menurut BSNP, buku teks berkualitas wajib memenuhi empat komponen
kelayakan yang meliputi kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan
kelayakan kegrafikan. Akan tetapi, dalam analisis ini penulis hanya menggunakan dua
komponen kelayakan menurut BSNP, yaitu kelayakan kebahasaan dan kelayakan
kegrafikan. Adapun rincian komponen kelayakan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kelayakan Bahasa
1) Kesesuaian pemakaian bahasa dengan tingkat perkembangan peserta
didik. Indikatornya yaitu:
a. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik
b. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik
2) Komunikatif. Indikatornya yaitu:
a. Keterbacaan pesan
b. Ketepatan kaidah bahasa.
3) Pemakaian bahasa memenuhi syarat keruntutan dan keterpaduan
alur berpikir. Indikatornya yaitu:
a. Keruntutan dan keterpatuan antar sub-bab
b. Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf

2. Kelayakan Kegrafikan
1) Ukuran format buku penggunaan format yang terstandar suatu BTBI,
biasanya menggunakan ukuran format buku dengan font antara 12 – 14 pts
untuk Times New Roman, atau yang sebanding dengannya untuk jenis font
lain, kecuali judul maka disesuaikan dengan kebutuhan.
2) Desain bagian kulit, desain kulit BTBI harus menarik, sederhana dan
ilustratif. Baik dari pemilihan font, warna, dan ilustrasi. Hal ini juga
merupakan faktor penentu kualitas BTBI yang baik.
3) Desain bagian isi, desain isi pada BTBI harus mudah dibaca dan
mendukung materi. Ini dilihat dari jenis font, ukuran font, warna font, bentuk
paragraf, ilustrasi, dan ilustrasi gambar.
4) Kualitas kertas, kualitas kertas sebuah BTBI untuk SMP dan SMA harus
yang kuat dan berkualitas. Misalnya menggunakan kertas Power Mac G4.
5) Kualitas cetakan, kualitas cetakan BTBI yang baik yaitu kualitas cetakan
yang bersih, jelas dan kontras. Baik putih, hitam, maupun warna-warna yang
lain.
6) Kualitas jilidan, kualitas penjilidan BTBI untuk SMA dan SMP harus
menggunakan kualitas penjilidan yang baik dan kuat, agar tidak mudah
rusak(terlipat atau sobek)
 METODE

1. Metode Analisis

Analisis buku teks yang berjudul “Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP
Kelas IX” ini menggunakan metode dreskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif ini
digunakan untuk memahami suatu fenomena yang telah dialami oleh subjek penelitian
seperti tindakan, perilaku dan lain-lain secara deskripsi dan holistik melalui bahasa dan
kata-kata dalam konteks khusus secara alamiah.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam analisis ini dilakukan dengan metode dokumentasi dan
kuesioner. Metode dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengkaji sejumlah data
yang berkaitan dengan topik penelitian. Dokumentasi ini dikumpulkan dengan membaca
sekilas, menganalisis, dan memfoto buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
SMP Kelas IX. Selain itu, Teknik pengumpulan data selanjutnya adalah menggunakan
angket atau kuesioner yang berisi indikator-indikator kelayakan kebahasaan dan
kelayakan kegrafikan menurut teori BSNP. Kuisioner ini ditujukan kepada peserta didik
yang menggunakan buku tersebut yaitu siswa SMP.

3. Langkah-Langkah Analisis

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis buku teks Bahasa Indonesia

Wahana Pengetahuan SMP Kelas IX sebagai berikut.

1. Menentukan buku teks dan teori yang akan dianalisis

2. Mencari sumber rujukan
3. Menentukan komponen kelayakan dari teori yang akan dianalisis
4. Membuat kuesioner
5. Mengamati dan membaca buku teks
6. Menganalisis buku teks sesuai dengan bab
7. Menuliskan hasil analisis serta hasil kuesioner terhadap buku teks
8. Membuat kesimpulan dari hasil analisis
 4. Kriteria Penilaian Kelayakan

Untuk memudahkan penilaian terhadap indikator di setiap komponen yang menjadi

kriteria kelayakan dalam buku teks, maka penulis menggunakan instrumen penilaian
berupa tabel penilaian kelayakan buku teks. Setelah melakukan penilaian berdasarkan
instrumen tersebut, maka hasil skor dapat dihitung kelayakannya dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

Hasil Skor Penilaian Siswa

Persentase Kelayakan = x 100
Jumlah Skor Penilaian

Adapun penilaian indikator kelayakan buku didasarkan pada tabel gradasi

penilaian sebagai berikut.

Tabel 1
Gradasi penilaian indikator
Kelayakan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Kategori hasil dari rumus tersebut menurut kriteria kelayakan yang ditetapkan
BSNP (2014), yaitu sebagai berikut.

Tabel 1
Kategori Kelayakan Buku Teks
Presentase (100%) Status Kelayakan
81% - 100% Sangat Baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Cukup Baik
21% - 40% Tidak Baik
0% - 20% Sangat Tidak Baik
 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Aspek Kelayakan Kebahasaan

1) Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektual dan emosional peserta didik

Indikator SS S N TS STS Skor

Bahasa yang digunakan 3 12 63

dalam buku teks Bahasa
Indonesia Wahana
Pengetahuan SMP Kelas
IX sesuai dengan
tingkat perkembangan
intelektual dan emosional
peserta didik.
 Aspek kebahasaan pada indikator pertama yaitu bahasa yang digunakan
sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosional peserta didik
berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket
dan bukti yang diberikan telah mendapatkan rata-rata presentase rata-rata
presentase 63 × 100 = 84% artinya masuk ke dalam kategori sangat baik.
75

Pada buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP Kelas IX

sudah sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik baik
dalam penjelasan konsep, contoh, dan soal-soal latihan. Hal ini dapat dilihat
dengan penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

2) Komunikatif

Indikator SS S N TS STS Skor

Bahasa yang digunakan 4 11 64

komunikatif dalam
keterbacaan pesan dan
ketetapan bahasa

Aspek kebahasaan pada indikator kedua yaitu komunikatif dalam

keterbacaan pesan dan ketetapan bahasa berdasarkan pertanyaan yang telah
diajukan pada responden dari hasil angket dan bukti yang diberikan telah
mendapatkan rata-rata
 64
presentase rata-rata presentase × 100 = 85,33% artinya masuk ke dalam
75

kategori sangat baik.

1.) Keterbacaan Pesan

Buku teks ini sudah memenuhi indikator keterbacaan pesan karena
keseluruhan materi yang disajikan dalam buku ini menggunakan bahasa
yang jelas dan tidak menimbulkan multitafsir. Selain itu, buku ini juga
menggunakan bahasa yang sering digunakan sehari-hari sehingga pesan yang
ingin disampaikan dapat dipahami oleh pembaca.

2.) Ketetapan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam buku ini sudah sangat sesuai dengan
dengan kaidah kebahasaan yang berpedoman pada ejaan yang
disempurnakan (EYD) dan penggunaan istilah-istilah dalam buku ini juga
sudah tepat untuk peserta didik jenjang SMP.

3) Pemakaian bahasa yang telah memenuhi syarat keruntunan dan

keterpaduan pada alur berfikir

Indikator SS S N TS STS Skor

Pemakaian bahasa yang 2 12 1 61

telah memenuhi syarat
keruntunan dan
keterpaduan pada alur
berfikir antar kalimat dan
paragraf
 Aspek kebahasaan pada indikator ketiga yaitu pemakaian bahasa yang telah
memenuhi syarat keruntunan dan keterpaduan pada alur berfikir berdasarkan
pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket dan bukti yang
diberikan telah mendapatkan rata-rata presentase rata-rata presentase 61 × 100 =
75

81,33% artinya masuk ke dalam kategori sangat baik.

1) Keruntutan dan keterpatuan antar subbab

Setiap subbab dalam buku ini disajikan secara runtut sesuai dengan KI
dan KD kurikulum merdeka yang telah dirancang. Selain itu, subbab yang
ada dalam masing-masing bab juga telah mencerminkan hubungan logis.

2) Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf

Paragraf-paragraf yang terdapat di setiap subbab dalam buku ini telah
menunjukkan keruntutan dan keterpaduan sehingga menciptakan hubungan
logis antar paragrafnya.
2. Aspek Kelayakan Kegrafikan
1) Ukuran Buku

Indikator SS S N TS STS Skor

Ukuran buku 3 12 63
sudah sesuai
dengan
kebutuhan
buku itu
sendiri

Aspek kegrafikaan pada indikator pertama yaitu ukuran buku berdasarkan

pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket telah
63
mendapatkan rata-rata presentase, × 100 = 84% artinya masuk ke dalam
75

kategori sangat baik, hal ini dapat kita lihat pada gambar di atas sebagai bukti
bahwa ukuran buku pada buku teks tersebut dapat dikatakan sudah pas untuk
ukuran normal sebuah buku, dan sudah menggunakan font Times New Roman.
12.
2) Desain Kulit Buku

Indikator SS S N TS STS Skor

Desain Kulit 3 12 63
Buku

Aspek kegrafikaan pada indikator kedua yaitu desain kulit buku

berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket
63
elah mendapatkan rata-rata presentase, × 100% = 84% artinya masuk ke
75

dalam kategori sangat baik.

