Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

“PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”


Mata Kuliah: Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu: Mahfuzi Irwan Saragih, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Renni Vorkia Sinaga

NIM : 2183121030

Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA : 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan berkat serta
karuniaNya, tugas ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Critical Book
Review mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Mahfuzi Irwan Saragih, S.Pd., M.Pd, selaku dosen mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang telah membimbing saya dalam penyelesaian tugas ini.

Tujuan dari penulisan laporan ini dalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Yang dimaksudkan agar mahasiswa dapat memahami dan
mengetahui perkembangan peserta didik dan menerapkannya dalam dunia pendidikan. Semoga
dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dimasa yang akan datang.

Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat saya harapkan
guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari tugas ini
dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii

BAB I. PENGANTAR………………………………………………………………...1

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU…………………………………………………...1

II.1. Buku Utama……………………………………………………………….1

II.2. Buku Pembanding………………………………………………………..11

BAB III. KEUNGGULAN BUKU…………………………………………………..16

A. Keterkaitan antar bab……………………………………………………...16


B. Kemuktahiran isi buku…………………………………………………….16

BAB IV. KELEMAHAN BUKU…………………………………………………….17

A. Keterkaitan antar bab………………………………………………………17


B. Kemuktahiran buku………………………………………………………...17

BAB V. IMPLIKASI…………………………………………………………………..17

A. Teori……………………………………………………………………… ..17
B. Analisis Mahasiswa…………………………………………………………18

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………..19

KEPUSTAKAAN……………………………………………………………………...20
BAB I

PENGANTAR
 Latar Belakang

Peserta didik merupakan makluk sosial. Sebagai makluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan
hubungan social diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.

Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik baik
dalam naungan lembaga formal maupun non formal. Tanpa sebuah perkembangan dari peserta
didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar. Dalam dunia
pendidikan setiap peruabahan-perubahan peserta didik merupakan dari proses perkembangan.
Dalam proses perubahan ini tidak terlepas dari empat aspek perkembangan peserta didik, yaitu
aspek perkembangan fisik, emosi, kognitif dan psikosial.
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

II.1. Buku Utama

Identitas Buku

Judul Buku : Perkembanga Peserta Didik


Pengarang : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons
Penerbit : UNIMED PRESS
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : Medan
ISBN : 978-602-7938-39-7
Tebal Buku : 191 Halaman

BAB I. HAKEKAT PERKEMBANGAN

A. Pengertian Dan Ciri-Ciri Perkembangan


Vandale (dalam Hurlock (1980)) menyebutkan bahwa perkembangan bukan sekedar
penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang, melainkan suatu proses integrasi
dari banyak struktur dan proses kompleks.
Warmer (dalam Moks, Haditono, 2006) menyatakan bahwa perkembangan menunjuk pada
suatu proses kea rah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Ciri-ciri perkembangan :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik.
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi.
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama.
4. Diperolehnya tanda-tanda baru.

B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (Never Ending Process)
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.
3. Perkembangan mengikuti pola.
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahap/fase perkembangan.
7. Prinsip kematangan.
C. Fase-fase perkembangan
1. Pengertian dan Kriteria Menentukan Fase Perkembangan
a. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
b. Tahap perkembangan berdasarkan didaktis
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
2. Kriteria Pentahapan Perkembangan
a. Masa usia prasekolah
b. Masa usia sekolah dasar
c. Masa usia sekolah menengah
d. Masa usia kemahasiswaan

BAB II. TEORI PERKEMBANGAN

A. Teori-teori Psikoanalisis
1. Teori Freud (1856-1939)
Dalam pandangan Freud, ego harus menyelesaikan konflik antara tuntutan realitas, harapan
id, dan pembatasan dan superego,melalui mekanisme pertahanan (defense mechanism).
2. Teori Erikson (1902-1994)
Menurut teori Erikson, kemajuan manusia dicapai melalui delapan tahap perkembangan yang
berlangsung seumur hidup.

B. Teori-teori Kognitif
1. Teori Perkembangan Kognitif Dari Piaget.
Teori Piaget menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai
dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif.
2. Teori Kognitif Sosio-budaya Dari Vygotsky
Teori Vygotsky adalah teori kognisi sosio-budaya yang menekankan bagaimana budaya dan
interaksi social mengarahkan perkembangan kognitif.
3. Teori Pemrosesan-Informasi (information processing theory)
Menekankan bahwa individu memanipulasi, memonitor, dan menyusun strategi terhadap
informasi-informasi yang ditemui.

C. Teori-teori Perilaku dan Kognitif Sosial


1. Behaviorisme Skinner
2. Teori Kognitif Sosial

D. Teori Kontekstual Ekologis


Pendekatan lain yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan adalah Teori Kontekstual Ekologis (ecological contextual theory).

E. Orientasi Teoretis Eklektik


Orientasi teoretis eklektik tidak mengikuti sebuah pendekatan teori manapun, namun
memilih dan menggunakan segi-segi yang dianggap paling baik dari masing-masing teori.

BAB III. PERKEMBANGAN REMAJA

A. Perkembangan Fisik
Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik yaitu;
1. Faktor internal
a. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
b. Kematangan
2. Faktor eksternal
a. Kesehatan
b. Makanan
c. Stimulasi lingkungan

B. Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual/kognitif remaja berada pada tahap operasional formal, artinya
mereka telah dapat berpikir abstrak dan berpikir dengan melihat kemasa depan.

C. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang cukup
kuat sehingga remaja bias meledak-ledak. Namun, pada remaja akhir mereka telah mencapai
kematangan emosinya.

D. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya. Remaja
sering menggunakan bahasa sandi untuk kelompok mereka yang disebut dengan bahasa prokem
dan juga sering dikenal dengan bahasa gaul.

E. Perkembangan Bakat Khusus


Perkembangan bakat khusus menunjukkan kemampuan yang masih laten, sehingga
memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkanya. Bakat khusus mencakup kemampuan
khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya bakat akademik, bakat music, dan
sebagainya.
BAB IV. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

A. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan


Menurut Robert J. Havighust (Hurlock, 1990), tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan
menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
berikutnya.

B. Jenis Tugas-Tugas Perkembangan Remaja


J. Havighrust (Hurlock, 1990) membagi tugas perkembangan menjadi 10 bagian, yaitu :
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya.
2. Mencapai peran social pria dan wanita.
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif.
4. Mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis.
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja.
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan intelektual.
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab.
10. Memperoleh dan system etika sebagai pedoman hidup.

BAB V. KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

A. Teori Kebutuhan
Maslow (Gable, 1987) megemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling mendasar sampai
yang paling tinggi, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan ingin rasa aman
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan ingin rasa tahu
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan pertumbuhan
8. Kebutuhan aktualisasi diri

B. Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya


Menurut Garrison (Andi Mapiarre, 1982) ada tujuh kebutuhan khas remaja, yaitu:
1. Kebutuhan akan kasih sayang
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri
4. Kebutuhan untuk berprestasi
5. Kebutuhan akan pengakuan diri dari orang lain
6. Kebutuhan untuk dihargai
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh

C. Perbedaan Kebutuhan Remaja Usia Sekolah Menengah


Murray membagi kebutuhan manusia atas 2 kebutuhan yaitu kebutuhanViscerogenic yaitu
kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, bernafas, dan lainnya dan kebutuhan Psychogenik
adalah kebutuhan social.

BAB VI. PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

A. Pengertian Konsep Diri


Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian sesorang terhadap dirinya sendiri.
B. Dimensi Konsep Diri
Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image), dimensi penilaian
diri (self evaluation), dan dimensi cita-cita diri (self ideal).
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia kematangan, penampilan
diri, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya dan kreatifitas.
D. Perkembangan Konsep Diri Remaja
Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang melibatkan
berbagai aspek oleh diri mereka.
E. Karakteristik Konsep Diri Remaja (SMP-SMA)
Karakteristik penting dari perkembangan diri remaja adalah:
a. Abstract and idealistic
b. Differentiated
c. Contradiction within the self
d. The fluctuating self
e. Real and ideal, true and false self
f. Self-concius
g. self protective
h. in concius
i. self-integration
BAB VII. PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA

A. Pengertian Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri adalah adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan sebagai usaha penguasaan.
B. Proses Penyesuaian Diri
Menurut Sehmenders (1984), penyesuaian diri melibatkan tiga unsur, yaitu:
1. Motivasi
2. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
3. Pola dasar proses penyesuaian diri
C. Karakteristik Penyesuaian Diri Remaja
1. Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan identitasnya
2. Penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan
3. Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan
4. Penyesuaian diri remaja terhadap norma social
5. Penyesuaian diri remaja terhadap waktu luang
6. Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang
7. Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan konflik dan frustasi
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Remaja
1. Kondisi Fisik
2. Kepribadian
3. Edukasi/Pendidikan
4. Lingkungan
5. Agama dan Budaya

BAB VIII. PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA


USIA SEKOLAH MENENGAH

Liku-liku perkembangan yang ekstrem merupakan masalah yang tidak mudah diatasi baik
oleh individu yang bersangkutan maupun oleh masyarakat secara keseluruhan. Beberapa
diantaranya sebagai berikut:
A. Masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fisik dan
psikomotrik.
B. Masalah-masalah yang mungkin timbul berkenaan dengan perkembangan bahasa dan
perilaku kognitif.
C. Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku social, moralitas dan
keagamaan.
D. Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku afektif, konatif, dan
kepribadian.
E. Masalah tawuran remaja
BAB IX. IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
MENENGAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Beberapa implikasi perkembangan anak usia sekolah menengah terhadap penyelenggaran


pendidikan sebagai berikut :
A. Implikasi perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik.
B. Implikasi perkembangan bahasa dan perilaku kognitif.
C. Implikasi perilaku social, moralitas dan keagamaan.
D. Implikasi perilaku apektif, konatif, dan kepribadian.
E. Implikasi perkembangan emosi remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan.
F. Implikasi perkembangan konsep diri.
G. Implikasi tugas-tugas perkembangan remaja bagi pendidikan.

II.2. Buku Pembanding


Identitas Buku

Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik


Pengarang : Dr, Masganti Sit, M.AG
Penerbit : Perdana Publishing
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 978-602-8935-11-1
Tebal Buku : 221 Halaman

BAB I. PERKEMBANGAN INDIVIDU

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi secara kuantitatif yang meliputi peningkatan
ukuran dan struktur. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat,
ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik.
Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.

B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Hurlock (1980: 5-9) menyatakan prinsip perkembangan ada sembilan, yaitu :
1. Dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis
2. Peran kematangan dan belajar
3. Mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan
4. Semua individu berbeda
5. Setiap perkembangan mempunyai perilaku karakteristik
6. Setiap tahap perkembangan mempunyai resiko
7. Perkembangan dibantu rangsangan
8. Perkembangan dipengaruhi budaya
9. Harapan social bagi setiap perkembangan

C. Teori-Teori Perkembangan
1. Environmentalisme (Jhon Locke, 1632-1704)
2. Naturalisme (J.J. Rousseau, 1712-1778)
3. Etologis (Charles Darwin, 1809-1882)
4. Komparatif dan organismik (Heinz Werner, 1890-1964)
5. Perkembangan kognitif (Jean Piaget, 1896-1980)
6. Perkembangan moral (Lawrence Kohlberg, 1925)
7. Pengondisian klasik (Ivan Pavlov, 1849-1936)
8. Pengondisian operan (Skinner, 1905-1990)
9. Pemodelan (Albert Bandura, 1925)
10. Social-Historis (Vygotsky, 1896-1934)
11. Psikoanalitik (Signmud Frued, 1856-1939)
12. Psikososial (Erik Erikson, 1902)
13. Perkembangan bahasa (Chomsky, 1928)
14. Humanistik (Abraham Maslow, 1908-1970)

D. Tahap-Tahap Perkembangan
1. Tahap perkembangan manusia dalam psikolog.
2. Tahap perkembangan manusia dalam ajaran islam.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seseorang, yaitu:


1. Intelegensi
2. Seks
3. Kelenjar-kelenjar
4. Kebangsaan (ras)
5. Posisi dalam keluarga
6. Makanan
7. Luka dan penyakit
8. Hawa dan sinar
9. Kultur (budaya)

BAB II. PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK

Perbedaan-perbedaan individual meliputi :


A. Perbedaan-perbedaan fisik
B. Perbedaan intelegensi
C. Perbedaan gaya belajar dan gaya berpikir
D. Perbedaan kepribadian
E. Perbedaan tempramen

BAB III. PERKEMBANGAN FISIK

Tahapan perkembangan fisik pada manusia, yaitu:


1. Perkembangan fisik pada anak-anak
2. Perkembangan fisik pada remaja
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik antara lain faktor keturunan
(heredity) dan lingkungan (environment).
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
- Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
- Ketidakstabilan emosi.
- Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
- Adanya sikap menentang dan menantang orang tua
- Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan pertentang
dengan orang tua.
- Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya
- Senang bereksperimentasi.
- Senang bereksplorasi.
- Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
-Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

BAB IV. PERKEMBANGAN KOGNITIF

Kognitif adalah kemampuan berpikir pada manusia.


Teori-teori perkembangan kognitif :
1. Pandangan Piaget tentang perkembangan kognitif, yaitu asimilasi dan akomodasi.
2. Pandangan Bruner tentang perkembangan kognitif.
3. Pandangan Vigotsky tentang perkembangan kognitif.
4. Pandangan Chomsky tentang perkembangan bahasa.

BAB V. PERKEMBANGAN SOSIAL

A. Pengertian Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial merupakan kematangan yang dicapai dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi serta meleburkan diri menjadi satu kesatuan
dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
B. Bentuk-Bentuk Tingkah laku Sosial
1. Pembangkan (negativisme)
2. Agresi (Agression)
3. Berselisih (Clashing)
4. Menggoda (Teasing)
5. Kerjasama (Cooperation)
6. Tingkah Laku Berkuasa (ascendant behavior)
7. Persaingan (Rivaly)
8. Mementingkan diri sendiri (Selffishness)
9. Simpati (Sympaty)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan social yaitu keluarga, kematangan, status


social ekonomi, pendidikan, kapasitas mental.
Upaya mengembangkan sikap social peserta didik yaitu melaksankan pembelajaran koperatif
dan koloboratif.

BAB VI. PERKEMBANGAN EMOSI

Definisi utama emosi mengacu pada perasaan kuat yang melibatkan pikiran, perubahan
fisiologis, dan ekspresi pada sebuah perilaku. Berbagai teori yang terkait dengan perolehan
emosi juga bermunculan. Ada lima teori yang mencoba untuk memahami mengapa seseorang
mengalami emosi. Teori tersebut adalah Teori James-Lange, Teori Meriam Bard, Teori
Schachter-Singer, Teori Lazarus, dan Teori Feedback Facial.
Emosi manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu emosi primer dan
emosi sekunder.
Perkembangan emosional dimulai pada usia dini, ketika anak-anak masuk taman kanak-
kanak dan prasekolah. Melalui interaksi mereka dengan orang lain, anak-anak mengembangkan
kemampuan sosial dan intelektualnya.

BAB VII. PERKEMBANGAN MORAL

Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan


seseorang untuk mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan, kesadaran untuk melakukan
perbuatan baik, kebiasaan melakukan baik, dan rasa cinta terhadap perbuatan baik.
Penelitian Masganti (2009) tentang kompetensi moral anak usia dini menujukkan bahwa
pengembangan moral anak harus dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:
1. Mengenalkan/mendiskusikan nilai-nilai moral kepada peserta melalui diskusi dilema
moral.
2. Mengajak peserta didik melakukan alternatif-alternatif yang dipilih dalam melakukan
nilai-nilai moral yang telah didiskusikan.
3. Mengajak peserta didik mengenali/mengungkapkan perasaan yang muncul setelah
melakukan alternatif pemecahan masalah moral yang dipilih.
BAB VIII. PERKEMBANGAN AGAMA

Jika perkembangan moral anak tidak terjadi sejak lahir, perkembangan agama pada anak
menurut ajaran Islam telah ada sejak anak lahir. Fitrah beragama dalam diri manusia merupakan
naluri yang menggerakkan hatinya untuk melakukan perbuatan “suci” yang diilhami oleh Tuhan
Yang Maha Esa telah ada dalam diri anak sejak dia berada di tulang sulbi orang tuanya.
Gambaran remaja tentang Tuhan dengan sifat-sifatnya merupakan bagian dari
gambarannya terhadap alam dan lingkungannya serta dipengaruhi oleh perasaan dan sifat dari
remaja itu sendiri. Keyakinan agama pada remaja merupakan interaksi antara dia dengan
lingkungannya.
Menurut Dister menyatakan motivasi beragama pada diri manusia dapat dibagi menjadi
empat jenis motivasi, yaitu:
1. Motivasi yang didorong oleh rasa keinginan untuk mengatasi frustrasi yang ada dalam
kehidupan, baik frustasi karena kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan alam, frustrasi sosial,
frustrasi moral, maupun frustrasi karena kematian.
2. Motivasi beragama karena didorong oleh keinginan untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib
masyarakat.
3. Motivasi beragama karena didorong oleh keinginan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia
atau intelek ingin tahu manusia.
4. Motivasi beragama karena ingin menjadikan agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan.

BAB IX. PERMASALAHN REMAJA DAN SOLUSINYA

Permasahan remaja dan akibatnya :


1. Rendahnya keimanan remaja terhadap Allah.
2. Menurunnya pelaksanaan ibadah pada remaja.
3. Penyalahgunaan narkoba.
4. Seks bebas.
5. Merokok.
6. Bolos sekolah.
Akibatnya :
1. Terkena HIV/AIDS
2. Mencuri, menodong, mencopet, dan sejenisnya.
3. Bunuh diri.
4. Berkelahi dengan teman atau antar sekolah.
5. Kebut-kebutan.
6. Menggugurkan kandungan.
7. Berbohong.
Solusi Masalah remaja :
1. Membekali keimanan remaja.
2. Memberi contoh dan mengingatkan ibadah remaja.
3. Memberikan informasi tentang bahaya merokok dan narkoba.
4. Memberikan informasi tentang pengaturan perilaku seksual dalam agama.
5. Membiasakan anak bersikap terbuka pada orangtua.
6. Mendoakan anak.
BAB III
KEUNGGULAN BUKU

 Buku Utama
A. Keterkaitan antar bab
Buku ini menjelaskan tentang perkembangan peserta didik secara rinci, jelas, dan berurutan
sesuai dengan bab-bab yang dituliskan. Selain itu, isi dari setiap bab saling berkaitan untuk
menguatkan isi setiap bab satu sama lainnya.

B. Kemuktahiran Buku
1. Buku ini menjelaskan secara lengkap mengenai perkembangan serta pertumbuhan
peserta didik. Selain itu, buku ini juga membahas tentang perkembangan dan
pertumbuhan pada anak usia dini hingga pada usia remaja.
2. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana dan udah dimengerti sehingga
dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi buku yang
disampaikan.
3. Buku ini juga mengajarkan kepada kita tentang teori-teori dasar dalam perkembangan
peserta didik.

 Buku Pembanding
A. Katerkaitan antar bab
Buku pembanding ini mengulas tentang perkembangan peserta didik dari setiap babnya. Di
dalam buku ini materi antar bab saling berkaitan dan berhubungan.

B. Kemuktahiran isi buku


Setiap bab membagi bagiannya sesuai dengan judul bab tersebut dan memaparkan isi yang
sesuaindengan pembahasan dalam buku tersebut. Buku ini juga mengajarkan tentang teori-teori
pada setiap babnya. Dalam buku juga terdapat gambar-gambar yang membuat tertarik para
pembaca.
BAB IV
KELEMAHAN BUKU

 Buku Utama
A. Keterkaitan antar bab
Dalam setiap bab sering di jumpai antara kalimat yang tidak berhubungan. Oleh sebab itu dalam
memahamipun menjadi susah.

B. Kemuktahiran Buku
1. Dalam buku ini masih terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk dipahami sehingga
dapat membingungkan para pembaca.
2. Buku ini memiliki cover yang sederhana atau kurang menarik.

 Buku Pembanding
A. Keterkaitan antar bab
Dalam buku ini yang saya rangkum memiliki kekurangan antar bab namun tidak banyak
kekurangan dari buku ini. Jadi, dari beberapa bab hanya saya simpulkan kekurangannya menjadi
satu bahasan tidak melalui penglihatan setiap bab, kekurangannya yaitu kurangnya rangkuman
sebagai inti dalam setiap bab itu, dan juga masih kurang lebih banyak contoh lagi dalam setiap
materi walaupun memang sudah ada contoh tetapi menurut saya masih kurang dalam
memberikan wawasan tentang materinya.

B. Kemuktahiran Buku
Dalam buku ini masih terdapat kalimat-kalimat yang sulit untuk dipahami sehingga dapat
membingungkan para pembaca.

BAB V
IMPLIKASI
 Buku Utama
A. Teori
Dalam buku ini memiliki beberapa teori dan kensep seperti membangun dan memberi wawasan
lebih tentang perkembangan peserta didik yang dapat ditemukan pada setiap materi antar bab
yang ada.
B. Analisis Mahasiswa
Menurut penulis, topic yang diangkat dalam buku ini sangat menarik dan penting untuk
dibaca, terutama bagi para peserta didik khususnya kita sebagai mahasiswa baru pada masa
tingkat remaja. Buku ini juga dapat mendorong keingintahuan para pembaca untuk lebih
memahami lagi tentang perkembangan peserta didik dan mencari sebab kenapa perkembangan
peserta didik harus dipelajari.

 Buku Pembanding
A. Teori
Dalam buku ini terdapat banyak teori-teori tentang perkembangan pada setiap materi antar
bab nya. Sehingga membuat para pembaca lebih mengetahui tentang konsep atau toeri dari
perkembangan peserta didik tersebut.
B. Analisis Mahasiswa
Menurut pandangan saya, banyak materi pembelajaran yang terdapat pada buku
perkembangan peserta didik ini. Setiap pembahsannya mengandung teori-teori dari setiap
ilmuawan yang membuat para pembaca mengerti tentang teori perkembangan peserta didik.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa critical book
merupakan kegiatan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam buku, baik dalam
sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan
agar buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.
Kedua buku dalam CBR ini sudah memiliki sistematika penggunaan bahasa, dan kedalaman
materi yang baik dan cocok untuk diajarkan pada peserta didik atau mahasiswa. Namun menurut
saya, buku yang dominan lebih baik atau lebih unggul adalah buku utama. Hal tersebut di dapat
setelah melakukan perbandingan dengan buku peserta didik yang lainnya. Meskipun demikian
buku tersebut juga memiliki beberapa kelemahan yang membuat buku ini menjadi tidak
sempurna.

 Saran
Penulis menyarankan dalam melakukan pencetakan buku ini sebaiknya pengarang dapat
menambahkan gambar-gambar serta cover buku yang menarik sesuai dengan isi buku agar dapat
menarik minat pembaca dari semua kalangan. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, maka saya selalu menerima kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan
critical book ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmulyani, Dra.(2018). Perkembangan Peserta Didik. Medan: UNIMED PRESS.


SIT, masganti.(2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai