Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINI RISET

“ KESULITAN SISWA DALAM BELAJAR DI TENGAH PANDEMI COVID 19 ”


“ PSIKOLOGI PENDIDIKAN ”

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGNES SILVIA HUTAGALUNG

DOSEN PENGAMPU : ARMITA SARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI MUSIK


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat Nyalah, sehingga
Tugas ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah berdasarkan tugas dari observasi /
pengamatan yang telah dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan.Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan
waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun
sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya

April, 2021

AGNES SYLVIA HUTAGALUNG

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang..................................................................................................1
1.2    Tujuan Penelitian..............................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1   Pengertian Belajar..............................................................................................3

METODELOGI PENELITIAN

3.1   Jenis Penelitian...................................................................................................5
3.2   Sumber Data.......................................................................................................6
3.3 Cara Memperoleh Data......................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN

4.1   Defini Belajar dan Virus Corona.......................................................................7

ii
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................................11
Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia saat ini dipengaruhi dengan berbagai kemajuan, khususnya bidang


teknologi.Manusia semakin mudah dalam mengakses informasi kapanpun dan
dimanapun. Perkembangan di era globalisasi ini pun membuat manusia mudah
mendapatkan dan menerima informasi sehingga cenderung memiliki gaya hidup
praktis. Demikian juga dengan kondisi pendidikan di dunia ini khususnya pendidikan
di Indonesia yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi di dunia.

Beberapa masalah pun muncul seiring dengan perkembangan ilmu


pengetahuan yang semakin pesat, satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak
kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Guru merupakan
komponen penting, sebab keberhasilan proses pendidikan sangat bergantung pada
guru sebagai ujung tombak. Sehingga salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru
adalah bagaimana merancang suatupembelajaran menggunakan media dan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.Selain
itu, proses pembelajaran masih didominasi oleh pengetahuan yang sifatnya masih
teoritis, belum mengarah kepada pembinaan dan penanaman akhlakul karimah.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I Pasal 1, pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Namun, Pengaruh
dari berkembang pesatnya teknologi pun membawa beberapa dampak negatif
terhadap prestasi belajar siswa,diantaranya siswa jadi malas membaca buku dan
beberapa di antara mereka setelah pulang sekolah bermain game online sehingga
membuat mereka lupa sebagai kebutuhan seorang yakni belajar.

1
1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari Mini Riset ini dibuat ialah Untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa dapat mengetahui hal yang
baik dan buruk baginya. Dan siswa dapat berprestasi dalam bidang belajar. Ketika
wabah covid 19 datang seperti apa minat untuk belajar siswa dan siswi.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian Mini Riset ini ialah agar kita dapat memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar pada era wabah covid 19 menyerang
kali ini dan saat ini.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Belajar

Menurut M.ngalim purwanto belajar adalah suatu perubahan di dalam


kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru.
Sedangkan menurut sandiman belajar adalah tingkah laku atau penampilan
dengan serangkaian kegiatan.
Hursan hakim mengungkapkan bahwa “belajar adalah suatu proses perubahan di
dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kualitas tingkah laku seperti peningkatan-peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.
Adapun, menurut Morgan yang dikutip dalam buku Psikologi
Pendidikan,“belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.Artinya, belajar itu
dapat dimaknai sebagai perubahan tingkah laku manusia yang terjadi akibat dari
adanya proses latihan atau pengalaman. Manusia setidaknya dapat merubah tingkah
lakunya lewat latihan atau pengalaman
Selanjutnya menurut slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru.
Dari beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh beberapa para ahli,
belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang.
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disengaja. Perubahan
tersebut bisa berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadI
mengerti, dari tidak dapat mengerjakan menjadi mengerjakan sesuatu, dari
memberikan respon yang salah atas stimulus-stimulus kea rah memberikan respon
yang benar.

3
A. PENGERTIAN PRESTASI

Menurut Nasrun harahap Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang


perkembangan dan kemajuan siswa .
Sedangkan Menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar , prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan hasil pekerjaanya .
Selanjutnya Menurut Sandiman prestasi adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor .

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pendidikan yang baik ialah pendidikan yang mencerdaskan peserta didik


sesuai dengan potensi dan bakatnya serta menciptakan suasana belajar yang kondusif
sehingga mereka diharap dapat menjadi manusia yang bermartabat, dan berguna bagi
bangsa dan Negara.Dalam hal ini, perlu diperhatikan lingkungan belajar yang baik
sehingga prestasi belajar peserta didik pun menjadi baik.

C. PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR

Prestasi belajar sering digunakan dalam dunia pendidikan untuk mengetahui


kondisi belajar siswa yang telah melampaui proses pembelajaran di sekolah dalam
waktu tertentu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi memiliki arti perolehan
atau sesuatu yang diperoleh dari usaha, bekerja dan sebagainya. Prestasi juga dapat
diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.

D. PENGERTIAN COVID 19

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang


menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit
flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

4
Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang
lebih serius, seperti:

Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).


Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Pneumonia.

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan


pendekatan deskriptif. Data yang digunakan untuk penelitian ini
berupa kata-kata yang terjadi. dapat dikatakan bahwa dalam laporan
penelitian yang akan ditampilkan dalam penelitian ini berupa
wawancara yang berisi kutipan-kutipan untuk menggambarkan laporan
penelitian. Data diambil dari naskah wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi dan lainnya.

B. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data


sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dalam wawancara yang ada di Sekolah Dasar Al-Faqih Islamic Full
Day School Kota Subulussalam. Sementara dalam data sekunder yang
di peroleh dari data luar yang diperoleh dari literatur-literatur yang ada.

5
C. Cara Memperoleh Data

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh


peneliti untuk mencari masalah yang digunakan dalam
penelitian. Teknik obervasi penting dilakukan sebagai
penelitian pendahuluan untuk mengetahui masalah-masalah
yang akan dibahas dalam penelitian.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi
nonpartisipan. Observasi non partisipan yaitu “observasi
dengan cara peneliti mengamati langsung aktifitas siswa
tentang prestasinya yang akan diamati tanpa terlibat dalam
proses pembelajaran”.Pada penelitian ini, peneliti mengamati
aktifitas berkaitan dengan prestasi belajar siswa di tengah
pandemic covid 19 kali ini.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui


permasalahan yang terjadi, terutama berkaitan dengan
pembelajaran. Wawancara merupakan teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya kecil. Dengan kata lain,
teknik wawancara digunakan sebagai studi pendahuluan
seorang peneliti untuk menemukan masalah dari responden.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan
guru kelas 1-4 dan orang tua siswa.

6
3. Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk melihat dokumen-


dokumen yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa di
sekolah Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan
dengan melihat prestasi siswa dan siswi di tengah belajar online
saat ini yang sedang dilaksanakan dan dijalankan.

BAB III

PEMBAHASAN

4.1 Definisi Belajar

Belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan
menerapkan sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Jenis-jenis belajar nya siswa meliputi : abstrak, keterampilan, sosial, pemecah
masalah, rasional, kebiasaan, apresiasi, pengetahuan. Efisiensi belajar ialah konsep
yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha belajar dan hasil belajar. Ada
belajar yang efisien ditinjau dari sudut usaha dan ada pula yang efisien ditinjau daru
sudut hasil.
Anak yang berprestasi di sekolah belum tentu cara bersosialisasi dengan
lingkungannya baik pula, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian dari orang tua
maupun guru baik itu menyangkut prestasi belajar di sekolah maupun sosialisasi anak
dengan lingkungannya. Selain faktor lingkungan keluarga, Selain itu, faktor anak
dalam membagi waktu belajar dan faktor lingkungan masyarakat turut serta dalam
mempengaruhi prestasi belajar.

7
A. Virus corona menyebar secara contagious. Istilah contagion mengacu
pada infeksi yang menyebar secara cepat dalam sebuah jaringan,
seperti bencana atau flu. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun
1546 oleh Giralamo Fracastor, yang menulis tentang penyakit infeksius
(Locher dalam (Mona, 2016). Dalam penyebaran secara contagious,
elemen yang saling terhubung dalam sebuah jaringan dapat saling
menularkan infeksi. Peningkatan jumlah kasus corona terjadi dalam
waktu singkat dan membutuhkan penanganan segera. Virus corona
dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi siapapun tanpa
pandang usia. Virus ini dapat menular secara mudah melalui kontak
dengan penderita. Sayangnya hingga kini belum ada obat spesifik
untuk menangani kasus infeksi virus corona atau COVID-19. Karena
alasan inilah pemerintah di beberapa negara memutuskan untuk
menerapkan lockdown atau isolasi total atau karantina. Karantina
menurut UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan adalah pembatasan kegiatan dan/atau
pemisahan seseorang yang terpapar penyakit menular sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan meskipun belum
menunjukkan gejala apapun untuk mencegah kemungkinan penyebaran
ke orang di sekitarnya (UU No 6 tahun 2018).

B. Beberapa negara yang telah menerapkan lockdown untuk mencegah


penyebaran virus corona adalah China, Spanyol, Italia, dan Malaysia.
Pemerintah negara tersebut memutuskan lockdown, dengan menutup
semua akses fasilitas publik dan transportasi. Warga dihimbau untuk
tetap di dalam rumah dan mengisolasi diri, dengan harapan virus tidak
menyebar lebih luas dan upaya penyembuhan dapat berjalan maksimal
(Perdana, 2020; Kottasova, 2020).
Penelitian ini mengkaji bagaimana kegiatan isolasi diri maupun social
distancing dapat mencegah virus corona menyebar secara contagious
dalam suatu jaringan sosial. Dengan memahami signifikasi isolasi
maupun social distancing – yang telah dianjurkan oleh pemerintah,
diharapkan warga Indonesia dapat secara sadar menjalankan aturan ini
dan pandemi dapat segera berakhir.
8
C. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar adalah:

(1) Faktor psikis yaitu:

IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan perasaan ,


minat dan kondisi akibat keadaan sosiokultural.

(2) Faktor fisiologis dibedakan menjadi 2 yaitu:

1). Keadaan tonus jasmani pada umumnya, hal tersebut


melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan
lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. Kondisi
organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat
msialnya dapat menurunkan kualitas kognitif sehingga materi yang di
pelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan
tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi
makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan
memilih pola istirahat dan olahraga yang sedapat mungkin terjadwal
secara tetap dan berkesinambungan.

2) Aspek psikologis
Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan
lagi, semangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin
besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah
kemampuan seorang siswa makan semakin kecil peluang untuk
memperoleh sukses.
Setiap calon guru dan guru profesional sepantasnya menyadari bahwa
keluarbiasaan inteligensi siswa baik yang positif maupun yang negatif
lazimnya menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan.
Contohnya di satu sisi siwa yang cerdas sekali akan merasa tidak
mendapatkan perhatian yang memadai dari sekolah karena frustasi
karena tuntutan kebutuhgan keingintahuannya merasa dibendung
secara tidak adil. Di sisi lain siswa yang bodoh sekali akan merasa

9
sangat payah mengikuti sajian pelajaran karena terlalu sukar baginya.
Karenanya, siswa itu sangat tertekan dan akhirnya merasa bosan dan
frustasi seperti yang di alami rekannya yang luar biasa positif tadi.
Untuk menolong siswa berbakat kita menaikkan kelas setingkat lebih
dari pada kelasnya sekarang. Kelak apabila ternyata di kelas barunya
itu masih merasa terlalu mudah juga siswa tersebut dapat dinaikkan
setingkat lagi lebih tinggi. Hingga dia mendapatkan kelas tingkat
kesulitan mata pelajarannya sesuai dengan tingkat inteligensinya.
Apabila cara tersebut sulit ditempuh, makan alternatif lain dapat di
ambil dengan cara menyrahkan siswa tersebut kepada lembaga
pendidikan khusus untuk siswa berbakat.
Untuk menolong siswa berkecerdasan di bawah normal yakni dengan
cara menurunkan ke kelas yang lebih rendah. Sebab cara penurunan
kelas dapat menimbulkan masalah baru dan bersifat psiko-sosial yang
tidak hanya menggangu dirinya saja tetapi juga menggangu adik-adik
barunya. Oleh karena itu, tindakan yang dipandang lebih bijaksana
adalah dengan cara memindahkan siswa penyandang inteligensi ke
lembaga pendidikan khusus untuk ana-anak penyandang atau
kemalangan IQ.
Faktor dari luar diri siswa:
(1)    Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum
pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa.
(2)    Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu sistem sekolah, status sosial
siswa, interaksi guru dengan siswa.
(3)    Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu
dan tempat, dan lingkungan.

Jaringan
Jaringan adalah suatu kumpulan dari relasi/hubungan yang
berlangsung pada elemen-elemen dalam suatu unit. Jaringan yang
terkecil jumlahnya tiga elemen, sementara link yang terbentuk antar
nodes minimal dua. Dengan demikian, maka jaringan merupakan moda
organisasi dari sistem yang kompleks yang terbentuk secara alamiah
dalam suatu masyarakat (van Dijk, 2006).
10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan :

Dari gagasan ini dpat disimpulakan bahwa Belajar adalah perubahan


yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari
pengalaman atau latihan yang diperkuat.Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah belajar sesuatu
jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Faktor-faktor belajar adalah peristiwa belajar yang terjadi pada diri
pembelajar, yang dapat diamati dari perbedaan perilaku sebelum dan sesudah
berada didalam proses belajar, sebab dalam makna belajar adalah adanya
perubahan perilaku seseorang kearah yang lebih baik dalam melaksanakan
pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam belajar itu banyak
jenisnya. Faktor-faktor belajar itupun dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor
internal yang berasal dari dalam dan faktor eksternal atau berasal dari luar
Faktor luar banyak dipengaruhi dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor
eksternal dipengaruhi oleh lingkungan luar.

B. Saran

Seperti yang diketahui, belajar itu sangat kompleks, hasil belajar,


kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual. Walaupun
demikian kita dapat membantu mengawasi dan membimbing siswa sewaktu
mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi jika cara-cara belajar dipraktekkan
dalam tiap pelajaran yang diberikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bahri,Syaiful.2006.Buku Ajar Psikologi Pendidikan.Banda Aceh:Universitas Syiah Kuala.

Biggers, J.1980.”Body Rhythms,the School Day and Academic Achievement”.journal of

experimental Education.49.45-47.

Gleitman,Henry.1989.psychology.2nd Edition.New York:W.W norton & Company

Ratumanan,Tanwey Gerson.2004. Belajar dan Pembelajaran.IKAPI:University Press.

Reber,Arthur S.1988.The penguin Dictionary of Psychology.Ringwood Victoria:penguin

Book Australia Lrd

Nailul Mona. 2020. KONSEP ISOLASI DALAM JARINGAN SOSIAL UNTUK

MEMINIMALISASI EFEK CONTAGIOUS KASUS PENYEBARAN VIRUS


CORONA DI INDONESIA. 117-125.

12

Anda mungkin juga menyukai