Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

“STUDI KELAYAKAN BISNIS”

Dosen Pengampu :

Ramdhansyah SE, M.Acc

Tuti Sri Wedari SE, M.Si

Disusun oleh :

Nama : Fitri An Nisa

NIM : 7193142017

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis.

Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Rekayasa Ide Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 13 April 2021

Fitri An Nisa

7193142017

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

LANDASAN TEORI.................................................................................................................3

2.1. Pengertian Pengangguran............................................................................................3

2.2. Macam – macam Pengangguran..................................................................................3

BAB III.......................................................................................................................................5

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENGEMBANGAN SOLUSI..........................................5

3.1. Identifikasi Masalah....................................................................................................5

3.2. Pengembangan Solusi..................................................................................................5

BAB IV......................................................................................................................................7

PENUTUP..................................................................................................................................7

4.1. Kesimpulan..................................................................................................................7

4.2. Saran............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengangguran merupakan salah satu masalah utama di Indonesia. Masalah
pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi
ada, maka secara langsung akan menyerap tenaga kerja. Tetapi jika pertumbuhan
ekonomi setiap tahunnya hanya mampu menyerap tenaga lebih kecil dari jumlah pencari
kerja, maka akan menyebabkan adanya sisa pencari kerja yang tidak mendapatkan
pekerjaan sehingga jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat, (Ariefta,
2014).

Pengangguran terjadi karena pertumbuhan angkatan tenaga kerja lebih tinggi dari
pertumbuhan lapangan pekerjaan yang ada. Pengangguran merupakan salah satu
indikator penting di bidang ketenagakerjaan, dimana tingkat pengangguran dapat
mengukur sejauh mana angkatan kerja mampu diserap oleh lapangan kerja yang ada.
Pengagguran yang tinggi dapat menjadi sumber utama kemiskinan, dapat memicu
kriminalitas yang tinggi serta dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang
(Artriyan, 2013).

Dan pengangguran ini menjadi salah satu hambatan aspek ekonomi dalam studi
kelayakan bisnis, sehingga pelaksanaan pembangunan ekonomi untuk menaikkan atau
mempertahankan pendapatan terganggu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pengangguran?
2. Apa saja macam-macam pengangguran?
3. Bagaimana penyebab terjadinya pengangguran?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengangguran
2. Untuk mengetahui macam-macam dari pengangguran
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pengangguran
4. Untuk mengetahui cara mengatasi pengangguran

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pengangguran


Nanga (2005: 249) mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di
mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki
pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus penduduk
2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali
atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 2001: 8). Menurut Sukirno (2004: 28)
pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif
mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.

2.2. Macam – macam Pengangguran


a) Berdasarkan Jam Kerja
1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya
tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja
kurang dari 35 jam selama seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal.
b) Berdasarkan Penyebab Terjadinya
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment).
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara
yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis
antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian
suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Contohnya :

3
Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk
sementaramenganggur. Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari
pekerjaan yang baru yang lebih baik 
2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi. Contohnya: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga
kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus
maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
3. Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Contohnya: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah
industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.
4. Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang
harus nganggur. Contohnya: pada musim panen, para petani bekerja dengan
giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
5. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat
perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi
sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka
mereka tidak  bekerja lagi.
6. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara
langsungatau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan
Bank-bank bermasalahsehingga menimbulkan PHK.
7. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan
pekerjaandalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah
tenaga kerja melebihikesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.

4
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENGEMBANGAN SOLUSI

3.1. Identifikasi Masalah


Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah


pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi


pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan


kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara.

3.2. Pengembangan Solusi


Untuk mengatasi besarnya angka pengangguran, ada beberapa cara yang dapat
kita lakukan, diantaranya :
1. Membuka Lapangan Kerja
Hal yang penting untuk mengatasi pengangguran adalah dengan membuka
lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya lowongan
pekerjaan, semakin banyak juga pencari kerja yang akan melamar. Hal ini
dapat meningkatkan peluang para pencari kerja mendapatkan pekerjaan.
2. Meningkatkan Peredaran Modal Usaha
Meningkatkan peredaran modal usaha juga dapat mengatasi meningkatnya
angka pengangguran di negara. Meningkatkan peredaran modal usaha
dapat membuat jumlah tenaga kerja menjadi bertambah.

5
3. Menempatkan Pencari kerja di tempat yang tepat
Solusi ini dapat membuat pencari kerja lebih mudah mendapatkan
pekerjaan dan lebih loyal pada perusahaan. Selain itu, pemerataan pekerja
di berbagai bagian akan membuat pekerjaan lebih mudah dilakukan dan
pekerja lebih mudah mengerjakan pekerjaan. Hal ini membuat
produktivitas pekerja meningkat dan berkurangnya pengangguran karena
salah penempatan pekerjaan.
4. Melatih para pencari kerja untuk membuat usaha sendiri
Hal ini dilakukan agar lowongan kerja menjadi semakin banyak dan
tingkat pengangguran menjadi menurun. Dengan mengarahkan para
pencari kerja untuk membuat usaha sendiri yang sesuai dengan passion
mereka, pekerja juga jadi semakin semangat berwirausaha.
5. Memberikan penyuluhan ke masyarakat
Beri penyuluhan untuk masyarakat mengenai teknologi dan perekonomian.
Hal ini dilakukan karena banyak orang menganggap bahwa pengangguran
adalah masalah yang harus diatasi oleh pemerintah padahal pengangguran
juga dapat diatasi oleh pencari kerja. Pencari kerja yang lebih awam
dengan keuangan dan teknologi tentunya akan lebih mudah diterima oleh
perusahaan dibandingkan yang tidak awam.
6. Memberikan pelatihan sertifikasi ke pencari kerja
Memberikan pelatihan bersertifikasi pada pencari kerja juga dapat
membantu mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut
karena pencari kerja yang memiliki sertifikasi atau keahlian melalui
pelatihan bersertifikasi akan memiliki peluang lebih besar untuk
mendapatkan pekerjaan.

6
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama di Indonesia. Masalah
pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan
ekonomi ada, maka secara langsung akan menyerap tenaga kerja. Dan pengangguran
ini menjadi salah satu hambatan aspek ekonomi dalam studi kelayakan bisnis,
sehingga pelaksanaan pembangunan ekonomi untuk menaikkan atau
mempertahankan pendapatan terganggu.

Ada beberapa solusi yang dapat mengurangi pengangguran, yaitu membuka


lapangan kerja, meningkatkan peredaran modal usaha, menempatkan pencari kerja
di tempat yang tepat, melatih para pencari kerja untuk membuat usaha sendiri,
memberikan penyuluhan ke masyarakat, dan memberikan pelatihan sertifikasi ke
pencari kerja.

4.2. Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan
pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-
sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan,
pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk
mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas
dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi
dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/35311/2/jiptummpp-gdl-vivynurjan-48009-2-babi.pdf

http://eprints.ums.ac.id/63552/3/BAB%20I.pdf

https://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/

https://www.99.co/blog/indonesia/cara-mengatasi-pengangguran-efektif/

https://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/

Anda mungkin juga menyukai