PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
NURHAIRANI, M.Pd
D
i
s
u
s
u
n
oleh:
Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya, saya bisa menyusun
dan menyelasaikan tugas Critical Book Report mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Tugas ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan.
Dalam penulisan dan penyusunan tugas ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini khususnya kepada Ibu Nurhairani M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penyusunan tugas ini, jika ada kritikan dan saran
alangkah baiknya berikan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
1.2. Tujuan............................................................................................................................... 4
1.3. Manfaat............................................................................................................................. 4
1.1.Latar Belakang
Ilmu jiwa pendidikan atau lebih dikenal dengan psikologi pendidikan terdiri dari dua kata,
yaitu psikologi dan pendidikan. Psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia, alasan dan cara melakukan seuatu, dan juga memahami bagaimana
makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Sementara pendidikan adalah tahapan kegiatan yang
bersifat kelembagaan yang digunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam
menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses yang berhubungan dengan
pendidikan, sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui
tindakan-tindakan belajar. Psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan
yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
1.2.Tujuan
1. Untuk mengulas isi buku Psikologi Pendidikan
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikilogi Pendidikan
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku Psikologi Pendidikan
1.3.Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan, untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, dan untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan buku utama dan buku pembanding.
BAB II
ISI BUKU
2.1.Identitas Buku
a. Buku Utama
Judul buku : Psikologi Pendidikan
Pengarang : Drs. M. Dalyono
Penerbit : Rineka Cipta
Tahun terbit : Cetakan ke-7, 2012
Kota terbit : Jakarta
Tebal buku : 268 halaman
b. Buku Pembanding
Judul buku : Psikologi Pendidikan
Pengarang : Sugihartono, dkk.
Penerbit : UNY Press
Tahun terbit : 2007
Kota terbit : Yogyakarta
Tebal Buku : 192 halaman
2.2.Ringkasan Buku
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU JIWA PENDIDIKAN
- Menurut Drs. Sumadi Suryabrata: Ilmu jiwa pendidikan adalah pengetahuan ilmu jiwa
mengenai anak didik di dalam situasi pendidikan.
- Menurut Masrun, M.A dan Dra. Sri Mulyani Martaniah: Ilmu jiwa pendidikan ialah ilmu
yang memperbincangkan segi-segi kejiwaan daripada lapangan pendidikan.
- Menurut Alice Crow: Ilmu jiwa pendidikan ialah studi tentang belajar, pertumbuhan dan
kematangan individu serta penerapan prinsip-prinsip ilmiah tentang reaksi manusia yang
mempengaruhi mengajar dan belajar.
Sebagai gmbaran tentang ilmu jiwa pendidikan dari beberapa definisi tersebut, maka disini
dapat dikemukakan sebuah definisi sebagai berikut: “Ilmu jiwa pendidikan ialah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan individu di dalam situasi pendidikan”. Tegasnya: Ilmu
jiwa pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang tingkah laku individu dalam
situasi pendidikan.
a. Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri
khas perilaku belajar siswa, dan sebagainya.
b. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang
terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
c. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Sementara itu, Samuel Smith sebagaimana yang dikutip Suryabrata (1984), menetapkan 16
topik bahasan yang rinciannya sebagai berikut:
1) Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
2) Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir
3) Lingkungan yang bersifat fisik
4) Perkembangan siswa
5) Proses-proses tingkah laku
6) Hakikat dan ruang lingkup belajar
7) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
8) Hukum-hukum dan teori-teori belajar
9) Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi
10) Transfer belajar, meliputi mata pelajaran
11) Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran
12) Ilmu statistik dasar
13) Kesehatan rohani
14) Pendidikan membentuk watak
15) Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah
16) Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar
BAB II
PERANAN ILMU JIWA PENDIDIKAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Guna ilmu jiwa pendidikan bagi guru atau calon guru adalah dengan mempelajari ilmu jiwa
pendidikan, guru dapat mengetahui hakikat gejala-gejala kejiwaan anak, perkembangan anak,
bakat atau pembawaan anak, cara belajar dan membimbingnya serta bagaimana cara
mengawasi hasil belajarnya yang tepat.
Ada beberapa hal penting mengenai kajian psikologi pendidikan, antara lain:
1. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil-hasil
temuan riset psikologis.
2. Hasil-hasil temuan riset, psikologis tersebut kemudian dirumuskan sedemikian rupa
sehingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode serta strategi-strategi
yang utuh.
3. Konsep, teori, metode, dan strategi tersebut kemudian disistematisasikan sedemikian rupa
sehingga menjadi rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat dipilih dan
digunakan untuk praktek-praktek kependidikan khususnya dalam hal belajar-mengajar.
Unsur utama dalam pelaksanaan sebuah sistem pendidikan di mana pun adalah proses belajar-
mengajar. Di tengah-tengah proses edukatif ini tak terkecuali apakah di tempat pendidikan formal
atau informal, terdapat seorang tokoh yang disebut guru. Sumber pengetahuan yang dapat
membantu atau menolong guru dalam mengelola belajar-mengajar tersebut adalah psikologi
praktis dan psikologi pendidikan.
Menurut Lindgren sebagaimana yang dikutip Surya (1982, manfaat psikologi pendidikan ialah
untuk membantu para guru dan calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik,
mengenai kependidikan dan prosesnya.
Dari dua macam pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa, secara umun psikologi
pendidikan merupakan alat bantu yang penting bagi para penyelenggara pendidikan dalam
mancapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Mengapa demikian? Karena prinsip yang
terkandung dalam psikologi pendidikan dapat dijadikan landasan berpikir dan bertindak dalam
mengelola proses belajar-mengajar. Sedang proses tersebut, sebagaimana yang telah disinggung
sebelumnya, adalah unsur utama dalam pelaksanaan setiap sistem pendidikan.
BAB III
TEORI-TEORI PSIKOLOGI BELAJAR
- Combs. Combs dan kawan-kawan menyatakan bahwa apabila kita ingin memahami
perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu.
- Maslov. Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa
takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan
sebagainya.
- Rogers. Dalam bukunya “Freedom to Learn”, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip
belajar humanistik yang penting, di antaranya ialah:
1) Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
2) Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai
relevensi dengan maksud-maksudnya sendiri.
3) Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
BAB IV
PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN
1. Pembawaan
Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti,
karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/pemindahan dari cairan-cairan
“germinal dari pihak orang tuanya. Adapun yang diturunkan/diwariskan dari orang tuanya
adalah:
2. Lingkungan
Lingkungan sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar
diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Dengan
demikian lingkungan dapat di artikan secara fisiologis, psikologis, dan sosio-kultural.
Secara fisiologis, limgkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam
tubuh seperti gizi, vitamin, air,zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darah, pernapasan,
pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan dan kesehatan
jasmani.
Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu
mulai sejak dalam konsesi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa: sifat-
sifat, interaksi, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan,
emosi, dan kapasitas intelektual.
1) Keluarga
Keluarga, dimana akan di asuh dan dibesarkan berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan.
2) Sekolah
Sekolah merupakan faktor yang turut mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya. Anak yang tidak pernah
sekolah akan ketinggalan dalam berbagai hal.
3) Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk
teman-teman anak tapi di luar sekolah. Di samping itu kondisi orang-orang di
desa atau kota ia tinggal juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.
BAB V
CIRI-CIRI KEMATANGAN
1) Perluasan paling nyata adalah dalam arah stimulasi fisik anak. Makin tua umur
manusia makin luas pula medan geografis yang dihadapi, dan arah stimulasinya
semakin melebar pula.
2) Lingkungan banyak mengalami perubahan di dalam pengamatannya, kesan-
kesannya, ingatannya, imajinasinya, dan yang terlebih penting adalah dalam
pemikirannya.
3) dengan adanya perubahan lingkungan di dalam diri manusia ini, maka manusia
pun menjadi lebih bebas menggunakan dunia untuk tujuan-tujuan manusia itu.
Perubahan lingkungan itu terjadi akibat belajar serta bertambahnya kematangan
manusia. Dengan adanya kemampuan mengontrol lingkungan yang lebih luas,
maka makin banyaklah kesempatan manusia untuk belajar. Dengan demikian,
maka kematangan tidak semakin berkurang, melainkan dapat lestari atau
bahkan meningkat.
BAB VI
KEMAMPUAN DAN INTELEGENSI
1. Kemampuan
Dapat disimpulkan bahwa semua orang yang ikut berpartisipasi dalam proses
pendidikan dan pengajaran anak, hendaknya mengenal pribadi anak didik.
2) Hukum Perkembangan
Hukum perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan yang menyatakan
kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan. Dapat juga dikatakan, hukum
perkembangan adalah patokan generalisasi, mengenai sebab dan akibat terjadinya
peristiwa perkembangan dalam diri manusia. Adapun yang terdapat dalam hukum
perkembangan ialah sebagai berikut:
a) Hukum konvergensi
b) Hukum pertahanan dan pengembangan diri
c) Hukum masa peka
d) Hukum keperluan belajar
e) Hukum kesatuan anggota badan
f) Hukum tempo perkembangan
g) Hukum irama perkembangan
h) Hukum rekapitulasi.
2. Intelegensi
1) Pengertian
Pengertian intelegensi menurut Heidentich (1970) adalah sebagai berikut: Intelegensi
menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam
usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan
masalah-masalah.
BAB VII
TIPE TIPE KESULITAN BELAJAR
1. Tipe-Tipe Belajar
1) Definisi Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah
kepada tingkah laku yang lebi buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman,
dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematanagn
tidak dianggap sebagai hasil belajar. Seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
seorang bayi.
3) Tipe-Tipe Belajar
a) Belajar abstrak
b) Belajar keterampilan
c) Belajar sosial
d) Belajar pemecahan masalah
e) Belajar rasional
f) Belajar kebiasaan
g) Belajar apresiasi
h) Belajar pengetahuan
2. Kesulitan Belajar
Faktor sekolah. Yang dimaksud sekolah antara lain adalah guru. Guru dapat
menjadi sebab kesulitan belajar anak apanila:
- Guru tidak berkualitas
- Hubungan guru dengan murid kurang baik
- Guru menuntut pelajaran di atas kemampuan anak
- Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar
- Metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan dalam
belajar. Misalnya, guru mengajar tidak menggunakan alat peraga,
metode belajar yang menyebabkan murid menjadi pasif, guru hanya
menggunakan satu mode saja dan tidak bervariasi.
1. Kelebihan
Kedua buku tersebut sangat menarik untuk dibaca, karena banyak informasi yang
berbeda-beda tentang psikologi pendidikan. Kedua buku ini sangat bermanfaat bagi calon
guru/mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuannya tentang psikologi
pendidikan. Buku utama memaparkan contoh-contoh kasus yang jelas sehingga
memudahkan kita dalam membaca dan memahami. Buku pembanding dilengkapi dengan
latihat-latihan soal dan rangkuman di setiap akhir bab nya.
Di dalam buku utama saya mendapat pengetahuan baru tentang stimulus belajar dalam
lingkungan. Ternyata faktor lingkungan bukan hanya tentang keluarga, sekolah dan
masyarakat saja, tetapi juga mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar
diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis maupun sosio-kultural.
2. Kelemahan
Beberapa kalimat yang digunakan dalam buku utama sulit untuk dipahami dan
terkadang berbelit-belit. Dalam buku utama sanngat sedikit membahas tentang ciri-ciri
kematangan. Bab dalam buku pembanding masih kurang lengkap dibandingkan dengan
buku utama. Dan juga, cover buku utama kurang menarik dibandingkan dengan cover buku
pembanding.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Psikologi Pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus
mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk
menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan
pendidikan, yang diperoleh melalui metodenilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian
efektivitas proses pendidikan. Hubungan antara teoritis dan praktis memiliki keterkaitan
dan tidak bisa dipisahkan. Praktek pendidikan seharusnya berlandaskan pada teori
pendidikan. Demikian pula, teori pendidikan seharusnya bercermin dari praktek-praktek
pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktek pendidikan dapat mengimbas pada teori
pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada
praktek pendidikan.
2. Saran
Saya menyadari terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini, oleh karena itu, diharapkan kepada para pembaca agar memberikan saran dan kritikan
yang sifatnya membangun, agar kedepannya penulisan critical book review ini menjadi
lebih baik lagi. saya berharap pembaca maupun penulis dapat menemukan sesuatu yang
bermanfaat dalam makalah ini, sehingga teori-teori psikologi pendidikan bisa menjadi
patokan dan dapat di aplikasikan ketika kita melakukan proses belajar-mengajar kelak.