Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI DAPAT DIKATAKAN SATU CABANG ILMU

Dosen Pengampu: Dolly apriansyah.,M.Pd

Disusun oleh:
ERLIS SURYA EFFENDI (20190076)
OLDA DIANSA PUTRA (20190093)
AFWAN FIKI AJI (20190087)
AFRIAN (20190106)
NAUFAL HANIF ( 20190099)

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2021/202
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ungkapkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunianya
lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul motivasi belajar
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dolly apriansya.,M.Pd
Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penyelesaian makalah ini. Walaupun hasil
makalah ini sangat sederhana tapi saya berharap supaya pembaca dapat memahaminya dengan baik
dan dapat berguna dalam menambah wawasan para pembaca khususnya mahasiswa UNIVED
Bengkulu prodi Penjas kelas A3.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, karena terbatasnya sumber-sumber yang ada
untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa UNIVED Bengkulu prodi penjas kelas
A3 .

BENGKULU 5 DESEMBER 2021

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................
Tujuan Pennelitian....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
PEENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI DAPAT DIKATAKAN SATU CABANG ILMU
FAKTOR MEMPERNGARUHI MOTIFASI
BELKAJAR.................................................................................
BAB III PENUTTUP
KeSimpulan..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani
untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan
keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Hal ini berbeda defenisinya
dengan olahraga yang merupakan bagian terpenting pada setiap negara. Oleh karena itu, perlu
pemahaman dalam pelaksanaan yang baik pada setiap negara tersebut, melalui berbagai kajian teori
dalam pengembangannya. Pemaknaan jasmani dan olahraga dalam konsep pengembangan pendidikan
merupakan pembahasan yang akan disajikan lebih lanjut.

Pendidikan Jasmani atau sering disingkat dengan Penjas melibatkan interaksi antara guru dengan
anak serta anak dengan anak. Didalam adegan pembelajaran yang melibatkan interaksi tersebut,
terletak suatu keharusan untuk saling mengakui dan menghargai keunikan masing-masing termasuk
kelebihan dan kelemahannya. Program penjas yang baik tentu harus dilandasi oleh pemahaman guru
terhadap karakteristik psikologis anak dan yang paling penting dalam hal sumbangan apa yang dapat
diberikan oleh program penjas terhadap perkembangan mental dan psikologis anak.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, yang menjadi rumusan masalah pada
makalah ini berupa :
1. Bagaimana definisi, hakikat dan tujuan pendidikan jasmani?
2. Apa definisi disiplin ilmu?
3. Bagaimana peran Pendidikan Jasmani dalam studi ilmu?
4. Bagaimana filosofi pendidikan jasmani yang dikatakan sebagai disiplin ilmu?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari pembahasan ini adalah
untuk mengetahui:
1. Bagaimana definisi, hakikat dan tujuan pendidikan jasmani!
2. Apa definisi disiplin ilmu!
3. Bagaimana peran Pendidikan Jasmani dalam studi ilmu!
4. Bagaimana filosofi pendidikan jasmani yang dikatakan sebagai disiplin ilmu!

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi, Hakikat dan Tujuan Pendidikan Jasmani


1. Definisi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu dibina secara hati-
hati dalam waktu yang diperhitungkan. Penjas juga dapat diartikan pendidikan untuk jasmani. Dengan
demikian Penjas berarti pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani hanya
sebagai media atau sarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. 
Pendidikan Jasmani mempunyai kelebihan dibanding dengan pelajaran yang lain. Pendidikan
Jasmani tidak hanya mempelajari tentang teori ilmu keolaharagaan (kognitif), tetapi juga melakukan
praktek keolahragaan tersebut (psikomotor), dan melakukan sosialisasi, komunikasi, menghayati serta
pengaruh kejiwaan pada anak didik (Afektif).(choesnan Efendi dan Lilik Herawati, 2009). 
Pendidikan jasmani merupakan media mengembangkan ketrampilan motorik, kemampuan fisik,
pengetahuan dan penalaran nilai-nilai sikap mental emosional serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani anak yang mendapat pendidikan emosi lebih mampu
mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar mereka dan mampu memenuhi kebutuhan
akademik di sekolah.

2. Hakikat Pendidikan Jasmani


Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta
emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total,
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pada kenyataanya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan
hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainya: hubungan dari perkembangan tubuh-
fisik dengan fikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah
pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada
bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total
manusia. Hakekat penjas menurut para ahli yaitu :

a. Frost : penjas adalah perubahan dan penyesuaian yang terjadi pada individu karena gerak dan
atau mempelajari gerak.
b. Biro Penjas.: pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi manusia berupa sikap, tindak
dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-
cita kemanusiaan.
c. Abdul Gafur : penjas adalah suatu proses pendididikan seseorang sebagai individu/anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam
rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, petumbuhan , kecerdasan,
dan pembentukan watak
d. Singer: penjas adalah pendidikan melalui jasmani yang berbentuk suatu program aktivitas jasmani
yang medianya gerak tubuh (melibatkan otot-otot besar) yang dirancang untuk menghasilkan beragam
pengalaman dan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan kesehatan.
e. Williams: penjas adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai.

3. Tujuan Penjas
Sama halnya dengan pengertian pendidikan jasmani, tujuan pendidikan jasmani pun sering dituturkan
dalam redaksi yang beragam. Namun, keragaman tujuan penuturan tujuan pendidikan jasmani tersebut
pada dasarnya bermuara pada pengertian pendidikan jasmani itu sendiri.
Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan
sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Oleh karena itu,
tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani pun mencakup pengembangan individu secara
menyeluruh. Tujuan Pendidikan Jasmani dalam sebuah studi ilmu berupa:

a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam
konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani.
d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan
demokratis melalui aktivitas jasmani.
e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan
olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar
kelas (Outdoor education).
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya. pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan,
kebugaran dan pola hidup sehat.
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

B. Definisi Disiplin Ilmu


Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat
disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988). Konsepsi ilmu pada
dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi
(Shapere, 1974). pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi
dengan realitas sosial (Schulz, 1962).

Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu
golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun
menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).

Ada beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu, yaitu:
1. Adanya suatu obyek yang diamati atau diteliti
Obyek yang akan diamati dapat berupa objek manusia maupun yang berkaitan dengan alam. Lorens
mengatakan bahwa ada dua jenis obyek, yaitu obyek material dan formal. Yang menunjukkan suatu
ilmu adalah obyek formalnya, sedangkan obyek materialnya dapat dikaji dengan disiplin ilmu yang
lain.
2. Adanya suatu metode
Untuk mendapatkan sebuah ilmu dibutuhkan suatu pendekatan atau metode. Metode inisering
dikenal dengan istilah metode ilmiah. Almack menyatakan bahwa metode ilmiah merupakan suatu
cara untuk menerapkan prinsip logis pada penemuan pengesahan, serta penjelasan kebenaran.
3. Pokok permasalahan
Ilmu menunjukkan adanya suatu pokok bahasan atau permasalahan yang dikaji.

Berbagai disiplin ilmu yang ada dalam setiap cabang ilmu akan sangat membantu manusia dalam
memperlajari fenomena alam, manusia, serta mehkluk hidup lainnya. Bahkan manusia juga bisa
mempelajari berbagai benda mati yang memiliki siklus tertentu. Melalui berbagai disiplin ilmu,
manusia dapat mengembangkan kualitas hidup mereka. Itulah mengapa ilmu sangat penting bagi
kehidupan manusia.
C. Penjas Sebagai Disiplin Ilmu
Suatu Pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu ilmu apabila mempunyai cirri-ciri tertentu dan
dilaksanakan secara penuh disiplin dan konskuen, cirri-ciri tersebut adalah ontologi, epistimologi dan
aksiologi. Ontologi yang berarti ilmu tersebut mempunyai obyek kajian yang jelas dan belum digarap
oleh ilmu lain, dalam hal ini sebagi obyek kajian pendidikan jasmani adalah gerak manusia. Sedang
epistimologi bahwa ilmu tersebut dibentuk dan disusun melalui kajian teori yang berdasarkan logika
atau penalaran tertentu. Ciri yang ketiga adalah aksiologi yang berarti ilmu tersebut bermafaat untuk
kehidupan manusia pada umumnya.
Para pakar berpendapat bahwa satu disiplin ilmu harus mempunyai tubuh pengetahuan. Tubuh
pengetahuan dari pendidikan jasmani adalah bagian dari pengetahuan yang berasal dari banyak
disiplin yang terjalin menjadi satu unit yang terintegrasi dan berhubungan dengan pendidikan jasmani.
Tubuh pengetahuan pendidikan jasmani berasal dari disiplin biologi, antropologi, sosiologi, psikologi,
filosofi, fisika, dan disiplin lainnya. Pendidikan jasmani bersifat antar disiplin dan silang disiplin.
Antar disiplin, pengetahuan yang diambil dari beberapa disiplin lain seperti anatomi, fisiologi,
psikologi. Silang disiplin, pendidikan jasmani juga memusatkan pada aspek disiplin lain seperti
fisilogi latihan adalah salah satu aspek dari fisiologi, psikologi pendidikan jasmani adalah satu aspek
dari psikologi dsb.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu dibina secara hati-
hati dalam waktu yang diperhitungkan.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta
emosional
Tujuan penjas menurut Bloom ada 3 ranah yaitu berupa; Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Namun
Menurut Bucher tujuan penjas terdiri atas lima bagian yaitu; perkembangan kesehatan, jasmani atau
organ-organ tubuh; perkembangan mental-emosional; perkembangan l neuro-muskuler;
perkembangan sosial; dan perkembangan intelektual.
Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu
golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun
menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).
Pendidikan jasmani bersifat antar disiplin dan silang disiplin. Antar disiplin, pengetahuan yang
diambil dari beberapa disiplin lain seperti anatomi, fisiologi, psikologi. Silang disiplin, pendidikan
jasmani juga memusatkan pada aspek disiplin lain seperti fisilogi latihan adalah salah satu aspek dari
fisiologi, psikologi pendidikan jasmani adalah satu aspek dari psikologi dsb
Profesi adalah satu pekerjaan yang mensyaratkan pengetahuan khusus, pendidikan khusus yang
relatif lama, satu filosofi komitmen dan pelayanan, dan standard perilaku serta pencapaian yang
tinggi.
B. Saran 
Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari dari refrensi-
refrensi yang kami dapatkan baik dari buku diperpustakaan maupun pengetahuan dari online. Jika
terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah kami ini, kami berharap kritik/saran dan masukan
dari pembaca, guna untuk mewujudkan perubahan kelebih baik di kemudian harinya. Terimakasih..
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ateng Abdul Kadir ,1989. Pengantar Asas Asas Landasan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Rekreasi. Jakarta: P2LPTK Dtjen Dikti.
1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dep. P & K, Di
-,1992. Ke Arah Pembentukan Sistem Pendidikan Jasmani di Indonesia. Makalah disampaikan pada
Konvensi Nasional. Pendidikan Indonesia II di Medan: 4 - 8 Pebruari.
--,2007. Filsafat Olahraga dan Tantangan Pembangunan Olahraga Indonesia Pada Masa Mendatang.
Makalah disampaikan pada seminar keolahragaan Indonesia di Singaraja, Bali: 26 Mei
Husdarta H. J. S., 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung. Penerbit Alfabeta Bandung.
Lutan Rusli. 2001. Mengajar Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak Di Sekolah Dasar.
Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional DIJDASMEN.

Anda mungkin juga menyukai