Disusun oleh :
Kelompok 10
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bahasa Jawa dengan judul “Konsep LKPD dan
Konsep Instrumen Penilaian Bahasa Jawa”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Bapak Muhammad Fikri Abdun Nasir, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Jawa yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
A. Konsep Penyusunan LKPD Pada Bahasa Jawa MI/SD.........................................................3
B. Konsep Penyusunan Instrumen Penilaian Pada Bahasa Jawa MI/SD.................................8
C. Penerapan LKPD dan Instrumen Penilaian Pada Bahasa Jawa MI/SD............................15
BAB III......................................................................................................................................16
PENUTUP.................................................................................................................................16
A. Kesimpulan.............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Jawa dibelajarkan untuk meningkatkan
pendayagunaan bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai wahana untuk
pembangunan karakter dan budi pekerti namun sering dianggap kaku.1
Pembelajaran dapat ditunjang dengan penggunaan bahan ajar salah satunya berupa
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Salah satu cara membuat LKPD yang
menarik adalah dengan menggunakan media gambar-gambar sebagai alat bantu
bagi siswa di dalam menemukan konsep pembelajaran. LKPD berbasis teknologi
dapat meningkatkan motivasi belajar murid dan mengoptimalkan pencapaian
kompetensi. Namun, masih terbatasnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran
di Indonesia menyebabkan LKPD berbasis teknologi belum sepenuhnya diterapkan
dalam pembelajaran.2
1
Pedoman Kurikulum Merdeka Belajar Jenjang Pendidkan Dasar Dan Menengah Di Jawa Tengah, 2022.
2
P. Astuti, R. Sari, and A. Wibowo, “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Teknologi Terhadap Motivasi Belajar Murid Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas VI SD. Jurnal
Pendidikan Dasar,” Jurnal Pendidikan Dasar 10, no. 1 (2020): 10–11.
3
D. Wulandari, A. Rusilowati, and N. Herlina, “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Pada
Pembelajaran Matematika Di Kelas V SD,” Jurnal Pendidikan Matematika 4, no. 2 (2020): 189–98.
4
Z. A. Hasibuan, “Development of Digital-Based Learning Media Using Four-d Model.,” Journal of
Physics: Conference Series 1543, no. 1 (2020), https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1543/1/012045Kemendikbud.
5
Pedoman Umum Pengembangan Kurikulum (Jakarta, 2021).
Penggunaan media pembelajaran yang inovatif dan menarik, termasuk LKPD,
dapat membantu murid untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyusunan LKPD pada mata pelajaran Bahasa
Jawa MI/SD?
2. Bagaimana konsep penyusunan Instrument Penilaian pada mata pelajaran
Bahasa Jawa MI/SD?
3. Bagaimana penerapan LKPD dan Instrument Penilaian pada mata pelajaran
Bahasa Jawa MI/SD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep penyusunan LKPD pada mata pelajaran
Bahasa Jawa MI/SD
2. Untuk mengetahui konsep penyusunan Instrument Penilaian pada mata
pelajaran Bahasa Jawa MI/SD
3. Untuk mengetahui penerapan LKPD dan Instrument Penilaian pada mata
pelajaran Bahasa Jawa MI/SD.
6
Fajarini R and A Suryana, “Pengembangan LKPD Berbasis Kurikulum 2013 Dan Inovasi Teknologi
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Murid Pada Materi Pokok Pencemaran
Lingkungan,” Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran 9, no. 1 (2021): 38–50.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Penyusunan LKPD Pada Bahasa Jawa MI/SD
a. Pengertian
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sama dengan Lembar Kerja Siswa
(LKS). LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang
berisi materi, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar dan
tujuan yang harus dicapai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa LKPD
merupakan sumber belajar berupa lembaran tugas, petujuk-petunjuk pelaksanaan
tugas, evaluasi pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa yang dibuat sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dicapai.7 Selain sebagai pedoman, LKPD yang
dibuat tentulah memiliki fungsi tertentu. lembar kerja siswa berfungsi sebagai
panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun semua aspek
pembelajaran dalam bentuk panduan percobaan atau demonstrasi.8
b. Tujuan
Dalam pengembangan penyusunan LKPD hal dasar yang harus kita ketahui
ialah tujuan dari LKPD. Adapun Tujuan dari LKPD ada empat, yaitu:
7
Elok Pawestri and Heri Maria Zulfiati, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Untuk
Mengakoodasi Keberagaman Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas II Di SD Muhammadiyah
Danunegaran,” Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An 6 (2020): 904.
8
Hadi Soekamto, Panduan Penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) (Malang: Universitas
Malang, 2020).
4. Meringankan tugas pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik.9
c. Manfaat
9
Pawestri and Zulfiati, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Untuk Mengakoodasi
Keberagaman Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas II Di SD Muhammadiyah Danunegaran.”
10
Soekamto, Panduan Penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Beberapa syarat diatas dapat kita petakan dengan beberapa indikator dalam
tabel di bawah ini:
e. Aspek
11
Ysiyar. Jayantri, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Tematik Terintegrasi Berorientasi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kelas IV Siswa Sekolah Dasar” (Bandar Lampung: FKIP
Bandar Lampung, 2017).
Tabel 2. Indikator Kelayakan LKPD
Aspek Indikator
Kelayakan isi Materi yang disajikan sudah sesuai dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Setiap kegiatan yang disajikan mempunyai tujuan
pembelajaran yang jelas
Keakuratan fakta dalam penyajian materi
Kebenaran konsep dalam penyajian materi
Keakuratan teori dalam penyajian materi
Keakuratan prosedur/metode dalam penyajian
Materi
Keberadaan usur yang mampu menanamkan nilai
Kebahasaan Keinteraktifan komunikasi
Ketepatan struktur kalimat
Keterbakuan istilah yang digunakan
Ketepatan tata bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia
Ketepatan ejaan sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia
Konsistensi penulisan nama ilmiah/asing
Penyajian Kesesuaian teknik penyajian materi dengan sintaks
model pembelajaran
Keruntutan konsep
Penyertaan rujukan/sumber acuan dalam penyajian teks,
tabel, gambar, dan lampiran
Kelengkapan identitas tabel, gambar, dan lampiran
Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar, dan
lampiran
d. Penulisan LKPD
Pada penulisan LKPD ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
a. Merumuskan kompetensi dasar
b. Menentukan tema sentral dan pokok bahasan
c. Menentukan alat penilaian
d. Menyusun materi
e. Memperhatikan struktur LKPD
b. Tujuan Penilaian
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran,
diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi,
bimbingan, diagnosis, dan prediksi.
1. Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan
kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain.
Penilaian ini akan menunjukkan kedudukan peserta didik dalam urutan
dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk
grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga
lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm-referenced assessment).
13
Wahyudi, “Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah n.d., 288–97,” Jurnal Visi Ilmu
Pendidikan 23, no. 1 (2019): 288–97.
14
Zulkifli Matondang, “Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian,” Jurnal Tabularasa PPS
UNIMED 6, no. 1 (2019): 87–97.
2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta
didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang
boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi
penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah
tertentu.
3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah
menguasaikompetensi.
4. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya,
membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan
program
5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar
yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu
remidiasi atau pengayaan.
6. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan
berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini
adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
Dari keenam tujuan penilaian tersebut, tujuan untuk melihat tingkat penguasaan
kompetensi, bimbingan, dan diagnostik merupakan peranan utama dalam penilaian.
c. Prinsip prinsip
Ada beberapa prinsip yang menjadi penongkat keberhasilan dan harus
dijadikan pedoman guru ketika melakukan kegiatan penilaian, yaitu;
1) Valid
Validitas kerap dimaknai dengan kesahihan. Suatu tes dikatakan valid
apabila mengukur apa yang seharusnya diukur. Penilaian harus dilakukan
berdasarkan pada data yang mencerminkan kemampaun yang diukur.
Dengan demikian, untuk memperoleh data yang dapat mencerminkan
kemampuan yang diukur, maka digunakan suatu instrumen yang sahih
yaitu berupa instrumen yang mengukur apa yang seharunya diukur.
2) Reliabilitas
Reliabilitas sering diartikan sebagai tarap kepercayaan dan keajegan.
Suatu tes dikatakan reliable bila tes tersebut digunakan untuk mengukur
secara berulung-ulang memberikan hasil yang tetap atau sama.
5) Praktibilitas
Tes memiliki taraf praktibilitas yang tinggi jika tes tersebut bersifat
praktis dan mudah pengadministrasianya. Tes yang praktis adalah;
Mudah dilaksanakan,
misalnya peralatan yang digunakan tidak banyak serta siswa
leluasa memilih mengerjakan soal tes yang dianggap mudah
terlebih dahulu.
Mudah memeriksanya,
artinya ketersediaan kunci jawaban atau pedoman skoring pada
tes.
Kelengkapan petunjuk,
artinya tes dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga
dapat dialokasikan ke orang lain.
6) Terfokus pada Kompetensi
Proses penilaian memiliki tujuan agar dapat menilai pencapaian
kemampuan yang diraih oleh siswa terkait dengan kemampuan kognitif,
afektif, psikomotorik serta nilai yang tercermin dari kebiasaan berpikir,
tindakan serta tingkah laku. Penilaian berbasis kelas perlu dilaksanakan
guna membantu siswa mencapai kompetensi dasar, standar kompetensi,
dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. Dengan
demikian, model, teknik. pendekatan, bentuk dan format penilaian perlu
berorientasi pada kompetensi.
7) Mendidik
Penilaian diharapkan dapat menyumbangkan pengaruh positif terhadap
perolehan hasil belajar siswa. Maka dari itu, penilaian harus dapat
dirasakan sebagai sebuah penghargaan untuk memotivasi siswa ketika
mereka berhasil (positive reinforcement) dan bisa di jadikan pemantik
semangat untuk bisa memperbaiki hasil belajar mereka ketika hasil yang
didapat kurang baik (negative reinforcement), jadi siswa akan tetap
mendapatkan sebuah apresiasi ketika mereka berhasil ataupun ketika
siswa gagal dalam penilaian.
8) Transparan
Penilaian sebaiknya dilaksanakan secara terbuka untuk berbagai
kalangan dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga ketentuan akan
keberhasilan maupun kegagalan belajar siswa nyata untuk kelompok
orang yang berkepentingan. Penilaian dilakukan tanpa adanya
manifestasi ataupun privasi, hal ini dilakukan agar tidak adanya salah
sangka yang dapat merugikan semua pihak.
9) Bermakna
Penilaian diharapkan mempunyai makna saling berhubungan dan
memiliki pengaruh bagi semua pihak. Penilaian memiliki arti bermakna
bila informasi dari penilaian memberikan pengaruh yang positif dan
bermanfaat untuk siswa, orang tua, guru, serta pihak lain yang relevan.
Hasil dari proses penilaian sepatutnya memberikan gambaran atas
ketercapaian tujuan pembelajaran, kelebihan dan kekurangan siswa serta
potensi dalam kompetensi yang telah ditentukan.15
15
A Nurhayati, “Prinsip Dan Tujuan Penilaian Tindakan Kelas V, No. 1 (2016): 1–15.,” Jurnal Pendidikan
Dasar V, no. 1 (20118): 1–15.
d. Syarat Instrumen Penilaian
Berasaskan lampiran Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang standar
penilaian, syarat instrumen penilaian antara lain yaitu:16
1. Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai.
2. Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan, serta
3. Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikasi sesuai
dengan tingkat perkembangan para siswa.
16
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, 2013.
17
Nurhayati, “Prinsip Dan Tujuan Penilaian Tindakan Kelas V, No. 1 (2016): 1–15.”
b) Penilaian Diri (Self Assesment)
Penilaian diri digunakan untuk memberi penguatan
(reinforcement) terhadap kemajuan belajar siswa. Penilaian diri
memberi peluang kepada siswa memonitor, memberi penilaian dan
mengevaluasi perkembangan sikapnya sendiri. Dengan demikian
siswa diharapkan dapat memiliki karakter yang baik.
18
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
3. Penilaian Keterampilan Bahasa Jawa MI/SD
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik
penilaian kinerja, penilaian proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan
menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat
dan deskripsi.
a. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assesment) adalah penilaian yang
menuntut siswa mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya kedalam berbagai macam konteks sesuai dengan
kriteria yang diinginkan. Pada penilaian kinerja, penekanannya dapat
dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang
menekankan pada produk disebut penilaian produk, misalnya poster,
puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses
disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak bola, memainkan
alat musik, menyanyi, melakukan pengamatan menggunakan
mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca puisi.Penilaian
produk maupun penilaian praktik dapat dilakukan melalui observasi
menggunakan rubrik dengan skala penilaian tertentu.19
b. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan rekaman penilaian autentik yang
memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik.
Penilaian portofolio berupa kumpulan dokumen yang berisi
penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya peserta didik dalam
bidang dan kurun waktu tertentu. Portofolio dapat berbentuk buku
berukuran besar, album berisi foto, audio, vidio, stopmap/bantek
yang berisi kumpulan tugas dan buku kerja peserta didik.20
19
Dewi Surani, Aas Nur Aswanti, and Asena Widiya Kusuma, “Sosialisasi Aolikasi Merdeka Mengajar Dan
Pengenalan Platform SIMBA Dalam Meningkatkan Pemahaman Media Pembelajaran Kepada Tenaga
Pendidik Di SMPN 10 Cilegon,” Jubaedah: Jurnal Pengabdian Dan Edukasi Sekolah 02, no. 02 (2022): 26.
20
Wahyudi, “Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah n.d., 288–97.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Bahasa Jawa untuk SD/MI
membutuhkan beberapa langkah dan pertimbangan antara lain Memahami Kurikulum
untuk Bahasa Jawa yang berlaku di tingkat SD/MI, Menyesuaikan dengan Tingkat
Pemahaman Siswa, Menggunakan Pendekatan yang Relevan, Memilih Materi yang
Relevan dan Menarik, Menggunakan Beragam Strategi Pembelajaran yang melibatkan
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis, Menyediakan Latihan dan Evaluasi,
Mempertimbangkan Diferensiasi seperti yang memiliki kebutuhan dan kemampuan
yang berbeda, Menggunakan Sumber Daya Tambahan seperti buku teks, media
audiovisual, permainan, dan sumber daya digital, Melibatkan Kegiatan Berbasis Budaya
seperti menyanyikan lagu Jawa, menggambar seni tradisional, atau mengenal cerita
rakyat Jawa.
Instrumen penilaian ini merupakan perangkat yang digunakan oleh guru untuk
mengumpulkan data, menganalisis mengukur, serta mengimplementasikan berbagai
informasi yang diperoleh guna menentukan tingkat ketercapai tujuan pembelajaran yang
telah dilaksanakan yang diperoleh melalui kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sebagai cakupan kompetensi tiap siswa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
23 tahun 2016, instrumen penilaian adalah suatu alat yang digunakan oleh guru dapat
berupa tes, penugasan, angka, pengamatan, perseorangan, atau kelompok, dan bentuk
lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
siswa.Penilaian dilakukan secara autentik untuk melihat kemajuan berlajar siswa yang
meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Diantaranya yakni 1) Penilaian afektif
Bahasa Jawa di MI/SD dilakukan dengan teknik observasi dan penilaian diri. 2)
Penilaian kognitif Bahasa Jawa MI/SD dengan carates tertulis, lisan, dan penugasan. 3)
Penilaian ketrampilan Bahasa Jawa MI/SD dengan cara penilaian kinerja dan portofolio.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P., R. Sari, and A. Wibowo. “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Teknologi Terhadap Motivasi Belajar Murid Pada Mata
Pelajaran Matematika Di Kelas VI SD. Jurnal Pendidikan Dasar.” Jurnal
Pendidikan Dasar 10, no. 1 (2020): 10–11.
Haryanto, Wuri Wuryandani, Ratna Hidayah, Vera Yuli Erviana, and Ainun Mahfuzah.
“Pendamp ingan Penyusunan LKPD Berbasis Scientific Approach Pada Guru
Sekolah Dasar.” DEDIKASI: Community Service Report 4, no. 1 (2022): 18–30.
Nurhayati, A. “Prinsip Dan Tujuan Penilaian Tindakan Kelas V, No. 1 (2016): 1–15.”
Jurnal Pendidikan Dasar V, no. 1 (20118): 1–15.
Pawestri, Elok, and Heri Maria Zulfiati. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Untuk Mengakoodasi Keberagaman Siswa Pada Pembelajaran Tematik
Kelas II Di SD Muhammadiyah Danunegaran.” Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-
SD-An 6 (2020): 904.
Surani, Dewi, Aas Nur Aswanti, and Asena Widiya Kusuma. “Sosialisasi Aolikasi
Merdeka Mengajar Dan Pengenalan Platform SIMBA Dalam Meningkatkan
Pemahaman Media Pembelajaran Kepada Tenaga Pendidik Di SMPN 10 Cilegon.”
Jubaedah: Jurnal Pengabdian Dan Edukasi Sekolah 02, no. 02 (2022): 26.