Dosen Pengampu:
Dr. Ni Nyoman Reni Suasih, S.IP., M.Si
KELAS B1
Disusun oleh:
B. Alasan
Semenjak pandemi covid 19 terjadi, tingkat pengangguran di Indonesia
meningkat yang dimana hal tersebut akan membuat perekonomian di Indonesia turun
drastis. Hal ini aka berdampak besar bagi penduduk Indonesia karena tanpa adanya
pekerjaan, para penduduk akan mengalami masa sulit karena tidak bisa mendapatkan
penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Hal tersebut pula yang
mendorong bahwa solusi untuk mengatasi masalah pengangguran ini sangat diperlukan
C. Uraian masalah:
1) Terdapat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-
19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (1,62 juta orang), Bukan Angkatan
Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,65 juta orang), sementara tidak bekerja karena
Covid-19 (1,11 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan
jam kerja karena Covid-19 (15,72 juta orang).
2) Meningkatnya Jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 1,59 juta dari
Agustus 2020 Tetapi masih kurangnya lapangan kerja.
3) Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2021 turun sebesar 0,81 persen poin
dibandingkan pada Agustus 2020.
D. Tujuan
Proyek ini bertujuan untuk menjelaskan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
pengangguran yang terjadi di Indonesia selama pandemi covid19.
F. Target Hasil
Diharapkan dalam pelaksanaannya mampu menjadi solusi dalam mengurangi
pengangguran di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Adapun taerget yang
ingin dicapai yaitu:
1. Agar pelaku usaha tetap mampu menjalankan usahanya sehingga tidak terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja, (PHK) yang berdampak pada meningkatnya
jumlah pengangguran
2. Pembukaan lapangan kerja baru
3. Penurunan jumlah pengangguran
4. Perlindungan terhadap para pekerja dari Wabah Covid-19
G. Hambatan
Meski jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 meningkat jika dibandingkan
pada saat agustus 2020, kurangnya lapangan kerja di Indonesia masih menjadi masalah
utama yang dihadapi masyarakat Indonesia. Meskipun pemerintah sudah turun tangan
dalam menanggulangi masalah pengangguran yang terjadi, tetapi dampak negative dari
pengangguran tidak dapat dihindari dimana hal tersebut akan membuat perekonomian
di Indonesia turun drastis.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, menegaskan bahwa hingga saat ini,
pihaknya masih terus mematangkan kebijakan penyaluran bantuan pemerintah berupa
subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh, atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi
pekerja/buruh di tahun 2021 ini. Kebijakan sebagai upaya membantu mengatasi
dampak sektor ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-19, khususnya di masa
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
salah satu pelaksana programPemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kemnaker,
kata Menaker Ida Fauziyah, sejak tahun 2020 lalu telah menggulirkan empat program
PEN dan menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Pertama, program
BSU yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang. Kedua, program kartu pra kerja yang
menyasar pada 5,5 juta orang. Ketiga, program bantuan produktif usaha mikro yang
mencapai 12 juta orang. Keempat, berbagai program padat karya di
Kementerian/Lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.
untuk memastikan investasi dapat menyerap tenaga kerja secara optimal, maka
pemerintah telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan perizinan
investasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang bisa dilakukan benar-benar sesuai
kebutuhan dan keunggulan karakteristik masing-masing daerah, serta bisa memberikan
kontribusi maksimal bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.
Meski jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 meningkat jika dibandingkan pada
saat agustus 2020, kurangnya lapangan kerja di Indonesia masih menjadi masalah
utama yang dihadapi masyarakat Indonesia. Meskipun pemerintah sudah turun tangan
dalam menanggulangi masalah pengangguran yang terjadi, tetapi dampak negative dari
pengangguran tidak dapat dihindari dimana hal tersebut akan membuat perekonomian
di Indonesia turun drastis.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, menegaskan bahwa hingga saat ini,
pihaknya masih terus mematangkan kebijakan penyaluran bantuan pemerintah berupa
subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh, atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi
pekerja/buruh di tahun 2021 ini. Kebijakan sebagai upaya membantu mengatasi
dampak sektor ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-19, khususnya di masa
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
salah satu pelaksana programPemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kemnaker,
kata Menaker Ida Fauziyah, sejak tahun 2020 lalu telah menggulirkan empat program
PEN dan menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Pertama, program
BSU yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang. Kedua, program kartu pra kerja yang
menyasar pada 5,5 juta orang. Ketiga, program bantuan produktif usaha mikro yang
mencapai 12 juta orang. Keempat, berbagai program padat karya di
Kementerian/Lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.
untuk memastikan investasi dapat menyerap tenaga kerja secara optimal, maka
pemerintah telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan perizinan
investasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang bisa dilakukan benar-benar sesuai
kebutuhan dan keunggulan karakteristik masing-masing daerah, serta bisa memberikan
kontribusi maksimal bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.
Meski jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 meningkat jika dibandingkan pada
saat agustus 2020, kurangnya lapangan kerja di Indonesia masih menjadi masalah
utama yang dihadapi masyarakat Indonesia. Meskipun pemerintah sudah turun tangan
dalam menanggulangi masalah pengangguran yang terjadi, tetapi dampak negative dari
pengangguran tidak dapat dihindari dimana hal tersebut akan membuat perekonomian
di Indonesia turun drastis.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, menegaskan bahwa hingga saat ini,
pihaknya masih terus mematangkan kebijakan penyaluran bantuan pemerintah berupa
subsidi gaji/upah bagi pekerja/buruh, atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi
pekerja/buruh di tahun 2021 ini. Kebijakan sebagai upaya membantu mengatasi
dampak sektor ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-19, khususnya di masa
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
salah satu pelaksana programPemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kemnaker,
kata Menaker Ida Fauziyah, sejak tahun 2020 lalu telah menggulirkan empat program
PEN dan menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Pertama, program
BSU yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang. Kedua, program kartu pra kerja yang
menyasar pada 5,5 juta orang. Ketiga, program bantuan produktif usaha mikro yang
mencapai 12 juta orang. Keempat, berbagai program padat karya di
Kementerian/Lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.
untuk memastikan investasi dapat menyerap tenaga kerja secara optimal, maka
pemerintah telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan perizinan
investasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang bisa dilakukan benar-benar sesuai
kebutuhan dan keunggulan karakteristik masing-masing daerah, serta bisa memberikan
kontribusi maksimal bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.
H. Simpulan
Covid-19 membuat tingkat usaha menurun, sehingga banyak terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia
pada Agustus 2020 mengalami kenaikan dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen atau
terjadi kenaikan pengangguran sebesar 2,67 juta. Pengangguran merupakan
salah satu masalah makro-ekonomi yang harus dihindari karena mampu menurunkan
kesejahteraan masyarakat. Dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengatasi
masalah pengangguran khususnya akibat pandemi Covid-19 diharapkan daat
menekan angka pengangguran
I. Daftar Pustaka
BRSbrsInd-20210505114336.pdf