Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI KELAYAKAN ASPEK ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN DESAIN BAHAN

AJAR BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Zuhriah Umi Kalsum Putri Ayu Lestari Alvira Widari


2192411018 2192411012 2192111004

OLEH KELOMPOK 3

Kelas : Reguler E 2019

Dosen Pengampu : Drs. Syahnan Daulay,M.Pd

Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra


Indonesia

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIMED 2020
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya. Adapun materi yang akan kami
bahas pada tugas ini mengenai“Evaluasi kelayakan aspek isi, penyajian, bahasa, dan desain bahan
ajar Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia”.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa pula berterima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Syahnan Daulay, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar
Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Kedua orangtua yang telah memberikan dana untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman yang membantu dan mendukung selama proses pembuatan makalah.

Kami menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan dalam penulisan makalah ini, dan
kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan memberikan manfaat kepada kita semua.

Medan, Oktober 2020

i
Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................2

C. TUJUAN...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3

A. KELAYAKAN ASPEK ISI......................................................................................................3

B. KELAYAKAN PENYAJIAN...................................................................................................3

C. KELAYAKAN BAHASA........................................................................................................4

D. KELAYAKAN DESAIN BAHAN AJAR................................................................................4

BAB III PENUTUP..............................................................................................................................8

A. SIMPULAN...............................................................................................................................8

B. SARAN.....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah salah satu usaha untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, dan
kecakapan oleh guru kepada siswa (Amirin dkk, 2013: 2). Di sekolah, pendidikan menjadi
suatu wadah kelembagaan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan
nasional dapat diwujudkan melalui kurikulum. Selain kurikulum, penunjang keberhasilan
pendidikan nasional memerlukan sarana yang dapat menjadi panduan dalam proses
pembelajaran yaitu buku teks.

Buku teks berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang
disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi
pembelajaran, dan perkembangan siswa untuk diasimilasikan (Muslich, 2010: 50). Buku teks
pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan
kompetensi inti. Buku teks ditulis untuk tujuan instruksional dengan dilengkapi sarana
pembelajaran, disusun secara sistematis mengikuti strategi pembelajaran tertentu untuk
menunjang proses pembelajaran.

Buku teks memiliki peran penting saat pembelajaran baik dari segi guru, siswa,
ataupun proses pembelajarannya. Buku teks dapat mendorong guru untuk mengembangkan
suatu materi pelajaran dengan mempertimbangkan kurikulum yang digunakan. Bagi siswa,
buku teks memiliki peranan untuk membantu dengan cepat dalam memahami materi serta
menumbuhkan rasa keingintahuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki termasuk
pendidikan sikap. Secara keseluruhan, buku teks dapat mempermudah, mendukung, dan
menunjang suatu proses pembelajaran untuk mewujudkan hasil pencapaian yang ditargetkan
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Buku teks yang memenuhi kriteria kelayakan sangat dibutuhkan untuk menunjang
mutu pendidikan. Buku teks dapat dikatakan layak jika memenuhi kriteria dari Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP adalah salah satu lembaga yang dibentuk pemerintah
untuk mengontrol dan menilai kelayakan buku teks yang beredar di masyarakat (Muslich,
2010: 38). Menurut BSNP, buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur
kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan

1
kegrafikaan. Empat unsur kelayakan tersebut dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator
yang cukup rinci, sehingga siapa saja (baik penilai buku teks, penulis buku teks, guru, siswa
maupun, masyarakat umum) dapat menerapkannya.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana mengevaluasi kelayakan pada aspek isi?
b. Bagaimana mengevaluasi kelayakan pada penyajian bahan ajar?
c. Bagaimana mengevaluasi kelayakan Bahasa?
d. Bagaimana mengevaluasi kelayakan desain bahan ajar?

C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui Bagaimana mengevaluasi kelayakan pada aspek isi?
b. Untuk mengetahui Bagaimana mengevaluasi kelayakan pada penyajian bahan ajar?
c. Untuk mengetahui Bagaimana mengevaluasi kelayakan Bahasa?
d. Untuk mengetahui Bagaimana mengevaluasi kelayakan desain bahan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. KELAYAKAN ASPEK ISI


Tidak dapat dipungkiri lagi, perubahan kurikulum selalu mempengaruhi buku teks di
sekolah. Beberapa buku teks juga bermasalah terkait muatan materi yang ada di dalamnya,
misalnya: terdapat gambar-gambar yang bermuatan pornografi, terdapat bahasa yang tidak sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Masnur Muslich (2010: 38) mengungkapkan
bahwa buku teks yang beredar dijumpai keganjilan seperti:

1. Terdapat buku teks yang tidak sesuai dengan pesan kurikulum;


2. Terdapat buku teks yang berisi pokok-pokok materi (semacam ringkasan);
3. Terdapat buku teks yang uraiannya sangat teknis;
4. Terdapat buku teks yang tidak sesuai dengan pesan pola pikir siswa;
5. Terdapat buku teks yang kurang sesuai.

Sehingga Kelayakan isi merupakan salah satu komponen yang paling penting karena
menyangkut isi/materi pada buku teks dan menjadi salah satu standar yang harus dipenuhi
dalam buku teks. Muslich (2010: 292) mengungkapkan dalam hal kelayakan isi, ada tiga
indikator yang harus diperhatikan, yaitu
1. Kesesuaian uraian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat dalam kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan;
2. Keakuratan materi;
3. Materi pendukung pembelajaran.

B. KELAYAKAN PENYAJIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Hasan Alwi, 2000 : 979) penyajian adalah proses,
cara, perbuatan menyajikan, pengaturan penampilan, atau cara menyampaikan karangan, makalah,
dan sebagainya. Jadi, penyajian buku teks merupakan proses, cara menyajikan buku teks sesuai
dengan pedoman/aturan yang telah ditentukan. Agar buku teks yang dipakai dalam pembelajaran

3
dapat meningkatkan kualitas dan hasil pengajaran, maka dibutuhkanlah buku teks yang berkualitas
tinggi.

Untuk menciptakan bahan bacaan yang berkualitas tinggi maka terdapat ketentuan-
ketentuan yang harus dipenuhi dalam isi dan penyajian Menurut BSNP dalam Masnur Muslich
(2010:291) kelayakan penyajian terdiri dari:

1. Kesesuaian uraian materi dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
2. Keakuratan materi, dan
3. Materi Pendukung Pembelajaran,

Selain itu, kelayakan penyajian terdiri dari:

1. Teknik penyajian,
2. Penyajian pembelajaran, dan
3. Kelengkapan penyajian.

C. KELAYAKAN BAHASA
Bahasa yang digunakan dalam buku ajar atau buku teks harus diperhatikan dari berbagai
kriteria kebahasaan. Melalui bahasa yang baik dan benar maka semua pesan dan informasi yang
ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu,
bahasa menjadi salah satu kriteria penilaian dalam sebuah buku ajar atau buku teks.

Agar terjadi komunikasi yang efektif melalui buku teks pelajaran, ada beberapa komponen
yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa dalam ragam tulisan, yakni

1. Kemampuan berbahasa siswa


2. Kaidah bahasa,
3. Pilihan kata,
4. Gaya bahasa,
5. Keterbacaan (B. P. Sitepu, 2012: 108)

D. KELAYAKAN DESAIN BAHAN AJAR


Desain menurut Gentry dalam Salma (2007 : 16) Mengartikan “desain adalah suatu proses
yang merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan
umum tercapai.” Sedangkan menurut Hamdani dalam bukunya yang berjudul Strategi Belajar

4
Mengajar (2011 : 172) Mengartikan “desain pembelajaran adalah keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik mengajar dan materi pengajaran untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.” Sementara itu pendapat lain dikemukakan oleh Kruse, Kevin, &
Mose dalam Gafur (2012 : 2) “desain pembelajaran merupakan praktik pembuatan alat dan isi atau
materi pembelajaran agar proses belajar berlangsung seefektif mungkin.”

Bahan ajar menjadi salah satu dari beberapa perangkat pembelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran bahan ajar sangatlah diperlukan oleh guru sebagai isi dari materi yang akan
disampaikan kepada siswa. Maka dari itu bahan ajar menjadi penting untuk dipahami para guru.
Berikut beberapa definisi bahan ajar menurut para ahli. Bahan ajar menurut Pannen dalam Prastowo
(2015 : 16) mengartikan “bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.” Sedangkan
pendapat lain dikemukakan oleh Ibrahim dalam Sumantri (2015 : 217) “Bahan ajar adalah segala
sesuatu yang hendak dipelajari dan dikuasai para siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap melalui kegiatan pembelajaran.” Dan definisi bahan ajar juga dikemukakan oleh
Majid dalam bukunya yang berjudul Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar (2005 : 173)
“bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.”

Dari beberapa definisi bahan ajar menurut para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa yang disebut bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang berisi materi pembelajaran
untuk digunakan dalam proses pembelajaran dimana materi pembelajaran tersebut hendaknya dapat
dipelajari dan dikuasai para siswa, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap melalui
kegiatan pembelajaran. Jadi bahan ajar itu pada dasarnya merupakan isi dari materi-materi yang
akan disampaikan dan dapat dikuasai siswa. Maka dari itu betapa pentingnya bahan ajar tersebut
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Bahan ajar itu dapat juga dipakai sebagai patokan guru dalam
penyampaian materi. Dimana topik yang dibicarakan guru tidak boleh melebar terlalu jauh dari
materi yang sudah tertera pada bahan ajar. Dengan begitu, maka seorang guru dalam penyampaian
materinya selain berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai skenario
pembelajaran yang dapat menunjukkan waktu pembelajaran serta model pembelajaran yang harus
diterapkan, guru juga dapat berpegangan pada bahan ajar yang telah dibuat dalam penyampaian
topik materi yang disampaikan kepada siswa. Maka dari itu hendaknya dalam penyusunan bahan
ajar perlu diperhatiakan karakteristik siswanya, beserta model pembelajaran yang akan digunakan
dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

5
Pada saat ini bahan ajar sudah sangat beragam jenisnya yang telah dikembangkan oleh para
pengembang dan diterbitkan oleh banyak penerbit. Secara garis besar berikut ini merupakan jenis-
jenis bahan ajar menurut ahli bahan ajar.

Jenis-jenis bahan ajar menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014 : 173) adalah sebagai
berikut:

a. Bahan ajar pandang (visual)


b. Bahan ajar dengar (audio)
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)

Bahan ajar khususnya yang digunakan di sekolah tidak sekedar bahan materi yang digunakan
sebagai sumber belajar melainkan harus memenuhi kualifikasi tertentu. Bahan ajar harus sesuai
dengan persayaratan sebagaimana ditetapkan dala kurikulum. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Lestari(2013:1) bahwa bahan ajar memuat materi pembelajaran, metode, batasa-batasan, dan cara
mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kelayakan bahan ajar dilihat dari mampu tidaknya bahan ajar tersebut memenuhi standar
penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) yang terdiri atas kelayakan isi,
kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan. Oleh karena itu dibutuhkan
penilaian kelayakan terhadap bahan ajar yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran.

Pemilihan bahan ajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Relevansi
Relevansi bermakna bahwa materi yang disampaikan relevan dengan standard
kompetensi dasar sebagai pengejawantahan kurikulum. Pada kompetensi dasar tersirat
konsep yang harus diajarkan dan karakteristik konsepnya. Jika konsep merujuk pada jenis
konsep tentu diperlukan strategi pengajaran spesifik sebaiknya siswa diberikan fakta-fakta
konkrit kemudian sisiwa dapat membantu inferensi dari interaksi fakta-fakta yang
dikemukakan oleh guru.
2. Konsistensi/Keajegan
Materi pelajaran harus memiliki keajegan hal ini dikaitkan dengan prinsip bahwa
materi yang diajarkan sesuai dengan keluasan kompetensi dasarnya. Jika pada kompetensi

6
dasar tercantum kalimat "Memahami struktur atom sifat-sifat periodik unsur dan ikatan
kimia" maka materi yang diajarkan harus meliputi struktur atom, sifat-sifat periodik unsur
dan ikatan kimia.
3. Kecukupan
Prinsip kecukupan bearti bahwa materi yang diajarkan tidak boleh terlalu dalam
ataupun terlalu sedikit. Materi ajar yang disampaikan harus cukup memadai untuk
membantu siswa mencapai kompetensi dasarnya.

Selain prinsip yang telah disebutkan diatas, bahan ajar juga memiliki karakteristik
yaitu:
a. Self intructional yaitu bahan ajar dapat membuat siswa mampu membelajarkan diri
sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Dalam memenuhi karakterself
intructional, maka di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan jelas.
b. Stand alone (beridiri sendiri) yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada
bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
c. Adaptive yaitu bahana ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi.
d. User friendly yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam
merespons dan mengakses sesuai dengan keinginan. Widodo dan Jasmadi (dalam
Lestari, 2013:2) menambahkan bahan ajar juga harus
e. Self contained, merupakan suatu bentuk informasi cetak dan tertulis yang sengaja
disajikan untuk dipelajari oleh siswa yang berisikan semua materi atau teori pelajaran,
dan dikelompokkan dalam satu halaman atau satu unit kompetensi dan juga disertai
dengan sub kompetensi.

7
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Buku teks yang memenuhi kriteria kelayakan sangat dibutuhkan untuk menunjang
mutu pendidikan. Buku teks dapat dikatakan layak jika memenuhi kriteria dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP adalah salah satu lembaga yang dibentuk
pemerintah untuk mengontrol dan menilai kelayakan buku teks yang beredar di masyarakat
(Muslich, 2010: 38). Menurut BSNP, buku teks yang berkualitas wajib memenuhi empat
unsur kelayakan, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan
kelayakan kegrafikaan. Empat unsur kelayakan tersebut dijabarkan dalam bentuk indikator-
indikator yang cukup rinci, sehingga siapa saja (baik penilai buku teks, penulis buku teks,
guru, siswa maupun, masyarakat umum) dapat menerapkannya.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua, dan kami menyadari begitu banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agung Setiawan, Iin Wariin B. (2017). DESAIN BAHAN AJAR YANG BERORIENTASI PADA
MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK
CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA RANAH PEMAHAMAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 1 PLERED KABUPATEN CIREBON.
Jurnal Edunomic , 17-32.

Apriliana, Y. (n.d.). ANALISIS KELAYAKAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS SISWA
BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS VII SMP/MTs TERBITAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI EDISI REVISI TAHUN 2017.
Jurnal UNY, 704-713.

Emi Rismawati, Mulyanto Widodo, Eka Sofia Agustina. (2015). KELAYAKAN PENYAJIAN
BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VII SMP/MTS
KURIKULUM 2013. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 1-10.

Galileo Galilei, Soegiyanto KS, Setya Rahayu. (2014). ANALISIS ISI DAN PENYAJIAN BUKU
SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN
KESEHATAN KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA SEMARANG.
JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS, 97-102.

Muhammad Ridho Pradita, Fitriani Lubis. (n.d.). KELAYAKAN ISI DAN BAHASA BUKU AJAR
BAHASA INDONESIA EKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII KURIKULUM
2013 EDISI REVISI 2017 PENERBIT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN. Jurnal UNIMED, 281-294.

Sri Kantun, Yayuk Sri Rahayu Budiawati. (2015). ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN BAHAN
AJAR EKONOMI YANG DIGUNAKAN OLEH GURU DI SMA NEGERI 4 JEMBER.
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 129-146.

Anda mungkin juga menyukai