3) Desain Isi Buku

Indikator SS S N TS STS Skor

Desain Isi Buku 5 10 65

Aspek kegrafikaan pada indikator ketiga yaitu desain isi buku

berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket
dan bukti yang diberikan telah mendapatkan rata-rata presentaserata-rata
presentase,
65
× 100 ≡ 86,66% artinya masuk ke dalam kategori baik.
75
4) Kualitas Kertas

Indikator SS S N TS STS Skor

Kualitas Kertas 3 12 63

Aspek kegrafikaan pada indikator keempat yaitu kualitas kertas

berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket
63
dan bukti yang diberikan telah mendapatkan rata- rata presentase × 100 =
75

84% artinya masuk ke dalam kategori sangat baik.

5) Kualitas Cetakan

Indikator SS S N TS STS Skor

Kualitas Cetakan 3 11 1 62

Aspek kegrafikaan pada indikator kelima yaitu kualitas cetakan

berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket
62
telah mendapatkan rata- rata presentase × 100 = 82,66% artinya dapat
75

dikatakan sangat baik.

6) Kualitas Penjilidan

Indikator SS S N TS STS Skor

Kualitas 2 12 1 61
Penjilidan

Aspek kegrafikaan pada indikator keenam yaitu kualitas penjilidan

berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan pada responden dari hasil angket
61
telah mendapatkan rata- rata presentase × 100 = 81,33% artinya masuk ke
75

dalam kategori sangat baik.

 PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan hasil penilaian responden pada setiap indikator di aspek kebahasaan
dan aspek kegrafikaan menghasilkan persentase dalam rentangan 81-100% ini
artinya buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP Kelas IX dalam
kategori bagus sekali dan sangat layak digunakan.

2. Saran
Berdasarkan analisis, buku ini layak digunakan sebagai pendukung kajian.
Namun, gambar-gambar dalam buku ini kurang berwarna sehingga kurang
menarik bagi siswa. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk
menambahkan gambar yang berwarna dan sesuai tergantung konteks dan isi
buku.
Selain itu, masih terdapat beberapa kekurangan dalam analisis buku ajar
ini, baik dari segi isi maupun analisisnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca sangat diperlukan agar penulis selanjutnya dapat menganalisis buku
ajar ini dengan lebih baik.
 DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Ardi Rai, dan Sasongko S. Putro. “Analisis Semiotika Pada
Bacaan Sastra Anak Raden Legowo: Pahlawan Dari Hutan
Perewangan Karya Sulistiati Dengan Perspektif Religiusitas.”
Salaka 2, no. 1, 2020.
Haryati. “Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Metode Fonik Pada Taman Kanak-Kanak Bhayangkari.” Cahaya
PAUD 2, 2015.
Hidayah, Widya Nur, and Ahmad Nawawi. “Metode Suku Kata Untuk
Pembelajaran Membaca Permulaan Peserta Didik Low Vision.”
JASSI_anakku 18, no. 2, 2017.
Hidayati, Ukhti Nur. Skripsi. Kelayakan Buku “English Fun For Kids”
Sebagai Buku Ajar Pembelajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini
di PAUD Islam.
Susanti, Rini Dwi. “Studi Analisis Materi Ajar „Buku Teks Pelajaran‟
Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas Tinggi Madrasah
Ibtidaiyah.” Arabia 5, no. 2, 73 2013.
 RIWAYAT PENGANALISIS

Data Pribadi

Nama : Aisyah Putri Firany Tempat,

Tanggal Lahir : Bangka Belitung, 08 Juli 2004

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Alamat : Jl. Batin Tikal, Air Ruay Karya Makmur,Kec. Pemali

Email : asyhpfrny@gmail.com

Riwayat Pendidikan

1. SD Muhammadiyah Sungailiat
2. SMP Negeri 1 Sungailiat
3. SMA Negeri 1 Pemali
4. Pendidikan saat ini : Universitas Sriwijaya,
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia