Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. KEPEMIMPINAN

PRODI S1 P. SEJARAH-FIS

SKOR NILAI:

PEMIMPIN KREDIBEL DAN PEMIMPIN VISIONER


(Jansen Sinamo dan Agus Santoso, 2012)

NAMA : OKTAVIANA SIHOMBING


NIM : 3212421010
DOSEN PENGAMPU : Dra. Flores Tanjung. M.A
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji da syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan mengenai
Critical Book Report. Selama penyusunan makalah, penulis banyak mengalami hambatan
dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dan berbagai pihak, makalah ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa isi maupun teknik penyajian tulisan masih jauh dari
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi
tanggapan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu
penulisan selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun
pendidikan.

Medan, Oktober 2021

OKTAVIANA SIHOMBING

2
DAFTAR ISI

SAMPUL DAN HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….4

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR……………………………………………………..4


B. TUJUAN PENULISAN CBR……………………………………………………………………4
C. MANFAAT CBR…………………………………………………………………………………...4
D. IDENTITAS BUKU YANG DIRIVIEW……………………………………………………...5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU…………………………………………………………………….....6

A. RINGKASAN BUKU UTAMA…………………………………………………………………6


B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING……………………………………………………….8

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………10

A. PEMBAHASAN ISI BUKU…………………………………………………………………….10


B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU………………………………………………10

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………………11

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………..11
B. REKOMENDASI…………………………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSATAKA…………………………………………………………………………………….12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganilisis sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah karya tulis yang dianalisis
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kit abaca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan. Oleh karena itu
penulis membuat CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi ter khusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kepemimpinan
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan buku
 Melatih untuk mengulas isi dari sebuah buku, berfikir kritis, mencari informasi dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam buku
 Memperkuat pemahaman pembaca mengenai kepemimpinan

C. MANFAAT PENULISAN CBR


 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami isi buku
 Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lainnya lebih terasah dalam
mengkritisi beberapa buku.

4
 Untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai kepemimpinan dalam
organisasi

D. IDENTITAS BUKU YANG DI RIVIEW


 BUKU UTAMA
1. Judul : Pemimpin Kredibel dan Pemimpin Visioner
2. Edisi : Cetakan Kedua
3. Pengarang : Jansen Sinamo dan Agus Santoso
4. Penerbit : Institut Darma Mahardika
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2012
7. ISBN : 979-96804-1-7
8. Bab yang diambil : Bab 3 yaitu Memahami Perubahan

 BUKU PEMBANDING
1. Judul : Menjadi Pemimpin Sejati
2. Edisi : Edisi pertama
3. Pengarang : Reza A.A Wattimena
4. Penerbit : PT Evolitera ( Evolution of Literature)
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2012
7. ISBN : 978-602-9097-18-4
8. Bab yang diambil : Bab 2 yaitu Membangun dan Merawat Integritas

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. BUKU UTAMA
BAB III MEMAHAMI SERBA PERUBAHAN
Edwin Louis Cole menulis “Winners aren’t those who never fall, but those who never
quit” ( pemenang bukanlah orang yang tak pernah kalah, tapi ia yang tak pernah
menyerah). Roda kejayaan presiden memang sedang dibawah, tetapi ia tidak mau
menyerah. Presiden justru bangkit kembali memimpin rakyat melawan rezim dictator
militer, bukan untuk kekuasaan bagi dirinya, tetapi untuk berada ditengah-tengah
rakyatnya, serta demokrasi.
PERUBAHAN VS KEMAPANAN
Perubahan merupakan hal yang wajar dan tidak terelakkan. Perubahan selalu
muncul pada setiap tikungan perjalanan hidup manusia, membawanya keluar masuk dari
satu perubahan ke perubahan yang lainnya. Perubahan sering dibarengi dengan krisis.
Semakin besar perubahan semakin drastic krisis yang ditimbulkannya. Dan perubahan
pasti meruntuhkan kemapanan lam. Tidak heran banyak orang yang takut menghadapi
krisis, takut cita-citanya kandas, takut sumber nafkahnya hilang, dan takut kekuasaannya
runtuh.
Krisis membuat orang bingung dan bengong. Tak sedikit yang kehilangan identitas,
dan menjadi gamang karena kehilangan pijakan lama yang sudah mapan. Tak berlebihan
jika dikatakan perubahan itu adalah medan perang dimana manusia berusaha
menaklukkan ketakutan dan kebingungannya, medan perang dimana manusia membangun
hidupnya, termasuk berbagai atribut dirinya.
Dimedan pertempuran inilah pemimpin ditimbang. Seorang pemimpin harus
bermental pemenang. Menjadi pemenang bukan berarti tidak pernah gagl, tetapi tidak
boleh menyerah, kreatif menemukan solusi baru, serta lentur untu berubah.

BERSAHABAT DENGAN PERUBAHAN


Dalam sejarah organisasi perubahan selalu terjadi yang dipicu karena pergantian
pemilik, perubahan manajemen, peralihan generasi, pergantian sitem dan teknologi,

6
perubahan status hokum, perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah, dan lain
sebagainya.
Lima anjuran umum yang harus dilakukan pemimpin dalam suasana yang terus
berubah yaitu sebagai berikut:
1. Akuilah kedaulatan Tuhan dan harapkanlah anugerahnya
Tuhan adalah sumber segala anugrah. Tuhan adalah factor fundamental bagi
pemimpin dalam bersikap menghadapi perubahan. Pemimpin hanya bisa
mengharapkan anugrah Tuhan serta dengan rendah hati dan penuh iman mengakui
kedaulatan nya.
Anugerah adalah tindakan bebas Tuhan, yaitu kerelaan Sang Mahamurah untuk
membuka dirinya kepada manusia. Ketika Tuhan berkenan memberi, maka
anugerahnya akan menjadi milik manusia.

2. Kenalilah perubahan secara paradox


Paradox adalah dua karakter yang kontradiktif, saling berlawanan, tetapi
kedua substansi itu benar adanya dan saling melengkapi sejatinya. Jika seorang
pemimpin gagal memahmi sifat paradoksal perubahan, ia akan kehilangan
pemahaman yang utuh atas perubahan itu. Pemimpin yang baik harus proaktif
mengubah status quo demi menciptakan era baru yang lebih cemerlang.
Dari sejarah kita tahu, apabila seorang pemimpin harus mereformasi organisasinya,
bangsa dan negaranya, maka ia harus mulai mereformasi dirinya. Dengan cara
berparadigma baru, bersikap terbuka dan kritis, optimistis tetapi tetap realistis,
hati-hati, taktis, dan membina komunikasi positif dengan semua konstituennya,
sementara terus memikirkan, mengharapkan, melakukan, dan mendoakan yang
terbaik.

3. Krisis itu normal


Menghadapi krisis, banyak pemimpin yang memendam seluruh harta dan potensi
kepemimpinannya karena takut rugi dan takut kecewa bila gagal. Mereka
menjalankan strategi total konservatif dan total defensive. Mereka tidak memahami
anugrah dibalik krisis itu, lalu mencari jalan aman dengan mengubur harta, bakat,
dan potensinya, serta dengan demikian mengubur kesempatannya menjadi
pemimpin yang berguna bagi peradaban.
4. Kepanikan
Pemimpin yang panic tidak akan sanggup berpikri jernih serta gamang dan gugup
dalam bertindak. Ia tak mungkin merancang tindakan taktis dan strategis, apalagi
visioner. Perasaan panik merupakan guncangan emosional yang umumnya
akumulatif dengan perasaan tertekan, tegang, dan khawatir.
5. Jadilah pemimpin pembelajar
Manusia pembelajar adalah basis bagi organisasi pembelajar. Pemimpin pembelajar
akan diperluas kesadarannya tentang diri sendiri, dunia sekitar, dan keterkaitan

7
keduanya yang memampukan pemimpin bertindak strategis dengan relevansi
tinggi.
Agar proses belajar efektif seorang pemimpin dituntut untuk menggunakan
perkakas belajar yaitu sebagai berikut:
a. Kemampuan berpikir rasional-persepsional
b. Kemampuan berpikir kreatif-imajinatif
c. Kemampuan berpikir kritikal- argumentative
d. Kemampuan membedakan dan memilah alternative
e. Kemampuan berkehendak bebas
f. Kemampuan merasakan
g. Kemampuan memberikan tanggapan moral

B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB II : MEMBANGUN DAN MERAWAT INTEGRITAS


Ketegasan Visi dan Nilai
1. Menegaskan visi dan nilai hidup anda sendiri ataupun organisasi tempat anda
berkarya. Ketegasan ini amat penting, karena visi itulah yang akan membimbing
anda mengarungi hidup yang penuh dengan perubahan, membimbing ketika
mengalami kebingungan.
2. Memilih tempat ataupun oranisasi yang memiliki visi dan nilai yang kurang lebih
sama dengan visi dan nilai hidup pribadi anda.

Sosialisasi yang Gencar dan Berkelanjutan


Visi dan nilai hidup pemimpin perlu ditegaskan dan dijelaskan pada orang-orang
sekitar. Tujuannya adalah supaay mereka mengerti dimana posisi anda didalam hidup, dan
apa visi hidup pribadi anda. Visi dan nilai-nilai organisasi juga perlu terus ditegaskan dan
disebarkan secara intensif serta berkelanjutan pada semua pihak yang terlibat dalam
organisasi tersebut. Hal ini dilakukan supaya orang-orang yang terlibat dalam organisasi
tersebut dapat terus mengingat arti penting kehadiran dan partisipasi mereka dalam
organiasi tersebut

Refleksi dan Revisi Berkala


Dunia ini terus berubah, tidak ada yang abadi. Visi dan nilai-nilai hidup pun bukan
sesuatu yang mutlak. Maka perlu melakukan refleksi dan revisi berkala tentang visi
maupun nilai-nilai hidup yang kita punya. Begitu juga dengan kehidupan organisasi. Apa
yang berhasil ditahun lalu belum tentu berhasil untuk tahun depan. Maka pemimpin
8
organisasi perlu terus melakukan refleksi dan revisi atas visi dan nilai-nilai yang
dipegangnya. Ini bukanlah tanda inkonsitensi, melainkan tanda keterbukaan dan kemauan
sebuah organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, sehingga bisa terus
memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.

Kepemimpinan yang Melibatkan


Dalam organisasi, pemimpin harus menerapkan model kepemimpinan yang
melibatkan. Pemimpin harus mampu menyentuh dan menggerakkan hati orang-orang yang
dipimpinnya untuk berpartisipasi secara aktif mewjudkan visi bersama organisasi. Hanya
dengan pola ini, visi organisasi bisa tercapai dan nilai-nilai organisasi bisa tetap
dipertahankan.

Struktur Organisasi yang Kokoh


Pola kepemimpinan yang melibatkan harus memiliki struktur organisasi yang cukup
kuat untuk membuat visinya menjadi kenyataan dan bisa dirasakan oleh orang banyak.
Ketika berbicara tentang kreativitas, maka sosok pemimpin haruslah memiliki organisasi
yang cukup kuat untuk membuat kreativitas tersebut sungguh menjadi atmosfer yang
dirasakan organisasinya. Jika tidak ia akan di cap sebagai pemimpin yang omdo yakni
omong doang, banyak bicara, tetapi tak pernah menjalankan aksi nyata.
Di Indonesia banyak sosok pemimpin yang hanya berbicara, tetapi tidak ada aksi.
Janji diumabar, namun hanya sedikit sekali yang sungguh menjadi nyata. Akhirnya banyak
orang menjadi tidak peduli pada urusan bersama dan visi bersama menajadi tidak jelas.
Dibalik semua teori tentang integritas, yang sunggug dibutuhkan adalah kekuatan
me ntal untuk memahami tujuan hidup priadi, mampu memagang prinsip secara teguh,
lepas dari semua godaan yang dating dan bersikap terbuka pada berbagai perubahan
zaman. Itegritas diri adalah kunci dari integritas organisasi. Keduanya berjalan searah
tanpa bisa terpisahkan. Tidak ada integritas organisasi tanpa integritas orang-orang yang
berada didalamnya.

9
BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI BUKU


a. Pembahasan bab III tentang memahami serba perubahan
Perubahan merupakan hal yang wajar dan tidak terelakkan. Perubahan
selalu muncul pada setiap tikungan perjalanan hidup manusia, membawanya
keluar masuk dari satu perubahan ke perubahan yang lainnya. Perubahan sering
dibarengi dengan krisis. Semakin besar perubahan semakin drastic krisis yang
ditimbulkannya. Dan perubahan pasti meruntuhkan kemapanan lam. Tidak
heran banyak orang yang takut menghadapi krisis, takut cita-citanya kandas,
takut sumber nafkahnya hilang, dan takut kekuasaannya runtuh.
Maka dapat disimpulkan bahwa perubahan dapat mengakibatkan krisis bagi
pemimpin dalam organisasi tersebut menjadi yang membuat pemimpin menjadi
gamang dan bingung.
b. Pembahasan bab II tentang membangun dan merawat integritas
Dibalik semua teori tentang integritas, yang sunggug dibutuhkan adalah
kekuatan mental untuk memahami tujuan hidup priadi, mampu memagang
prinsip secara teguh, lepas dari semua godaan yang dating dan bersikap terbuka
pada berbagai perubahan zaman. Itegritas diri adalah kunci dari integritas
organisasi. Keduanya berjalan searah tanpa bisa terpisahkan. Tidak ada
integritas organisasi tanpa integritas orang-orang yang berada didalamnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa kunci dari integritas organisasi adalah
integritas diri dari pemimpinnya

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1. Kelebihan Buku
a. Tampilan depan atau covernya sangat menarik minat pembaca dan warna
cover nya terang yang menambah minat seseorang untuk membacanya
b. Dari tata bahasa, bahasa yang digunakan dalam buku ini menggunakan
bahasa yang ringan dan tidak berbelit-belit sehingga memudahkan pembaca
untuk memahami penyampain-penyamapain materinya

10
c. Ukuran tulisan yang digunakan sudah tepat dan bisa dibaca dengan jelas oleh
pembaca dan tanda bacanya sudah sibubuhkan sesuai dengan yang
diharapkan
d. Dari aspek isi buku, buku ini sudah dilengkapi dengan identitas-identitasnya
sehingga tidak menyulitkan pembaca jika ingin meresensi buku ini, isi dan
penyampaian pada materi ini disampaikan dengan jelas dan rinci.
2. Kekurangan Buku
a. Pada cover atau halaman depan buku pembanding kurang menarik karna
hanya memuat satu gambar dan warna nya juga kirang menarik yang
membuat pembaca kurang menarik untuk membaca buku tersebut.
b. Dari tata bahasa yang digunakan dalam buku pembanding agak berbeli-belit,
pengulangan pembhasan, dan juga pengguanaan tanda baca tidak sesuai
c. Dari aspek isi buku, tidak ada kesimpulan yang dipaparkan pada setiap bab.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang


lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan suatu pengertian bahwa jika seseorang
telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka
kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai, pengaruh dan kekuasaan dari
seorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula peranan pemimpin didalam
mengatasi konflik, menghadapi perubahan, oleh kaena itu pemimpin sering
dikaitkan dengan manajemen. Oleh karena itu fungsi kepemimpinan adalah
tentang bagaimana cara seorang menghadapi perubahan-perubahan yang
terjadi dalam organisasi yang dipimpinnya dan juga mengintergrasikan visi
dan nilai-nilai nya kepada orang-orang yang terlibat dalam organisasi
tersebut supaya mereka bisa berpartisipasi secara aktif .

B. Rekomendasi
11
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa
menjadi seorang pemimpin yang bisa menghadapi dan menyelesaikan segala
peru bahan-perubahan yang terjadi dalam organisai yang dipimpinnya.
Kepemimpinan kini sangat penting bagi mahasiswa untuk menyambung
aspirasi masyarakat. Dengan mempelajari kepemimpinan diharapkan
mahasiwa mampu menargetkan sebuah target yang sudah dia rencanakan
sebelumnya, sehingga jika sudah mempelajari ilmu kepemimpinan dari awal
maka dia akan mengerti seperti apakah pemimpin ideal itu.

DAFTAR PUSTAKA
Sinamo, Jansen. 2012. Pemimpin Kredibel dan Pemimpin Visioner. Jakarta: Institut Darma
Mahardika.
A.A Wattimena, Reza. 2012. Menjadi Pemimpin Sejati. Jakarta: PT Evolitera ( Evolution of
Literature)

12

Anda mungkin juga menyukai