Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RUTIN

TELAAH KURIKULUM
“MINGGU KE 9”

DOSEN PENGAMPU
DR. LAMHOT BASANI SIHOMBING

DISUSUN OLEH
AGNES SYLVIA HUTAGALUNG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021 /2022
1. CARA MEMBUAT SILABUS
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana


tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi


dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang


melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta
didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran


adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh


perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,


satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.

Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke
sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan
sebaliknya).

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada
deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.

5. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan


indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan


menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.


a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya
teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi


dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.

2. CARA MEMBUAT SILABUS #perangkatpembalajaran


 Perhatikan komponen silabus
 Petakan standar kompetensi dan kompetensi dasar
 Pilih dan tentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
dasar
 Merancang kegiatan pembelajaran
 Tentukan indikator pencapaian agar lebih mudah merancang penilaian
 Tentukanlah jenis penilaian
 Alokasikan waktu kegiatan pembelajaran
 Tentukanlah sumber belajar yang akan digunakan
3. CARA MENGEMBANGKAN SILABUS MENJADI RPP
1. Mengkaji silabus pada Kurnas
Langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan
kurikulum 2013 adalah mengkaji silabus sesuai dengan kurikulum nasional.

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap disri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar
proses. Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati (observing), menanya (questioning), mengolah
(associating) dan menyajikan (Notodiputro, 2013: 78).

Sesuai dengan pendapat di atas, langkah pertama dalam pengembangan RPP adalah
mengkaji silabus. Pengkajian silabus meliputi pengkajian terhadap KD (kompetensi
dasar), indikator, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan aspek KI
(kompetensi inti). Kegiatan pembelajaran dalam silabus harus dirumuskan sesuai
dengan kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning), mengolah
(associating) dan menyajikan agar kompetensi dasar (KD) dapat tercapai dengan
baik.

2. Menentukan tujuan
Langkah kedua yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulum
2013 adalah menentukan tujuan. Menurut Tujuan dapat diorganisasikan mencakup
seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada
indikator, paling tidak mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan behavior
(aspek kemampuan), (Notodiputro, 2013:79).

Sesuai dengan pendapat di atas, bahwa menentukan tujuan pembelajaran dalam


RPP paling tidak mengandung dua aspek yaitu peserta didik dan kemampuan. Aspek
peserta didik dan kemampuan ini berarti bahwa dalam tujuan pembelajaran peserta
didik yang akan aktif melakukan berbagai hal dalam pembelajaran dan peserta didik
harus mampu untuk mencapai tujuan yang akan dicapai sesuai dengan indikator dan
KD.

4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran


Langkah ketiga yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu
2013 adalah mengkaji mengembangkan kegiatan pembelajaran. Hal yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelejaran adalah sebagai berikut:
“…kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat siswa aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan
menjadi kegiatan: pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih
lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni:
mengamati (observing) menanya (questioning), mengasosiasikan (associating) dan
menyajikan” (Notodiputro, 2013: 80).

Sesuai dengan pendapat di atas, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan


pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan inti pembelajaran dirancang untuk
membuat peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik diharapkan
dapat memperoleh pengalaman melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. Cara yang dilakukan agar
peserta didik dapat memperoleh pengalaman dalam kegiatan pembelajaran, maka
guru harus dapat menyusun kegiatan pembelajaran sesuai dengan kegiatan
mengamati (observing), menanya (questioning), mengasosiasikan (associating) dan
menyajikan.

5. Penjabaran jenis penilaian


Langkah keempat yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu
2013 adalah penjabaran jenis penilaian.

Penilaian dilakukan menggunkan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, penggematan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri (Notodiputro, 2013:
81).

Penjabaran jenis penilaian dalam RPP harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta didik. Misalnya, jika peserta didik diberi tugas untuk
melakukan pengamatan di lapangan, maka penilaian yang dilakukan adalah penilaian
mengenai proses pengamatan dan hasil pengamatan (produk) yang dilakukan oleh
peserta didik. Penilaian ini juga harus diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi, sehingga apabila hasil penilaian tidak sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai, maka akan dilakukan tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran seperti remidi dan pengayaan bagi peserta didik yang nilainya tidak
mencapai KKM dan yang telah mencapai KKM.

6. Menentukan alokasi waktu


Langkah kelima yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu
2013 adalah menentukan alokasi waktu.
Penentuan alokasi waktu pada setiap konpetensi dasar didasarkan pada mingggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan
jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tigkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar (Notodiputro, 2013: 81).

Penentuan alokasi waktu dalam RPP harus sesuai dengan tingkat kesulitan
kompetensi dasar yang akan di capai, sehingga dapat menentukan perkiraan waktu
untuk mencapai kompetensi dasar tersebut dan disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik yang beragam.

7. Menentukan sumber belajar


Langkah keenam yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu
2013 adalah menentukan sumber belajar. Sumber belajar adalah rujukan, objek atau
bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan
elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya
(Notodiputro, 2013: 81).

Sesuai dengan pendapat di atas, sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran harus sesuai dengan tujuan, indikator dan kompetensi dasar yang
akan di capai. Sumber belajar yang digunakan tidak hanya buku pelajaran saja, akan
tetapi sumber belajar yanng digunakan dalam pembelajaran dapat berupa majalah,
media elektronik, lingkungan belajar, lingkungan tempat tinggal, wawancara dengan
nara sumber dan lain sebagainya.

4. FT SBK PEDAGOGIK partI


1 yang mendapat kategori cukup, dan hasil penilaian pada siklus kedua mencapai
baik, dan (b) aktivitas guru dalam mengikuti lokakarya penyusunan, pengembangan
Silabus dan RPP yang lengkap dan sistematis pada siklus kedua lebih baik daripada
saat siklus kesatu. Penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam
menyusun, mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
selama Kegiatan Workshop pada siklus kesatu yang mencapai kategori cukup baik,
dan pada siklus kedua mencapai sangat baik. Berdasarkan penelitian ini penulis
merekomendasikan kepada guru SMP Negeri 2 Haruai agar mengoptimalkan sebagai
perencana, pengorganisir, dan penilaian pembelajaran, penyusunan Silabus dan RPP
agar terus dikembangkan dalam MGMP Penilaian melalui Rubrik Penilaian Aktivitas
Guru dalam menyusun, mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) selama Kegiatan Workshop pada siklus kesatu yang mencapai
kategori cukup baik, dan pada siklus kedua mencapai sangat baik. Berdasarkan
penelitian ini penulis merekomendasikan kepada guru SMP Negeri 2 Haruai agar
mengoptimalkan sebagai perencana, pengorganisir, dan penilaian pembelajaran,
penyusunan Silabus dan RPP agar terus dikembangkan dalam MGMP Penilaian
melalui Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam menyusun, mengembangkan Silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama Kegiatan Workshop pada
siklus kesatu yang mencapai kategori cukup baik, dan pada siklus kedua mencapai
sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai