Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Dasar dan Falsafah Pendidikan Jasmani

Dosen Pengampu :
Irwansyah Siregar S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. Tuti Widia Ninggsi
2. Tiara Chandra Sari Harefa
3. Eza Bona artha Sumbayak
4. Pedro Radil Jemana Penggurun

PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Dasar
dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Saya berterimah kasih kepada bapak dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya selama saya mengikuti mata
perkuliahan.
Saya menyadari masih ada kesalahan dalam mengerjakan makalah tersebut dan saya
mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan tugas ini. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih jika ada salah kata saya mohon maaf assalamualikaum warahmatullahi
wabarokatu.

Medan, 18 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................................
C. Manfaat...........................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Defenisi filsafat Pendidikan Jasmani..............................................................................
B. Ruang lingkup Pendidikan Jasmani................................................................................
C. Tujuan & Manfaat Pendidikan Jasmani..........................................................................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat pendidikan jasmani adalah bidang yang tergolong masih baru dan berkaitan
dengan penerapan filsafat dalam proses pendidikan jasmani dan olahraga. Filsafat pendidikan
jasmani memiliki tujuan untuk memanfaatkan aktivitas fisik guna menghasilkan perubahan
dalam kualitas individu, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga juga mencakup pandangan tentang pengembangan
dan perawatan tubuh, pengembangan kemampuan motorik, serta pengembangan nilai-nilai
melalui aktivitas fisik.
Dalam pendidikan jasmani, terdapat penanaman formal pengetahuan dan nilai-nilai melalui
aktivitas fisik, yang meliputi latihan fisik, senam, dan permainan atletik.
Salah satu aliran filsafat yang relevan dalam pendidikan jasmani adalah pragmatisme. Aliran
ini menekankan pentingnya belajar melalui pengalaman dan aktivitas sosial dalam mencapai
nilai-nilai social.
John Dewey, seorang tokoh pragmatisme, mengemukakan bahwa belajar sambil berbuat atau
memperoleh pengetahuan dari pengalaman adalah dasar pendidikan pragmatis.
Dalam konteks pendidikan jasmani, filsafat pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran
penting dalam mengembangkan individu secara holistik, baik secara fisik, mental, maupun
emosional. Melalui aktivitas fisik, individu dapat memperoleh pengetahuan, meningkatkan
prestasi, dan mengembangkan nilai-nilai social.
Namun, penting untuk dicatat bahwa filsafat pendidikan jasmani masih merupakan bidang
yang terus berkembang, dan terdapat berbagai pandangan dan teori yang dapat dikaji lebih
lanjut untuk memperdalam pemahaman tentang pendidikan jasmani dan olahraga.

B. Tujuan

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas


jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan social.

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan


gerak dasar yang akan mendorong partisipasi dalam berbagai aktivitas jasmani.

3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk


melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

4. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional.


5. Mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, fair-play, disiplin diri, dan kerjasama
kelompok melalui aktivitas fisik.

6. Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan fisik sepanjang hidup.

C. Manfaat

1. Mengembangkan kepribadian individu: Pendidikan jasmani dapat membantu


mengembangkan kepribadian individu melalui program-program penjas yang
dirancang untuk mengembangkan keterampilan psikomotorik dan nilai-nilai social.
2. Meningkatkan keterampilan fisik: Melalui pendidikan jasmani, individu dapat
menguasai keterampilan gerak dasar dan meningkatkan kemampuan motoriknya.
3. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan: Aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani
dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional individu.
4. Membangun nilai-nilai sosial: Pendidikan jasmani juga berperan dalam membentuk
nilai-nilai seperti kejujuran, fair-play, disiplin diri, dan kerjasama kelompok melalui
aktivitas fisik.
5. Mendorong partisipasi aktif sepanjang hidup: Melalui pendidikan jasmani, individu
didorong untuk terus aktif dalam kegiatan fisik sepanjang hidup mereka.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Filsafat Pendidikan Jasmani


Filsafat Pendidikan Jasmani adalah sub-disiplin ilmu pendidikan jasmani dan olahraga yang
masih tergolong baru. Para ahli dalam pendidikan jasmani dan olahraga bekerja sama dengan
ahli filsafat yang tertarik pada bidang ini untuk menganalisis olahraga, gerakan manusia,
permainan, dan aktivitas fisik dari perspektif filosofis. Pada dasarnya, pendidikan jasmani
adalah penanaman formal pengetahuan dan nilai-nilai melalui aktivitas fisik. Definisi yang
lebih luas dari pendidikan jasmani mencakup instruksi dalam pengembangan dan perawatan
tubuh, dari latihan kalistenik sederhana hingga pelatihan kebersihan, senam, dan kinerja serta
manajemen permainan atletik.
 Defenisi filsafat pendididkan dari beberapa buku :

1. Judul Buku : Filosofis, Pembelajaran, dan masa depan teori penjas


Penulis : Prof.Dr. Sukintaka
Penerbit : Yayasan Nuansa Cendekia, Komp.Cijambe Indah Jl.Vijaya
Kusuma II/E-06, UjungBerung-Bandung40619, E-
mail:Ynuansa@Telkom.net
Defenisi Menurut Prof. Dr. Sukintaka, filsafat adalah ilmu tentang seluruh fenomena
kehidupan manusia dan berpikir kritis, dan dijabarkan dalam konsep dasar. Filsafat tidak
dipahami lebih baik dengan melakukan eksperimen, dan eksperimen, tetapi untuk
mengungkapkan masalah yang tepat, mencari solusi untuk itu, dengan alasan, dan alasan
yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses dimasukkan ke dalam proses dialektika.
Untuk ilmu filsafat, pemikiran logis mutlak diperlukan, dan bahasa logika. Logika adalah
ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Itu membuat filsafat menjadi
ilmu di tangan nuansa khusus ditandai sisi kanan filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa ingin
tahu, dan bunga. Filsafat juga bisa berarti perjalanan ke hal terdalam, sesuatu yang biasanya
tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis mempertanyakan segala sesuatu.
Menurut Prof. Dr. Sukintaka, pendidikan jasmani meliputi beberapa aspek yang
mencakup:
1. Pembentukan Gerak Dasar: Ruang lingkup pendidikan jasmani mencakup
pembentukan gerak dasar, yang meliputi keinginan untuk bergerak, menghayati ruang
waktu dan bentuk, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, memiliki keyakinan
gerak dan perasaan sikap (kinestetik), serta memperkaya kemampuan gerak.
2. Pengembangan Kemampuan Motorik: Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan motorik peserta didik, termasuk kekuatan, kelenturan,
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
3. Peningkatan Kebugaran Jasmani: Ruang lingkup pendidikan jasmani juga mencakup
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik, seperti daya tahan tubuh dan kekuatan
fisik.
4. Pengetahuan tentang Olahraga: Pendidikan jasmani juga memberikan pengetahuan
tentang berbagai aspek olahraga, seperti aturan, strategi, dan sejarah olahraga.
5. Pembentukan Sikap Sportif: Pendidikan jasmani berupaya untuk membentuk sikap
sportif pada peserta didik, seperti fair play, kerjasama, dan menghargai lawan.
6. Pembiasaan Pola Hidup Sehat: Ruang lingkup pendidikan jasmani juga mencakup
pembiasaan pola hidup sehat, seperti pentingnya olahraga teratur dan menjaga
kebugaran tubuh.
7. Pembentukan Karakter: Pendidikan jasmani juga memiliki peran dalam pembentukan
karakter peserta didik, termasuk aspek mental, emosional, spiritual, dan sosial.

2. Judul Buku : Sejarah Dan Filsafat Olahraga


Penulis : Prof.Dr.H.J.S.Husdarta,M.Pd
Penerbit : Alfabeta, Jl.Gegerkalong Hilir 84 Bandung 40153,
E-mail; Alfabertabdg@yahoo.co.id

Defenisi Menurut Prof. Dr. H.J.S Husdarta, M.Pd, pengertian filsafat olahraga adalah
cabang dari ilmu filsafat yang berupaya menganalisis konsep akan olahraga sebagai kegiatan
manusia. Beberapa isu yang dibahas dalam filsafat olahraga meliputi aspek metafisika,
filsafat etika dan moral, filsafat hukum, filsafat politik, dan estetika. Perspektif filosofis pada
olahraga berawal di Yunani Kuno dan kemudian kembali berkembang pada abad ke-20.
Filsafat olahraga juga melihat hubungan metafisika antara olahraga dengan kesenian dan
permainan, permasalahan etika terkait nilai-nilai dan keadilan, serta isu-isu sosiopolitis pada
umumnya.
Menurut Prof. Dr. H.J.S. Husdarta, M.Pd, ruang lingkup pendidikan jasmani mencakup
beberapa aspek yang meliputi:
1. Pembentukan Gerak Dasar: Ruang lingkup pendidikan jasmani mencakup
pembentukan gerak dasar, termasuk keinginan untuk bergerak, menghayati ruang
waktu dan bentuk, mengenal kemungkinan gerak diri sendiri, memiliki keyakinan
gerak dan perasaan sikap (kinestetik), serta memperkaya kemampuan gerak.
2. Pengembangan Kemampuan Motorik: Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan motorik peserta didik, seperti kekuatan, kelenturan,
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
3. Peningkatan Kebugaran Jasmani: Ruang lingkup pendidikan jasmani juga mencakup
peningkatan kebugaran jasmani peserta didik, seperti daya tahan tubuh dan kekuatan
fisik.
4. Pengetahuan tentang Olahraga: Pendidikan jasmani juga memberikan pengetahuan
tentang berbagai aspek olahraga, seperti aturan, strategi, dan sejarah olahraga.
5. Pembentukan Sikap Sportif: Pendidikan jasmani berupaya untuk membentuk sikap
sportif pada peserta didik, seperti fair play, kerjasama, dan menghargai lawan.
6. Pembiasaan Pola Hidup Sehat: Ruang lingkup pendidikan jasmani juga mencakup
pembiasaan pola hidup sehat, seperti pentingnya olahraga teratur dan menjaga
kebugaran tubuh.
7. Pembentukan Karakter: Pendidikan jasmani juga memiliki peran dalam pembentukan
karakter peserta didik, termasuk aspek mental, emosional, spiritual, dan sosial

3. Judul Buku : Filsafat Ilmu Olahraga dan Pendidikan Jasmani


Penulis : Prof. Firmansyah Dlis, M.Pd, Dkk
Penerbit : Akademia Pustaka Perum. BMW Madani Kavling16,
Tulungagung,Telp:081216178398
Email:redaksi.akademia.pustaka@gmail.com
Menurut Prof. Firmansyah Dlis, M.Pd dan rekan-rekannya, filsafat ilmu olahraga dan
pendidikan jasmani melibatkan penyelidikan tentang hakikat olahraga aktif yang
berhubungan dengan gerakan yang dilakukan dalam olahraga, serta hakikat olahraga pasif
atau penghayatan terhadap pertunjukan olahraga. Filsafat juga membantu dalam menjelaskan
bidang studi pendidikan jasmani dan olahraga, membantu guru dalam menyusun materi dan
kegiatan pembelajaran yang relevan, serta membantu menghindari tumpang tindih dengan
bidang ilmu lain. Penerapan filsafat pada pendidikan jasmani dan olahraga juga penting
dalam mengembangkan dan menjalankan program-program pendidikan jasmani dan
olahraga.

Pendidikan jasmani memiliki ruang lingkup yang meliputi beberapa aspek. Menurut Prof.
Firmansyah Dlis, M.Pd dan rekan-rekannya, ruang lingkup pendidikan jasmani mencakup:
1. Perkembangan keterampilan motorik: Pendidikan jasmani bertujuan untuk mendorong
perkembangan keterampilan motorik peserta didik, seperti kekuatan, kelenturan,
kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
2. Kemampuan fisik: Pendidikan jasmani juga berfokus pada pengembangan
kemampuan fisik peserta didik, seperti kebugaran jasmani, daya tahan, dan kekuatan
tubuh.
3. Pengetahuan: Pendidikan jasmani juga memberikan pengetahuan tentang berbagai
aspek olahraga, seperti aturan, strategi, dan sejarah olahraga.
4. Sikap sportifitas: Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk membentuk sikap
sportifitas pada peserta didik, seperti fair play, kerjasama, dan menghargai lawan.
5. Pembiasaan pola hidup sehat: Pendidikan jasmani juga berperan dalam membiasakan
peserta didik dengan pola hidup sehat, seperti pentingnya olahraga teratur dan
menjaga kebugaran tubuh.
6. Pembentukan karakter: Pendidikan jasmani juga memiliki peran dalam pembentukan
karakter peserta didik, termasuk aspek mental, emosional, spiritual, dan sosial
4. Judul Buku : Filsafat Ilmu Keolahraga
Penulis : Dr. Made Prono, M.Hum
Penerbit : Unesa University

Filsafat ilmu keolahragaan adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat, logika,
nilai, dan manfaat dalam ilmu keolahragaan. Dalam filsafat ilmu keolahragaan, terdapat tiga
landasan utama yang digunakan untuk mempelajari masalah-masalah dalam ilmu
keolahragaan, yaitu epistemologi, ontologi, dan aksiologi.
 Epistemologi: Pembahasan epistemologi dalam filsafat ilmu keolahragaan berkaitan
dengan cara berpikir atau logika yang membentuk argumen dalam ilmu keolahragaan.
Hal ini melibatkan pemahaman tentang cara memperoleh pengetahuan dalam ilmu
keolahragaan.
 Ontologi: Pembahasan ontologi dalam filsafat ilmu keolahragaan lebih berfokus pada
teori tentang hakikat dalam ilmu keolahragaan. Ini melibatkan pemahaman tentang
apa yang menjadi objek kajian dalam ilmu keolahragaan dan bagaimana hakikatnya.
 Aksiologi: Pembahasan aksiologi dalam filsafat ilmu keolahragaan membahas
masalah nilai dan manfaat olahraga. Ini mencakup nilai-nilai etis, estetis, dan politis
yang terkait dengan olahraga serta manfaat yang dapat diperoleh dari partisipasi
dalam kegiatan olahraga.
Filsafat ilmu keolahragaan juga dapat dianalisis dengan menggunakan berbagai pendekatan
dan teori seperti fenomenologi, eksistensialisme, pragmatisme, Marxisme baru, teori kritis,
hermeneutisme, strukturalisme baru, dan pascastrukturalisme. Selain itu, terdapat juga
pendekatan filsafat yang berkembang di negara-negara Asia, baik itu filsafat modern maupun
tradisional.
Dengan memahami filsafat ilmu keolahragaan, kita dapat mengembangkan pemahaman yang
lebih dalam tentang hakikat, logika, nilai, dan manfaat dalam ilmu keolahragaan. Hal ini
dapat membantu dalam merumuskan pendekatan dan strategi pembelajaran yang relevan,
serta mendorong perkembangan fisik, mental, dan sosial melalui kegiatan olahraga.

5. Judul Buku : Asas Sejarah dan Falsafah Olahraga


Penulis : Prof. Ahmad Sofyan Hanif, M.Pd
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada

Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd adalah seorang pendidik dan penulis yang
memiliki karya-karya dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Beliau telah menulis
beberapa buku, antara lain "Buku Referensi Olahraga Prestasi" (2006), "Buku Pedoman
Biomekanik dan Kebugaran Jasmani" (2008), dan "Buku Pedoman Antropometri dan
Kapasitas Fisik Olahragawan" (2008).

Dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga, filsafat pendidikan jasmani dapat
diartikan sebagai pendekatan filosofis yang digunakan dalam mengembangkan dan
memahami konsep, tujuan, dan nilai-nilai yang mendasari pendidikan jasmani. Filsafat
pendidikan jasmani dapat melibatkan pemikiran tentang tujuan pendidikan jasmani, nilai-nilai
yang ingin ditanamkan melalui aktivitas fisik, dan pandangan tentang pentingnya pendidikan
jasmani dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan individu.

 Asas Olahraga: Asas olahraga mencakup prinsip-prinsip dasar yang menjadi


landasan dalam melakukan aktivitas olahraga. Asas olahraga meliputi keadilan,
kesetaraan, keamanan, kesehatan, dan etika dalam berkompetisi.
 Sejarah Olahraga: Sejarah olahraga mencakup perkembangan dan evolusi olahraga
dari masa ke masa. Sejarah olahraga melibatkan aspek-aspek seperti asal-usul
olahraga, perubahan aturan dan teknik, serta peran olahraga dalam masyarakat.
 Falsafah Olahraga: Falsafah olahraga membahas konsep-konsep filosofis yang
terkait dengan olahraga. Falsafah olahraga meliputi pemahaman tentang tujuan
olahraga, nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga, dan hubungan antara olahraga
dengan kehidupan manusia secara lebih luas.
6. Judul Buku : Sejarah dan Filsafat Pendidikan Jasmani
Penulis : Drs. Akor Sitepu, M.Pd
Penerbit : Grahama Ilmu

Salah satu sumber yang relevan adalah sebuah makalah yang membahas implikasi
aliran filsafat pragmatisme di bidang pendidikan jasmani dan olahraga. Makalah tersebut
menyajikan pemikiran dan analisis mengenai pendekatan pragmatisme dalam konteks
pendidikan jasmani dan olahraga. Namun, makalah ini tidak secara khusus mengutip
pendapat Drs. Akor Sitepu, M.Pd.
Selain itu, terdapat juga sumber yang membahas tentang filsafat pendidikan jasmani secara
luas. Pendidikan jasmani adalah penanaman formal pengetahuan dan nilai-nilai melalui
aktivitas fisik. Definisi yang lebih luas dari pendidikan jasmani mencakup instruksi dalam
pengembangan dan perawatan tubuh, dari latihan kalistenik sederhana hingga pelatihan
kebersihan, senam, dan kinerja dan manajemen permainan atletik. Filsafat pendidikan
jasmani dan olahraga merupakan bidang yang tergolong masih baru, di mana para ahli dalam
pendidikan jasmani dan olahraga berkolaborasi dengan ahli filsafat untuk menganalisis
olahraga, gerak manusia, permainan, dan aktivitas fisik dari perspektif filosofis.

Ruanglingkup Pendidikan Jasmani Meliputi :


1. Permainan dan Olahraga: Permainan dan olahraga merupakan media pembelajaran
yang digunakan dalam pendidikan jasmani. Melalui permainan dan olahraga, guru
dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan pada peserta didik, seperti kerja sama,
disiplin, sportivitas, dan kejujuran.
2. Aktivitas Pengembangan: Aktivitas pengembangan meliputi pengembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, dan
pembiasaan pola hidup sehat. Tujuan dari aktivitas pengembangan adalah untuk
mencapai perkembangan yang seimbang pada peserta didik.
3. Pembentukan Karakter: Pendidikan jasmani juga berperan dalam pembentukan
karakter peserta didik, termasuk karakter mental, emosional, spiritual, dan sosial.
Melalui pendidikan jasmani, peserta didik dapat mengembangkan sikap sportifitas,
disiplin, tanggung jawab, dan nilai-nilai positif lainnya.
4. Pengembangan Keterampilan Motorik: Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan motorik peserta didik, seperti keterampilan gerak,
koordinasi, keseimbangan, dan fleksibilitas.
5. Pendidikan Kesehatan: Ruang lingkup pendidikan jasmani juga mencakup
pembiasaan pola hidup sehat, termasuk pengetahuan tentang nutrisi, kebugaran fisik,
dan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.
6. Pengembangan Pengetahuan: Pendidikan jasmani juga melibatkan pengembangan
pengetahuan tentang berbagai aspek terkait dengan olahraga, kebugaran fisik, dan
aktivitas fisik lainnya.
7. Pembelajaran Berbasis Aktivitas Jasmani: Pendidikan jasmani menggunakan aktivitas
jasmani seperti permainan, olahraga, rekreasi, dan petualangan sebagai media
pembelajaran.

7. Judul Buku : Filsafat Ilmu dalam Perpektif Pendidikan Jasmani Olahraga


Penulis : Firdaus Hendry Prabowo Yudho

Penerbit : Jejak Pustaka


Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga melibatkan penerapan nilai-nilai filosofis
yang diyakini kebenarannya untuk mengembangkan dan menjalankan program pendidikan
jasmani dan olahraga. Dalam proses berfikir filosofis, pemikiran baru dapat muncul sebagai
acuan atau pedoman dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam program
pendidikan jasmani dan olahraga.
Sumber.
menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah penanaman formal pengetahuan dan
nilai-nilai melalui aktivitas fisik. Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bidang
yang masih baru, di mana para ahli dalam pendidikan jasmani dan olahraga bekerja sama
dengan ahli filsafat untuk menganalisis olahraga, gerak manusia, permainan, dan aktivitas
fisik dari perspektif filosofis.
Ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi pembelajaran dan pengembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola
hidup sehat, dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual, dan sosial) dalam
rangka mencapai tujuan sistem pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani juga melibatkan instruksi dalam pengembangan dan perawatan
tubuh, latihan kalistenik, senam, serta kinerja dan manajemen permainan atletik. Dalam
konteks pendidikan jasmani dan olahraga, para ahli bekerja sama dengan ahli filsafat untuk
menganalisis olahraga, gerak manusia, permainan, dan aktivitas fisik dari perspektif filosofis.

8. Judul Buku : Filsafat Olahraga-Pendidikan Jasmani


Penulis : Dr.Noerbai M.Pd.
Penerbit : Surabaya: Unesa University Press ; 2000 :Surabaya.,2000
Filsafat pendidikan jasmani melibatkan pengkajian konseptual dan praktis tentang
pendidikan jasmani. Ini mencakup pengantar filsafat dan pendidikan jasmani, kenyataan
tentang manusia (Humanologi), epistemologi pendidikan jasmani, ontologi pembelajaran
gerak, kesegaran jasmani dan motorik, biomekanika dan aksiologi pendidikan jasmani, serta
argumentasi pendidikan jasmani dalam pembelajaran. Filsafat pendidikan jasmani juga
mencakup peran pendidikan jasmani dan olahraga dalam sistem pendidikan.

Ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi ; permainan dan aktivitas pengembangan,


uji diri, ritmik, aquatik, pendidikan luar sekolah, dan kesehatan. Selain itu, ruang lingkup
pendidikan jasmani juga mencakup pembelajaran gerak, kesegaran jasmani, dan motorik.

9. Judul Buku : Filsafat Olahraga


Penulis : Mardepi Saputra, S.Pd., M.Pd
Penerbit : Raja Grafindo Persada
Filsafat olahraga adalah cabang dari ilmu filsafat yang berupaya menganalisis konsep
olahraga sebagai kegiatan manusia. Isu-isu yang dibahas dalam filsafat olahraga meliputi
aspek metafisika, etika dan moral, hukum, politik, dan estetika. Perspektif filosofis pada
olahraga berawal di Yunani Kuno dan terus berkembang hingga saat ini.
Ada tiga cabang utama dalam filsafat yaitu epistemologis, ontologis dan aksiologis.
Epistemologis merupakan suatu upaya untuk mendapatkan pengetahuan dengan jalan
memberikan batasan yang jelas atas pengetahuan tersebut; dalam ontologi, suatu objek diteliti
secara mendalam agar diperoleh hakikat atas objek tersebut; sementara itu, aksiologis lebih
mengarah kepada nilai-nilai pengetahuan serta manfaat pengetahuan tersebut. [9]
Epistemologis, ontologis, dan aksiologis merupakan landasan untuk menelaah soal
filsafat olahraga. Pembahasan ontologis lebih berfokus kepada teori tentang hakikat dalam
ilmu keolahragaan; pembahasan epistemologis mengarah kepada jalan pikiran atau logika
yang membentuk suatu argumen; serta kajian aksiologis yang membahas masalah nilai dan
manfaat olahraga, baik secara etis, estetis, ataupun politis.[10]
Pengertian mengenai olahraga terkait dengan epistemologi dalam filsafat, dan itu
merupakan hal yang mendasar ketika aturan pokok dalam olahraga dibuat. Peraturan dalam
olahraga dibuat secara praktis dan tidak terbebani oleh teori karena perubahan yang terjadi di
lapangan, dan bukan karena adanya interpretasi ulang atas peraturan tersebut. Karakter
konseptual dari olahraga sebaiknya dilihat sebagai produk yang berbeda ketika aturan pokok
berubah. Hal ini terdengar ambigu ataupun kontradiktif sehingga masalah ini sebaiknya
dilihat dari sudut pandang seorang filsuf esensialis yang bernama Ludwig Wittgenstein.

10. Judul Buku : Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga


Penulis : Jamesam, S.Pd., M.Or
Penerbit : Pustaka Madani
Filsafat jasmani dan olahraga adalah bidang yang tergolong masih baru dalam
pendidikan jasmani dan olahraga. Para ahli dalam bidang ini bekerja sama dengan ahli filsafat
yang tertarik dalam memahami hakikat olahraga aktif dan pasif, serta nilai-nilai yang terkait
dengan aktivitas jasmani.
Pendidikan jasmani adalah proses formal penanaman pengetahuan dan nilai-nilai
melalui aktivitas fisik. Definisi yang lebih luas dari pendidikan jasmani mencakup
pengembangan dan perawatan tubuh, mulai dari latihan kalistenik sederhana hingga pelatihan
kebersihan, senam, dan permainan atletik.
Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga melibatkan pemikiran tentang keterlibatan
manusia dalam aktivitas jasmani. Mengkaji pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai
posisi pemikiran filsafat dapat mendukung pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan, dan
cakupan pendidikan jasmani dan olahraga.
Dalam pendidikan jasmani dan olahraga, terdapat berbagai aliran filsafat yang
mempengaruhinya, seperti idealisme, realisme, pragmatisme, naturalisme, dan
eksistensialisme. Pengajar dan calon pengajar hendaknya fleksibel dalam memandang dan
menanggapi aliran filsafat tersebut ketika diterapkan dalam Pendidikan.
Jadi, Filsafat jasmani dan olahraga melibatkan pemikiran tentang keterlibatan manusia
dalam aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani adalah proses formal penanaman pengetahuan
dan nilai-nilai melalui aktivitas fisik. Terdapat berbagai aliran filsafat yang mempengaruhi
pendidikan jasmani dan olahraga, seperti idealisme, realisme, pragmatisme, naturalisme, dan
eksistensialisme .
Ruang Lingkup Filsafat Jasmani dan Olahraga oleh Jamesam, S.Pd., M.Or

Ruang lingkup filsafat jasmani dan olahraga melibatkan pemikiran tentang keterlibatan
manusia dalam aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani dilakukan melalui berbagai aktivitas
fisik seperti permainan, olahraga, rekreasi, dan petualangan lainnya. Beberapa ruang lingkup
pendidikan jasmani yang disebutkan dalam buku "Filsafat Pendidikan Jasmani & Olahraga"
oleh Yahya Eko Nopiyanto dkk adalah:
1. Permainan dan Olahraga: Permainan dan olahraga digunakan sebagai media
pembelajaran dalam pendidikan jasmani. Melalui permainan dan olahraga, guru dapat
menanamkan nilai-nilai kehidupan pada peserta didik, seperti kerja sama, disiplin,
sportivitas, dan kejujuran.
2. Aktivitas Pengembangan: Meliputi mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, bentuk postur tubuh, dan aktivitas lainnya.
3. Aktivitas Senam: Meliputi ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lainnya.
Ruang lingkup pendidikan jasmani juga mencakup aspek-aspek seperti pengembangan
keterampilan motorik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola hidup sehat, dan
pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual, dan sosial) dalam rangka mencapai
tujuan sistem pendidikan nasional.

B. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani


Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas,
pembiasaan pola hidup sehat, dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual, dan
sosial) dalam rangka mencapai tujuan sistem pendidikan nasional.
Ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi beberapa aspek, antara lain:
1. Permainan dan Olahraga: Meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor dan non-lokomotor, manipulatif, atletik, dan beladiri.
2. Aktivitas Pengembangan: Meliputi mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, bentuk postur tubuh, dan aktivitas lainnya.
3. Aktivitas Senam: Meliputi senam ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lainnya.
4. Aktivitas Ritmik: Meliputi aktivitas yang berkaitan dengan irama, gerakan, dan
ekspresi dalam musik dan tari.
5. Aktivitas Air: Meliputi aktivitas yang dilakukan di dalam air, seperti renang dan
permainan air lainnya.
6. Pendidikan Luar Kelas: Meliputi kegiatan di luar ruangan yang melibatkan aktivitas
fisik, seperti hiking, camping, dan petualangan alam lainnya.
7. Kesehatan: Meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya menjaga
kesehatan tubuh melalui aktivitas jasmani dan pola hidup sehat.
Ruang lingkup pendidikan jasmani ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai aspek
peserta didik, seperti kebugaran jasmani, psikomotorik, kognitif, afektif, sosial, dan
emosional.

C .Tujuan & Manfaat Pendidikan Jasmani


Tujuan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Keterampilan Motorik: Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk
mengembangkan keterampilan motorik siswa, seperti keterampilan gerak, koordinasi,
keseimbangan, dan kecepatan.
2. Peningkatan Kebugaran Fisik: Pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan
kebugaran fisik siswa, termasuk kekuatan otot, daya tahan, fleksibilitas, dan
kelincahan.
3. Pembentukan Karakter: Tujuan pendidikan jasmani juga meliputi pembentukan
karakter siswa, seperti sikap sportifitas, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, dan
kejujuran.
4. Pendidikan Kesehatan: Pendidikan jasmani memiliki tujuan untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang
seimbang, olahraga teratur, dan menjaga kebugaran tubuh.
5. Pengembangan Sosial: Tujuan pendidikan jasmani juga mencakup pengembangan
sosial siswa melalui interaksi dalam kegiatan olahraga dan permainan, seperti
kerjasama, komunikasi, dan pengembangan hubungan sosial.
6. Peningkatan Konsentrasi dan Kinerja Akademik: Pendidikan jasmani bertujuan untuk
meningkatkan konsentrasi siswa, memperbaiki kemampuan belajar, dan
meningkatkan kinerja akademik.
7. Peningkatan Kualitas Hidup: Melalui pendidikan jasmani, tujuannya adalah
meningkatkan kualitas hidup siswa secara keseluruhan.
Tujuan-tujuan ini menunjukkan pentingnya pendidikan jasmani dalam mendukung
perkembangan fisik, mental, sosial, dan karakter siswa

Pendidikan jasmani memiliki manfaat yang penting bagi perkembangan individu. Berikut
adalah beberapa manfaat pendidikan jasmani:
1. Pengembangan Keterampilan Motorik: Pendidikan jasmani membantu
mengembangkan keterampilan motorik, seperti keterampilan gerak, koordinasi,
keseimbangan, dan kecepatan.
2. Peningkatan Kemampuan Fisik: Melalui pendidikan jasmani, seseorang dapat
meningkatkan kebugaran fisiknya, termasuk kekuatan otot, daya tahan, fleksibilitas,
dan kelincahan.
3. Pembentukan Karakter: Pendidikan jasmani juga berperan dalam pembentukan
karakter, seperti sikap sportifitas, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, dan kejujuran.
4. Pembiasaan Pola Hidup Sehat: Melalui pendidikan jasmani, individu diajarkan
tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang, olahraga
teratur, dan menjaga kebugaran tubuh.
5. Peningkatan Kesehatan Mental: Aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani dapat
membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan
kesejahteraan mental.
6. Pembelajaran Sosial: Melalui interaksi dalam kegiatan olahraga dan permainan,
pendidikan jasmani membantu dalam pembelajaran sosial, seperti kerjasama,
komunikasi, dan pengembangan hubungan sosial.
7. Peningkatan Konsentrasi dan Kinerja Akademik: Aktivitas fisik dalam pendidikan
jasmani dapat meningkatkan konsentrasi, memperbaiki kemampuan belajar, dan
meningkatkan kinerja akademik.
8. Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan menjaga kebugaran jasmani melalui
pendidikan jasmani, individu dapat meningkatkan kualitas hidupnya secara
keseluruhan.

Manfaat-manfaat ini menunjukkan pentingnya pendidikan jasmani dalam mendukung


perkembangan fisik, mental, dan sosial individu.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat pendidikan jasmani adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan jasmani dan
olahraga yang melibatkan analisis dan pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan, dan cakupan
pendidikan jasmani dan olahraga. Filsafat pendidikan jasmani membantu guru pendidikan
jasmani dalam mengambil keputusan dalam kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu, filsafat pendidikan jasmani juga mempertimbangkan aspek mental
dalam keterlibatan seseorang dalam kegiatan olahraga atau aktivitas jasmani.
Filsafat pendidikan jasmani juga melibatkan pemikiran tentang konsep-konsep abstrak yang
terkait dengan pendidikan jasmani, seperti peran olahraga, gerakan manusia, permainan, dan
aspek-aspek lainnya dari perspektif filosofis. Melalui pemahaman filsafat pendidikan
jasmani, guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai, memahami nilai-
nilai yang terkandung dalam aktivitas fisik, dan membantu siswa mencapai perkembangan
fisik, mental, dan sosial yang optimal.

Saran
Filsafat pendidikan jasmani membantu dalam memahami makna dan tujuan dari pendidikan
jasmani. Hal ini memudahkan para pendidik dalam merumuskan arti, fungsi, dan tujuan
pendidikan jasmani, sehingga dapat menghindari tindakan yang menyimpang dari makna
hakikat tersebut.
Filsafat pendidikan jasmani membantu dalam mengintegrasikan nilai-nilai dalam
pembelajaran. Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas fisik, pendidik
dapat membantu siswa mengembangkan sikap sportifitas, disiplin, kerjasama, tanggung
jawab, dan kejujuran.

Anda mungkin juga menyukai