Anda di halaman 1dari 31

MENGANALISIS PENGERTIAN, TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI

TERHADAP KONDISI PENDIDIKAN JASMANI SEKARANG

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Dasar Dasar Pendidikan Olahraga
Yang dibina oleh Dr. Roesdiyanto, M.Kes

OLEH
Mohammad Syamsul Anam
160614800921

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
OKTOBER 2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis kepada Allah SWT atas limpahan


rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis dalam bentuk makalah dengan judul “Menganalisis Pengertian, Tujuan
Pendidikan Jasmani Terhadap Kondisi Pendidikan Jasmani Sekarang”.
Makalah ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan mata
kuliah Dasar Dasar Pendidikan Olahraga. Keseluruhan isi pada makalah ini yaitu
membahas tentang pengertian, tujuan pendidikan jasmani, kondisi pendidikan
jasamani sekarang menurut penulis, solusi dari masalah masalah.
Dalam pembuatan makalah ini kami menemukan hambatan karena
terbatasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis mengenai pengertian,
tujuan pendidikan jasmani, kondisi pendidikan jasamani sekarang menurut
penulis, solusi dari masalah masalah. Oleh karena itu kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing matakuliah Dasar Dasar Pendidikan Olahraga
yang telah membimbing dan mengarahkan kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya sangat menyadari bahwa dalam struktur penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
dijadikan acuan untuk membuat makalah selanjutnya agar lebih sempurna dan
harapannya makalah ini dapat menjadi sumber informasi bagi kita semua yang
akan menunjang kelancaran proses pembelajaran kedepan dan dapat bermanfaat
bagi pembaca makalah ini.

Malang, Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Jasmani.......................
B. Kondisi Pendidikan Jasmani sekarang...............................
C. Solusi Pendidikan Jasmani Dalam Mencapai Tujuan Yang
Diinginkan..........................................................................

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan....................................................................
B. Saran..............................................................................

DAFTAR RUJUKAN..............................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang sada terencana untuk mengembangkan
potensi atau membentuk karakter siswa siswi khususnya pada nilai nilai moral.
Menurut Suryadi (2010:407) menyatakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya
memiliki dua fungsi yaitu membantu warga masyarakat agar menjadi cerdas
(smart) dan membantu mereka agar menjadi baik dak berkarakter (good). Sebagai
salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di sekolah, pendidikan
jasmani memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan manusia
seutuhnya. Pendidikan jasmani tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan
fisik anak, melainkan juga perkembangan mental, intelektual, emosional, dan
sosialnya.
Pendidikan olahraga di Indonesia juga merupakan pendidikan yang
dilaksanakan melalui jalur formal dan informal melalui kegiatan intra maupun
ektrakurikuler dibimbing oleh guru dan dibantu oleh tenaga keolahragaan serta
didukung sarana dan prasarana yang memadai. Pendidikan jasmani sebagai
rangkaian isi kurikulum sekolah bukanlah tanpa alasan. Pendidikan jasmani
dirancang secara sistematis untuk membekali siswa/peserta didik menjadi manusia
yang lengkap dan utuh. Pendidikan tidak lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan
tidak ada pendidikan jasmani tanpa media gerak. Karena gerak sebagai aktivitas
jasmani merupakan dasar alami bagi manusia untuk belajar mengenal dunia dan
dirinya sendiri. Menurut Lumpkin (2010:4) “Physical education is defined as a
process through which an individual obtains optimal phsyical, mental, social, and
fitness skills through physical activity”. Maksudnya adalah pendidikan jasmani
sebagai proses hingga seorang individu memperoleh fisik yang optimal, mental,
sosial, dan kebugaran melalui aktivitas fisik. Sehingga jasmani dan rokhani
manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga muncul istilah yang lebih
dikenal dengan pendidikan manusia seutuhnya.
Makna penting pendidikan jasmani serta manfaatnya bagi pengembangan
kepribadian manusia rasanya tidak perlu dipersoalkan. Justru yang menjadi
masalah adalah apakah pendidikan jasmani sebagai faktor penting pembentukan
manusia seutuhnya telah ditempatkan secara proporsional ? Apakah pelaksanaan
pendidikan jasmani di sekolah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
pendidikan jasmani ? Apakah dalam implementasinya telah didukung oleh
sumberdaya yang memadai ? Apakah pembelajaran yang telah, dilakukan mampu
mengembangkan individu secara utuh ?

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah konsep pengertian, tujuan pendidikan jasmani ?
2) Bagaimanakah kondisi pendidikan jasmani saat sekarang ?
3) Bagaimanakah solusi untuk pendidikan jasmani dalam mencapai tujuan
yang diinginkan ?

C. Tujuan
1) Mengetahui bagaimana konsep, tujuan pendidikan jasmani.
2) Mengetahui kondisi pendidikan jasmani saat sekarang.
3) Mengetahui solusi atau cara pendidikan jasmani dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Jasmani


Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dan merupakan alat
pendidikan baik pada proses maupun tujuannya. Salah satunya dikutip Rusli
Lutan sebagai berikut “pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan
melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara
organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional.” Pada hakekatnya;
“pendidikan jasmani adalah sebagai proses pendidikan via gerak insani (human
movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk
mencapai tujuan pendidikan” (Rusli Lutan : 7:1995-1996). Menurut Mu’arifin
(2009:21).
Di sekolahan, matapelajaran yang berkaitan dengan olahraga
adalah pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
(Dikjasorkes). Mata pelajaran itu bedasarkan konsep yang
berasal dari kata physical education. Walau yang dididik adalah
fisiknya, bukan berarti sebagai education of body, melainkan
pendidikan yang mengenai dan meliputi seluruh aspek
kepribadian siswa.

Bhucer (1989:13) ”Physical education an integral part of the total


education process, is a field of endeavor that has as its aim the improvement of
human performance through the medium of physical activities that have been
selected with a view to realizing this outcome” maksudnya adalah pendidikan
jasmani, merupakan bagian integral dari proses pendidikan total, adalah bidang
usaha yang memiliki tujuan peningkatan kinerja manusia melalui media kegiatan
fisik yang telah dipilih dengan maksud untuk mewujudkan hasil. Lumpkin
(2010:4) “Physical education is defined as a process through which an individual
obtains optimal phsyical, mental, social, and fitness skills through physical
activity”. Maksudnya adalah pendidikan jasmani sebagai proses hingga seorang
individu memperoleh fisik yang optimal, mental, sosial, dan kebugaran melalui
aktivitas fisik.
Kesimpulanya adalah Pendidikan jasmani merupakan suatu proses
pendidikan melalui aktifitas fisik yang bertujuan mengoptimalkan seluruh fungsi
tubuh dan memfokuskan gerak sebagai media utama untuk mencapai tujuan
pendidikan jasmani. Sehingga jasmani dan rokhani manusia merupakan satu
kesatuan yang utuh, sehingga muncul istilah yang lebih dikenal dengan
pendidikan manusia seutuhnya.
Setelah mengetahui makna dari pendidikan jasmani, selanjutnya tujuan
pendidikan jasmani. Menurut Abdullah & Manadji (1994:3) tujuan pendidikan
jasmani adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani dan
kesehatan. Bucher & Charles (1983:57)“The intructional program is physical
education is the place to teach skills, strategies, understandings, and essential
knowlege concerning the relation of physical activity to physical”. Maksudnya
adalah Pendidikan jasmani merupakan program instruksional yaitu tempat untuk
melatih kemampuan, strategi, pemahaman, dan esensi pengetahuan yang berfokus
pada hubungan kegiatan jasmani terhadap fisik.
Menurut Buck, Lund, Harrison & Cook (2007:15)“Physical education is
the study, pactice, and appreciation of the art and science of human movement. it
is a part of the total process of education”Maksudnya adalah pendidikan jasmani
adalah studi, praktek, dan apresiasi terhadap seni dan ilmu gerakan manusia. itu
adalah bagian dari proses total pendidikan.
Kesimpulannya adalah pendidikan jasmani merupakan suatu program
pendidikan memalui aktifitas fisik yang bertujuan membentuk seorang individu
memperoleh fisik, mental, sosial, dan kebugaran jasmani yang optimal, karena
pendidikan jasmani menawarkan gerak sebagai media utama dalam proses
pendidikan. Tujuan Pendidikan Jasmani di klasifikasikannya dalam lima aspek,
yaitu (1) perkembangan kesehatan, jasmani atau organ organ tubuh, (2)
perkembangan mental emosional, (3) perkembangan neuromuskuler, (4)
perkembangan sosial, (5) perkembangan intelektual (Bucher, 1983:45).

B. Kondisi Pendidikan Jasmani Sekarang


Pendidikan jasmani di sekolah di Indonesia masih kurang
menggembirakan indikatornya antara lain adanya kecenderungan semakin
menurunnya tingkat kesegaran jasmani siswa dan rendahnya partisipasi siswa
dalam kegiatan pendidikan jasmani. Munculnya persepsi yang kurang
menguntungkan tersebut menyebabkan posisi pendidikan jasmani cukup dilematis
sehingga memunculkan permasalahan yang lebih krusial.
Salah satu masalah utama pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa
ini adalah belum efektifnya pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah sebagai
akibat dari posisi yang semakin terpinggirkan. Rendahnya kualitas pembelajaran
pendidikan jasmani mulai sekolah dasar sampai sekolah lanjutan telah
dikemukakan dan ditelaah dalam berbagai kesempatan oleh beberapa pengamat.
Secara umum, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah
terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan sumber-sumber yang
digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Terbatasnya jumlah guru
pendidikan jasmani yang ada di Sekolah Dasar hingga sekolah lanjutan juga
merupakan kendala yang sampai sekarang belum bisa teratasi.
Rendahnya mutu dan jumlah guru pendidikan jasmani di sekolah pada
gilirannya melahirkan ketidakmampuan mereka dalam melaksanakan tugasnya
secara profesional. Mereka belum berhasil melaksanakan misinya untuk mendidik
siswa secara sistematik melalui program pendidikan jasmani yang semestinya
dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh
baik fisik, mental, maupun intelektual. Hal ini amat terasa pada guru pendidikan
jasmani di sekolah dasar, karena mereka pada umumnya adalah guru kelas yang
secara formal tidak mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam mengelola
pendidikan jasmani.
Model praktik pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan oleh guru
cenderung tradisional, dan berpusat pada guru. Proses pembelajaran hampir tidak
pernah dilakukan atas inisiatif anak sendiri. Di samping itu, anak sering dianggap
sebagai "orang dewasa kecil" yang mampu melakukan kegiatan layaknya orang
dewasa. Guru mengajarkan olahraga baku kepada anak yang notabene belum
mampu melakukan aktifitas sebagaimana yang dilakukan oleh orang dewasa. Jadi
dapat diramalkan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas
pembelajaran tergolong rendah.
C. Solusi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani
Berangkat dari kenyataan tersebut, perlu dilakukan mengenai
menyamaratakan konsep dasar pendidikan jasmani terhadap kegiatan olahraga
dari kalangan Guru SD sampai Guru SMA. Karena pendidikan jasmani tidak
semata-mata mengembangkan keterampilan jasmani, tetapi masih banyak mereka
(guru) yang tidak memahami bahwa pendidikan jasmani juga mengembangkan
keterampilan sosial (social skill), emosional, dan intelektual. Pendidikan jasmani
lebih disoroti dari sisi kelemahan dan kekurangannya dibandingkan dengan sisi-
sisi positif dan keunggulannya. Pemahaman dan penilaian yang demikian sudah
barang tentu tidak benar. Bila dicermati, pengajaran yang baik dalam pendidikan
jasmani lebih dari sekedar mengembangkan keterampilan berolahraga. Pengajaran
yang baik tersebut melibatkan aspek-aspek yang berhubungan dengan apa yang
sebenarnya dipelajari oleh siswa melalui partisipasinya, apakah itu
neuromuskuler, intelektual, emosional, dan bukan aktivitas olahraga semata.
Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada
hakikatnya adalah proses pendidikan dimana tarjadi interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik
menuju pembentukan manusia seutuhnya.
Sebagai upaya meningkatkan mutu dari guru pendidikan jasmani
khususnya di sekolahan dasar seharusnya yang pertama yaitu; (1) posisikan Guru
di sekolahan dasar memang benar benar sesuai dengan kualifikasi pendidikannya
yaitu sarjana pendidikan jasmani dan kesehatan. Karena pada tingkatan sekolah
dasar pendidikan jasmani merupaka pendidikan yang penting dalam membangun
pondasi karakter siswa khususnya psikomotor ketrampilan gerak dan sikap. (2)
jika keadaanya darurat mengenai jumlah guru dan terpaksa memberikan tanggung
jawab pendidikan jasmani di limpahkan ke Guru kelas, sebaiknya pihak sekolahan
berkordinasi dengan dinas terkait memberikan sebuah penyuluhan atau hal yang
sama untuk meningkatkan kemampuan dan kualifikasi sebagi guru pendidikan
jasmani, karena pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang vital.
Depatemen Pendidikan, telah mengambil langkah-langkah tertentu sebagai
upaya memperbaiki model pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, terutama
sekolah dasar. Upaya tersebut ditempuh antara lain dengan mengintroduksi
sebuah pendekatan pembelajaran yang disebut modifikasi olahraga. Gerakan ini
mengarah pada pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani yang
sesuai bagi siswa di sekolah. Kemudian penyisipan multimedia dalam
pembelajarannya, hal tersebut agar dapat menciptakan suasanya belajar yang
menarik dan tidak membosankan. Kebijakan diambil untuk mengatasi kekurangan
sarana dan prasarana baik didaerah maju maupun daerah yang tertinggal.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktifitas
fisik yang bertujuan mengoptimalkan seluruh fungsi tubuh dan memfokuskan
gerak sebagai media utama untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Sehingga
jasmani dan rokhani manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, sehingga
muncul istilah yang lebih dikenal dengan pendidikan manusia seutuhnya.
pendidikan jasmani merupakan suatu program pendidikan memalui
aktifitas fisik yang bertujuan membentuk seorang individu memperoleh fisik,
mental, sosial, dan kebugaran jasmani yang optimal, karena pendidikan jasmani
menawarkan gerak sebagai media utama dalam proses pendidikan. Tujuan
Pendidikan Jasmani di klasifikasikannya dalam lima aspek, yaitu (1)
perkembangan kesehatan, jasmani atau organ organ tubuh, (2) perkembangan
mental emosional, (3) perkembangan neuromuskuler, (4) perkembangan sosial,
(5) perkembangan intelektual.
Permasalahan (1) kecenderungan semakin menurunnya tingkat kesegaran
jasmani siswa dan rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan pendidikan
jasmani. (2) rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani mulai sekolah
dasar sampai sekolah lanjutan. (3) model praktik pembelajaran pendidikan
jasmani yang dilakukan oleh guru cenderung tradisional, dan berpusat pada guru.
(4) Terbatasnya jumlah guru pendidikan jasmani yang ada di Sekolah Dasar
hingga sekolah lanjutan.

Menyamaratakan mengenai konsep dasar pendidikan jasmani terhadap


kegiatan olahraga dari kalangan Guru SD sampai Guru SMA. Karena pendidikan
jasmani tidak semata-mata mengembangkan keterampilan jasmani, tetapi masih
banyak mereka (guru) yang tidak memahami bahwa pendidikan jasmani juga
mengembangkan keterampilan sosial (social skill), emosional, dan intelektual.
Sebagai upaya meningkatkan mutu dari guru pendidikan jasmani khususnya di
sekolahan dasar seharusnya yang pertama yaitu; (1) posisikan Guru di sekolahan
dasar memang benar benar sesuai dengan kualifikasi pendidikannya yaitu sarjana
pendidikan jasmani dan kesehatan. Karena pada tingkatan sekolah dasar
pendidikan jasmani merupaka pendidikan yang penting dalam membangun
pondasi karakter siswa khususnya psikomotor ketrampilan gerak dan sikap. (2)
jika keadaanya darurat mengenai jumlah guru dan terpaksa memberikan tanggung
jawab pendidikan jasmani di limpahkan ke Guru kelas, sebaiknya pihak sekolahan
berkordinasi dengan dinas terkait memberikan sebuah penyuluhan atau hal yang
sama untuk meningkatkan kemampuan dan kualifikasi sebagi guru pendidikan
jasmani, karena pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang vital.
Depatemen Pendidikan, telah mengambil langkah-langkah tertentu sebagai
upaya memperbaiki model pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, terutama
sekolah dasar. Upaya tersebut ditempuh antara lain dengan mengintroduksi
sebuah pendekatan pembelajaran yang disebut modifikasi olahraga. Gerakan ini
mengarah pada pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani yang
sesuai bagi siswa di sekolah. Kemudian penyisipan multimedia dalam
pembelajarannya, hal tersebut agar dapat menciptakan suasanya belajar yang
menarik dan tidak membosankan. Kebijakan diambil untuk mengatasi kekurangan

B. Saran
Berbicara tentang peran penting pendidikan jasmani atau pendidikan olahraga
disekolah, maka ada beberapa saran yang dapat di garis bawahi  oleh penulis
dalam makalah ini adalah:
1. Pendidikan jasmani atau pendidikan olahraga sebaiknya terus dilakukan
secara berkesinambungan dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat perguruan
tinggi.
2. Kualitas dan kuantitas guru atau tenaga pendidik dirasa sangat penting untuk
memberikan edukasi yang sangat baik tentang pendidikan jasmani atau
pendidikan olahraga.
Daftar Rujukan
Cari Sendiri

Anda mungkin juga menyukai