Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RUANG LINGKUP PENGETAHUAN UMUM DALAM PENDIDIKAN


JASMANI

Makalah ini di susun untuk memenuhi

Tugas dari mata kuliah Pengetahuan Umum

Disusun Oleh

Kelompok 1:

1. Tutut Suhendri (6021003) 4. Vindi Rizki Prayoga (6021028)

2. Farhan Alfarizi (6021040) 5. Budi Ariansyah (6021014)

3. Bagus Aji Sumantri (6021030) 6. Santoso (6021035)

Dosen Pengampu:

Muhammad Supriyadi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI (UNPARI)
LUBUKLINGGAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul Ruang
Lingkup Pengetahuan Umum Dalam Pendidikan Jasmani.

Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Makalah
Pengetahuan Umum ini selesai dan semoga makalah yang telah kami susun ini
bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang


sempurna. kami juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Lubuk linggau, September 2022

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Pengertian pendidikan jasmani......................................................................... 3

B. sejarah olahraga ............................................................................................... 4

1. Prasejarah ................................................................................................. 5
2. Cina kuno .................................................................................................. 6
3. Mesir kuno ............................................................................................... 6
4. Yunani kuno .............................................................................................. 6
5. Eropa dan perkembangan globa; ............................................................... 7

C. Ruang lingkup pendidikan jasmani .................................................................. 7

D. Manfaat olahraga .............................................................................................. 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13

A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spritual, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.

Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari


pendidikan umum. Melalui program pendidikan jasmani dapat diupayakan
peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tanpa
pendidikan jasmani proses pendidikan di sekolah akan pincang. Sumbangan nyata
pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan keterampilan (psikomotor).
Karena itu posisi pendidikan jasmani menjadi berbeda, sebab berpeluang lebih
banyak dari mata pelajaran lainnya untuk membina keterampilan. Hal ini
sekaligus mengungkapkan kelebihan pendidikan jasmani dari pelajaran-pelajaran
lainnya.

Jika pelajaran lain lebih mementingkan pengembangan-pengembangan


intelektual, maka melalui pendidikan jasmani terbina sekaligus aspek penalaran,
sikap dan keterampilan. Ada 3 hal penting yang bisa menjadi sumbangan dari
pendidikan jasmani, yaitu : meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan
siswa, meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya serta,
meningkatkan pengertian siswa

1
2

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan Latar belakang di atas maka timbulah rumusan-rumusan


masalah yang telah di ragkum oleh penulis sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani?


2. Bagaimana Sejarah dari olahraga di dunia?
3. Apa saja ruang lingkup pendidikan jasmani?
4. Apa saja manfaat dalam berolahraga?

C. Tujuan Masalah.

Peulis telah membuat beberapa tujuan agar pembaca dapat memahami isi
dari makalah ini, tujuan nya adalah sebgai berikut

1. Supaya pembaca memahami tentang pendidikan jasmani


2. Supaya pembaca memahami tentang sejarah olahraga di dunia
3. Supaya pembaca paham tentang ruang lingkup olahraga
4. Supaya pembaca memahami tentang manfaat olahraga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang


merupakan media pendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan
fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat dan
pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual dan sosial) dalam rangka
mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar


yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu
bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan
pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental,
sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang.

Berikut ini beberapa definisi dan pengertian pendidikan jasmani dari


beberapa sumber :

1) Menurut Sukintaka, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan


merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai
tujuan mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta
emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani.
2) Menurut Samsudin, pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran
melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
3) Menurut Firmansyah, pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang
melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola
melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia
seutuhnya.
4) Menurut Winarno, pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
proses pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas

3
4

5) jasmani sebagai media atau alat untuk mencapai tujuan, pendidikan


jasmani bertujuan untuk mengembangkan individu secara organis,
neuromusculer, intelektual, dan emosional.
6) Menurut Rosdiani, pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis
bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara
organik, neumuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam
kerangka sistem pendidikan nasional.
7) Menurut Mulyant, pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk
bergerak,dan belajar melalui gerak. Ciri dari pendidikan jasmani adalah
belajar melalui pengalaman gerak untuk mencapai tujuan pengajaran
melalui pelaksanaan, aktivitas jasmani, bermain dan olahraga.

B. Sejarah Olahraga

Sejarah Sport dan Olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti mengenai
perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itu sendiri. Olahraga sepertinya
melibatkan kemampuan dasar manusia yang dikembangkan dan dilatih untuk
kepentingannya sendiri, yang sejalan dengan dilatih demi kegunaannya. Ini
menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama tuanya dengan keberadaan
manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang berguna untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan lingkungan.

Sport (Olahraga) berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare”


dalam bahasa Itali”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau
menghibur untuk bergembira. Dapatlah dikatakan bahwa sport ialah kesibukan
manusia untuk menghibur diri sambil memelihara jasmaniah. Sedangkan antara
sport dan bermain terdapat hubungan yang erat dan mempunyai sangkut paut yang
bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari bermain yang lebih
sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk bermain adalah sport.
Sport adalah sesuatu yang berkembang dari bermain, merupakan hasil perpaduan
dari :

a) Kebutuhan akan ketangkasan jasmani


5

b) Kebutuhan akan kesanggupan untuk mengatasi situasi


c) Kebutuhan akan mencapai nilai-nilai keindahan
d) Kebutuhan akan kegembiraan yang menyegarkan (rekreasi)

Olahraga,(sport) merupakan gabungan dari segala latihan jasmani yang


diadakan orang dengan sukarela untuk memperkuat dan melatih tenaga tubuh,
demikian juga selaras dengan itu memajukan pemusatan perhatian, kemauan.

Namun, jika kita melihat lebih kebelakang lagi Kata Sport (olahraga) tidak
pernah lepas dari beberapa faktor berikut :

1. Pra-Sejarah 2. Cina Kuno 3. Mesir Kuno 4. Yunani Kuno 5. Eropa dan


perkembangan global.

1. Prasejarah (prehistoric)

Banyak penemuan modern di Francis, Afrika dan Australia pada lukisan


gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti
kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang
lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon. Lukisan/Gambar-gambar
jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan beberapa aktivitas,
renang dan memanah. Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada
ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk
bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga
membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi,
meskipun sedikit bukti yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-
sumber ini, cukup beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas
pada waktu itu yang berkenaan dengan olahraga. Kapten Cook, saat ia pertama
kali datang ke Kepulauan Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk
asli berselancar.

Masyarakat Indian Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan


dan olahraga sebelum kedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa
jenis permainan bola, lari, dan aktivitas atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec
yang berbudaya memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang
6

digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang. Cukup beralasan untuk


menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa olahraga
memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.

2. Cina Kuno.

Nah menurut sejarah Cina Kuno Terdapat artefak dan bangunan-bangunan


yang menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yang kita
definisikan sebagai olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan
dari kegiatan olahraga di Cina sepertinya berhubungan dekat dengan produksi,
kerja, perang, dan hiburan pada waktu itu. Senam sepertinya merupakan olahraga
yang populer di Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlian orang
Cina dalam akrobat yang terkenal secara internasional. Cina memiliki Museum
Beijing yang didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di Cina dan
sejarahnya.

3. Mesir Kuno.

Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang olahraga


diperhatikan perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala beberapa ribu
tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah mengejutkan
mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir. Olahraga yang
lain termasuk lempar lembing, loncat tinggi, dan gulat. Lagi, keberadaan olahraga
yang populer menunjukkan kedekatan dengan kegiatan non-olahraga sehari-hari.

4. Yunani Kuno

Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman Kerajaan Yunani


Kuno. Gulat, Lari, Tinju, lempar lembing dan lempar cakram, dan balap kereta
kuda adalah olahraga yang umum. Ini menunjukkan bahwa Kebudayaan militer
Yunani berpengaruh pada perkembangan olahraga mereka. Pertandingan
Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali di Yunani. Pertandingan tidaklah
diadakan hanya sebagai even olahraga saja, tetapi juga sebagai perayaan untuk
kemegahan individu, kebudayaan, dan macam-macam kesenian dan juga tempat
untuk menunjukkan inovasi di bidang arsitektur dan patung.
7

Pada dasarnya, even ini adalah waktu untuk bersyukur dan menyembah
para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani. Nama even ini diambil dari Gunung
Olympus, tempat suci yang dianggap tempat hidupnya para dewa. Gencatan
senjata dinyatakan selama Pertandingan Olimpiade, seperti aksi militer dan
eksekusi untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar orang-orang dapat
merayakan dengan damai dan berkompetisi dalam suasana yang berbudaya dan
saling menghargai.

5. Eropa dan Perkembangan Global

Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa


olahraga beregu adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti
gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga
beregu, menurut para penulis ini, berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada
catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di India dan beberapa permainan
bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan secara berkala sejak
Olimpiade Kuno sampai pada abad ini.

Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan makanan


menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi
dalam skala yang meningkat, seperti berburu, memancing, hortikultur. Revolusi
Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang membolehkan
meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan
akses yanglebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan
komunikasi global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan
popularitas olahraga.

C. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani.

Ruang lingkup pendidikan jasmanai dan rohani sangat penting untuk


dipahami oleh setiap guru. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup pendidikan
jasmani itu sendiri. Dimana pada umumnya ruang lingkup pendidikan jasmani ini
bertujuan untuk menggerakkan dan mengembangkan aspek psikomotor pada diri
siswa.
8

Di dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan


Nasional di jelaskan juga mengenai bentuk-bentuk Olahraga, yaitu:

1) Olahraga Pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang


dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan
berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,
kesehatan, dan kebugaran jasmani.
2) Olahraga Rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat
dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,
kebugaran, dan kegembiraan.
3) Olahraga Prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui
kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan.
4) Olahraga Amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau
kegemaran berolahraga.
5) Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh
pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas
kemahiran berolahraga.
6) Olahraga Penyandang Cacat/Disabilitas adalah olahraga yang khusus
dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseorang

Di dalam UU RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan


Nasional pada Pasal 17, 18, 19, dan 20 di jelaskan juga mengenai Ruang Lingkup
Olahraga, yaitu:

1. Olahraga Pendidikan

Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan


yang dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui
kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler. Olahraga pendidikan dimulai
pada usia dini pada jalur pendidikan formal yang dilaksanakan pada setiap jenjang
9

pendidikan dan dibimbing oleh guru/dosen olahraga dan dapat dibantu oleh
tenaga keolahragaan yang disiapkan oleh setiap satuan pendidikan.

2. Olahraga Rekreasi

Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali


kesehatan dan kebugaran yang dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan
pendidikan, lembaga, perkumpulan, atau organisasi olahraga. Olahraga Rekreasi
bertujuan: memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan;
membangun hubungan sosial; atau melestarikan dan meningkatkan kekayaan
budaya daerah dan nasional.

3. Olahraga Prestasi

Olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan


kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan
martabat bangsa yang dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat,
kemampuan dan potensi untuk mencapai prestasi. Olahraga prestasi dilaksanakan
melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan
berkelanjutan dengan dukungan pengetahuan dan teknologi keolahragaan serta
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat berkewajiban
menyelenggarakan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan olahraga prestasi.

Selain menurut undang undang berikut adalah ruang lingkup pendidikan


jasmani yang di sebutkan dalam buku Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga
Oleh yahya eko nopriyanto Dkk:

1. Permainan dan Olahraga

Permainan dan olahraga merupakan media pembelajaran yang digunakan


dalam pendidikan jasmani. Ada berbagai macam permainan dan olahraga yang
dapat diajarkan guna melatih jasmani peserta didik.

Dengan memanfaatkan permainan ataupun olahraga, guru dapat


menanamkan nilai-nilai kehidupan pada pribadi peserta didik, seperti kerja sama,
disiplin, sportif, jujur dan sebagainya.
10

2. Aktivitas Pengembangan

Aktivitas pengembangan adalah aktivitas yang dilakukan guna


mengembangkan jasmani peserta didik secara keseluruhan. Aktivitas ini
melingkupi mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, postur tubuh,
dan aktivitas-aktivitas lainnya.

Beberapa hal yang termasuk dalam komponen kebugaran jasmani adalah


kekuatan, daya tahan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi,
ketepatan, dan reaksi.

3. Senam

Senam merupakan salah satu media pembelajaran dalam pendidikan


jasmani. Media ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan gerak serta
melatih keberanian, kapasitas diri serta pengembangan pengetahuan yang relevan
dengan pendidikan jasmani.

Materi yang diajarkan pada aktivitas senam adalah pembentukan dasar


kemampuan tubuh serta gerak-gerak dasar ketangkasan, baik dengan alat maupun
tanpa alat.

4. Ritmik

Ritmik adalah aktivitas yang berisikan rangkaian gerak manusia yang


dilakukan dalam ikatan pola irama berdasarkan perubahan tempo. Aktivitas ini
dapat digambarkan dengan gerakan tubuh yang mengikuti iringan musik atau
ketukan di luar musik.

Ritmik dapat mengembangkan orientasi gerak tubuh sehingga peserta


didik memiliki kemampuan tubuh yang multilateral. Dengan memanfaatkan
aktivitas ritmik, peserta didik akan merasa terpancing untuk mengekspresikan diri
melalui gerakan tubuh.
11

5. Aktivitas Air

Aktivitas air merupakan pendidikan jasmani yang dilakukan dengan


melibatkan media air. Media ini dapat berupa kolam renang, sungai, danau, dan
pantai. Pendidikan yang dapat diajarkan pada aktivitas air adalah permainan,
keselamatan, keterampilan gerak, renang, polo air, loncat indah, dan sejenisnya.

6. Pendidikan Luar Kelas

Pendidikan di luar kelas dapat dilakukan di lapangan terbuka, hutan, cagar


alam, museum, dan kebun binatang. Aktivitas yang termasuk pendidikan jasmani
di luar kelas mencakup karyawisata, berkemah, pengenalan lingkungan,
menjelajah, dan mendaki gunung.

Melalui pendidikan luar kelas, peserta didik dapat belajar membentuk


konsep diri. Adapun manfaat dari pendidikan luar kelas adalah belajar untuk
hidup demokratis, mengenal lingkungan fisik dan kekayaan alam.

7. Kesehatan

Kesehatan adalah prasyarat utama tercapainya hasil pendidikan jasmani


yang optimal. Hidup sehat dan bersih merupakan wujud dari pribadi sehat peserta
didik.

Upaya membudayakan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan beberapa


langkah sederhana, seperti mengenakan pakaian yang bersih, membuang sampah
pada tempatnya, memakan makanan yang sehat dan masih banyak lagi.

D. Manfaat Olahraga.

Dalam kegiatan berolahraga secara umum olahraga memiliki beberapa


manfaat di antaranya adalah :

1. Menekan risiko osteoporosis

Olahraga dengan mengangkat beban secara teratur dapat membantu proses


pembentukan tulang, sehingga mencegah berbagai gangguan pada tulang seiring
pertambahan usia, seperti osteoporosis.
12

2. Menunda keterbatasan fisik saat usia tua.

seperti berlari atau latihan aerobik lainnya, terbukti dapat menunda


terjadinya keterbatasan fisik pada orang lanjut usia.

3. Manfaat olahraga untuk otak

Manfaat olahraga untuk otak salah satunya adalah meningkatkan


kemampuan kognisi terutama untuk anak-anak usia 6 sampai 13 tahun. Sementara
bagi orang dewasa dapat mengurangi perasaan cemas.

4. Menjaga berat badan

Manfaat olahraga juga dapat menjaga berat badan ideal, menurunkan berat
badan berlebih, atau mempertahankan keberhasilan penurunan berat badan.

5. Dapat membantu meningkatkan suasana hati

Manfaat olahraga secara rutin juga dapat merangsang berbagai zat kimia
dalam otak dan dapat membuat Anda merasa lebih bahagia, lebih rileks, dan tidak
terlalu cemas.

Pada dasar dan intinya dalam kegiatan berolahraga jika dilakukan dengan
baik maka akan berdampak positif yang besar bagi seseorang.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang


merupakan media pendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan
fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat dan
pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual dan sosial) dalam rangka
mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional.

jika kita melihat lebih kebelakang lagi Kata Sport (olahraga) tidak pernah
lepas dari beberapa faktor sejari olahraga di dunia berikut :

1. Pra-Sejarah 2. Cina Kuno 3. Mesir Kuno 4. Yunani Kuno 5. Eropa dan


perkembangan global.

Ruang lingkup pendidikan jasmanai dan rohani sangat penting untuk


dipahami oleh setiap guru. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup pendidikan
jasmani itu sendiri.

B. Saran.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,


kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

buku Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga Oleh yahya eko nopriyanto Dkk:

Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia(JOKI)vol2No2 Terbit pada 30 juni 2022

Jurnal KESADARAN MASYARAKAT BEROLAHRAGA UNTUK


PENINGKATAN KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh:
Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

14

Anda mungkin juga menyukai