Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

“EKONOMETRIKA LANJUTAN”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Arwansyah, M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Siti Maymunah (7182240013)
2. Sabrina Sitanggang (7183540015)
3. Jeremia Sitorus (7183540016)

PROGRAM STUDI S1 ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami buat untuk menambah
pengetahuan dan memenuhi tugas mata kuliah Ekonometrika Lanjutan dengan dosen
pengampu Bapak Dr. Arwansyah, M. Si. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan dalam proses penyelesaian. Namun, berkat bantuan
Tuhan Yang Maha Pengasih yang selalu menuntun langkah kami dan atas seluruh pihak serta
usaha maksimal dari kami akhirnya tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya, kami mohon maaf jika ada
penulisan kata atau kalimat yang tidak sesuai. Kami juga mengharapkan kritik dan saran atau
masukan dari semua pihak agar kedepannya saat ada tugas makalah kami mampu
memberikan hasil tugas yang lebih baik.

Kisaran, 20 Desember 2020

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 REKAYASA IDE……................................................................................................. 3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 11
3.2 Saran .............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pencapaian pembangunan ekonomi dapat dilihat pada keberhasilan pembangunan manusia. United
Nation Development Program (UNDP) (2008) membuat indikator Human Development Index
untuk mengukur perkembangan pembangunan manusia. Human delopment index di 12 provinsi
Indonesia perlu dianalisis sebab masih termasuk kategori lower-medium. Tujuan penelitian ini
yaitu menguji dan menganalisis pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, PDRB perkapita, dan upah
minimum secara parsial dan simultan terhadap human development index di 12 provinsi
terkhususnya untuk menganalisa pertumbuhan ekonomi di provinsi Sumatera Utara dengan
kategori lower medium. Metode yang digunakan adalah regresi data panel. Kesimpulan yang
diperoleh yaitu secara simultan variabel pertumbuhan ekonomi, poverty, PDRB per kapita, dan
upah minimum berpengaruh signifikan terhadap human development index di 12 provinsi
Indonesia dengan kategori lower medium sedangkan secara parsial pertumbuhan ekonomi, PDRB
per kapita, dan upah berpengaruh signifikan terhadap human development index di 12 provinsi
Indonesia dengan kategori lower medium. Masalah kemiskinan merupakan salah satu
permasalahan dalam proses pembangunan ekonomi. Hampir setiap Negara mengalami
perrmasalahan kemiskinan, baik negara maju maupun negara berkembang. Kemiskinan menjadi
isu dunia yang banyak diminati oleh para peneliti karena jumlahnya yang besar dan dampak yang
ditimbulkannya sangat buruk bagi kehidupan masyarakat. World Bank (2004) melaporkan bahwa
seperempat penduduk dunia dewasa ini tergolong miskin. Kemiskinan di Indonesia jika dihitung
berdasarkan standar hidup minimum dengan pengeluaran per kapita per hari US$ 2, maka
penduduk yang tergolong miskin mencapai 59,99 persen (World Bank, 2007).

Menurut Yudhoyono dan Harniati (2007), kemiskinan mempunyai dampak menurunkan


kualitas hidup, menimbulkan beban sosial ekonomi masyarakat, menurunkan kualitas sumberdaya
manusia, dan menurunkan ketertiban umum.Strategi penurunan kemiskinan pada masa
pemerintahan orde baru, lebih ditekankan pada pembangunan ekonomi yang mengutamakan
tingginya angka pertumbuhan ekonomi. Ini dikarenakan keyakinan para pembuat kebijakan dan
perencana pembangunan akan adanya trickle down effect (Tambunan 2003). Pertumbuhan
ekonomi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan masyarakat, terutama
masyarakat miskin melalui penciptaan lapangan kerja. Lapangan kerja yang lebih banyak dapat
memperluas kesempatan kerja bagi penduduk miskin, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraannya dan mampu keluar dari kemiskinan. Fakta memperlihatkan bahwa trickle down
effect  yang diinginkan tidak tercapai. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diikuti oleh
ketersediaan kesempatan kerja yang memadai, sehingga tingkat kemiskinan sulit turun.
Mempertimbangkan keadaan ini maka strategi pembangunan mulai diubah, tidak hanya mengejar
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan tetapi juga berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
rakyat (Tambunan 2006).Rakyat yang sejahtera bisa tercapai, jika pembangunan ekonomi
memperhatikan semua golongan masyarakat, terutama golongan masyarakat miskin. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, maka beberapa program penanggulangan
kemiskinan diimplementasikan pemerintah dengan cara memenuhi hak-hak dasar warga negara
secara layak, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat miskin, penguatan
kelembagaan sosial ekonomi masyarakat, serta melaksanakan percepatan pembangunan daerah
tertinggal.Berbagai kritik terhadap program penanggulangan kemiskinan menunjukkan bahwa
beberapa aspek perlu diperhatikan dalam menanggulangi kemiskinan di setiap kawasan. Aspek-
aspek tersebut mencakup aspek sosial, ekonomi, budaya, politik serta aspek waktu dan ruang.
Faktor-faktor penyebab kemiskinan perlu terlebih dahulu diperhatikan agar kebijakan
penanggulangan kemiskinan sesuai dengan kondisi wilayah dan masyarakat di setiap wilayah.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah ada pengaruh jumlah kelahiran terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan?
2. Apakah ada pengaruh jumlah kematian pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan?
3. Apakah ada pengaruh jumlah pendudul terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan?
4. Apakah ada pengaruh jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan jumlah penduduk terhadap
pertumbuhan penduduk di Kota Medan?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kelahiran terhadap pertumbuhan jumlah
penduduk di kota Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kematian terhadap pertumbuhan jumlah
penduduk di kota Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan jumlah
penduduk di kota Medan.
4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan jumlah
penduduk terhadap pertumbuhan jumlah penduduk di kota Medan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 . PENGERTIAN KELAHIRAN,PENDUDUK DAN KEMATIAN

A.Jumlah Kelahiran

Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk (actual


reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang atau
sekelompok perempuan. Fertilitas dipandang sebagai jumlah kelahiran per orang atau per
pasangan, selama masa kesuburan (Barcla, 1984). Menurut Kotmanda (2010) yang mengutip
pendapat Hatmadji (1981), fertilitas merupakan kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan
kelahiran hidup. Fertilitas merupakan hasil reproduksi nyata dari seorang atau sekelompok wanita,
sedangkan dalam pengertian demografi menyatakan banyaknya bayi yang lahir hidup.Jumlah bayi
yang lahir mempengaruhi jumlah pertambahan jumlah penduduk. Malthus (1798) mengatakan
pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan, dan nafsu manusia tidak dapat
ditahan.

B.Jumlah Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama
kurang lebih enam bulan dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi
bertujuan tetap. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang
menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Adalah perubahan pupolasi sewaktu-waktu dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi.

A. Jumlah Kematian
Kematian menurut Santrock (2002) merupakan berakhirnya fungsi biologis tertentu,
seperti pernafasan dan tekanan darah serta kakunya tubuh.

B. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-
kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Adalah perubahan
pupolasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi.

1.BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Tabel Jumlah Kelahiran di Kota Medan Tahun 2001-2017
(Tabulasi Normal Dalam Orang)
Jumlah Kelahiran
Tahun Perkembangan Persentase
(Jiwa)
2001 24.522 - -
2002 29.866 5,344 21.79
2003 38.438 8,572 28.70
2004 33.493 (4,945) (12.86)
2005 33.493 - -
2006 46.781 13,288 39.67
2007 43.637 (3,144) (6.72)
2008 39.538 (4,099) (9.39)
2009 49.957 10,419 26.35
2010 43.292 (6,665) (13.34)
2011 42.565 (727) (1.67)
2012 32.518 (10,047) (23.60)
2013 86.489 53,971 165.97
2014 70.546 (15,943) (18.43)
2015 76.441 5,895 8.35
2016 71.706 (4,735) (6.19)
2017 72.576 870 1.21

Tabel Jumlah Penduduk di Kota Medan Tahun 2001-2017


(Tabulasi Normal Dalam Orang)
Tahun Jumlah Penduduk Perkembangan Persentase
2001 1,933,746 - -
2002 1,972,248 38,502 1.99
2003 1,979,340 7,092 0.35
2004 2,010,676 31,336 1.58
2005 2,036,185 25,509 1.26
2006 2,067,288 31,103 1.52
2007 2,083,156 15,868 0.76
2008 2,102,105 18,949 0.909
2009 2,121,053 18,948 0.901
2010 2,097,610 23,443 1.105
2011 2,117,224 19,614 0.93
2012 2,122,804 5,580 0.26
2013 2,123,210 406 0.019
2014 2,191,140 67,930 3.19
2015 2,210,624 19,930 0.88
2016 2,229,408 18,784 0.84
2017 2,247,425 18,017 0.80
Tabel Jumlah Kematian di Kota Medan Tahun 2001-2017
(Tabulasi Normal Dalam Orang)
Jumlah Kematian
Tahun Perkembangan Persentase
(Jiwa)
2001 712 - -
2002 823 111 15.58
2003 915 92 11.17
2004 924 9 0.98
2005 924 - -
2006 1,210 286 30.95
2007 2,885 1,675 138.42
2008 1,201 (1,684) (58.37)
2009 1,313 112 9.32
2010 1,474 161 12.26
2011 1,364 (110) (7.46)
2012 1,629 265 19.42
2013 2,004 375 23.02
2014 2,000 (4) (0.199)
2015 1,910 (90) (4.5)
2016 2,053 143 7.48
2017 1,956 (97) (4.72)

Tabel Pertumbuhan Penduduk Kota Medan Tahun 2001-2017


(Tabulasi Normal Dalam Orang)
Pertumbuhan Penduduk
Tahun Perkembangan Persentase
(Jiwa)
2001 31.246 - -
2002 38.502 7,256 23.22
2003 7.092 (31,410) (81.58)
2004 31.336 24,244 341.84
2005 25.509 (5,827) (18.59)
2006 31.103 5,594 21.92
2007 15.868 (15,235) (48.98)
2008 18.949 3,081 19.41
2009 18.948 (1) (0.005)
2010 23.443 4,495 23.72
2011 19.614 (3,829) (16.33)
2012 5.560 (14,054) (71.65)
2013 406 (5,154) (92.69)
2014 67.930 6,387 1,573.15
2015 19.484 12,691 186.82
2016 18.784 (700) (3.59)
2017 18.017 (767) (4.08)

1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 1962.226 604.1897 3.247700 0.0064


X1 0.006401 0.001442 4.438870 0.0007
X2 -0.001076 0.000320 -3.361983 0.0051
X3 0.017500 0.039303 0.445265 0.6635

R-squared 0.626352    Mean dependent var 46.90500


Adjusted R-squared 0.540126    S.D. dependent var 93.59165
S.E. of regression 63.46827    Akaike info criterion 11.34128
Sum squared resid 52366.88    Schwarz criterion 11.53733
Log likelihood -92.40089    Hannan-Quinn criter. 11.36077
F-statistic 7.264041    Durbin-Watson stat 1.247663
Prob(F-statistic) 0.004155

Uji Autokolerasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.498878    Prob. F(2,11) 0.2657


Obs*R-squared 3.640717    Prob. Chi-Square(2) 0.1620

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C -46.74344 598.9908 -0.078037 0.9392


X1 -0.000325 0.001483 -0.219283 0.8304
X2 2.42E-05 0.000320 0.075633 0.9411
X3 0.008367 0.039250 0.213162 0.8351
RESID(-1) 0.489098 0.294961 1.658177 0.1255
RESID(-2) -0.299674 0.318493 -0.940914 0.3670

R-squared 0.214160    Mean dependent var 2.14E-13


Adjusted R-squared -0.143040    S.D. dependent var 57.20952
S.E. of regression 61.16445    Akaike info criterion 11.33557
Sum squared resid 41152.00    Schwarz criterion 11.62965
Log likelihood -90.35238    Hannan-Quinn criter. 11.36481
F-statistic 0.599551    Durbin-Watson stat 2.061144
Prob(F-statistic) 0.701784

Uji Normalitas
6
Series: Residuals
Sample 2001 2017
5
Observations 17

4 Mean 2.14e-13
Median -7.201376
3 Maximum 139.6084
Minimum -87.46126
Std. Dev. 57.20952
2
Skewness 0.739076
Kurtosis 3.565704
1
Jarque-Bera 1.774344
0 Probability 0.411819
-100 -75 -50 -25 0 25 50 75 100 125 150

Uji Multikolinearitas

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

C  365045.1  1540.573  NA


X1  2.08E-06  24.17008  2.953521
X2  1.02E-07  1903.836  3.371239
X3  0.001545  16.51818  2.082679

Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 2.877557    Prob. F(3,13) 0.0766


Obs*R-squared 6.783970    Prob. Chi-Square(3) 0.0791
Scaled explained SS 5.089197    Prob. Chi-Square(3) 0.1654

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 78233.29 41638.69 1.878861 0.0829


X1 0.267921 0.099382 2.695853 0.0183
X2 -0.042958 0.022056 -1.947669 0.0734
X3 1.174883 2.708643 0.433753 0.6716

R-squared 0.399057    Mean dependent var 3080.404


Adjusted R-squared 0.260378    S.D. dependent var 5085.990
S.E. of regression 4374.016    Akaike info criterion 19.80708
Sum squared resid 2.49E+08    Schwarz criterion 20.00313
Log likelihood -164.3601    Hannan-Quinn criter. 19.82656
F-statistic 2.877557    Durbin-Watson stat 1.624973
Prob(F-statistic) 0.076620

PEMBAHASAN VARIABEL PENELITIAN


1. Variabel jumlah kelahiran terhadap pertumbuhan penduduk di kota Medan
Variabel jumlah kelahiran ternyata memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan penduduk di kota Medan. Hasil penelitian ini berkaitan dengan hasil penelitian
sebelumnya, Abdurachim (2003) hasil penelitian ini di mana pertumbuhan penduduk didominasi
oleh jumlah kelahiran yang kian bertambah pesat. Dan seharusnya pertumbuhan penduduk yang
ideal ialah melalui pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, jumlah penduduk
yang merata persebarannya .

2. Variabel jumlah kematian terhadap pertumbuhan penduduk di kota Medan


Variabel jumlah kematian ternyata memiliki hubungan negatif terhadap pertumbuhan penduduk di
kota Medan. Hasil penelitian ini berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya, Abdurachim
(2003) hasil penelitian ini di mana pertumbuhan penduduk didominasi oleh jumlah kelahiran yang
kian bertambah pesat. Dan seharusnya pertumbuhan penduduk yang ideal ialah melalui
pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, jumlah penduduk yang merata
persebarannya .

3. Variabel jumlah penduduk terhadap pertumbuhan penduduk di kota Medan


Variabel jumlah penduduk ternyata memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan penduduk di kota Medan. Hasil penelitian ini berkaitan dengan hasil penelitian
sebelumnya, Abdurachim (2003) hasil penelitian ini di mana pertumbuhan penduduk didominasi
oleh jumlah kelahiran yang kian bertambah pesat. Dan seharusnya pertumbuhan penduduk yang
ideal ialah melalui pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, jumlah penduduk
yang merata persebarannya . Selain itu hasil penelitian ini berhubungan dengan penelitian oleh
Munawar Noor , program studi administrasi publik UNTAG Semarang di mana menjelaskan
Jumlah penduduk yang semakin bertambah, sebagian besar penduduk berusia muda, persebaran
penduduk tidak merata, sebagain besar penduduk berkerja di sektor pertanian.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Simpulan
1. Secara simultan jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan jumlah penduduk
berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan.
2. Secara parsial disimpulkan bahwa :
a. Variabel jumlah kelahiran berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan penduduk di Kota Medan.
b. Variabel jumlah kematian berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan penduduk di
Kota Medan.
c. Variabel jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan penduduk di Kota Medan.
3. Variabel jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan jumlah penduduk mampu
menjelaskan model pertumbuhan penduduk sebesar 48,2 persen. Serta sisanya 51,8
persen dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang signifikan dan paling dominan
terhadap pertumbuhan penduduk di Kota Medan adalah jumlah kelahiran.

Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah (daerah) perlu mengambil tindakan mengenai laju pertumbuhan penduduk
yang kian lama kian pesat di mana faktor yang paling mempengaruhi laju
pertumbuhan ialah tingkat atau jumlah kelahiran terkhusus di kota Medan. Kebijakan-
kebijakan yang sudah diterapkan sebelumnya seperti keluarga berencana yang
pelaksanaan nya bisa dibilang lambat hendak dievaluasi kembali guna memunculkan
gagasan baru misalkan seperti memperbanyak produksi alat kontrasepsi. Masalah
kependudukan berdampak serius bagi masalah masalah lain diikuti dengan rendahnya
tingkat SDM di mana laju pertumbuhan yang pesat membuat banyak orang hidup
dalam garis kemiskinan yang tidak dapat memnuhi kebutuhannya serta masalah serius
lainnya seperti pengangguran.
2. Pemerintah (daerah) juga harus meningkatkan tingkat kesehatan di masayrakat
khusunya di Kota Medan baik seperti penyediaan pos-pos kesehatan dan layanan
kesehatan lain dan kiranya memberikan bantuan kepada mereka yang memang sangat
membutuhkan bantuan fasilitas layanan maupun yang lainnya dalam rangka
mengurangi jumlah kematian di Kota Medan

3. Adanya keterbatasan waktu dan sumber data dalam penelitian ini, sehingga
diharapkan pada penelitian selanjutnya data tahunan yang digunakan bisa lebih
banyak dan bisa memasukkan variabel-variabel yang lebih kompleks guna penyedia
informasi yang akurat dan relevan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

a. Grand Teori

Putra, Windhu. 2018. Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori


Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Depok: PT RajaGrafindo Persada
Hs, Susi. 2018. Teori Kependudukan Menurut Para Ahli.
https://cakrawala82.blogspot.com
› Ilmu Ekonomi
Marsinah. 2014. Pengertian fertilitas,mortalitas dan
migrasi. https://andykomkom.wordpress.com/2014/11/11/pengertian-
fertilitasmortalitas- dan-migrasi/

b. Jurnal

Noor, Munawar. Kebijakan Pembangunan Kependudukan Dan


Bonus Demografi.Tesis.Semarang : program studi Administrasi Publik
UNTAG Semarang.
Panggabean, Meiran. 2017. Studi Deskriptif Tidak Tercapainya Bonus
Demografi di Kabupaten Landak. Universitas Tanjungpura.
Hasibuan, Lailan Safina. Pengaruh Faktor-Faktor Kependudukan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan. Dosen Fakultas Ekonomi UMSU.
Mahendra, A. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Di
Indonesia. Dosen FE Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai