Anda di halaman 1dari 11

LANDASAN ILMIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

SECARA PSIKOLOGIS

(Makalah Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Landaan Ilmiah Pendidikan


Jasmani dan Olahraga)

Oleh Kelompok 4:
1. Jannatul Khairoh / 21199302
2. Afrisandi Yogi / 21199004

Dosen Pengampu MK:


1. Dr. Adnan Fardi, M.Pd
2. Dr. Asep Sujana Wahyuri, S.Si, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA (S2)


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi Anugrah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar, yaitu Nabi Muhammad SAW

yang telah menunjukkan jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang

sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Penulis

sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta

pengetahuan pembeca mengenai landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga

secara psikologis. Penulis juga menyadri sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap

ada nya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah dibuat.

Padang, 02 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................2

C. Tujuan Masalah..............................................................................2

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian landasan ilmiah PJOK secara Psikologis......................3

B. Kebutuhan Psikologis Peserta Didik..............................................5

C. Implementasi Landasan Ilmiah Secara Psikologis Dalam PJOK...5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.....................................................................................7

B. Saran...............................................................................................7

DAFTAR RUJUKAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-

sportifitas-spiritual-sosial). Disamping itu pendidikan jasmani merupakan salah

satu mata pelajaran wajib di sekolah termasuk di sekolah dasar, karena pendidikan

jasmani masuk dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan

bagian integral dari proses pendidikan secara total. Tujuan pendidikan jasmani

untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental, emosional, dan sosial melalui

kegiatan fisik sebagai mana yang telah tertera dalam tujuan pendidikan jasmani,

olahraga, dan kesehatan dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006.

Dari pemahaman terhadap landasan psikologis itulah, maka pembelajaran

penjas yang baik tidak cukup hanya dengan memberikan perintah dan tugas-tugas

gerak semata, melainkan guru harus bisa mengnalisis karakteristik peseta didik.

Apalagi di situasi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring saat sekarang,

guru dan siswa tidak mengalami interaksi secara langsung. Terkadang guru PJOK

di jaman sekanag hanya menuntut keterampilan gerak pada anak semata,

sementara banyak aspek lain yang harus diperhatikan seperti, megenal

kepribadian siswa, menganalisis kaarakteristik siswa serta paham terhadap pola

pikir peserta didik. Dan juga harus pula dibarengi dengan upaya memberikan

1
2

kesempatan pada mereka untuk menganalisis situasi dan berikan kebebasan untuk

mengambil keputusan sendiri.

Ketika hal tersebut di atas sudah bisa di implementasikan maka kebutuhan

psikologis dalam pendidikan sudah cukup terpenuhi, karena ketika pada proses

pembelajaran siswa diberi kesempatan dan didorong untuk terus-menerus

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusannya, maka secara pasti

kemampuannya tersebut terlatih. Karena sejatinya PJOK melibatkan interaksi

antara guru dengan anak serta anak dengan anak. Di dalam adegan pembelajaran

yang melibatkan interaksi tersebut, terletak suatu keharusan untuk saling

mengakui dan menghargai keunikan masing-masing, termasuk kelebihan dan

kelemahannya. Dan ini bukan hanya berkaitan dengan kelainan fisik semata-mata,

tetapi juga dalam kaitannya dengan perbedaan psikologis seperti kepribadian,

karakter, pola pikir, serta tak kalah pentingnya dalam hal pengetahuan dan

kepercayaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan

yaitu : Bagaimana kontribusi landasan ilmiah secara psikologis terhadap

pembelajaran PJOK?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah yaitu untuk mengetahui dan

mendeskripsikan kontribusi landasan ilmiah secara psikologis terhadap

pembelajaran PJOK.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Landasan Ilmiah PJOK Secara Psikologis

Psikologi berasal dari kataPsychology dalam bahasa Yunani kuno yang

merupakan gabungan dari kata psyche dan logia. Psyche berarti jiwa dan logia

atau logos berarti ilmu. Secara etimologis, psikologi diartikan sebagal ilmu

tentang jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu

merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak

dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah

jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis. Berikut ini adalah pengertian

psikologi menurut para ahli:

1. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu

yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihatsecara

langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.Menurut Dakir

(1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan

lingkungannya.

2. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku

individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah

laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi

perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah

laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

3
4

3. Dalam wikipedia, Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara

ilmiah.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep psikologi

adalah ilmuyang mempelajari tentang perilaku manusia, baik sebagai individu

maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Perilaku muncul sebagai

perilaku yang terlihat atau tidak terlihat, perilaku sadar dan tidak sadar.

Pendidikan jasmani dan olahraga adalah bidang studi yang menerapkan

prinsip-prinsip psikologi dalam konteks pembelajaran olahraga di sekolah, baik

secara individu maupun kelompok, yang ditandai dengan adanya interaksi dengan

individu lain dan situasi eksternal yang merangsangnya. “Pendidikan jasmani

melibatkan interaksi antara guru dengan anak serta anak dengan anak” (Suhesty et

al., 2017). Dalam interaksi tersebut, guru maupun peserta didik harus saling

menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini tidak hanya

terletak pada keadaan fisik semata, tetapi juga dalam perbedaan psikologis

sepertikepribadian, karakter, pola pikir serta tak kalah pentingnya dalam hal

pengetahuan dan kepercayaan.

Maka pembelajaran pendidikan jasmani yang baik tidak hanya cukup untuk

memberikan perintah dan tugas motorik, tetapi juga memberi anak

kesempatanuntuk melihat situasi dan memberi mereka kebebasan untuk membuat

keputusan sendiri.
5

B. Kebutuhan Psikologis Peserta Didik

Beberapa bentuk psikologis yang harus di tanamkan dan diberikan oleh

seorang guru kepada siswanya (Alderman 1974: 186):

1. Motivasi : Merupakan salah satu determinan yang sangat penting mendorong

terwujudnya tingkah laku manusia. dalam Monty motivasi didefinisikan

sebagai suatu kecendrungan untuk berperilaku secara selektif ke suatu arah

tertentu yang dikendalikan oleh adanya konsekuensi tertentu dan perilaku

tersebut akan bertahan sampai sasaran perilaku dapat tercapai.

2. Percaya Diri : Adanya rasa aman dalam diri sehingga dapat melakukan suatu

kegiatan dengan total tanpa ragu.

3. Berpikir Positif : Memandang sesuatu akan baik-baik saja.

4. Disiplin : Suatu aturan yang telah dibuat dan dapat dilaksanakan dengan baik.

C. Implementasi Landasan Ilmiah Secara Psikologis Dalam PJOK

Penelitian di bidang psikologi memiliki implikasi bagi guru pendidikan

jasmani, khususnya di bidang atau sub-disiplin teori pembelajaran, teori

pembelajaran motorik, dan pengembangan kepribadian dan sikap. Semua sub-

disiplin ini memberikan wawasan tentang bagaimana anak-anak belajar dan, yang

terpenting, upaya apa yang harus dipertimbangkan guru ketika menciptakan

lingkungan belajar yang memungkinkan anak-anak untuk belajar. Landasan

psikologi memiliki peran penting bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Psikologi tidak hanya dapat mempengaruhi pendidikan jasmani, tetapi pendidikan

jasmani juga dapat memberikan dampak psikologis pada siswa. Contohnya adalah
6

motivasi siswa untuk mengikuti proses pendidikan jasmani. Jika motivasinya

kurang, siswa tidak mau belajar pendidikan jasmani, sebaliknya jika siswa

motivasinya tinggi, siswa mau melakukan aktivitas jasmani.

Mengenai dampak pendidikan jasmani terhadap psikologis siswa, ibrahim

(2001) Adanya beberapa dampak yang diperkirakan muncul pada diri siswa

sebagai akibat dari pendidikan jasmani dan olahraga antara lain:

1. Adanya perubahan sikap dari negatif menjadi positif terhadap aktivitas


jasmani
2. Adanya perbaikan dalam hal efisiensi keterampilan hubungan sosial
3. Adanya perbaikan dalam daya tangkap panca indra dan respon-respon
yang diberikan
4. Adanya perkembangan positif dalam hal perasaan sehat sejahtera dan
kesehatan psikologis atau kesehatan mental
5. Adanya peningkatan dalam hal relaksasi
6. Memberikan kelegaan dan mengurangi gejala dalam aspek gangguan
psikosomatis dan
7. Adanya peningkatan penguasaan keterampilan gerak

Dengan pendidikan jasmani, siswa dapat dipengaruhi oleh kondisi

psikologisnya, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi diri individu.

Dampak positifpendidikan jasmani sangatdirasakan oleh peserta didik, dampak

psikologispendidikan jasmani adalah pada aspek motivasi dan sikap,

pengembangan harga diri, serta aspek sosial dan etika.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kajian kepustakaan maka penulis menarik kesimpulan dalam penulisan
makalah ini yaitu : landasan ilmiah secara psikologi sangat berkontribusi terhada
PJOK. Peserta didik dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya, sehingga dapat
memberikan dampak positif bagi individu. Dampak positif pendidikan jasmani
dirasakan oleh peserta didik, dampak psikologis pendidikan jasmani berkaitan
dengan aspek motivasi dan sikap, pengembangan harga diri, serta aspek sosial
kemasyarakatan dan moralitas.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca jika nantinya menjadi guru Pendidkan Jasmani
ataupun sedang mengemban tugas itu disarankan untuk benar-benar
memperhatikan aspek psikologi peserta didik.

7
8

DAFTAR RUJUKAN

Suhesty, A., Silfina, D., Subakti, D. A., & Solikhatin, N. H. (2017). Imajinasi
terpimpin dan pemetaan hidup untuk mengurangi kecemasan akan masa
depan. Jurnal Psikologi, 6(1).

Nasional, D. P. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi.


Jakarta: Depdiknas.

Syah, M. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.

Alderman, M. H., & Schoenbaum, E. E. (1975). Detection and treatment of


hypertension at the work site. New England Journal of Medicine, 293(2),
65-68.

Ibrahim, R. (2001). Pembinaan Perilaku Sosial Melalui Penjas. Jakarta: Ditjen


Dikdasmen, Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai