(OUTDOR EDUCATION)
Disusun oleh:
Kelompok 3 C4MIR
FAKULTAS TARBIYAH
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Dasar latihan, pendahuluan, dan penutup” dengan lancar. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Olahraga dan Kesehatan MI/SD. Selain itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak H. Husni Mubarok, M. Pd.I. selaku dosen
mata kuliah Pembelajaran Olahraga dan Kesehatan MI/SD atas bimbingan yang telah
diberikan dalam pembelajaran ini. Terimakasih juga kepada segenap pihak yang terlibat
dalam penulisan serta teman teman kelas PGMI C4MIR yang selalu memberikan dukungan
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................
A. LATAR BELAKANG..........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................
C. TUJUAN...............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................
A.SIMPULAN..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Sabaruddin Yunis Bangun, “Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga Pendidikandi Indonesia,”
Publikasi Pendidikan 6, no. 3 (2016), https://doi.org/10.26858/publikan.v6i3.2270.
4
pembangunan Indonesia, dalam hal ini kaitannya dengan program-program yang
selama ini telah berjalan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang masalah yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis
menyimoulkan beberapa rumusan masalah, yakni:
1. Apa yang dimaksud dengan dasar latihan, pendahuluan dan penutup dalam
pembelajaran olahraga dan kesehatan ?
2. Bagaimana prinsip dan penerapan dasar latihan, pendahuluan dan penutup dalam
pembelajaran olahraga dan kesehatan ?
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
2
Francisco Luis and Gil Moncayo, “PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN OUTDOOR
EDUCATION PENDIDIKAN JASMANI,” n.d., 1–11.
3
Luis and Moncayo.
6
2. Siswa mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman
hidup di lingkungan dan alam sekitar
3. Siswa memiliki apresiasi terhadap lingkungan dan alam sekitar
4. Proses belajar pada kegiatan luar kelas pada dasarnya adalah dengan
memberikan pengalaman yang luas pada siswa.
Ada banyak materi yang bisa diberikan kepada siswa dalam pembelajaran
outdoor education. Materi Pembelajaran ini sangat berhubungan erat dengan alam.
Alam menjadi media dalam pembelajaran. Berikut ini beberapa macam materi yang
bisa dikembangan dalam pembelajaran outdoor education. Outdoor education dapat
berupa permainan, cerita, olahraga, eksperimen, perlombaan, mengenal kasus-kasus
lingkungan di sekitarnya dan diskusi penggalian solusi, aksi lingkungan, dan jelajah
lingkungan. Beberapa bentuk outdoor education sebagai berikut:4
a) Outbond Games
b) Survival alam,
c) Berkemah,
d) Memancing
e) Susur Gua
f) Tracking,
g) Canoing
h) Penjelajahan di alam bebas
Dasar Latihan
Latihan adalah proses yang sistematis yang dilakukan secara berulang sebelum
melakukan suatu kegiatan tertentu. Adapun pengertian dasar latihan yaitu tahap
awal atau tahap yang paling dasar dan sederhana yang dilakukan secara berulang
sebelum melakukan kegiatan tertentu. Sebelum melakukan latihan dasar dalam
pembelajaran olahraga, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip dasar latihan.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar latihan, maka bentuk latihan yang
4
Luis and Moncayo.
7
diberikan terisi kegiatan yang bermanfaat dan jelas arah tujuannya. Sehingga
tujuan dari latihan dapat dicapai.5
Latihan Pendahuluan ( Pemanasan )
5
Latihan Pendahuluan Dan, Latihan Penutup, and Pada Olahraga, “Latihan Pendahuluan Dan Latihan Penutup
Pada Olahraga,” n.d.
8
a) Prinsip beban lebih
Prinsip beban lebih ini merupakan prinsip yang paling mendasar. Beban yang
diberikan kepada atlit harus cukup berat serta diberikan secara berulang-ulang den
gan intensitas yang cukup tinggi. Beban latihan harus merupakan stimulasi
terhadap adaptasi atlit.
b) Prisip perkembangan menyeluruh
Prinsip perkembangan memyeluruh merupakan prinsip yang diterima secara
umum dalam dunia pendidikan. Meskipun seseorang pada akhirnya mempunyai
satu spesialis keterampilan, pada permulaan belajar sebaiknya dilibatkan dalam
berbagai aspek kegiatan agar memiliki dasar-dasar yang lebih kuat untuk
menunjang keterampilan spesialisasinya.
c) Prinsip spesialisasi
Untuk mendapatkan sukses dan prestasi yang menonjol seorang atlit harus
melakukan spesialisasi dalam cabang olahraga. Spesialisasi berarti mencurahkan
segala kemampuan fisik dan psikis pada suatu cabang olahraga tertentu. Sehingga
perhatiannya hanya terpusat pada cabang olahraga tertentu.
d) Prinsip individualissi
Prinsip individualisasi merupakan syarat yang penting dalam latihan kontemporer,
yang diterapkan kepada setiap atlit. Agar tujuan dari latlihan dapat tercapai, maka
dalam menyusun program latihan harus memperhatikan faktor-faktor seperti
umur, bentuk tubuh, kedewasaan, latar belakang pendidikan.
e) Kualitas Latihan
Latihan yang bermutu adalah latihan yang diberikan memang sesuai
dengankebutuhan atlit dan juga koreksi-koreksi yang diberikan. Jika pengawasan
dilakukan dengan detail sampai dengan tingkat dan prinsip overkload diterapkan
maka latihan dapat bermutu.kecuali, faktor-faktor pelatih ada faktor lain yang
mendukung dan ikut menentukan kualitas yakni hasil latihan, fasilitas dan
peralatan latihan. Hasil-hasil evaluasi dari setiap pertandingan serta kemampuan
atlit.
f) Prinsip variasi dalam latihan
Latihan yang diberikan secara bertahap dan berulang-ulang memerlukan waktu
yang lama dan tenaga dari atlit, maka kadang-kadang menimbulkan rasa bosan
pada diri atlit. Untuk mencegah timbulnya kebosanan dalam berlatih, misalnya
latihan keterampilan passing bawah bisa divariasi dengan bentuk-bentuk
9
permainan yang selalu menggunakan teknis pass bawah. Dengan demikian
diharapkan faktor kebosanan latihan dapat dihindari dan tujuan latihan tetap dapat
tercapai
g) Prinsip lama latihan
Bisaanya seorang pelatih lebih menekankan lamanya latihan dari pada
penambahan beban latihan .waktu latihan sebaiknya pendek akan tetapi padat dan
berisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Latihan harus dilakukan dengan
usaha yang sebaik-baiknya dan dengan kualitas atau mutu yang tinggi.dan jika
atlit mengalami kesalahan segera latihan dihentikan dan koreksi karena kalau
berulang ulang mengalami kesalahan yang sama akan mudah membentuk
kebisaaan-kebisaaan yang salah.suatu keuntungan melakukan latihan dalam
waktu pendek adalah bahwa hal ini akan terus membawa atlit berfikir tentang
latihanya,artinya segala sesuatu yang diberikan dalam latihan akan dapat teringat
dalam alam pikiranya.apabila waktu latihan terlalu lama dan terlalu melelahkan
maka atlit akan memandang setiap latihan sebagai suatu siksaan.
h) Prinsip latihan rileksasi
Relaxation adalah hilangnya atau mengurangya ketegangan,baik ketegangan fisik
maupun mental. Relaxation merupakan alat mengendalikan diri dan untuk
mempertahan sikap dan untuk mempertahankan sikap dan keseimbangan selama
pertandingan berlangsung baik fisik maupun mental.relaxation juga merupakan
alat yang efektif untuk menghindari kekakuan,ketegangan terutama pada saat
terakhir atau sudah dapat dikembangkan,maka lama kelamaan relaksasi akan
datang secara otomatis.
Tahap pendahuluan bertujuan (1) mempersiapkan jasmani dan rohani siswa ke dalam
suasana pelajaran, (2) memenuhi kebutuhan dan keinginan bergerak bagi siswa
setelah lama duduk di kelas atau kegiatan lain yang menjemukan, (3) mempersiapkan
fisiologi dan anatomi siswa agar siap mengikuti kegiatan olahraga, selain itu untuk
mencegah kemungkinan terjadinya cedera yang disebabkan kurang siapnya fisiologi
dan anatomi siswa menerima beban latihan olahraga, (4) menghilangkan kekakuan
otot dan persendian setelah lama tidak melakukan kegiatan fisik.6
6
M. E. Winarno, Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 2006.
10
1. Latihan Pendahuluan Tahap Pertama
Tahap pertama dari latihan pendahuluan adalah peregangan dan pelemasan seluas
mungkin pada persendian tanpa adanya sentakan ataupun renggutan.
Latihan penutup bentuknya kurang lebih sama dengan latihan pendahuluan tahap
pertama yaitu berupa gerakan gerakan ringan yang juga lebih menyerupai
peregangan dan pelemasan. Arti fisiologis latihan penutup ini ialah bahwa gerakan
gerakan ringan itu akan membantu memperlancar sirkulasi atau mengaktifkan
pompa Vena, sehingga akan membantu mempercepat pembuangan sampah
sampah sisa oleh daya dari otot-otot yang aktif pada waktu melakukan olahraga
sebelumnya. Dengan tersingkirnya sama-sama sisa olah daya secara lebih baik
maka pemulihan atau recovery menjadi dipercepat dan rasa pegal pegal setelah
olahraga lebih dapat dicegah atau dikurangi. Itulah arti fisiologis dari latihan
11
penutup yang pada hakekatnya berupa auto message yaitu memijat oleh diri
sendiri.7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
7
Dan, Penutup, and Olahraga, “Latihan Pendahuluan Dan Latihan Penutup Pada Olahraga.”
12
strategis tercermin dari kontribusi Pendidikan Jasmani dan Olahraga dalam
pengembangan dimensi kognitif, personal dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Sabaruddin Yunis. “Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga
Pendidikandi Indonesia.” Publikasi Pendidikan 6, no. 3 (2016).
https://doi.org/10.26858/publikan.v6i3.2270.
Dan, Latihan Pendahuluan, Latihan Penutup, and Pada Olahraga. “Latihan Pendahuluan Dan
Latihan Penutup Pada Olahraga,” n.d.
13