Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DAN HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI

Oleh:

MUHAMMAD ADHIM ARSYADI

NO. MHS:22236036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMASI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR … ...................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... iii

A. Latar Belakang Masalah … ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................ 2

D. Manfaat ...................................................................................... 2

E. Batasan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3

A. Konsep pendidikan jasamani ...................................................... 3

B. Hakekat pendidikan jasmani …………… ................................. 5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 7

A. Kesimpulan ................................................................................. 7

B. Saran ........................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 8

ii
Kata pengantar

Puji syukur, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT , karena atas berkah dan rahmatNya
penulis mampu menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “konsep dan hakekat
pendidikan jasmani” Kemudian penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu pada mata kuliah ini dan seluruh teman-teman yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi
penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya, Aamiin.

Blora, 20 Oktober 2022

Penulis

iii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan umum.Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang
secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia
seutuhnya. Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Pendidikan
jasmani dan olahraga memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk
total,dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya.
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk
memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak
ketrampilan (kecabang-cabang olahraga).Pendidikan jasmani ini harus mentrigger
perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan
harian seseorang. Pendekatan holistic tubuh jiwa ini termaksud pula penekanan
pada ketiga domain kependidikan, psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam
ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang
baik bagi tempat pikiran atau jiwa”. Artinya, dalam tubuh yang baik “diharapkan” pula
jiwa yang sehat, seperti dengan pepatah “men sana in corporesano” Akan tetapi, apakah
kita percaya terhadap konsep holistik tentang pendidikan asmani, tetapi, apakah konsep
tersebut saat ini bersifat dominan dalam masyarakat kita atau diantara pengembang tugas
penjas sendiri. Masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap
peranan dan fungsi pendidikan jasmani disekolah-sekolah, dan ironisnya penjas
dipandang tidak penting dalam pendidikan di Negeri ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat menjadi salah satu pemicu untuk menjadikan pendidikan jasmani menjadi
sesuatu yang penting di dalam pendidikan karena kalau sehat lahir dan batin lebih bisa
mengoptimalkan segala sesuatu lebih optimal di segala aspek pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep pendidikan jasmani?
2. Apa hakekat pendidikan jasmani?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep pendidikan jasmani
2. Untuk mengetahui hakekat pendidikan jasmani
D. Manfaat penulisan
1. untuk memenuhi tugas mata kuliah Azas-azas dan paradigma pendidikan jasmani
2. dapat memberikan pengetahuan pada mahasiswa tentang konsep dasar dan hakekat
pendidikan jasmani
E. Batasan masalah

Makalah ini hanya membahas konsep dan hakekat pendidikan jasmani

2
BAB II
Pembahasan

1. Pengertian pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun


anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan,
dan pembentukan watak.

1. Tujuan Pendidikan Jasmani


1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama, percaya
diri dan demokratis
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
kipper, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis,
dan beladiri, serta aktivitas lainnya

3
2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya
5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air,
dan renang serta aktivitas lainnya
6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan
yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat
cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K
dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke
dalam semua aspek
3. Gerak sebagai kebutuhan anak

Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi
keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun
demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang
cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa

Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman


yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan .
Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk
mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya
keterampilannya

Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar,
anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota
tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarnya.

4
2. Hakekat pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan


aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah
kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang
terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Pada kenyataanya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas.
Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan
dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainya: hubungan dari
perkembangan tubuh-fisik dengan fikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh
perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari
manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti
pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.

Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan
jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan
tertentu, namun kerena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak
mengandung unsur–unsur pedagogik.

Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktifitas pengembangan fisik secara


terisolir, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum. Sudah barang
tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar
pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut pendapat Pangrazi dan Dauer, (1992) dalam Adang Suherman, (1999: 20)
Pendidikan Jasmani sebagai berikut: Physical education is a part of the general educational
program that contributes, primarily through movement experiences, to the total growth
and development of all childern. Physical education is defined as education of and through
movement, and must be conducted in a manner that merit this meaning.

Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan jasmani merupakan bagian dari program
pendidikan umum yang kemudian memberi sebuah kontribusi kepada pertumbuhan dan

5
perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai
pendidikan gerak dan pendidikan melalui gerak, dan harus dilakukan dengan cara–cara yang
sesuai dengan konsepnya.

Secara umum tujuan pendidikan jasmani dibagi ke dalam empat kategori sebagai
berikut:

1) Perkembangan Fisik
Tujuan yang berhubungan dengan kemampuan melakukan aktifitas–aktifitas yang
melibatkan aktifitas fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
2) Perkembangan Gerak
Tujuan yang berhubungan dengan kemampuan melakukan gerakan secara efektif,
efisien, halus, indah, sempurna (skillful).
3) Perkembangan Mental

Tujuan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir dan mengiterpretasikan


keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab
siswa.

4) Perkembangan Sosial

Tujuan yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri


pada suatu kelompok atau masyarakat (Adang Suherman, 1999 : 23).

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani,
pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak.
2. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik
dalam hal fisik, mental serta emosional.
B. SARAN
Sesuatu yang paling penting dalam hidup ini yang pertama adalah sehat secara
fisik batin maupun mental guna mencapai manusia seutuh-utuhnya. Karna seharusnya
pendidikan jasmani dan olahraga tidak hanya untuk memenuhi kewajiban mata kuliah
pendidikan jasmani saja karna harusnya sudah menjadi kebutuhan setiap insan manusia
Sebagai insan olahraga kita seharusnya memberikan pengertian kepada
masyarakat akan pentingnya pendidikan jasmani dan olahraga baik yang dilakukan di
sekolah maupun diluar jam sekolah, hal ini bertujuan agar bangsa yang kita cintai ini
kedepan menjadi bangsa yang kuat secara jasmani dan cerdas secara rohani.

7
Referensi

Adang Suherman. (1999). Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai